NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Idola

Menikahi Mantan Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:837
Nilai: 5
Nama Author: Rumi Midah

Vina sangat terobsesi diterima menjadi pemeran wanita utama di casting sebuah drama. Dia juga seorang penggemar garis keras dari seorang aktor. Suatu hari saat melakukan casting, ia ditolak tanpa di tes dan parahnya lagi, orang yang menolaknya adalah si idola. Merasa terhina, Vina pun berubah menjadi pembenci sang aktor. Belum juga mulai menabur benih kebencian, ia justru terpaksa menikah secara kontrak dengan sang Aktor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumi Midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bulan madu

Setelah syuting episode terakhir rampung, Arka yang rasanya butuh refreshing mengajak Vina pergi ke Bali, sekalian berbulan madu.

Di Bali Pasutri ini melakukan wisata keberbagai tempat serta mencicipi kuliner khas pulau Dewata yang terkenal bermacam-macam.

Hari ini pukul sembilan, Arka dan Vina menjajali permainan Flaying Fox di salah satu wahana terkenal di Bali. Vina yang memulai permainan terlebih dahulu dipasangkan alat pengaman oleh penjaga permainan tersebut.

"Anda yang bermain di drama Dia ternyata bukan ibuku, kan? Yang jadi Angela?" tanya penjaga.

Walau hanya bermain hanya seratus episode—sebelum akhirnya dibuat meninggal—Vina merasa bangga karena telah dikenal banyak orang.

Waktu menginjakan kaki di bandara Ngurah Rai saja, banyak orang—yang di dominasi oleh lelaki—meminta foto, bahkan ada seorang ibu hamil yang meminta Vina memegang perut buncitnya, ibu tersebut berkata jika ia berharap anak yang dia bilang berjenis kelamin perempuan lewat, bisa secantik Vina.

"Iya, itu saya," kata Vina berbangga hati.

"Mbaknya lebih cantik dilihat langsung dari pada di kamera." Vina sempat melirik Arka yang berdiri di belakang pemuda yang memasangkan alat keselamatan untuk Vina. Dalam hati ia terkikik saat melihat raut muka Arka yang masam.

"Terima kasih, pujiannya, Mas."

"Saya salah satu penggemar Mbak, loh. Saya juga suka kasih love di setiap foto Mbak di Instagram."

"Oh ya, terima kasih, ya," kekeh Vina ramah. "Oh ya, kamu sedih nggak waktu Angel meninggal karena mobilnya masuk jurang?"

"Tentu saja, Mbak, saya dan bapak saya menangis sesenggukan karena pasti tidak bisa melihat wajah Mbak."

Arka menahan kesal. "Mas, bisa cepat nggak, saya juga mau main, nih." Nada kesal yang terdengar di suara Arka membuat Vina terkikik.

"Sebentar lah, Mas, saya lagi berbincang dengan idola saya, nih," ujar pemuda itu menyahuti Arka, kemudian pemuda itu kembali memandang Vina. "Oh ya, Mbak ke sini sendiri ya."

"Berdua, sama suami saya." Tunjuk Vina pada seorang lelaki yang tadi protes. "Yang ada di belakang kamu."

Ayal pemuda itu menengok ke belakang dan memberikan cengirannya.

"Sorry, Boss."

"Hmm, bagus ya. Bukannya kerja malah godain pengunjung. Mau saya laporkan ke menejer tempat ini kamu."

"Udalah, Yang," sahut Vina.

"Tidak bisa seperti itu, dong, ini namanya merugikan konsumen, Yang," kata Arka menyahuti istrinya.

"Maaf, Mas, tolong jangan adukan kepada menejer. Saya punya tujuh saudara yang masih sekolah. Kalau saya dipecat, bagaimana nasib mereka." Mohon pemuda itu.

Arka menghela napas. "Baiklah, tapi jangan diulangi pada pengunjung lain. Oke!"

"Iya, Mas."

Malam harinya di hotel bintang lima, Arka mengajak Vina untuk bercinta. Namun, Vina menolak. Seharian ini mereka telah berkeliling dan lelah.

"Tapi, Yang, dosa, loh, nolak ajakan suami untuk berhubungan," ujar Arka saat Vina berbaring dengan posisi menyamping.

"Kamu nggak capek apa seharian jalan, terus malamnya minta jatah."

"Enggak, aku, 'kan kuat."

"Yaaaang," rengut Vina manja.

"Ya sudah kalau tidak mau aku akan cari jalang Bali saja."

Mendengar itu Vina mendudukkan tubuhnya. "Oho, coba saja, tapi setelah ini aku akan ngajuin perceraian ke KUA."

"Ya kalau begitu bagunan minimarket kamu akan kuratakan dengan tanah."

"Hah?! Kata kamu kita nggak perlu ungkit lagi soal kontrak, tapi sekarang kamu malah ngancem aku gitu. Jahat banget sih!"

Arka mengerucutkan bibirnya. "Hehe, iya, deh, sorry. Aku janji nggak akan bahas soal itu lagi," kata Arka pelan, "tapi aku pengen, Yang, memangnya kamu tega, ya?" Suara Arka yang terdengar sendu, membuat Vina tidak tega.

"Baiklah, tapi cuma satu Ronde, paham?!"

"Asiiik," seloroh Arka seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru.

Arka tanpa basa-basi langsung mendorong Vina hingga wanita molek itu berbaring. Setelahnya Arka menindih tubuh istrinya.

*****

Seminggu, setelah puas berbulan madu, akhirnya Arka kembali pulang ke Jakarta. Sang aktor berharap tumbuh janin di kandungan istrinya.

Melihat banyak temannya yang telah jadi ayah, kadang membuat Arka iri, makanya saat di Bali, total lima hari mereka gempur di atas peraduan.

Ketika sarapan bubur ayam yang dibeli Vina di kedai abang-abang langganannya, Arka membuka suara.

"Yang, menurut kamu, aku harus nerima satu drama lagi, nggak?"

"Hmm, kalau menurut aku, sih, terserah kamu."

"Ish, nyebelin, masa terserah aku, sih," ujar Arka sambil mengaduk-aduk buburnya kesal.

Vina terkekeh. "Ambil saja, terlanjur masih produktif, 'kan?"

Arka tersenyum lebar. "Tapi banyak adengan kiss dan tiga adegan ranjang."

Sontak Vina langsung menepak kuat-kuat tangan Arka hingga suaminya itu  memekik sakit. "Ih, kok, mukul-mukul, sih, sakit tau," ucap Arka seperti anak SD.

"Biarin! Harusnya langsung kamu tolak tanpa pikir panjang, tau nggak," omel Vina.

Arka terkekeh jahil. "Tapi bayarannya persatu episode bisa dua kali lipat, Yang. Lumayan buat masa depan kita."

"Biar! Aku lebih rela makan singkong setiap hari dari pada melihat kamu bercumbu dengan wanita lain. Paham?!"

Arka menopang dagu dengan tangannya. Ia memandang istri cantiknya dengan saksama. "Memangnya secinta itu, ya, sama aku."

Seketika muncul semburat merah di kedua pipi Vina. "Nyebelin!" ucapnya malu karena digoda suami sendiri.

****

Usai mendapatkan klimaksnya yang ketiga, Arka menggulingkan tubuhnya ke samping. Sebelum memejamkan matanya untuk tidur, Arka dengan susah payah mendudukan tubuhnya untuk menyelimuti tubuh polos sang istri yang sudah nampak tepar tak berdaya.

Sekitar pukul tiga dini hari, Arka menggerutu pada orang yang terus saja menelpon walau berulang kali ia abaikan. Merasa geram, Arka akhirnya mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal.

"Halo, siapa ini! Apakah anda tidak punya rasa bersalah karena telah menganggu orang tidur!"

"Maaf, Den, ini saya pembatunya non Anna, saya dapat nomor Aden di buku teleponnya Non Anna."

Sudah hampir sebulan ini Arka sama sekali tidak berhubungan dengan Anna. Ia bahkan memblokir nomor mantan kekasihnya itu.

"Ada apa, Bi?!" tanya Arka agak malas.

"Non Anna, Den, dia minum obat tidur banyak sekali sampai pingsan!"

Deg.

"Bagaimana ini, Den, saya takut non Anna meninggal. Mana orang tua non sedang di luar negeri," sambung pembantu Anna itu.

Shit!

"Ya sudah saya ke sana. Sebelumnya, bibi coba minta pertolongan sebisanya, ya?"

"Iya Den."

Arka dengan cepat memasang kembali seluruh pakaiannya, lalu menyambar kunci mobilnya.

"Kalau saja ini tipuanmu, Anna, aku benar-benar tidak akan pernah perduli lagi," gumam Arka sambil memacu mobilnya kencang menuju apartemen Anna.

1
Fathi Raihan
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
Decapitator
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
Cô bé mùa đông
Bisa nggak si thor update cepat-cepat ya? Jangan biarkan kami tinggal menunggu terus.
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!