SISTEM BALAS DENDAM: MENJADI RAJA HAREM

Mata Max terbuka lebar di ruang rumah sakit yang steril. Suara mekanis itu bukan mimpi – suara itu masih ada, bergema di dalam kepalanya seperti tamu tak diundang.

"Apa-apaan ini?" bisiknya, duduk meski rasa sakit menusuk di tulang rusuknya.

Ruangan itu kosong. Hanya dia, bunyi bip monitor detak jantung, dan aroma desinfektan yang membuat perutnya mual. Tapi suara itu datang lagi, kali ini lebih jelas.

【Ding! Analisis trauma selesai. Subjek menunjukkan kerusakan psikologis optimal untuk integrasi sistem.】

Max berputar, mencari pengeras suara, kamera, apa pun yang bisa menjelaskan suara itu. Gerakannya membuat rasa sakit seperti petir menyambar tulang rusuknya yang retak, tapi dia tidak peduli. "Siapa di sana? Tunjukkan dirimu!"

Alih-alih jawaban, penglihatannya dipenuhi sesuatu yang mustahil – antarmuka biru transparan yang terlihat seperti berasal dari film fiksi ilmiah. Tulisan bergulir di atasnya dengan huruf yang elegan:

【PROTOCOL PENAKLUKAN DIAKTIFKAN】

Subjek: Maxwell Porter

Usia: 22 tahun, 4 bulan, 12 hari

Profil Psikologis: Dikhianati, Dihina, Mencari Balas Dendam

Tingkat Kecocokan: 94,7% – KANDIDAT LUAR BIASA

"Ini tidak nyata," gumam Max, memejamkan mata erat-erat. "Hanya gegar otak, itu saja."

Tapi saat dia membukanya, layar itu tetap ada. Lebih buruk lagi, suara baru bergabung dengan yang mekanis – suara perempuan, menggoda, dengan aksen yang sulit dikenali.

"Oh, tapi ini nyata, sayang. Lebih nyata daripada apapun yang pernah kau alami dalam hidup kecilmu yang menyedihkan itu."

Tangan Max bergetar. "Aku kehilangan akal sehatku."

"Kau baru saja mendapatkannya untuk pertama kalinya," suara perempuan itu berdesir. "Perkenalkan diriku dengan benar. Aku Lyra, arsitek Protocol Penaklukan. Aku ahli dalam mengubah pria hancur menjadi pemangsa puncak."

Antarmuka itu berubah, menampilkan sesuatu yang tampak seperti kartu nama melayang di hadapannya:

【Lyra – KONSULTAN SISTEM PENAKLUKAN】

"Menjadikan Korban Sebagai Pemenang Sejak Dahulu Kala"

Tingkat Keberhasilan: 97,3%

Kepuasan Klien: Terjamin

"Setiap peradaban memiliki pria seperti dirimu, Max. Dikhianati oleh orang yang mereka percaya, dihancurkan oleh orang yang mereka cintai. Kebanyakan dari mereka mati hancur dan dilupakan. Tapi hanya segelintir orang yang terpilih..." Layar itu berkilat. "Segelintir orang akan menjadi legenda."

Max merasakan sesuatu bergolak di dadanya – bukan harapan, tapi sesuatu yang lebih tajam. "Apa yang kau inginkan dariku?"

"Pertanyaan yang salah, sayang. Apa yang KAU inginkan? Karena aku bisa mencium amarahmu dari sini, dan itu benar-benar menggoda."

~ ~ ~

Antarmuka itu meluas, memenuhi penglihatannya dengan bagan dan skema detail yang terlihat seperti campuran antara menu video game dan presentasi korporat.

"Begini cara kerjanya," jelas Lyra, sementara gambar-gambar mengalir di layar. "Kau akan berburu. Secara spesifik, kau akan memburu para wanita dalam lingkaran sosial yang telah menghancurkanmu. Ibu, saudari, istri, anak perempuan – siapa pun yang terhubung dengan orang-orang yang menyiksamu."

Perut Max menegang. "Berburu mereka? Maksudmu membunuh mereka?"

Tawa Lyra seperti sutra di atas baja. "Membunuh mereka? Oh sayang, pemikiranmu terlalu dangkal. Kematian itu kemurahan hati. Aku bicara tentang penaklukan psikologis total. Kau akan membuat mereka jatuh cinta begitu dalam padamu hingga rela meninggalkan segalanya – keluarga, harta, reputasi – hanya untuk berada di sisimu."

Layar menampilkan bagan dengan kejelasan yang mengganggu:

【FASE 1: IDENTIFIKASI TARGET】

【FASE 2: PEMETAAN PSIKOLOGIS】

【FASE 3: PROTOKOL RAYUAN】

【FASE 4: KETERGANTUNGAN EMOSIONAL】

【FASE 5: DOMINASI TOTAL】

"Setiap penaklukan sukses akan memberimu hadiah berlipat," lanjut Lyra. "Uang akan langsung ditransfer ke rekening luar negeri yang ku kendalikan. Kemampuan fisik meningkat – kekuatan, stamina, kecepatan pemulihan. Tapi yang terpenting, kemampuan membaca manusia seperti buku terbuka."

Max menyentuh wajah bengkaknya. Bahkan dengan obat penghilang rasa sakit, segalanya masih perih. "Ini gila."

"Gila? Miles Sterling yang mematahkan tulang rusukmu demi hiburan itu gila. Maya yang membuatmu jatuh cinta pada kebohongan itu gila. Aku menawarkan kewarasan – kewarasan yang datang bersama kekuasaan."

Layar menampilkan halaman baru:

【KEMAMPUAN SAAT INI:】

Rayuan: 12/100 (Menyedihkan)

Manipulasi: 8/100 (Tidak Ada)

Kekayaan: 3/100 (Miskin)

Kekuatan Fisik: 15/100 (Lemah)

Status Sosial: 1/100 (Tak Terlihat)

【POTENSI PENINGKATAN】

Semua statistik bisa mencapai 100+

Karisma supernatural

Kemampuan membaca psikologi yang sempurna

Sumber daya keuangan tanpa batas

"Aturannya sederhana," kata Lyra. "Selesaikan misi, dapatkan kekuatan. Kalau gagal dalam misi kau akan kehilangan segalanya – termasuk aku. Dan Max, beberapa misi akan menguji batas moralmu. Pertanyaannya: apakah kau lebih peduli menjadi orang baik, atau membuat mereka membayar?"

Max teringat senyum kejam Maya saat dia terbaring berdarah. "Batasan seperti apa?"

"Kau akan merayu wanita bersuami dari suaminya. Kau akan memecah hubungan ibu dan anak perempuan. Kau akan menciptakan skandal yang menghancurkan karier politik dan kerajaan bisnis. Kau akan menjadi agen kekacauan di hidup mereka yang sempurna."

"Dan kalau aku menolak?"

Layar berkedip merah:

【KONSEKUENSI PENOLAKAN SISTEM:】

Kembali permanen ke kemampuan dasar

Penghapusan memori pertemuan ini

Kehidupan biasa-biasa saja yang terjamin

99,7% kemungkinan bunuh diri dalam 2 tahun

. . . .

"Pilihanmu ada ditangan sayang. Kau akan memilih menjadi pemangsa, atau tetap menjadi orang yang akan di mangsa."

Sebelum Max bisa menjawab, alarm berbunyi di seluruh antarmuka. Tulisan merah bergulir cepat:

【MISI KRITIS TERDETEKSI】

【GAGAL MENERIMA DALAM 60 DETIK \= PENUTUPAN PERMANEN】

59... 58... 57...

"Apa-apaan ini?" seru Max.

"Tepat waktu," suara Lyra mendesir. "Target pertamamu baru saja muncul. Terima sekarang, atau kau akan kehilangan kesempatan ini selamanya."

Hitungan mencapai 45 detik saat profil detail muncul:

【TARGET UTAMA: Elena Garcia】

Usia: 42 tahun

Status: CEO, Garcia Industries

Kekayaan: 15,2 miliar dolar

Status Pernikahan: Menikah secara hukum, ditinggalkan secara emosional

Lokasi Saat Ini: Kantor rumah, bekerja lembur

Kondisi Psikologis: Lelah, kesepian, mempertanyakan pilihan hidup

"Ibu Maya?" suara Max serak.

"Benar. Wanita yang membesarkan si jalang yang menghancurkanmu. Tapi juga wanita yang benar-benar menyukaimu, Max. Dia menganggapmu menyegarkan dibanding anak-anak kaya bodoh di sekitar putrinya."

Hitungan 30 detik.

"Elena Garcia bekerja 16 jam sehari membangun kerajaannya sementara suaminya berkampanye di seluruh negera. Dia tidak merasakan keintiman selama dua tahun. Dia mendambakan hubungan nyata dengan seseorang yang melihatnya lebih dari sekadar rekening bank."

Layar baru muncul:

【TUJUAN MISI:】

【Rayu Elena Garcia dalam 7 hari. Buat dia memilihmu di atas kesetiaan keluarga Bonus: Buat dia menghadapi Maya tentang taruhan itu】

【HADIAH BERHASIL】

Sistem aktif permanen

Karisma dan kemampuan fisik meningkat

Akses ke misi tingkat 2

Rekening luar negeri dengan dana awal 50 juta dolar

【HUKUMAN GAGAL】

Sistem dinonaktifkan selamanya

Kembali ke keadaan lemah dan hancur

Dihancurkan oleh musuh-musuhmu

20 detik.

"Dia sendirian sekarang," bisik Lyra dengan nada menggoda. "Lembur di kantornya sementara keluarganya mengabaikannya. Ini kesempatanmu, Max. Awal penaklukan yang akan memberimu segalanya."

15 detik.

Pikiran Max berpacu. Merayu ibu mantan pacarnya adalah sesuatu yang benar-benar gila. Tapi alternatifnya adalah kembali ke kehidupan lamanya yang hancur, ke tatapan kasihan dari teman-temannya yang tahu tentang penghinaannya.

10 detik.

"Apa yang membuatmu yakin aku bisa merayu seorang CEO miliarder?" tanyanya putus asa.

"Karena kau sudah melakukannya sekali, sayang. Kau sudah merayu putrinya – meski itu hanya permainan di pihaknya, tapi Elena menyaksikanmu memikat Maya berbulan-bulan. Dia tahu kau memiliki sesuatu yang istimewa."

5 detik.

Max memikirkan tawa Maya. Tinju Miles. Cincin janji yang hancur di lantai marmer.

"Waktunya habis, Max. Pilih sekarang."

Jarinya bergerak ke arah tombol "TERIMA" yang melayang di penglihatannya.

"Ya."

Antarmuka itu meledak dengan cahaya keemasan.

【MISI DITERIMA】

【PROTOKOL PENINGKATAN DIMULAI】

【SEMOGA BERUNTUNG, SAYANG. KAU AKAN MEMBUTUHKANNYA】

~ ~ ~

Cahaya keemasan memudar, meninggalkan Max dengan perasaan berbeda. Bukan secara fisik, tapi mentalnya terasa lebih tajam, seolah kabut di pikirannya menghilang.

Apa yang baru saja aku setujui?

Namun bahkan sebelum pertanyaan itu selesai, Max sadar bahwa dia tidak peduli. Untuk pertama kalinya sejak di rumah sakit, dia merasakan sesuatu selain rasa sakit dan penghinaan. Dia merasakan tujuan.

"Elena Garcia," katanya pelan, mencoba nama itu di lidahnya. Wanita yang dulu tersenyum hangat padanya saat makan malam keluarga, yang bertanya dengan tulus tentang ide bisnisnya, yang memperlakukannya seperti manusia.

‘Dia membiarkan Maya berbuat kejam tanpa menghentikannya,’ pikir Max. ‘Kalau dia benar-benar peduli, dia pasti menyadari ada yang salah. Dia pasti akan melindungiku.’

Rasionalisasi itu terdengar kosong, tapi Max menggenggamnya erat. Dia butuh alasan untuk membenarkan apa yang akan dia lakukan.

Bangkit dari tempat tidur rumah sakit, Max terkejut menemukan rasa sakit di rusuknya kini hanya sisa nyeri samar. Wajahnya masih lebam, tapi matanya kini bisa terbuka lebih lebar.

‘Penyembuhan meningkat. Sistemnya sudah mulai bekerja.’

Max menatap cermin. Hidung patah, bibir pecah, memar di separuh wajah – dia tampak seperti korban. Tapi di balik semua luka itu, sesuatu yang baru berkilat di matanya. Sesuatu yang lapar.

"Mereka pikir aku lemah," bisiknya pada bayangan di cermin. "Mereka pikir aku bukan siapa-siapa."

Ponselnya bergetar – pesan dari nomor tak dikenal: "Sedan hitam menunggumu di luar. Sopir akan membawamu bersiap untuk malam ini. -L"

Max mengambil surat keluar rumah sakit dan berjalan menuju pintu. Saat melewati koridor, beberapa perawat menatapnya – bukan dengan rasa iba, tapi dengan sesuatu yang lain. Rasa ingin tahu? Ketertarikan?

‘Sudah dimulai.’

Di dalam lift, bayangannya menampilkan sosok dengan tujuan. Masih hancur, masih babak belur, tapi bukan lagi korban.

Dia sedang berubah menjadi sesuatu yang lain.

~ ~ ~

Sedan hitam itu ada di tempat yang dijanjikan Lyra – sebuah Bentley dengan jendela gelap dan sopir yang tidak banyak bicara. Max duduk di kursi kulit yang mungkin lebih mahal dari biaya kuliahnya.

"Kemana, Tuan?" tanya sopir itu.

Sebelum Max sempat menjawab, sistem navigasi mobil aktif sendiri, menampilkan rute menuju alamat di distrik paling elit kota itu.

Kediaman keluarga Garcia menjulang di depan – tiga puluh hektar taman rapi mengelilingi mansion yang tampak seperti benteng. Cahaya hanya terlihat dari satu jendela di lantai tiga.

"Kantor Elena," gumam Max.

Suara sistem berbisik di kepalanya: "Dia lembur lagi, seperti biasa. Suaminya sedang berkampanye di Vadane. Maya menginap di penthouse Miles. Medanmu bersih."

Max merapikan jas pinjamannya dan melangkah menuju gerbang, bayangannya di kaca mobil menampilkan seseorang yang baru – seseorang yang berbahaya.

"Waktunya memulai perburuan.”