NovelToon NovelToon
DIBELI TAKDIR (Pemuja Rahasia)

DIBELI TAKDIR (Pemuja Rahasia)

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / One Night Stand / Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Dark Romance
Popularitas:26k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Kevia tak pernah membayangkan hidupnya berubah jadi neraka setelah ayahnya menikah lagi demi biaya pengobatan ibunya yang sakit. Diperlakukan bak pembantu, diinjak bak debu oleh ibu dan saudara tiri, ia terjebak dalam pusaran gelap yang kian menyesakkan. Saat hampir dijual, seseorang muncul dan menyelamatkannya. Namun, Kevia bahkan tak sempat mengenal siapa penolong itu.

Ketika keputusasaan membuatnya rela menjual diri, malam kelam kembali menghadirkan sosok asing yang membeli sekaligus mengambil sesuatu yang tak pernah ia rela berikan. Wajah pria itu tak pernah ia lihat, hanya bayangan samar yang tertinggal dalam ingatan. Anehnya, sejak malam itu, ia selalu merasa ada sosok yang diam-diam melindungi, mengusir bahaya yang datang tanpa jejak.

Siapa pria misterius yang terus mengikuti langkahnya? Apakah ia pelindung dalam senyap… atau takdir baru yang akan membelenggu selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Perasaan Aneh

Panik, Kevia refleks menunduk. Dan tanpa berpikir panjang, menyembunyikan wajahnya di dada pria itu.

Pria misterius itu sempat terkejut, tubuhnya menegang sejenak. Tapi senyum samar segera muncul di balik masker hitamnya. Ia merengkuh Kevia, memeluk erat seolah sedang melindungi.

Aneh. Pelukan itu hangat. Tak bisa disangkal, Kevia merasa hatinya ikut tenang.

“Kenapa?” bisik pria itu rendah, suara beratnya bergetar dekat telinga Kevia. “Kau takut… selingkuhanmu melihatmu bersamaku?”

Kevia mendongak marah, matanya menyala. “Diam!”

“Aku akan diam…” ia menunduk lebih dekat, "…jika kau beri aku ciuman.”

Meski tertutup masker, Kevia bisa merasakan hembusan napas hangatnya menyapu kulit wajahnya, membuatnya makin salah tingkah

“Dasar mesum!” Kevia mendesis, meninju dadanya.

“Aku hanya mesum pada calon istriku,” balasnya enteng, masih dengan suara beratnya, tapi sorot matanya tajam menusuk.

“Sudah kubilang kita tak punya hubungan apa pun!” Kevia mencubit dadanya keras-keras.

Pria itu justru tersenyum geli. “Kau menggodaku, hm?”

“Apa?!” Kevia baru hendak menyembur, tapi sebelum sempat berkata lagi—

Pria misterius itu tiba-tiba menunduk cepat. Maskernya masih menempel, namun bibirnya menekan bibir Kevia tanpa memberi ruang untuk menolak.

Mata Kevia membelalak. Jantungnya melonjak kacau. Ia mendorong dada pria itu sekuat tenaga.

“Kau… sinting mesum!” teriak Kevia, wajahnya memerah antara marah, malu, dan shock.

Di luar, Kevin masih menatap mobil itu dengan dahi berkerut, tanpa menyadari apa yang sebenarnya terjadi di balik kaca gelap tersebut.

Ia melangkah semakin dekat, tatapannya menajam penuh curiga pada mobil mewah berwarna hitam yang terparkir di tepi jalan. Kaca filmnya begitu gelap, bahkan di siang bolong nyaris mustahil menebak siapa yang berada di dalamnya.

Dadanya bergemuruh, dihantam rasa tak nyaman yang sulit ia jelaskan.

"Kenapa aku merasa… Kevia ada di dalam mobil itu?"

Batin Kevin berisik, mendorong langkahnya terus maju, meski separuh dirinya ragu.

Di dalam mobil, Kevia menoleh sedikit. Matanya melebar, jantungnya berdegup kencang tak terkendali. Tangannya refleks mencengkeram baju pria misterius. Ia menggoyang baju pria itu dengan panik.

“Cepat pergi dari sini. Cepat!” bisiknya penuh desakan.

Terlambat.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan keras di jendela mobil membuat Kevia tersentak. Ia sontak menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria itu, seolah mencari perlindungan. Tubuhnya bergetar halus, bukan karena takut pada pria misterius, melainkan karena takut ketahuan. Takut Kevin melihatnya.

Pria itu hanya tersenyum samar di balik masker. Dengan tenang meraih jas hitamnya, kemudian menyampirkannya ke tubuh mungil Kevia, menutupi sebagian besar dirinya.

“Jangan dibuka,” cegah Kevia cepat, jemarinya mencengkeram lengan pria itu ketika tangannya hendak menekan tombol jendela.

Namun pria itu tak menjawab. Sebaliknya, ia justru mendekap Kevia lebih erat, menenangkan sekaligus membuat tubuh mungil itu semakin tersembunyi. Dengan gerakan tenang tapi pasti, ia membuka sedikit kaca mobil yang diketuk.

“Kenapa kau buka?!” Kevia memprotes dengan suara bergetar, suaranya rendah namun penuh panik. Tangannya bergerak hendak menutup kembali. Tapi pria itu menggenggam tangannya, menahannya. Sentuhan hangat itu membuat Kevia semakin tak terkendali. Jantungnya berlari tak tentu arah.

Deg-deg-deg.

Dada Kevia semakin kacau.

Di luar, Kevin menunduk, menatap ke dalam melalui celah kaca. Sorot matanya penuh selidik, hati kecilnya berteriak yakin ada sesuatu yang disembunyikan. Matanya membelalak sekilas melihat sosok dalam dekapan pria misterius. Hanya puncak kepala Kevia yang terlihat, tapi cukup membuat dadanya bergetar.

“Ada apa?” suara pria misterius terdengar datar, nyaris tanpa ekspresi. Namun tangannya justru membelai punggung Kevia dengan lembut, seakan menegaskan kepemilikan.

Kevin tertegun. Ia kembali melirik sekilas puncak kepala seseorang di dalam dekap pria misterius itu. Dadanya menegang. Lalu tatapannya bertemu dengan kaca hitam kacamata pria itu. Ada aura dingin, intimidasi, yang membuatnya ragu untuk bicara lebih jauh. Senyum canggung terbit di bibirnya.

“Ah, maaf… aku kira ada seseorang yang aku kenal di mobil ini.”

Pria itu tidak membalas. Hanya satu gerakan dingin, menutup kembali kaca jendela perlahan.

Kevia masih bersembunyi dalam dekapan hangat itu. Wajahnya rapat menempel di dada pria itu. Suaranya lirih, penuh desakan.

“Cepat pergi dari sini.”

Pria itu hanya tersenyum samar, lalu dengan tenang menarik sabuk pengaman Kevia dan memasangkannya.

“Baiklah…” suaranya berat, penuh nada ganda, “…kita akan segera pergi.”

Gerakannya halus, terukur, seakan ia terbiasa melindungi. Kevia tak berani menoleh, wajahnya tetap terbenam di dada bidang itu.

Tak lama, mobil mewah itu melaju, meninggalkan Kevin yang berdiri kaku di trotoar.

Mata Kevin masih terpaku pada mobil yang semakin jauh hingga lenyap dari pandangan.

"Kenapa aku merasa… Kevia ada di dalam mobil itu?"

Ada desakan aneh di dadanya, rasa curiga yang tak bisa ia singkirkan.

"Sosok wanita yang berada dalam pelukan pria itu, seolah menolak mataku sejak awal. Dan pria itu… auranya begitu kuat."

Kevin kembali teringat pada wajah yang tersembunyi di balik masker.

"Bahkan tanpa melihat parasnya, aku bisa merasakan tekanan. Sebuah aura yang menolak siapa pun mendekat."

Bayangan tentang dekapan pria itu pada sosok wanita di balik jas kembali muncul.

Meski wajah wanita itu tak terlihat jelas, Kevin tahu, pria itu sama sekali tak suka ada mata lain yang berani menatapnya.

Dada Kevin terasa sesak. Kepalan tangannya bergetar, dihantam rasa yang sulit ia jelaskan.

Di sisi lain, mesin mobil berdengung halus, roda melahap jalanan dengan tenang. Namun di dalam kabin, suasana justru mendidih.

Kevia masih menunduk, wajahnya bersembunyi di balik jas hitam yang menyelimuti tubuhnya. Napasnya belum teratur.

“Astaga… tadi itu nyaris saja,” gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri.

Pria misterius di sampingnya hanya melirik sekilas, kemudian kembali menatap lurus ke depan. Senyum samar masih tersimpan di balik masker.

“Kau bahkan bersembunyi di dadaku. Begitu takut ketahuan, atau begitu nyaman, hm?”

Kevia mendongak cepat, rona merah merambat di pipinya.

“Jangan ge-er! Aku hanya tak mau Kevin salah paham,” ucapnya ketus.

Namun, ia tak bisa membohongi dirinya sendiri, ada kenyamanan aneh dalam dekapan pria itu. Rasa aman, terlindungi… seolah dunia di luar sana tak mampu menyentuhnya.

Pria itu mendekat sedikit, suaranya rendah, hampir seperti bisikan yang merambat ke telinga Kevia.

“Salah paham… atau kenyataan yang kau sembunyikan?”

Kevia menggeram, wajahnya tegang. “Dasar sinting! Bukankah sudah kubilang, hubungan kita selesai? Kenapa masih saja—”

Belum sempat ia melanjutkan, pria itu mengangkat tangannya, meraih sabuk pengaman Kevia, mengencangkannya seakan menahannya di kursi.

“Hubungan kita baru saja dimulai. Kau bisa menolak dengan mulutmu, tapi tubuhmu tak bisa berbohong.”

Kevia tercekat. Dadanya naik turun, separuh marah, separuh gugup. “Kau… jangan bicara seenaknya!”

Pria itu menoleh, akhirnya menatap langsung pada Kevia. Meski wajahnya masih tertutup masker dan kacamata hitam, aura tatapannya begitu menekan, menusuk ke dalam.

“Aku hanya ingin memastikan… tidak ada pria lain yang berani menyentuhmu selain aku.”

Kevia membalas tatapan itu, tangannya mengepal di pangkuan. “Kau tidak punya hak!”

Pria itu tersenyum tipis, jemarinya terulur membelai wajah Kevia pelan, membuat gadis itu spontan menepisnya.

“Tunggu saja, Kevia… cepat atau lambat, kau akan menyadari… aku satu-satunya tempatmu pulang.”

Kevia terdiam. Dadanya sesak, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena kata-kata itu menusuk, membangkitkan kenangan pahit malam yang ia ingin lupakan. Lebih menyakitkan lagi, ada rasa nyaman aneh yang justru lahir dari pria asing itu… pria yang bahkan belum pernah ia lihat wajahnya.

Mobil terus melaju, meninggalkan Kevin yang berdiri di belakang, sekaligus membawa Kevia makin jauh ke dalam lingkaran gelap pria misterius itu.

Hingga akhirnya mobil berhenti perlahan di sebuah jalan sepi. Tak ada kendaraan lain, hanya sunyi yang mengapit mereka.

Kevia menoleh gusar. “Kenapa berhenti di sini?”

Pria misterius melepas sabuk pengamannya, lalu bersandar santai sambil menoleh padanya. “Karena aku tidak suka kau terus bicara seolah kita orang asing. Kita butuh waktu… hanya berdua.”

Kevia mendesah kasar, jari-jarinya mengetuk paha karena gugup bercampur kesal. “Sialan, aku nggak punya waktu untuk permainanmu. Kalau hanya untuk omong kosong seperti ini, biarkan aku turun—”

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Anitha Ramto
Wah ternyata Ari jadi HRD di Perusahaan Papa Rayyan Nugroho...kumpul deh tuh

nah Yoga jadi resah setelah Ari ngomong gitu...ayo datangin lagi Kevia dengan sosok Dirimu Yoga jsngan jadi Pria misterius
Puji Hastuti
Yoga jangan lama-lama diemin kevia, sedih dia, kasian tau
Hanipah Fitri
yoga jangan lama lama ya cuekin kevia, ntar rindu berat loh
Hanipah Fitri
makanya kevia jangan galak galak sama babang sinting
septiana
lanjut kak Nana semangat 💪🥰
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏😄
Hanima
maka nya jgn ngulur2 waktu Ga...
love_me🧡
walaupun kevia sudah menolak aku yakin anak buah yoga tetap memantau, coba saja Poppy kalau kau bisa menyentuh kevia
Siti Jumiati
ayo kevia Coba beranikan dirimu untuk menghubungi pria misterius,kalau kamu gk mau kehilangan dia,dia hanya butuh kepastian darimu.
Cicih Sophiana
kasian kamu Kevia... masalah sll datang bertubi tubi... semoga kamu bisa bahagia sama orang yang mencintai kamu dengan tulus...
asih
hehhh si duo R belm hancur datang musuh baru lagi via,malang bener nasib mu,,,,,
abimasta
musuh kevia tambah lagi
septiana
makin seru aja... lanjut kak Nana, semangat 💪🥰
anonim
Kevia jadi bingung sendiri atas kebodohannya menolak pria yang tidak tahu siapa namanya. Menyesali diri telah menolak pria tak bernama.

Popy ini harusnya belajar mengambil hati Kevin, bukan menyalahkan Kevia.
Kevin bisa benci kamu kalau sampai menyakiti Kevia.
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏😁
naifa Al Adlin
bakalan gabung deh poppy sama riri, buat nyakitin kevia
Dek Sri
jangan khawatir Popy, kevia gak akan merebut Kevin darimu
karena kevia sudah ada yang punya
Hanima
sedihhh kan jadi nyaaaa
Anitha Ramto
Kamu yang menolak Kevia..kamu juga yang nyesek karena menyesal sudah pergi dari Pria misterius/Yoga...

Anaknya siapa sebenarnya kamu Kevin..dan Popy mau di jodohkan denganmu ortu macam apa zaman now masih mau jodoh²in...

apa kamu bisa Popy menyingkirkan Kevia..?lihat saja nanti
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Kevin Sama popy saja.. Kevia duda di sentuh om yoga kepunyaan om yoga.. semoga Kevia menyedari yg om Yoga adalah lelaki yang di ciptakan untuk nya.. menyedari yg perawan yg dia jual itu adalah milik yoga.. tetapi bagaimana author membongkar misteri ini sehingga Kevia menerima kenyataan bahawa Om yoga lah penyelamat nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!