NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Pak

Nikahi Aku, Pak

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Ingin berbuat baik, Fiola Ningrum menggantikan sahabatnya membersihkan apartemen. Malah menjadi malam kelam dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesuciannya direnggut oleh Prabu Mahendra, pemilik apartemen. Masalah semakin rumit ketika ia dijemput paksa orang tua untuk dijodohkan, nyatanya Fiola sedang hamil.

“Uang yang akan kamu terima adalah bentuk tanggung jawab, jangan berharap yang lain.” == Prabu Mahendra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Akhirnya Bertemu (Lagi)

Prabu mendengarkan sambil fokus pada tablet. Sebelumnya harus bolak-balik rumah sakit dan kantor, tetap ia lakukan. Bersyukur kondisi orangtuanya sudah membaik, bahkan sudah dipindahkan ke kamar rawat inap dan alat medis yang tadinya terpasang di tubuh sudah dilepas.

Gama masih bicara, menjelaskan situasi terbaru di kantor. Setelah ini ada pertemuan dengan komisaris sekaligus pemilik perusahaan. Prabu dan orangtuanya memang memiliki saham di perusahaan itu, tapi pemiliknya bukan keluarga dekat mereka. Beruntung ia dipercaya untuk memimpin perusahaan tersebut.

“Hari ini kandidat manajer keuangan akan diumumkan.”

“Hm.” Prabu meletakan tablet ke atas meja lalu bersandar. “Bagaimana dengan Fiola?”

“Saya masih tugaskan orang mengawasi. Tidak ada aktivitas mencurigakan, hanya rutin ke apartemen dan sesekali ke kampus.”

Sepertinya harus segera menemui Ola, tidak ingin sampai terlambat dan dicap sebagai pria brengs3k.

“Aku akan temui dia.”

“Kapan pak?” tanya Gama akan mengatur pertemuan itu.

“Secepatnya, mungkin nanti sore. Aku pulang ke apartemen, jangan mengatur pertemuan seperti sebelumnya. Yang ada dia tidak akan datang.”

“Apa rencana Bapak? Pak Chandra sudah mundur dari masalah ini,” ungkap Gama dan Prabu hanya menghela nafasnya.

“Menurutmu aku akan lakukan apa, tentu saja tanggung jawab. Perempuan itu mengandung anakku, keturunan Mahendra. Bahkan ini terlalu lambat, seharusnya aku lakukan lebih awal,” tutur Prabu dan kembali menghela nafas. Ada penyesalan di tutur katanya. “Fiola mengandung anakku dan dia bekerja sebagai asisten rumah tangga.” Kali ini Prabu menggeleng pelan.

“Hm, ada informasi dari Pak Chandra yang belum saya sampaikan.”

Mendengar itu Prabu langsung mengernyitkan dahi. Hal apa sampai Gama merahasiakan sesuatu yang berurusan dengan dirinya.

“Apa?”

“Mbak Fiola kecewa dan marah di pertemuan kala itu. Setelah kita pergi, beliau sempat mengatakan sumpah serapah.”

Prabu menegakkan tubuhnya, serius mendengar penjelasan Gama. Sumpah apa yang disampaikan Ola untuknya.

“Dia bilang apa?”

“Sampaikan pada pria tadi, saya tidak butuh uangnya. Biar Tuhan yang balas apa yang sudah diperbuat. Aku sumpahi dia tidak akan mendapatkan jodoh apalagi keturunan, kecuali aku maafkan.” Gama mengulang ucapan Ola pada Chandra yang ditujukan untuk atasannya.

Kejamnya, pikir Prabu. Mendengar sumpah yang diucapkan, semoga tidak terkabulkan. Berharap Ola memaafkannya, kalau tidak walaupun ia ingin bertanggung jawab sudah pasti ditolak seperti kemarin. Mengenai keturunan sudah terjawab.

“Mungkin ini memang sudah jalannya. Jodoh anda, Mbak Fiola,” ungkap Gama pelan, berharap tidak salah bicara.

Meski mulutnya tidak merespon, dalam hati Prabu menyetujui pendapat Gama. Sudah lama ia hanya fokus dengan kesehatan orangtuanya, menunda penyelesaian masalah. Justru pikirannya terus tertuju pada Ola. Laporan yang disampaikan Gama termasuk mengirimkan foto aktivitas perempuan itu, membuat perasaannya sedikit lega.

Menghadiri rapat bersama pemilik perusahaan. Prabu dikejutkan dengan seseorang yang hadir di sana.

“Ini Arta Malik, dia yang akan menempati posisi keuangan.” Jelas sang komisaris.

Prabu menatap pria itu bernama Arta. Tidak mengenalnya, tapi pernah beberapa kali bertemu.

“Apa kabar Pak Prabu, salam kenal saya Arta. Semoga kedepan bisa bekerja sama dengan baik.” Arta tersenyum mengulurkan tangan.

“Hm. Prabu Mahendra,” ujar Prabu membalas jabat tangan itu.

“Kalian sudah kenal?”

“Kalau kenalan langsung baru kali ini, kami tinggal di gedung yang sama,” jelas Arta.

“Ah, baguslah kalau begitu. Kalau kalian tinggal satu gedung. Duduk dulu, kita ngobrol santai. Masalah pekerjaan, kalian berdua saja yang urus.”

Cukup lama pertemuan tersebut, bahkan dilanjutkan dengan makan siang. Prabu merasa tidak ada masalah atau persoalan dengan siapapun para bawahannya termasuk Arta sang manajer keuangan yang baru. Namun, tidak dengan Gama.

“Pak, tentang pak Arta.”

Padahal Gama sudah diminta kembali ke meja kerjanya, belum beranjak ada hal yang perlu disampaikan.

“Kenapa dengan Arta?” tanya Prabu heran. Ia hanya mengenal Arta karena tinggal di gedung yang sama. Tidak tahu kalau Gama lebih mengenalnya.

“Pak Arta sepertinya menyukai Mbak Fiola.” Prabu mengernyitkan dahi. “ Saya dapat info waktu cari tahu siapa Mbak Ola. Saya pikir ini bukan hal penting dan ….”

“Mereka ada hubungan?”

“Setahu saya tidak. Pak Arta memang sering menggoda dan mengajak jalan, tapi tidak pernah ditanggapi dengan serius.”

“Kenapa tidak katakan dari awal. Bisa saja Arta menerima Ola lalu mereka … ck, kau ini.”

“Maaf, pak. Saya pikir ini bukan masalah.”

***

Padahal tugasnya tidak terlalu berat, jam istirahat pun digunakan dengan tidur. Namun, Ola merasa tubuhnya begitu letih dan mengantuk. Sejak keluar dari unit menuju ruang ganti, ia beberapa kali menguap.

Tidak sempat menghubungi Maya, ia memilih untuk cepat pulang. Sudah berganti seragam dengan celana dengan pinggang karet dan kaos longgar. Meskipun perutnya belum menunjukan kalau dia hamil, Ola tidak ingin memakai pakaian yang sempit. Rambut dicepol asal, menyisakan helaian yang tidak terikat.

Setiap saat ia selalu khawatir dengan kondisinya. Bagaimana kalau orangtuanya tahu dia hamil di luar nikah, termasuk juga tempatnya bekerja. Kemungkinan ia akan dipecat. Kemana pula ia harus tinggal, tidak mungkin tetap di kosan yang sekarang, bisa saja ia diusir.

Keluar dari ruang ganti, pandangan Ola tertuju pada pria yang duduk di kursi tunggu tidak jauh dari tempatnya. Ada Prabu di sana, juga Gama berdiri di samping pria itu. Ia hanya bisa berdiri mematung kala Prabu menghampiri tanpa berhenti menatap.

“Bisa kita bicara?”

Masih ada sisa amarah di hatinya, tapi teringat nasehat Maya agar ia membuang jauh ego dan memikirkan masa depan. Mereka memang harus duduk bersama untuk membicarakan masalah yang ada. Ini adalah moment yang tepat untuk meminta pertanggung jawaban Prabu, daripada dia harus mendatangi ke apartemen atau ke kantor tempat pria itu bekerja.

“Bisa pak.”

Bukan hanya Prabu yang terkejut, Ola pun sama. Maya menghampiri Ola. “Kelamaan mikir,” bisik Maya. “Saya disini selaku sahabat Ola, jangan disangkut pautkan dengan kerjaan saya ya pak. Kalian memang harus bicara.”

Bertempat di café yang ada dalam kawasan apartemen. Gama memilih meja agak sudut, agar Prabu dan Ola bisa bicara lebih nyaman. Pelayan menyodorkan buku menu dan Ola hanya menunjuk minum.

“Mbak mau pesan makan apa? Kebetulan Pak Prabu belum makan malam, jadi ….”

“Saya tidak,” sahut Ola menyela Gama yang sedang bicara.

“Masih mual?” tanya Maya membuka buku menu. “Gara-gara bapak dia kayak gitu,” ujar Maya menunjuk Prabu.

Pembicaraan itu bisa jadi bukan mendapatkan solusi, malah ada konflik baru. Gama inisiatif menarik tangan Maya mengajak pindah ke meja lain.

“Mereka tidak akan bicara kalau kita ada di sana,” ujar Gama.

“Oh iya ya. Eh, jangan-jangan Mas Gama sengaja cari kesempatan untuk berduaan dengan saya?”

Gama hanya berdecak pelan, pandangannya tertuju pada Prabu dan Ola. Dia dan Maya duduk berdampingan.

“Sampai lebaran tahun depan juga nggak akan selesai, kalau pada diem-dieman gitu. Kayak abege lagi jatuh cinta, malu-malu mau,” Gama sampai menoleh mendengar celotehan Maya.

1
Siti Hafsah
LUAR BIASA.Ku kira Fiola bakal disodorin nikah kontrak sama Pak Prabu,ternyata Pak Prabu benar-benar menemukan cinta sejatinya.Baru nikah tanpa segan,langsung bersikap lemah lembut dan penuh perhatian👍❤️
hiro_yoshi74
sosweet
Uthie
bakalan jadi cerita hubungan yg sweet nii diantara mereka 👍👍😍🤗
Julia Juliawati
maya jd kerja sm ola donk🤣🤣
ahmad suryadi
nah ini yv di tunggu " mulai seru cerita nya
crazy up thor semangat"
Putu Suciptawati
prabo jangan lagi kamu kasi iang mertuamu yg matre
Mrs.Riozelino Fernandez
apalagi klo prabu sampai tau klo Ola sempat jatoh didorong ayahnya,pasti bakalan ngamuk si Prabu...
Siireng Siireng
lanjut kak
khyti
kasih pljrn gih kedua mertuamu itu yg gila harta toxic kali jd org
anak kandung disiksa gak karuan ehh anak tiri aja disayang² gilakk
Purnama Pasedu
nggak ada Maya nggak rame
Mrs.Riozelino Fernandez
gpp Ola... permulaan 😅😅😅😅
Uthie
Hahaha... kalau gak ada Mays gak rameee pakkkk 😆😆😂
Uthie
Maayyyaaa.... kocak banget sihhh kamuuuu 😆😆😆/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hearty 💕
Maya Maya
Siti Dede
Gama yg anyep cocok sama Maya yg rame
Julia Juliawati
bener km maya. . ola yg di pacul Prabu 🤣🤣
hiro_yoshi74
jangan di pindah atu
kalo maya pindah nanti sepi
. kasian a' gama kn gak ada gandenganya wk wk wk
khyti
kalo upnya dobel dobel gini kan bahagia thor bacanya 🫰
hiro_yoshi74: se7 kk
total 1 replies
Purnama Pasedu
sexi ya pak prabu
Julia Juliawati
ngarep km maya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!