seorang perempuan yang mempunyai kesalahan untuk jatuh cinta terhadap seseorang, dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini mengapa ia pilih laki-laki itu untuk menjadi kekasih hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naura hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Hasna terus mencari informasi tentang mimpinya kemarin, Hasna juga masih bingung dengan jalan hidupnya. Apakah Hasna sudah memiliki suami atau masih hidup dalam bayang-bayang masa lalunya.
Hasna juga alhamdulillah sudah bisa dikembalikan ke ruangan rawat inap biasa dan sudah keluar dari ruangan ICU kemarin.
"Aku akan cari informasi mengenai hal itu, sebetulnya aku masih sangat bingung, apakah itu benar-benar mimpi? Atau bahkan akan mengaruh pada kehidupanku?" Dengan kegelisahan yang tinggi, Hasna masih tetap berusaha untuk positif thinking.
Notifikasi WhatsApp muncul di layar ponsel dengan suara 'ting' yang nyaring, diikuti oleh pratinjau pesan dari kontak yang sudah dikenal. Nama pengirimnya tertera jelas di bagian atas notifikasi, diikuti oleh cuplikan pesan yang membuat hati sedikit berdebar. Teksnya panjang, memenuhi sebagian besar layar ponsel, dengan kata-kata yang mengalir tanpa tanda baca yang jelas, membuat pikiran langsung melompat ke berbagai kemungkinan. Apakah ini kabar baik atau buruk? Apakah ada yang penting atau sekadar basa-basi pagi ini? Dengan rasa penasaran yang semakin besar, tangan secara otomatis membuka aplikasi WhatsApp untuk membaca pesan tersebut secara lengkap.
"KAMU TELAH MASUK JEBAKAN SAYA!!!"
Isi pesan dari notifikasi misterius itu. Entah bagaimana caranya untuk pesan itu bisa sampai kepada Hasna langsung.
Hasna terheran-heran dengan maksud notifikasi yang ia dapatkan, jebakan apa yang dimaksud seseorang di balik pesan itu.
Hasna mencoba untuk membalas pesan tersebut dengan perasaan yang sedikit panik. "Ini siapa ya?"
"KAMU TIDAK PERLU TAHU SAYA SIAPA, KAMU HANYA PERLU MEMPERSIAPKAN DIRI. KARENA, SEBENTAR LAGI KAMU AKAN MATI."
Karena, Hasna terus-terusan di hantui dengan notifikasi dari seseorang yang bahkan tidak ia kenal, akhirnya hasna menghubungi salah satu temannya yang mempunyai kemampuan bisa melihat yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.
Lantaran di whatsapp tak kunjung menjawab, Hasna memutuskan untuk meneleponnya saja supaya lebih cepat.
"Davina, gue mau minta tolong dong," ucapku dari balik telepon.
"Minta tolong apa?" tanyanya.
"Gue minta tolong sama lo, tolong selidiki seseorang dong, kontak whatsappnya ada di pesan lo, udah gue kirim kok tadi."
Davina kembali mengecek pesan whatsapp yang masuk.
Setelah Davina cek, Davina sempat terkejut dengan nama kontaknya.
"Hasna, lo disantet?"
"Sebenernya gue juga gak tau sih, tapi waktu minggu kemarin itu gue sempat koma dan gue ada di ruang ICU rumah sakit, selama koma itu gue tiba-tiba dapet mimpi yang panjang banget, di situ gue dapet mimpi gue itu disantet sama seseorang hasil perjodohan papa gue," Hasna kembali menjelaskan dengan singkat terkait mimpinya di minggu lalu.
"Kira-kira mimpi disantet itu bisa ngaruh ke dunia nyata juga ngga ya? Gue takut banget soalnya," ucapku lagi.
"Kemungkinan bisa nyampe ke dunia nyata, tapi bisa lo akalin kok biar gak masuk langsung ke diri lo yang ini."
"Caranya gimana?" tanyaku.
"Lo gak perlu ribet-ribet cari caranya gimana, lo udah di lindungi oleh sesosok ghaib—tapi itu sosoknya baik kok, lo tenang aja."
"Kok bisa gue dilindungi gitu?"
"Ya karena itu dari ilmu kakek lo yang dulu, jadi lo bisa terlindungi sama sosok baik dari kakek lo itu."
"Oalah, lo bisa tebak atau selidiki gak, siapa orang yang udah nyantet gue dalam mimpi itu?" tanyaku.
"Yang santet lo itu—Dafa, lo masih ingat Dafa yang ada di mimpi lo sebagai suami baru lo kan? Nah itu orangnya."
Hasna akhirnya mengetahui orang yang sudah menyantet nya, meskipun Hasna belum mengetahui muka si pelaku tersebut.
