NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Hutang Rentenir

Malam hari di kamar kost, Shaina menelpon sang ayah. Beberapa hari tidak menelpon sang ayah membuatnya rindu. Maklumlah baru kali ini Shaina tinggal terpisang dengan sang ayah. Dari kecil hingga dia lulus kuliah dia selalu bersama- sama dengan ayahnya. Kadang Shaina merasa khawatir karena sang ayah tinggal sendiri di rumah sekarang. Shaina sering kepikiran jika ayahnya sakit tidak ada yang mengurusnya.

Walaupun ada pakde Ahmad yang rumahnya tidak terlalu jauh yang pasti akan menengok jika ayah Shaina sakit. Tapi tetap saja, Shaina tetap kepikiran.

Iya, kondisi pak Wahyu memang tidak sesehat sang kakak yaitu pak Ahmad. Tubuh pak Wahyu ringkih dan gampang sakit. Dia tidak bisa bekerja lebih keras seperti orang- orang . Padahal sebagai seorang pertani tenaga yang kuat dan tubuh yang sehat itu nomor satu. Hal itu lah yang menyebabkan perekonian keluarga pak Wahyu merosot beda dengan pak Ahmad.

Alhasil karena masalah perekonomian itulah yang menjadi penyebab utama bu Ratih istri pak Wahyu pergi meninggalkannya ke kota.

"Tut...tut...."

"Assalamualaikum...'' ucap pak Wahyu di ujung telpon.

"Waalaikumsalam...ayah... Ayah apa kabar...?'' tanya Shaina.

"Alhamdulillah baik... Kamu bagaimana....?'' tanya Pak Wahyu.

"Baik ya..." jawab Shaina.

"Ayah... Bagaimana, apa ayah sudah membuka warungnya....? Apa sudah ada yang beli....? Ayah sudah dapat pelanggan kan...?'' tanya Shaina sudah tidak sabar mengetahui perkembangan warung sembako sang ayah.

Iya, beberapa hari lalu Shaina mengirim semua uang bonus dari Sagara untuk ayahnya sebagai modal untuk membuka warung.

"Ehm...iya..." jawab pak Wahyu.

"Iya apa Yah...?'' tanya Shaina.

"Iya sudah... Sudah buka warungnya..." jawab pak Wahyu.

"Laris nggak Yah...?'' tanya Shaina.

"I..iya.... Laris...laris..." jawab pak Wahyu.

"Coba Yah, Shaina mau lihat warungnya. Kita Video call ya..." ucap Shaina.

"Oh...ti...tidak usah nak... a ...ayah sudah menutup warungnya, sudah malam. Lain kali saja ya..." sahut pak Wahyu.

"Hah...? Masih jam tujuh kok sudah tutup aja sih Yah,..." ucap Shaina.

"I..iya...itu... Ta..tadi hujan .. Jadi sepi..." sahut sang ayah.

Shaina mengerutkan keningnya merasa heran dengan sikap sang ayah. Iya, Shaina heran kenapa ayahnya selalu menjawab pertanyaannya dengan suara gagap. Shaina pun curiga ada yang disebunyikan oleh sang ayah.

"Yah... Ayah kenapa sih...?" tanya Shaina.

"Ke..kenapa nak...ayah tidak kenapa- napa..." jawab pak Wahyu.

"Kenapa ayah bicaranya tidak seperti biasa. Ayah tergagap terus setiap menjawab pertanyaan Shaina. Ayah pasti sedang menyembunyikan sesuatu dari Shaina kan Yah...? Ada apa Yah...? " tanya Shaina.

"Ti..tidak nak... Ayah...ayah baik- baik saja..." pak Wahyu mencoba meyakinkan sang putri.

"Yah... Tolong jujur sama Shaina. Ayah kenapa...? Ada apa yah...?" Shaina terus mencecar sang ayah.

Dan di ujung telpon, pak Wahyu terdiam.

"Ayah...ayah kenapa...?'' Shaina mulai bertanya lagi.

Namun bukannya menjawab, di ujung telpon Shaina malah mendengar isakan tangis sang ayah.

"Yah... Ayah kenapa...? Ayah menangis...?'' tanya Shaina.

"Maafkan ayah nak...maafkan ayah... Ayah sudah berbohong sama Shaina...maafkan ayah ya... Hik..hik..." ucap pak Wahyu.

"Ayah, ini ada apa sih, ayah bohong soal apa...?'' tanya Shaina.

Pak Wahyu akhirnya jujur pada Shaina bahwa dia tidak menggunakan uang Shaina yang dikirim padanya untuk modal buka warung sembako melainkan untuk membayar hutang di rentenir.

"A...apa...ja..jadi ayah punya hutang di rentenir...? Kok bisa sih Yah...? Memangnya ayah berhutang untuk apa...?'' Shaina tentu saja kaget.

"Sebenarnya hutang itu sudah lama nak, ayah berhutang untuk membayar uang masuk kuliah kamu nak...'' jawab pak Wahyu.

"A..apa...? Ja..jadi ayah menguliahkan Shaina dengan uang hasil hutang di rentenir...?" Shaina makin kaget lagi.

"Iya nak..." jawab pak Wahyu.

"Ya ampun ayah... Tapi kenapa ayah tidak cerita soal itu Yah...? Kalau Shaina tahu, Shaina lebih baik ngak kuliah ayah...hik...hik..." Shaina menangis.

"Tapi ayah ingin Shaina kuliah supaya kamu bisa meraih cita- cita dan impianmu nak..." sahut pak Wahyu.

"Tapi bukan dengan cara seperti itu Yah...." jawab Shaina.

Iya, dulu setelah lulus sekolah menengah atas, Shaina ingin sekali melanjutkan kuliah karena dia ingin menjadi sarjana dan bisa bekerja di kantoran. Sebagai orang tuan tentu saja pak Wahyu ingin mengabulkan keinginan sang putri satu- satunya. Namun karena keadaan keuangannya pas- pas an akhirnya pak Wahyu memilih jalan berhutang ke rentenir.

Awalnya pak wahyu berhutang sebanyak tiga puluh juta. Dan dia harus membayar cicilannya perbulan sebanyak tiga juta. Namun karena penghasilannya sebagai petani tidak mencukupi untuk membayar cicilan, akhirnya dia menggadekan sawahnya kepada tetangga untuk melunasi hutang ke rentenir.

Karena sawah mata pencaharian satu- satunya telah digadekan, pak Wahyu pun bingung harus kerja apa untuk memenuh kebutuhan sehari- hari Akhirnya dia kembali berhutang lagi ke rentenir agar bisa menebus sawah yang digadai.

Begitu seterusnya, dia kembali bingung untuk membayar cicilan serta bunganya yang tinggi. Dan akhirnya dia hanya bisa gali lubang tutup lubang untuk membayar cicilan tersebut. Semakin hari hutangnya pun semakin menumpuk dan belum menemui ujungnya.

Dan saat Shaina mengirimi uang untuk membuka usaha warung, tanpa sepengetahuan Shaina, pak Wahyu memakai uang itu untuk membayar rentenir karena dia sudah stres diteror terus karena selalu telat membayar tagihan.

Sebenarnya setelah sang istri pergi ke kota, dia dua kali mengirim uang pada pak Wahyu untuk membantu membayar uang kuliah Shaina. Namun setelah itu, dia sudah tidak ada kabar lagi hingga saat ini.

Shaina memijit keningnya mendengar semua cerita dari sang ayah. Dia tidak menyangka selama ini di biayai kuliah dari hasil berhutang.

"Katakan Yah, sekarang hutang ayah tinggal berapa...?'' tanya Shaina.

"Banyak nak, karena ada di beberapa tempat..." jawab pak Wahyu.

"Iya banyaknya berapa...?'' tanya Shaina.

"Kira- kira kalau dijumlah hampir seratus lima puluh juta nak..." jawab pak Wahyu.

"A...apa...? Seratus lima puluh juta....ya ampun ayah..." ucap Shaina sambil geleng- geleng kepala antara ingin menangis dan juga marah.

Iya, mungkin bagi sebagian orang uang seratus lima puluh juta tidak begitu besar. Namun bagi Shaina dan pak Wahyu yang sudah terbiasa hidup pas- pasan jumlah itu cukup fantastis.

"Maafkan ayah ya nak... Tapi kamu tidak usah memikirkan hutang ayah. Kamu berkerja saja di situ yang tenang. Ayah juga sedang berusaha untuk melunasi semua hutang- hutang ayah..." ucap pak wahyu.

"Bagaimana Shaina tidak memikirkannya Yah...? Ayah berjuang sendiri selama ini... Harusnya ayah bicara sama Shaina Yah..." Shaina kembali menangis.

"Yah.... Ayah tenang saja, kan Shaina sekarang sudah kerja. Nanti setiap bulan Shaina akan mengirimkan sebagian gaji Shaina ke ayah untuk membantu melunasi hutang- hutang ayah. Ayah bilang saja sama rentenirnya kalau Shaina yang akan membayar cicilannya setiap bulan..." ucap Shaina.

Iya, Shaina memang kesal dan kecewa dengan sang ayah yang sampai hutang di rentenir yang bunganya tidak main- main. Namun di sisi lain Shaina merasa bersalah. Karena apa yang dilakukan oleh ayahnya adalah demi untuk menguliahkannya. Dan satu- satunya jalan adalah Shaina harus membantu sang ayah membayar hutang.

"Tidak usah nak... Tidak usah... itu bukan tugas kamu nak. Ayah berencana mau menjual sawah. Kamu bekerja saja, dan simpan uangmu untuk masa depan kamu...." sahut pak Wahyu tidak ingin merepotkan sang putri.

"Jangan Yah... Kalau ayah menjual sawah, nanti ayah tidak punya penghasilan lagi. Biarlah sawah itu tetap ayah garap sebagai mata pencaharian ayah. Urusan hutang, biar Shaina yang melunasinya...." jawab Shaina.

Akhirnya sambungan telpon pun berakhir. Shaina kembali menangis memikirkan menderitaan sang ayah karena terbelit hutang rentenir. Apa lagi tadi ayah bilang kalau dia sering dimaki- maki oleh penagih hutang karena sering telat bayar.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Walaupun suasana hati Shaina akhir- akhir ini sedang tidak baik karena terus kepikiran hutang sang ayah, namun hidup terus berjalan. Shaina harus menjalaninya dengan semangat dan bekerja dengan giat agar dia bisa melunasi hutang tersebut.

Kebetulan hari ini adalah hari di mana Shaina dan para pegawai di PT Putra Mandala Sentosa gajian. Tentu saja Shaina senang karena bisa mengirim uang pada ayahnya.

Ketika jam istirahat tiba, di saat teman- temannya keluar dari ruang kerja untuk makan siang, Shaina memilih untuk menelpon sang ayah terlebih dulu.

"Ayah.. Hari ini Shaina gajian... Dan Shaina sudah mengirim uang ke rekening ayah. Nanti diambil ya Yah... Sebagian ayah pegang uangnya untuk keperluan ayah dan sebagian lagi langsung dibayarkan saja ke rentenirnya....'' ucap Shaina melalui sambungan telpon.

"Ingat ya Yah, Shaina sedang berusaha untuk melunasi hutang- hutang ayah.... Dan Shaina minta dengan sangat pada ayah ... Ayah jangan berhutang lagi ke rentenir ya Yah..."

"Ya udah ya yah...Shaina tutup dulu telponnya... Assalamualaikum..."

Sambungan telpon berakhir. Shaina menghela nafas dengan lega. Namun tanpa disadari oleh Shaina di luar ruang divisi keuangan ada seseorang yang sejak tadi mendengar percakapan Shaina dengan ayahnya lewat sambungan telpon.

"Kamu setiap hari bisa selalu tegar dan ceria, padahal kamu memikul beban yang cukup berat..." ucap seseorang itu kemudian dia segera pergi dari depan ruang divisi keuangan karena tidak mau Shaina melihat keberadaanya.

Shaina lalu keluar dari ruang divisi keuangan menuju lantai bawah. Iya, tentu saja dia akan pergi ke kantin untuk makan siang.

"Aahh... Perutku lapar sekali..." ucap Shaina sambil berjalan menuju kantin.

"Kakak....sini....'' Riska yang sudah duduk di meja seoarang diri melambikan tangannya memanggil Shaina.

Shaina segera menghampiri Riska.

"Ayo makan kak... Riska udah pesankan nasi padang untuk kakak..." ucap Riska sambil mengunyah makanannya.

"Wah... Jadi kamu sudah memesankan untukku... Adik yang baik...." Shina mengusap kepala Riska.

"Ayo kak cepat dimakan, nanti jam istirahat keburu habis...." ucap Riska.

"Iya..."

"Gimana kak, hari ini kerjaan lancar kan...?'' tanya Riska.

"Hah... Kamu ini seperti ayahku saja, selalu saja menanyakan pekerjaanku. Pekerjaan kamu sendiri bagaimana...? Beres tidak...?'' sahut Shaina.

"Hehe..." Riska meringis.

"Kenapa...?'' tanya Riska sambil mengunyah makanannya.

"Pekerjaan sih beres, tapi ya begitulah... si senior selalu saja mencari- cari kesalahan... Sebel deh..." jawab Riska.

"Ngapain takut sama senior, kalau kamu nggak salah, lawan aja...." sahut Shaina.

"Iiihhh kakak... Memangnya aku ini seberani kakak..." jawab Riska.

"Ah payah kamu..." ucap Riska.

"Ah, sebenarnya nasib kita nggak jauh beda Ris. Memang ada aja masalah di pekerjaan. Apa lagi sejak kedatangan tuan Ronald, suasana kantor jadi mencekam...." sahut Shaina.

"Mencekam bagaimana kak...?'' tanya Riska.

Shaina menghela nafas. Lalu dia menceritakan pada Riska jika tiga hari belakangan ini sejak diangkatnya Ronald menjadi wakil direktur, ada saja hal yang sebenarnya tidak jadi masalah selalu dipermasalahkan, yang akhirnya para pegawai jadi sering kena marah.

Ditambah lagi hubungan Ronald dan Sagara yang tidak akur membuat Sagara jadi cepat naik darah. Dan lagi- lagi para pegawai yang walaupun hanya salah sedikit saja akan kena marah.

"Ternyata kerja di kantoran itu tidak seenak yang aku bayangkan.Lama- lama bisa stres karena banyaknya tekanan dari berbagai pihak. Ditambah kalau kita lagi dikejar date line.... Arrkkh... Pusing... '' ucap Shaina.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Jam istirahat telah usai, Shaina dan para pegawai lain kembali ke meja kerjanya masing- masing. Shaina dan yang lainnya pun sudah duduk di meja kerja masing- masing siap untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Tiba- tiba Fandi, manager divisi keuangan datang.

"Perhatian semuanya... " ucap Fandi sambil menepuk telapak tangannya.

Para pegawai pun serempak menoleh ke arah Fandi untuk mendengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada mereka.

"Besok akan ada karyawan magang di perusahaan ini. Setiap divisi akan ada satu karyawan magang...." ucap Fandi.

Shaina dan yang lainnya pun mengangguk.

"Asik ada karyawan magang, nanti ada yang bisa kita suruh- suruh..." ucap Alvian merasa senang.

Iya, karyawan magang memang biasanya sering disuruh oleh para pegawai. Misalnya diminta untuk memoto kopi, mengeprint, mengambil atau mengantar berkas dan lainnya.

"Kalian jangan senang dulu . Karena karyawan magang yang ditugaskan di divisi keuangan bukan orang sembarangan. Jadi kalian tidak bisa menyuruh- nyuruh mereka sesuka hati kalian...." ucap Fandi.

"Bukan orang sembarangan...? Memang dia siapa pak...?'' tanya Arsil. Dan pegawai yang lain pun ikut penasaran siapa orang yang Fandi maksud.

"Dia adalah nona Thania... Istri dari CEO kita,tuan Sagara...." jawab Fandi.

"Hah....?'' mereka semua kaget.

Dan yang lebih kaget lagi adalah Shaina, mengingat apa yang pernah Sagara lakukan padanya. Entah Shaina bisa menatap wajah Thania atau tidak berhubung suami dari Thania yaitu tuan Sagara pernah melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan yaitu mencium bibirnya saat di kamar hotel dan yang terakhir adalah Sagara memeluknya dengan begitu erat hingga dia mengantar Shaina pulang ke tempat kostnya.

Iya, walaupun apa yang Sagara lakukan pada Shaina bukan kemauannya, tapi tetap saja Shaina merasa tidak enak hati jika nanti dia bertemu dengan Thania.

"Oh astaga... bagaimana ini... Apa aku bisa menghadapinya nanti... " ucap Shaina dalam hati sambil meremas rambutnya.

"Sha... Kamu kenapa...?'' bisik Bimo heran melihat sikap aneh Shaina.

"Oh...ti...tidak..."

Bersambung...

1
partini
hemmm busehhh kata" bodoh nya los dol amat adik kakak 11/12
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!