NovelToon NovelToon
Dimanja Sahabat Sendiri

Dimanja Sahabat Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Office Romance
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Aruna hanyalah perawat psikologi biasa—ceroboh, penuh akal, dan tak jarang jadi sasaran omelan dokter senior. Tapi di balik semua kekurangannya, ada satu hal yang membuatnya berbeda: keberaniannya mengambil jalan tak biasa demi pasien-pasiennya.
Sampai suatu hari, nekatnya hampir membuat ia kehilangan pekerjaan.

Di tengah kekacauan itu, hanya Dirga yang tetap bertahan di sisinya. Sahabat sekaligus pria yang akhirnya menjadi suaminya—bukan karena cinta, melainkan karena teror orang tua mereka yang tak henti menjodohkan. Sebuah pernikahan dengan perjanjian pun terjadi.

Namun, tinggal serumah sebagai pasangan sah tidak pernah semudah yang mereka bayangkan. Dari sahabat, rekan kerja, hingga suami istri—pertengkaran, tawa, dan luka perlahan menguji batas hati mereka.
Benarkah cinta bisa tumbuh dari persahabatan… atau justru hancur di balik seragam putih yang mereka kenakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Keluarga Baru?

Dirga berdiri di depan pintu kamar mandi dengan satu piring makanan yang ia beli bersama Iren di restoran tadi. Sudah hampir sepuluh menit ia mondar-mandir di sana, menunggu suara air berhenti.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka. Dirga sampai hampir menjatuhkan piring di tangannya begitu melihat Aruna keluar dengan rambut basah yang masih menetes, handuk tersampir di bahu.

“Lo ngapain sih, Ga?” ucap Aruna sambil menguap, cuek berjalan ke meja rias.

Dirga cepat menyusul, setengah mengangkat piringnya. “Lo masih marah sama gue, Run?” tanyanya hati-hati.

Aruna duduk di depan cermin, meraih skincare yang berjajar rapi. “Siapa yang marah? Gue enggak marah,” jawabnya singkat.

“Yakin?” Dirga ikut berdiri di belakangnya, menatap pantulan wajah Aruna di cermin. “Kalau lo nggak marah berarti lo maafin gue, kan?”

Aruna mengerling sekilas. “Emang lo ada salah apa?”

Dirga pura-pura menghitung dengan jari. “Siap salah, ibuk negara. Pertama, ninggalin lo di rumah sakit. Kedua, nggak ngajak lo makan malam. Ketiga, sampai rumah telat. Dan yang paling penting—gue juga lupa masang pembatas tempat tidur gara-gara pulangnya kesiangan.” Ia menatap Aruna lekat-lekat, pura-pura serius. “Apa masih ada yang tertinggal, Kanjeng Ratu?”

Aruna berusaha menahan senyum, tapi gagal. Tawa kecil lolos dari bibirnya.

Melihat itu, Dirga langsung tertawa lega. “Nah, akhirnya lo senyum juga. Udah kayak ngejaga bom waktu, sumpah.”

“Apaan sih lo, drama banget,” Aruna menggeleng, tapi wajahnya melunak.

Dirga meletakkan piring di meja kecil, lalu mengambil sendok. “Isi kulkas udah kosong. Jadi tadi gue beliin ini buat lo. Gue tau pasti lo belum makan, kan?” Tanpa menunggu jawaban, ia menyendok makanan itu dan menyodorkannya ke depan mulut Aruna.

Aruna menatapnya sebentar, pura-pura malas. “Ga, gue bisa makan sendiri, tahu.”

“Tutup mulut lo kalau nggak mau dimasukin sendok nih,” ancam Dirga sambil mendekatkan sendok.

Aruna mendesah panjang, lalu membuka mulutnya sedikit. Dirga tersenyum puas saat ia berhasil menyuapkan makanan itu.

“Anak Pintar.” Dirga menepuk ringan pucuk kepala Aruna.

Aruna menahan tawa, akhirnya membiarkan Dirga menyuapinya lagi sambil sesekali menatapnya geli lewat cermin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi itu supermarket sudah ramai oleh orang-orang yang juga berbelanja kebutuhan akhir pekan. Cahaya lampu neon yang terang menyinari deretan rak penuh barang. Troli-troli berderit, bercampur dengan suara kasir yang menyebutkan harga.

Dirga mendorong troli dengan langkah berat, wajahnya jelas menahan bosan. Sementara Aruna tampak sibuk memilih bahan, matanya lincah mengamati setiap rak seakan tak ingin ada yang terlewat. Troli mereka sudah penuh dengan sayur, daging, hingga berbagai macam bumbu, namun Aruna masih berkutat di lorong cemilan.

"Run.. .ini lo mau belanja berapa troli ha?.Perasaan dari tadi tiap sudut supermarket udah nggak kehitung lagi berapa kali kita muter muter. Dan di rak ini mungkin udah ada sepuluh kali gue lewatin ini rak. Sebenernya yang lo cari apaan sih? ." kesal Dirga bediri di tengah-tengah rak kakinya terasa begitu pegal sudah banyak gaya yang ia coba untuk mendorong rak, dari meringkuk mundur, mode cool dan mode Justin Biber pun sudah ia coba tapi Aruna belum habis dengan belanjaannya.

"Ini loh Ga... " Aruna meraih beberapa cemilan yang memenuhi troli. "Dari tadi itu kebanyakan cemilannya itu pedes semua, gue belum beli cemilan yang manis. Hidup itu harus seimbang, nggak bisa kalau nikmatin yang pedes aja harus di tutup dengan yang manis - manis. " Jelas Aruna masih kebingungan memilih cemilan yang ada di rak.

Dirga menghela nafas, Dirga menunjuk dari atas rak sampai ujung kaki rak cemilan. "Dari sekian banyak cemilan manis yang berjejer di sini nggak ada satupun yang lu ambil ,kurang seimbang apa lagi ini rak di mata lo Aruna?. "tanya Dirga penuh penekanan.

"Gue tau ini camilan manis semua tapi kadar gulanya terlalu tinggi Ga, kalau nanti gue diabetes atau obesitas gimana?. Lo seneng banget nyuruh gue mati cepat, jangan -jangan lo mau buru - buru jadi duda biar bisa nikah sama Iren. "ucap Aruna tanpa sengaja menyebut nama Iren.

"kalau lo ngk mau kena diabetes nggak usah ngemil, liatin bungkusnya sambil menghayal makannnya satu - satu. Lagian kenapa Iren di bawa- bawa segala?. "balas Dirga.

"Ya iya lah kan kan bestie terbaik lu. katanya. " ucap Aruna bernada sindiran. "Apalagi tadi malam juga udah dinner kan , udah pasti membahas masa lalu yang begi indah itu. " ucap Aruna mengejek dan segera mengambil cemilan yang katanya tinggi gula itu masuk kedalam troli,membuat Dirga tercengang. Pasalnya sepuluh kali putaran di supermarket tadi ujung -ujungnya tetap cemilan itu yang di pilih Aruna.

Dirga mendengus sambil menyipitkan mata. “Na, lo cemburu ya? Jangan-jangan lo udah mulai suka sama gue.”

Aruna kaget, buru-buru melangkah menjauh ke rak susu bayi. “Ih apaan sih, Ga! PD banget lo!”

Dirga ngakak sambil mendorong troli mengejar. “Ngaku aja. Lo terpikat ketampanan gue, kan?”

“Ih, amit-amit!” Aruna menjerit kecil, berlari lebih cepat.

Bruk!

Tanpa sengaja, ia menabrak seorang pria paruh baya. Tubuh Aruna oleng ke belakang, untung Dirga sigap meraih tangannya sebelum jatuh.

“Pak, maaf! Saya nggak sengaja,” ucap Aruna cepat, membungkuk panik.

Namun pria itu tak merespons. Ia hanya berdiri mematung, menatap Dirga dengan mata membelalak. Dan Dirga… ikut membeku. Tatapan mereka terkunci, kaku, seakan waktu berhenti.

Aruna mengedarkan pandang, kebingungan. “Ga… lo kenapa?” bisiknya sambil menyentuh lengan Dirga.

Tak lama, seorang wanita muda menghampiri dengan balita di gendongannya. Di sisi lain, seorang anak laki-laki sekitar tujuh tahun berlari kecil, langsung menggenggam tangan pria paruh baya itu.

“Ayah… abang lapar, ayo kita makan,” ucap bocah itu manja.

Dirga terdiam. Kata ayah itu menggema di telinganya. Ia menoleh ke arah anak kecil itu. Wajahnya pucat, rahangnya mengeras, matanya bergetar menatap anak kecil itu. Seolah ia sedang menatap cerminan dirinya sendiri saat masih kecil.

 

FLASHBACK.

“Papa!” Dirga kecil berlari dari kamar, menghampiri pria yang duduk di ruang tamu dengan wajah kusut.

“Dirga lapar,” ucapnya polos, bergelayut manja di tangan sang ayah.

Namun tangan itu menghentaknya kasar, membuat tubuh kecilnya terhempas ke sisi sofa.

"Kau bisa cari sendiri di meja makan jika kau lapar, atau hampiri mamamu suruh dia memasak bukan hanya bisa marah-marah tidak jelas. " ucapnya berdiri dan keluar dari rumah meninggalkan Dirga yang menangis di pojok sofa.

 

Aruna menatap Dirga yang masih terpaku. Nafasnya terengah, jemarinya mencengkram tangan Aruna lebih kencang seakan takut roboh.

Pria paruh baya itu Prasetyo, ayah kandung Dirga .Wajahnya masih sama seperti terakhir kali ia lihat. Sosok yang dulu meninggalkan keluarganya, kini berdiri dengan keluarga barunya.

Aruna menelan ludah, berbisik pelan, “Ga…”

Tanpa sepatah kata pun, Dirga menarik Aruna pergi, meninggalkan lorong itu dengan langkah cepat. Sementara di belakang, Prasetyo hanya berdiri, menatap kepergian putranya dengan mata sulit terbaca.

.

.

.

Bersambung....

...~Dirga~...

Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤

1
vj'z tri
lanjut thor 🔥🔥🔥🔥
vj'z tri
bales ayo baleh may hempaskan ulat bulu 🔥🔥🔥🔥🔥
vj'z tri
😲😲😲😲😲😲😲😲🫢🫢🫢🥹🥹🥹🥹🥹🥹
vj'z tri
sirine alarm tanda bahaya sepertinya harus mulai dinyalakan🫣🫣
vj'z tri
🫣🫣🫣🫣🫣 kayaknya ulat bulu mulai mendekat
vj'z tri
insting seorang dokter Dirga langsung beraksi, ayo kak bantu kamu pasti bisa membantu istrimu🔥🔥🔥
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 para ibu suri datang 🎉🎉🎉🎉🎉siap siap ada gebrakan ap lagi
vj'z tri
semua terserah padamu aku begini adanya ku hormati keputusanmu apapun yang akan kau katakan aselole🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
😏😏😏😏 langsung berubah tuh muka liat yang bening 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
biasa ajj bro gak sah 👆👆👆👆 tak gigit jari mu 😏😏😏
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 belum lama di sebut dah nongol ajj dr.salma
vj'z tri
🤔🤔🤔🤔🤔🤔 ada yang di sembunyikan aruna
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sesuai prediksi BMKG tepat sasaran
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 wes toh kalau penguasa bumi sudah bertindak yang lain lewat sen kanan belok kiri
Kutipan Halu: ngk bisa ngelawan yaa kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
masa iya drama nya langsung ketawan 🤣🤣🤣
Kutipan Halu: emaknya punya 1001 cara tapi anaknya punya 1002 cara dong biar ngk ketauan😁
total 1 replies
vj'z tri
woi bukan bercanda ga ,pak dokter pie sih 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
Kutipan Halu: tolong di luruskan kak🤣
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 lah kok baru buka langsung di ajak ngakak berjamaah toh ini
Kutipan Halu: wkwkwk buat mengawali hari yg indah ini kak😁
total 1 replies
vj'z tri
sah 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
setelah berjuang menyelesaikan bertumpuk tumpuk kerjaan bisa tengok kemari 🤩🤩🤩🤩 warga baru melapor 🤭🤭🤭
kalea rizuky
abis ne nangis darah lu dir klo Aruna ada yg naksir
kalea rizuky: 🤣🤣 sebel liat Dirga sumpah
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!