NovelToon NovelToon
Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: LiaBlue

Senja Ociana, ketua OSIS cantik itu harus menjadi galak demi menertibkan pacar sekaligus tunangannya sendiri yang nakal bin bandel.
Langit Sadewa, badboy tampan berwajah dingin, ketua geng motor Berandal, sukanya bolos dan adu otot. Meski tiap hari dijewer sama Senja, Langit tak kunjung jera, justru semakin bandel. Mereka udah dijodohin bahkan sedari dalam perut emak masing-masing.

Adu bacot sering, adu otot juga sering, tapi kadang kala suka manja-manjaan satu sama lain. Kira-kira gimana kisah Langit dan Senja yang punya kepribadian dan sifat bertolak belakang? Apa hubungan pertunangan mereka masih bisa bertahan atau justru diterpa konflik ketidaksesuaian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiaBlue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Perihal Pakaian

Senja menoleh dan menatap Langit yang menggantung kalimat. Pria itu tersenyum kaku, lalu berdeham kecil.

“Itu teflon bisa bolong digesek terus.”

Langit menunduk menatap teflon di tangannya. Pria itu langsung membilas benda tersebut, lalu menaruhnya di atas rak benda basah.

“Sekarang mandi.”

“Aku mau ngomong dulu,” jawab Langit.

“Lah, emangnya dari tadi kamu ngapain? Nyinden?”

Langit terkekeh sembari mencubit gemas pipi sang tunangan. “Bisa aja kamu ngelawaknya, meski garing, gak papa, aku tetep ketawa, kok.”

Senja menggulir bola matanya malas. “Jadi kamu mau ngomong apa? Keburu ajan masih gak mandi kamu,” gerutu Senja.

Langit menggaruk puncak kepalanya yang tak gatal. “Anu, itu ... nanti ada balapan,” bisik Langit begitu pelan.

Kening Senja berkerut, kedua alisnya hampir bertaut. “Kamu ngomong apa, sih? Aku gak denger, lebih keras lagi, sejak kapan suara kamu dicuri burung pipit?”

Langit menghembuskan napas panjang, seakan meyakinkan diri sendiri. “Nanti malem ada balapan di samping stadion.”

Senja memiringkan kepalanya menatap sang tunangan. “Terus, kalo ada balapan emangnya kenapa?”

Langit melipat kedua bibirnya, ragu dan rasa ngeri tadi kembali muncul. Sebenarnya tanpa ditanya pun, Senja sudah tahu arah perkataan Langit akan ke mana.

“Aku mau ijin ikut pergi nanti,” bisik Langit semakin pelan dari pada tadi.

“Aku gak denger, Langit Sadewa. Kamu ngomongnya sama malaikat ato gimana?”

“Aku mau ikut pergi ke balapan nanti!”

Senja terlonjak mendengar Langit tiba-tiba berteriak.

Krik ... krik ... krik ...

Seketika suasana hening, Langit pun nyengir lebar kepada Senja.

“Aku minta ijin, Sayang. Boleh ‘kan? Aku cuma bentar aja, kok, gak lama-lama. Paling lambat jam setengah dua udah pulang. Ya ya ya.” Langit menghuyung lengan kecil Senja dengan suara manja.

“Jadi karna ini dari tadi muji-muji, bantu cuci teflon, ternyata beneran ada maunya, ‘kan?” ejek Senja membuat Langit kembali cengengesan.

“Pujian aku tadi beneran, kok, bukan karna ada maunya. Emang tunangan aku ini cantik dan perhatian, meski galak,” bisik Langit di ujung kalimatnya.

Senja mendengkus sinis. “Gak usah muji-muji, cepet mandi!”

Langit tersenyum lebar. “Jadi boleh, ya?”

“Siapa bilang boleh?”

Langit melotot, kemudian ia menunduk lesu. “Aku cuma bentar, kok, beneran, deh. Bolehin ‘lah, Yang, ya ya yaa.”

“Boleh pergi—”

“Yeees!” Langit memekik sembari melompat kegirangan.

Senja menatap pria itu malas. “Aku belum selesai ngomong.”

Langit langsung menoleh dan menatap Senja yang tengah tersenyum manis kepadanya. “Kamu udah bolehin, ‘kan? Aku perginya gak lama, bentar aja, kok.”

“Iya, aku bolehin, tapi ada syaratnya.” Senja kembali tersenyum manis, tentunya senyum penuh makna.

Langit menatap sang tunangan dengan wajah ragu. Ia takut jika persyaratan Senja sulit untuknya.

“Apa syaratnya?”

Senja kembali tersenyum. “Kamu boleh pergi, asal aku ikut.”

Seketika mata Langit membola. “Mana boleh gitu? Gak gak, aku gak mau kamu ikut! Gak boleh ke sana, itu sarangnya para berandal, banyak cowok, gak boleh gak boleh!”

Senja berdecih. “Tapi di sana ada cewek juga, ‘kan? Kata Neo sama Ace, di sana banyak cewek. Malah katanya para cowok banyak ajak ceweknya ke arena balapan liar itu.”

“Iya, itu orang dan aku gak peduli. Kalo aku gak suka ajak cewek ke sana. Gak mau, aku gak mau kamu ikut.”

“Kenapa?”

“Ntar banyak yang lirik kamu. Cowok-cowok di sana itu pada ganjen, aku gak suka kamu diliatin mereka.”

“Ya, udah, kalo gitu aku tinggal pake masker,” jawab Senja santai.

Langit menatap Senja, kemudian mengusap wajahnya. “Syarat lain, dong, Sayang. Itu susah buat aku, lebih susah dari metik bintang di langit,” celoteh Langit lebai.

Senja mencibir. “Ya, udah, kalo gitu gak usah pergi.”

Langit menunduk lesu. “Ntar malem final, masa aku gak ikut?” celotehnya lesu.

“Syaratnya gampang, ajak aku kalo kamu mau ikut.”

Langit menghembuskan napas panjang. “Itu gak gampang bagi aku, Sayaang. Syarat lain aja, ya? Misal jalan-jalan dua hari dua malem gitu?”

Senja tak menghiraukan celotehan tunangannya itu. Ia memilih mengambil beberapa piring dan meletakkannya di atas meja makan.

“Udah, pergi mandi sana,” titah Senja.

“Tapi aku nanti malem gimana? Dikasih ijin tanpa syarat, doong. Kalo pake syarat, ya, jangan berat-berat, Sayaang.” Langit terus membuntuti sang tunangan yang sibuk dengan makanan dan alat-alat makan.

Senja sendiri tetap tenang, ia melanjutkan aktivitasnya tanpa terganggu akan celotehan Langit. Hal seperti ini sudah biasa baginya.

“Syarat aku tetep sama dan gak akan berubah sampe besok pagi.” Senja menoleh ke belakang dan tersenyum manis kepada Langit. “Sekarang ke atas, dan mandi. Jawabannya udah jelas ‘kan?”

Langit melangkah lesu ke arah tangga rumah. Senja mencibir melihat pergerakan sang tunangan. Jika Langit pergi secara diam-diam, biasanya nanti akan ketahuan dan Senja bisa merajuk satu minggu tak ingin mengajaknya berbicara. Hal itu membuat Langit memilih meminta izin, tetapi tampaknya ini sulit.

“Jangan coba-coba buat kabur, pergi diem-diem tanpa sepengetahuan aku. Kalo sampe kamu pergi diem-diem, kita gak usah bicara dan ketemuan selama dua minggu.”

Langkah Langit terhenti di pertengahan anak tangga, ia menganga menatap Senja. Setelahnya pria itu kembali menunduk lesu tak bersemangat. Tentu saja kata-kata sang tunangan bukan hanya sekadar ancaman belaka, ia paling tahu bagaimana karakter Senja.

“Kamu pergi, tapi pake masker, ya.”

Senja menoleh dan tersenyum mengejek melihat Langit akhirnya bersedia memenuhi syarat darinya demi bisa ke lokasi balapan liar.

“Oke, gak masalah. Aku juga biasanya kalo pake motor, ya, pake masker,” sahut Senja.

“Tapi maskernya gak boleh dibuka. Mulai dari rumah, sampe kita pulang, kamu harus terus pake maskernya.”

Senja menggulir bola matanya malas. “Ck, iya.”

“Terus satu lagi, aku gak mau kamu dandan. Jangan pake baju bagus, gak boleh pake baju terbuka, kalo perlu, pake baju tidur lengan panjang dan pendek aja nanti.”

Senja ternganga. “Yang bener aja lo! Bisa jadi bahan tertawaan anak-anak situ kalo aku pergi pake baju tidur. Ck, gak ada pake baju tidur, intinya gak dandan dan gak terbuka ‘kan? Itu, mah, gampang. Kalo pergi ke sana pake baju astronot mau ketemu alien sekalian,” gerutu Senja malas.

Langit malah mengangguk cepat dengan mata berbinar. “Itu ide bagus, kalo gak salah pakaian lengkap Ayah buat masa korona waktu itu masih ada. Ntar aku minta sama Bunda, kamu pake itu.”

Mata Senja membulat. “Aku becanda, Langiit! Yang bener aja aku pake baju APD covid ke arena balapan anak muda? Ck, mandi aja sana, masalah baju nanti aku yang urus,” gerutunya.

“Tapi—”

“Nanti tinggal kamu setuju atau enggak, aku pilih nanti.”

“Kalo gitu biar aku yang pilih nanti.”

Senja menggulir bola matanya malas. “Terserah, asal gak pake baju tidur, apalagi setelan APD covid. Yang bener aja, malu, dong!”

1
Saya Kaya
rance selalu bikin gue ngakak😭🤣
Saya Kaya
lanjuut kak
Nova Silvia
neo ma ace pst ngakak
Nova Silvia
LDR itu susah thorrr
pi klo kelen percaya satu sama lain pst bisa
Nova Silvia
jan bilang selingkuhan ayh,,ibu ny nja
Nova Silvia
iiihhh jd slabrut olangan ni thor
Saya Kaya
lanjut thor
Saya Kaya
ada niat ngegatel gak ini?🤨
Saya Kaya
ya Allah, saat gue ikutan nangis, eh langsung ngakak sama tingkah rance😭😭
Saya Kaya
gue gemes sama selingkuhan itu. anjng kan🤧
Nova Silvia
kan bilang ee suka ma ja
Nova Silvia
hubungan yg gek²s
klo ada ulet jg pst senja bantai
Nova Silvia
bab satu aku suka
kita lanjut nanti yaaahhhhh
Saya Kaya
pertemanan mereka bikin iri🤧😂
Saya Kaya
waduuh, digantung🤧😭
Saya Kaya
lanjuut tor
@vee_
lucu ka..
Saya Kaya
semangat langit. ikut sedih🥺
Saya Kaya
sumpah, cerianya mood 😭🤣
Saya Kaya
huaa tor, cepet update. seru bnget ini🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!