NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

BRAKH!

Jacob memukul meja dengan keras. Wajahnya menegang, rahangnya mengeras menahan amarah.

"Bagaimana bisa kalian kehilangan jejak Evelyn, hah?" bentaknya, dengan suara yang menggelegar.

Anak buahnya yang berlutut di depannya, menunduk dalam dengan tubuh bergetar.

"M-maaf, Tuan. Kami terus mengikuti taksi yang mereka tumpangi. Tapi, kami terhalang lampu merah. Dan, saat kami hendak menyusul mereka, kami kehilangan jejak. Kami terus mencari taksi itu dengan plat kendaraan yang sudah kami catat. Tapi, kami tidak bisa menemukan mereka."

Jacob menyipitkan mata, menautkan alisnya. "Kalian tidak bisa menemukan taksi itu?"

" I-iya, tuan."

Jacob terdiam, lalu seulas senyum miring menghiasi wajahnya. "Jangan-jangan, semua ini ulah Jack."

Belum sempat ia menindaklanjuti firasatnya, ponsel Dean tiba-tiba berdering. Jacob menoleh cepat, menatapnya dengan tajam, sementara Dean menelan saliva sebelum mengangkat panggilan itu.

"Ya ... Aku mengerti," ucap Dean singkat, lalu menutup telepon tersebut. Ia menunduk hormat, menatap Jacob. "Tuan, nona Evelyn dan Deby sudah sampai di rumah."

Jacob refleks berdiri dan meraih jas nya. "Kita pulang sekarang."

Dean mengangguk, namun langkahnya tertahan ketika Jacob menambahkan, "Aku ingin kau menyelidiki sesuatu," perintah Jacob.

"Baik, tuan."

Sementara di rumah, Evelyn duduk di sisi tempat tidur, menepuk pelan pipi Deby yang masih terbaring.

"Deby, bangunlah," bisiknya.

Deby meringis dengan mata yang mulai terbuka perlahan. "Ugh ... kepalaku ... " Ia melebarkan kedua matanya dan buru-buru bangun, membungkuk dalam-dalam saat melihat Evelyn.

"Maafkan saya, Nona. Saya ... saya tidak tahu kenapa bisa ... "

Evelyn mengangkat tangannya, menghentikan ucapan Deby. "Tidak apa-apa. Aku tahu, kau pasti kelelahan sampai-sampai tertidur."

Deby mengkerutkan keningnya bingung. "Tertidur?"

"Ya, memangnya, kau pikir kenapa, hm? Apa kau mengingat sesuatu?" tanya Evelyn memastikan.

Deby terdiam. Wajahnya terlihat tegang, seolah otaknya berusaha keras mengingat kembali apa yang terjadi. Jelas saat itu, ia merasa pusing setelah meminum air mineral pemberian Evelyn. Dan, setelah itu, ia tidak ingat apapun. Tapi, kenapa Evelyn mengatakan jika ia tertidur?

"Tidak perlu bingung. Kau tertidur setelah kita selesai berbelanja. Karena tidak ingin mengganggumu, aku meminta penjaga untuk menggendong mu masuk," ujar Evelyn.

Deby terbelalak dengan bibir yang sedikit terbuka. "A-apa? Ja-jadi, saya benar-benar tertidur? Kenapa anda tidak membangunkan saya, nona? Dan ... Kenapa saya tidak ingat?" gumamnya.

"Sudahlah, tidak perlu di pikirkan. Sebentar lagi Jacob akan pulang. Nanti, dia pasti akan bertanya padamu. Jadi, kau katakan seperti yang aku katakan tadi saja. Apa kau mengerti?"

Deby menggigit bibirnya. Keraguan jelas tergambar di wajahnya, tapi, rasa takut yang ia rasakan jauh lebih besar. Hingga akhirnya, ia mengangguk pelan.

"S-saya mengerti, Nona."

Evelyn mengulas senyum tipis, menepuk bahu Deby dengan penuh arti. "Bagus."

Tidak berapa lama, terdengar suara deru mesin mobil berhenti di halaman depan. Evelyn refleks menoleh, diikuti Deby yang mulai menegang.

"Jacob datang. Ingat, apa yang aku katakan tadi," ucap Evelyn yang di jawab anggukan oleh Deby.

Evelyn keluar lebih dulu dari kamar Deby, menyambut Jacob yang baru saja masuk ke rumah.

"Kau pulang, Jac," ucapnya lembut.

Jacob hanya mengangguk, pandangannya menatap Evelyn dari ujung rambut hingga kaki. Ada sesuatu yang terasa berbeda dari wanita itu hari ini, namun ia memilih menyingkirkan pikiran itu karena ada hal yang jauh lebih penting dari itu.

"Aku sudah menyiapkan makan siang untuk mu." Evelyn menuntun Jacob sampai meja makan, yang sudah dipenuhi berbagai hidangan. "Semua ini aku yang memasaknya."

"Benarkah?" Tanyanya, seolah tidak percaya.

"Tentu saja." Evelyn mulai melayani Jacob dengan mengambilkan makanan.

Dan, tidak lama, Deby datang membawa hidangan tambahan. Tangannya bergetar halus ketika ia meletakkan piring di dekat Jacob.

Jacob menatap tajam ke arah Deby, membuat wanita itu semakin gugup. Ia tidak berkata apapun dan hanya melanjutkan makannya dengan tenang.

Setelah selesai makan, Evelyn bangkit dan pamit ke kamar. Sementara Jacob, bangkit dan meminta Deby untuk ikut dengannya.

Di ruang kerja, suasana terasa mencekam. Jacob duduk di kursinya, jari-jarinya mengetuk meja kayu, menatap Deby yang berdiri di hadapannya.

"Jawab dengan jujur, apa yang terjadi hari ini?" tanya Jacob.

Deby menarik napas, lalu mengulang persis seperti yang Evelyn perintahkan. "Kami pergi bersama sopir. Tapi, di tengah jalan tiba-tiba ban mobil bocor. Jadi, kami terpaksa menggunakan taksi. Setelah itu ... Saya ketiduran, Tuan. Saat saya bangun, saya sudah berada di rumah."

Jacob menyipitkan mata, menajamkan tatapannya. "Ketiduran?"

Deby mengangguk, suaranya bergetar. "I-iya, tuan."

Jacob menatap Deby lama, seolah mencari kebohongan darinya. Ia merasa sedikit janggal, namun tidak mengungkapkan nya. Sampai, Dean masuk ke ruangan dengan wajah serius dan melapor hasil penyelidikannya.

"Tuan, saya sudah memeriksa nomor plat taksi tersebut . Hasilnya, tidak ada. Plat itu tidak terdaftar."

Jacob membeku sejenak. Lalu, kepalan tangannya mengeras di atas meja, hingga buku-buku jarinya memutih.

"Apa kau yakin tidak membohongi ku, hah?" tanyanya pada Deby.

Deby menunduk dalam dan menggeleng cepat. " Ti-tidak, tuan. Tidak ada yang mencurigakan selama perjalanan. Semua terlihat biasa saja."

Jacob memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan nafas berat. "Jack," desisnya pelan.

Dia yakin, semua itu pasti ulah Jack. Hanya saja, ia merasa heran, kenapa Jack tidak bertindak saat itu juga? Bukankah, itu kesempatan bagus untuk membawa Evelyn?

"Sepertinya, aku harus mencari tahu lebih dalam," gumam Jacob.

...****************...

Evelyn berdiri di depan wastafel, menatap wajahnya yang sedikit pucat di cermin. Dengan hati-hati, ia membersihkan darah di lengannya.

Walaupun luka itu tidak terlalu dalam, tapi, darah yang keluar cukup banyak. Beruntung, pendarahan berhenti sebelum ia sampai di rumah, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan bagi siapapun.

Kini, ia kembali membalut luka itu dengan perban yang lebih tebal. Setelah memastikan balutannya rapi, ia mengenakan blus berlengan panjang untuk menutupinya.

"Bagus, ini cukup untuk menyembunyikannya," gumamnya pelan.

Namun begitu ia membuka pintu kamar mandi, ia di kejutkan dengan Jacob yang duduk santai di sisi tempat tidur, menatapnya dengan tatapan sulit ditebak.

Evelyn hampir kehilangan kendali ekspresinya, tapi dengan cepat ia memaksakan untuk tersenyum dan menghampirinya.

"Aku pikir, kau sudah kembali ke kantor," ucapnya, berusaha terdengar wajar.

"Sebentar lagi," sahut Jacob.

Tanpa peringatan, tangannya terulur, menggenggam lengan Evelyn, tepat di bagian yang terluka. Evelyn menahan napas, berusaha tidak menunjukkan reaksi. Lalu, Jacob menariknya hingga ia duduk di pangkuannya.

"Ada apa, Jac?" tanya Evelyn, berusaha untuk tetap tenang.

"Tidak ada. Hanya saja, sudah lama kita tidak tidur bersama. Jadi, persiapkan dirimu nanti malam, sayang."

Mata Evelyn melebar sepersekian detik, tapi ia segera menunduk, menutupi rasa terkejutnya dengan senyum tipis. "Baiklah," jawabnya pelan.

Jacob tersenyum tipis, lalu menepuk lembut pinggangnya sebelum bangkit. "Kalau begitu, Aku kembali ke kantor dulu."

Evelyn masih terpaku di tempat saat Jacob menghilang dari balik pintu. Senyumannya lenyap, berganti dengan ekspresi gelisah. Ia memegang perban di lengannya, dengan napas yang terasa berat.

"Tidur bersama?" gumamnya

Selama ini, ia selalu tidur sendiri karena Jacob selalu beralasan ada pekerjaan atau urusan lain yang harus di selesaikan. Dan, Evelyn tidak pernah mempermasalahkannya. Tapi sekarang, Jacob tiba-tiba ingin tidur bersamanya?

Ia tidak mungkin menolak karena keadaannya yang tengah berpura-pura hilang ingatan. Tapi, apa ia harus tidur satu ruangan dengan musuhnya?

1
cholifah 22
ceritanya seru
indriyanii
wah apa yang menyerang Evelyn waktu itu rose ya
@pry😛
mog brhsl main kuda
@pry😛
kren
@pry😛
lv ni cp
mery harwati
Manager butik yang selingkuh dengan Jack gak ada kabar beritanya lagi? Status kelanjutan perselingkuhan Jack masih terus atw berhenti gegara batal nikah dengan Evelyn🤔
mery harwati
Oh Jacob klo kau mafia teliti & jeli pasti telingamu gak salah dengar sewaktu Evelyn memanggilmu Jac Jacob, padahal selama ini dia selalu memanggilmu Jack 😄
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣keren akting ny
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 evelyn... kau ketebak dgn prmainan mu sndr bukn
mery harwati
Jacob juga bukan mafia bodoh, pasti kecurigaan pada Evelyn pasti ada
Akankah Evelyn memberi minuman pada Jacob seperti pada Deby 🤔
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hohoho, mungkin, lebih baik sebaliknya 🤭
total 1 replies
mery harwati
Evelyn kau cerita di dalam taxi disebelah Deby 🤔 tidak takutkah kau Evelyn klo Deby sudah sadar dari obat tidur & mungkin pura² pingsan agar tau tujuanmu hidup dengan Jacob 🫣
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aman terkendali 🤭
total 1 replies
@pry😛
iktin kt ht mu z
@pry😛
cp lg
@pry😛
aduuhh cp kh dy.... bs slmt gk ya
@pry😛
next yg byk
@pry😛
pa mkst mu... kau di phak mn ny... bkn aq kesel
@pry😛
utk pa lg sm mu
septiana
enak bener kamu Jack,udah ninggalin Evelyn dalam keadaan terluka masih mau ngrebut Evelyn dari Jacob.
@pry😛
cp dy
@pry😛
pura" kau ya
@pry😛: ok next lh kk🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!