NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:484
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21 rencana licik Dita part 4

Didalam kamar Luna, terlihat Dita sedang berjalan kearah ranjang Luna dan Tasya.

Setelah itu Dita menuju meja yang ada di dekat ranjang itu, diatas meja itu ada tas milik Luna.

"Ini pasti yas milik wanita jalang itu, lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu" gumam Dita sambil tersenyum.

Senyuman Dita sungguh mengandung arti kelicikan.

Tak berapa lama terlihat juga Dita mengambil tas tersebut dan memasukkan cincin berlian milik Oma.

"Hahahaha lihat saja, kamu bisa apa" ucap Dita.

Dita langsung mengembalikan tas itu ke tempatnya dan setelah itu Dita langsung berjalan kearah pintu namun sesaat sebelum sampai pintu semua orang langsung panik berhamburan untuk tersembunyi.

Sedangkan Dita secara tiba-tiba kakinya seperti ada yang menarik sehingga Dita terjatuh mencium lantai.

BRUKKK...suara tubuh Dita saat terjatuh.

"Aduh!!!" pekik Dita kesakitan.

Saat Dita bangkit dia merasakan sakit di bagian hidungnya dan ketika disentuh ternyata dari hidung Dita keluar d*rah akibat dari benturan tadi.

"Ahh sial banget sih aku ini, baru juga berurusan dengan cewek itu aku sudah sial berulang kali" umpat Dita.

Karena Dita tidak mau ketahuan, maka dia memaksakan diri untuk segera pergi dari kamar Luna walaupun dia harus menahan rasa sakit di hidungnya.

Semua orang melihat Dita yang berlari keluar dari kamar Luna.

Setelah Dita tidak terlihat lagi, Raihan dan semuanya langsung masuk ke dalam kamar Luna.

"Jadi ini rencana licik mbak Dita" ucap Bima.

"Tapi bagaimana caranya kita menangkap basah dia, sedangkan kita tidak ada yang punya bukti atas kejadiannya ini" ucap Luna.

Di dalam kamar itu Luna melihat ada sosok nenek buyut Raihan, ternyata tadi yang menarik kaki Dita adalah sosok nenek buyut Raihan.

"Kata siapa kita tidak ada bukti, lihat ini" ujar Tasya.

Tasya langsung menujukkan video yang ada di ponselnya, ternyata tadi secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan yang lainnya Tasya merekam aksi Dita.

"Wih keren kamu Sya, aku tidak menyangka kalau kamu merekamnya" ucap Bima.

"Iya dong, siapa dulu Tasya" jawab Tasya.

"Bagus banget Sya, dengan begini kita bisa langsung menangkap mbak Dita. Sekarang aku usul bagaimana kalau kita kerjain dia balik agar dia sendiri yang mengakui kejahatannya" usul Raihan.

"Apa itu Han??" tanya Bima.

"Sekarang aku akan ambil cincin itu dan menaruhnya di kamar mbak Dita, nanti pasti dia akan menuduh Luna dan kita yang akan menangkap basah dia" jelas Raihan.

"Aku setuju" jawab Bima.

"Aku tidak setuju" tolak Luna.

"Kenapa Lun?? Kenapa kamu tidak setuju?? Apa kamu ada rencana lain??" tanya Raihan.

"Aku tidak setuju karena jika kita lakukan itu terus apa bedanya kita sama mbak Dita?? Mendingan juga daripada kita berbuat itu semua, lebih baik kita ikuti saja permainan mereka apalagi kita kan sekarang punya bukti atas kejahatannya. Jika nanti dia menuduhku maka kita bisa membalasnya dengan menunjukkan bukti pada Oma dan Oma sendiri yang akan tau bagaimana sifat asli mbak Dita" jelas Luna.

"Ya aku setuju dengan saran Luna, dengan begitu kita bisa menjebak mbak Dita dengan ulahnya sendiri" sahut Tasya.

"Baiklah kalau begitu kita ikuti saja rencananya tapi pokoknya hari ini aku harus membuka semua kelicikan mbak Dita" jawab Raihan.

Mereka akhirnya membiarkan cincin berlian milik Oma masih di dalam tas Luna.

Dan  mereka kembali ke ruang utama agar Dita tidak curiga pada mereka.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

SIANG HARINYA DI RUMAH OMA RAIHAN... 

Oma dan Opa sekarang sudah ada di rumah tepatnya di dalam kamar.

Saat itu Oma tidak sengaja melihat laci meja tempat perhiasannya tersimpan sedikit terbuka.

Oma lalu berjalan mendekati meja itu.

"Ada apa Ma??" tanya Opa pada Oma.

"Ini lho Pa, kok meja ini sedikit terbuka. Apa ada orang yang membukanya??" jawab Oma.

"Kamu lupa menutupnya kali tadi" kata Opa.

"Tidak kok, aku tadi tidak membuka laci ini" bantah Oma.

Oma lalu membuka laci itu dan mengecek perhiasannya.

Betapa terkejutnya Oma saat tau kalau salah satu cincin berliannya ada yang hilang apalagi cincin itu adalah cincin kesayangannya.

"Astagfirullah!!! Pa, cincin kesayanganku hilang" teriak Oma.

"Apa??? Hilang??? Coba kamu ingat-ingat siapa tau kamu lupa naruhnya" kata Opa mencoba menenangkan istrinya.

"Tidak Pa, aku ingat betul kalau aku menaruhnya di sini" bantah Oma.

"Ini pasti ada yang sudah mengambilnya" sambung Oma lagi.

"Jangan buru-buru menuduh orang gitu Ma, nanti kalau malah jatuhnya fitnah bagaimana??" nasehat Opa.

"Aku paham Pa, makanya aku ingin bertanya langsung pada semuanya" jawab Oma.

Oma dan Opa lalu bersama-sama jalan keluar kamar dengan perasaan bingung bercampur kesal.

Sesampainya di ruang utama, Oma langsung mendekati semua orang.

"Han tolong panggil semua orang untuk berkumpul disini" perintah Oma.

"Memangnya ada apa Oma??" tanya Raihan berpura-pura tidak tau.

"Sudah kamu lakukan saja, nanti kamu juga akan tau dan untuk kalian semua tolong jangan ada yang pergi dari sini dulu" ucap Oma.

"Baik Oma" jawab Bima, Luna dan Tasya.

"Kalau begitu aku panggilkan semua orang dulu ya Oma" jawab Raihan.

Raihan lalu berjalan mencari Dita dan tukang kebun bernama pak Dono.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya semua orang telah berkumpul.

"Kalian tau kenapa aku kumpulkan kalian disini??" tanya Oma.

"Tidak Oma" jawab semua orang serentak.

"Aku kumpulkan kalian semua karena aku ingin tanya apakah diantara kalian  ada yang melihat cincin berlianku?? Karena salah satu cincin ku hilang dari kamar dan aku ingin kalian semua jujur" jelas Oma.

"Apa?? Cincin Oma hilang??? Tapi siapa yang berani mengambilnya?? Bukannya biasanya di rumah ini tidak ada barang yang hilang" ujar Raihan.

"Oma tidak menuduh satu persatu orang Oma hanya ingin kejujuran dari kalian semua" jelas Oma.

"Kami tidak tau Oma" ucap Tasya.

"Maaf Oma, bolehkan saya bicara??" tanya Dita seolah-olah menjadi pahlawan.

"Ya ngomong saja" jawab Oma.

"Begini Oma sebenarnya saya tidak ingin mengatakan ini tapi karena Oma adalah orang yang sudah berbaik hati sama saya makanya saya terpaksa harus ngomong ini" ujar Dita.

"Apa maksud kamu Dit??" tanya Opa.

"Begini Opa, Oma tadi pagi non Luna berjalan masuk ke dalam kamar Oma secara diam-diam dan saya melihat dia mengambil sesuatu dari laci kamar Oma" ucap Dita berbohong dan memfitnah Luna.

"Astagfirullah!!! Itu tidak benar Oma, saya tidak mungkin melakukan hal itu. Mbak Dita tolong jangan menuduh orang sembarangan begitu" bantah Luna.

"Tidak Oma!!! Saya tidak berbohong, saya melihat sendiri" bantah Dita.

"Mbak Dita!!! Mbak Dita jangan asal tuduh begitu dong, aku dan Luna dari tadi selalu bersama jadi mana mungkin Luna bisa melakukan hal itu" ujar Tasya mencoba membela Luna.

"Iya Dita, kamu tidak boleh asal tuduh orang sembarangan jika tidak ada bukti" ujar Opa.

"Saya tidak bohong Opa, kalau Opa tidak percaya bagaimana kalau Oma dan Opa langsung cek saja ke kamar tamu, siapa tau dia menyimpan cincin Oma disana" usul Dita.

"Mbak Dita tolong jangan keterlaluan" ujar Raihan.

"Tunggu Han, bukannya Oma mau membela Dita tapi untuk membuktikan apakah perkataan Dita benar atau tidak" kata Oma.

"Baiklah Oma kalau itu keputusan Oma, silahkan kalian cek kamar saya" ucap Luna.

"Ya Oma, aku setuju tapi dengan satu syarat. Jika nanti kita menemukan pelakunya aku tidak akan tinggal dia dan akan memasukkannya kedalam penjara bahkan aku akan pastikan akan membuatnya membusuk di penjara" ujar Raihan.

"Baiklah Oma setuju bahkan Oma sendiri yang akan bawa dia ke kantor polisi" jawab Oma.

Dita langsung tersenyum senang, karena dia mengira kau semua rencananya akan berhasil.

Oma, Opa dan yang lainnya langsung berjalan ke kamar tamu dimana Tasya tidur bersama Luna.

Bersambung ke bab selanjutnya ya... 

Yuk tunggu selalu update bab terbarunya besok ya... 

Selamat membaca dan semoga terhibur... 

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!