Apa yang harus di lakukan jika di jodohkan dan sudah di persiapkan untuk pernikahannya dengan orang yang tidak ia kenal Setelah di telusuri ternyata dia adalah bagaimana kelanjutannya....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jovanca Florencya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Ji Woon mengeluarkan sesuatu
" Gelangku? '' ucapku
" Benar aku selalu memegangnya " ucap Ji Woon
" Ji...Woon aku tidak tau yang aku tolong ternyata kamu " ucapku mulai meneteskan air mata
Ji Woon memakaikan gelangnya padaku
" Aku kembalikan kepada pemiliknya mulai sekarang kita bersama " ucap Ji Woon
Ji Woon berjongkok
" Apa yang kamu lakukan? " tanyaku
" Will you merry me Kim Min Ji? " tanya Ji Woon
Aku cepat cepat menangguk sembari menangis haru, Ji Woon terseyum dan segera memakaikan cincinnya total ada 3 cincin ya tapi tenang yang pertama sudah ketemu dan di lebur dan di jual jadi sisa 2
Yang melihat ramai dan pada mendukungnya
" Tidak ku sangka yang tuan Ji Woon sudah menikah dengan Min Ji " ucap salah satu mahasiswi
Apakah melanggar hukum? Tentu saja tidak kami sudah menikah dengan sah dan sebelumnya kami tidak memperluaskan pernikahan kami
" Kaja kita rayakan kelulusan Min Ji " ucap eomma nim
Kami pun segera pergi ke restoran yang di tuju
" Min Ji sayang kamu mau pesan apa jangan sungkan " ucap eomma nim
Ji Woon langsung memesankan makan ke sukaanku
" Ji Woon....." panggilku
" Sudah gwencana...." ucap Ji Woon
Skip makan
Setelah selesai kami pulang ke rumah masing masing
" Chagia...kamu dimana? " memanggilku
" Aku disini " jawabku
" Sedang apa kamu " tanya Ji Woon
" Aku sedang menikmati pemadangan dan angin malam " jawabku
" Kaja tidur..." ucap Ji Woon
" Mau aku ceritakan sebuah kisah? " tanya Ji Woon
" Hem...mau cerita pas kamu sebelum bertemu denganku " jawabku
"...."
" Boleh ya...." ucapku
" Ne..baiklah " ucap Ji Woon
" Yes.." ucapku
Ji Woon memerangkulku dan aku pun membalasnya menyenderkan kepalaku di dadanya.
" Dulu setelah lulus kuliah aku sibuk dengan pekerjaan ku tidak ada waktu yang namanya pacaran sampai aku bela belain lembur untuk menyelesaikan pekerjaanku eomma melihatnya menjadi khawatir makanya eomma menjodohkan kepada wanita yang eomma kenal tapi aku membiarkannya saja sampai eomma menyerah dan mengira aku tidak normal " ucap Ji Woon
" maksudnya? " tanyaku
" A...Aku tidak menyukai wanita " jawab Ji Woon
Aku pun tertawa
" Wae? Kamu tertawa? " tanya Ji Woon
" Aniyo " jawabku
" Dan saat aku tidak ada lembur aku langsung berkumpul dengan gang motorku beberapa tahun kemudian aku menggalami kecelakaan aku mengira aku sudah meninggal saat aku melihat ada cahaya putih yang sangat terang dan datanglah wanita yang memanggilku tuan tuan dan saat aku sudah bangun aku berada di rumah sakit dan saat aku bertanya kepada eomma memang benar ada yang membantuku seorang wanita dan eomma memberitahu namanya kepada ku aku langsung meminta tolong sekretaris lim untuk menyeledikinya tapi saat itu nihil tidak ada informasi tapi sudah takdir kami menemukannya tapi aku takut untuk berbicara dengannya takutnya dia sudah lupa karena sudah beberapa tahun yang lalu " ucap Ji Woon
" Batinku: padahal aku tidak pernah melupakannya "
" Hingga saat itu aku menyimpan gelangnya dan menyerah untuk berbicara dengannya dan saat kita bertemu di perusahaan aku sudah merasa familiar dengan wajahmu makannya aku ingin lebih dekat denganmu tapi aku takut kamu risih dengan keberadaanku dan ketakutanku terjadi kamu merasanya dan kamu mulai kabur dariku dan saat di jodohkan oleh orang tua kita kamu malah tambah menghilang " ucap Ji Woon
" Miahne aku tidak bermaksud begitu kebetulan saat itu aku sedang pusing untuk mengerjakan skripsiku jadi aku butuh waktu untuk sendiri " ucapku
" Gwenchana....aku mengerti kok kaja ikut aku " ucap Ji Woon
" Kemana? " tanyaku
" Ikut aku saja aku mau menujukan sesuatu ke kamu " ucap Ji Woon
Ji Woon menarik tanganku dan aku pun mengikutinya kami turun sampai di garasi.
" Ige boya ( ini apa) ? " tanyaku
" Buka dan lihatlah " jawab Ji Woon
Aku yang penasaran pun membukannya
" M...Motorku? Bagaimana ada disini? " tanyaku
" Mulai sekarang tidak ada yang melarangmu untuk main motor " ucap Ji Woon
" J...Ji Woon " ucapku
" Kita sudah menikah kamu masih memanggilku dengan nama kenapa tidak chagia, yeobo, atau nae nam pyeon (suamiku) " ucap Ji Woon
" Nae...nam..pyeon " ucapku
Ji Woon langsung menarik pinggang untuk mendekat
" Ne...Inae apakah kamu bersedia menemaniku mengendarai motor? " ucap Ji Woon
" Ne...." ucapku
Kami segera bersiap siap untuk pergi dengan menggunakan motor masing masing setelah itu kami berangkat untuk berkeliling.
Beberapa hari kemudian
Akhirnya hari pernikahanku dan Ji Woon di adakan para teman kami dan kerabat di undang.
" Nona sudah selesai " ucap MUA
" Ne..gumawo " ucapku
Setelah itu aku di jemput oleh pengantin pria dan aku di tuntun oleh para ahjumma untuk naik mobil pengantin. Beberapa lama menunggu aku di beritahukan oleh petugas untuk bersiap siap dan aku di antarkan ke pintu altar.
Aku dan appa ku kami berjalan dengan perlahan sampai di daerah para tamu dan para tamu menunggu, saat melihatnya para tamu bangkit berdiri dan bertepuk tangan walapun aku tegang aku masih tetap berjalan sampai di depan Ji Woon.
" Para tamu di persilakan duduk kembali, baiklah saya akan memulai pemberkatan pernikahan untuk kedua mempelai pria dan wanita silakan mengucapkan janji pernikahan " ucap pendeta
Setelah selesai kami bertukar cincin
" Kalian sudah sah menjadi suami istri saya mengucapkan selamat " ucap pendeta
Para tamu bersorak selamat.....
^^^Tamat^^^
