NovelToon NovelToon
Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Wanita
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Wan Yurui terbangun kembali saat usianya masih belia. Ingatan di dua kehidupan itu melekat kuat tidak bisa di hilangkan. Satu kehidupan telah mengajarinya banyak hal. Cinta, benci, kehancuran, kehilangan, penghianatan dan luka.

Di kehidupan sebelumnya dia selalu diam di saat takdir menyeretnya dalam kehampaan. Dan sekarang akankah semua berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita ganas

"Yu Xiao."

Yu Xiao menatap Wan Yurui untuk kesekian kalinya.

"Kamu menyukai pria?"

Kedua alis Yu Xiao menyatu. "Aku? Menyukai pria?"

"Iya." Wan Yurui tidak lagi ingin menyembunyikan perasaannya.

Yu Xiao langsung mendekatkan wajahnya kearah Wan Yurui. Di saat jarak hampir tidak memisahkan mereka bedua. Yu Xiao berkata, "Apa Nona Wan ingin mencobanya? Apakah aku menyukai pria atau wanita?"

Jantung Wan Yurui berdegup kuat. Dia mematung menatap kedua mata teguh itu. Namun di detik setelahnya Wan Yurui langsung mencium bibir hangat pria di depannya. Hanya beberapa detik saja dia dengan cepat menarik ciuman itu kembali. "Sekarang, apakah kamu masih tidak bisa menyukai wanita?"

Yu Xiao seperti patung. Tidak bergerak sejengkal pun. Dia bahkan lupa untuk bernapas.

"Panglima, kamu bisa mati jika tidak bernapas."

"Ah." Napas di keluarkan perlahan namun seperti terpenggal. Jantungnya terpompa sangat kuat seperti ingin melompat keluar karena tidak tahan akan desakan. Akalnya seperti menyebar kesegala arah mencari tempat untuk menyimpan semua pemikirannya. Yu Xiao segera memalingkan wajahnya menarik kembali tubuhnya menjauh. "Nona Wan sebagai wanita terlalu berani."

Mendengar ucapan Yu Xiao yang masih tidak memiliki jawaban membuat Wan Yurui cukup frustasi. "Aku sudah mencobanya. Sekarang aku ingin jawaban." Mendekatkan dirinya.

Namun Yu Xiao sudah tidak memiliki keberanian untuk menatap kedua mata yang terus memburu dirinya.

"Yu Xiao. Kenapa kamu tidak menjawabnya. Sebenarnya kamu menyukai pria atau wanita."

"Kenapa pertanyaan ini terdengar sangat menakutkan." Masih mengalihkan pandangannya ketempat lain. "Nona Wan harus ada batasan antara pria dan wanita." Yu Xiao menekan tubuh Wan Yurui agar wanita itu sedikit menjauh. Dia juga menggeser tubuhnya memberikan ruang di antara mereka berdua. 'Bagaimana aku bisa menjawabnya. Serangan jantung hampir mendatangiku.' Gumamnya dalam hati.

Wan Yurui menatap kesal. Dia menautkan kedua tangannya di dada. "Aku tahu yang harus di lakukan. Buka bajumu."

Kedua mata Yu Xiao membelalak. "Kenapa?" Dia terlihat seperti gadis baik-baik yang akan di lecehkan. "Nona Wan, ini..." Belum sempat berbicara tangan Wan Yurui sudah menarik kerah bajunya. "Ini pelecehan. Nona Wan..." Yu Xiao mencoba terus menarik tangan yang sulit lepas dari bajunya. "Tunggu."

"Kita langsung ke intinya saja. Agar Panglima bisa segara memberikan jawaban yang aku inginkan. Lepas..." Wan Yurui benar-benar tidak lagi bisa di kendalikan.

"Ak...uuu.. suka wanita. Aku suka wanita." Keringat dingin sudah membasahi wajahnya. "Dia langsung membenarkan bajunya menjauh dari wanita gila di depannya. "Aku menyukai wanita. Aku benar-benar masih waras." Napasnya tidak terkendali. "Nona Wan bagaimana bisa kamu melecehkan seorang pria begitu saja?" Ujar Yu Xiao yang masih mengatur rasa gugup yang terus menggebu.

"Ah." Dengan malu-malu Wan Yurui menarik tubuhnya sedikit menjauh. Sembari membenarkan gaunnya ia berkata, "Benarkah? Aku hanya ingin membantu Panglima agar menjadi pria normal pada umumnya." Menahan tawanya melihat telinga Yu Xiao yang telah berubah warna merah padam. Sapu tangan di keluarkan dari balik saku yang ada di lengannya. Saat dia ingin menyeka keringat di kening Yu Xiao tangannya langsung di tangkis. "Aku hanya ingin menyeka keringat di keningmu. Kenapa kamu menjadi sepanik itu?"

"Tidak perlu. Aku akan melakukannya sendiri." Yu Xiao mengambil sapu tangan milik Wan Yurui dengan hati-hati. Agar tangannya tidak bersentuhan langsung.

Dari kejauhan ratusan mata memandang di kegelapan.

"Waahhhh... Ini sangat menyenangkan."

"Panglima bahkan bisa merasakan takut. Hahahha..."

"Nona Wan benar-benar wanita yang sangat berbeda. Langsung menyerbu tanpa meninggalkan ruang."

"Aku merasa kasihan dengan orang yang telah menjalankan perahu. Dia hanya bisa diam di saat menyaksikan pasangan kekasih tengah bermesraan."

"Hahhhah... Benar."

Suara bisikan terdengar dari setiap tempat.

"Hemm... Aku kira Panglima hanya kaku di luar saja. Ternyata dia pria yang tidak bisa di andalkan dalam hubungan cinta."

"Ketua Duo apa kita akan di penggal jika terus memperhatikan dari kejauhan?"

"Aku rasa juga begitu. Pengawal Hui, bagaimana jika kita melangkah lebih dekat lagi. Kapal berlayar terlalu ketengah. Kita tidak bisa melihat dengan jelas."

Pengawal Hui An duduk di atas pohon memperhatikan dengan memakan buah apel. "Bisa. Asalkan kamu siap lehermu tergantung di atas gerbang utama."

"Hihihh... Lebih baik seperti ini. Pemandangan ini juga cukup menakjubkan."

"Ketua Shi sekarang giliranmu," ujar Ketua Li yang sudah selesai menjalankan pionnya di atas papan catur.

"Em." Ketua Shi menatap kearah papan catur kembali. "Batu bahkan bisa memiliki bunga."

Semua orang yang telah memantau dari kejauhan tertawa mendengar ucapan Ketua Shi.

Semakin malam angin berhembus lebih kencang. Gelombang ombak kecil juga telah menerpa perahu mereka. "Panglima, saya tidak bermaksud mengganggu. Tapi dengan cuaca seperti ini kita harus segera menepi," ujar pria yang ada di ujung lain dari perahu.

"Baik."

Perahu segera menepi karena cuaca yang semakin tidak terkendali. Rintik hujan mulai turun satu demi satu membasahi semua yang ada di bumi. Wan Yurui mulai merasakan hawa dingin masuk kedalam tubuhnya.

"Apa kamu kedinginan?"

Mendengar itu Wan Yurui mengangguk. "Dingin. Sangat dingin."

"Kalau begitu kamu bisa berlari lebih dulu. Agar segera sampai di kamp militer," ujar Yu Xiao dengan wajah tanpa dosa.

Perkataan Yu Xiao seperti petir yang terus menyambar tubuh Wan Yurui. "Hehmm..." Menghembuskan napas kesal yang tertahan.

"Kenapa?"

"Tidak. Tidak apa-apa. Aku hanya merasa, jika bukan aku tidak akan ada lagi wanita yang sanggup menghadapimu." Suara gertakan terdengar di antara giginya. "Ahhh... Aku tidak tahu lagi harus berkata apa." Wan Yurui berlari pergi seperti yang di katakan Yu Xiao.

"Apa aku salah?" Yu Xiao masih terdiam dalam kebingungannya.

Orang yang menjalankan perahu turun berjalan mendekat kearah Yu Xiao setelah mengikat tali perahunya di tempat seharusnya. "Panglima, kita sebagai pria harus sedikit lebih peka." Berjalan pergi.

Yu Xiao melangkah mengikuti jejak Wan Yurui. Namun pemikirannya seperti tidak pernah sampai pada kata peka. "Bukankah aku sudah memberikan solusi yang masuk akal?"

Semua orang yang ada di kegelapan keluar. Mereka menatap dengan Hela nafas bersama.

"Sekarang aku paham kenapa semua orang mengatakan Panglima sebagai pria suci. Haehhh..."

"Hehmmm..."

Mereka menggelangkan kepala bersama.

Sesampainya Wan Yurui di dalam tenda yang di siapkan khusus untuk tamu. Dia langsung duduk di kursi sembari mengatur napasnya. "Dia bukan pria dingin saat ada di dekat wanita. Tapi memang tidak bisa berinteraksi langsung dengan wanita." Mengingat kembali tingkah lucu Yu Xiao Wan Yurui tidak mampu menahan tawanya. "Hahaha... Dia seperti hewan buruan di tangan pemburu. Sangat manis."

Sedangkan Yu Xiao yang juga sudah sampai di dalam ruangan pribadinya kembali mematung. Dia masih ingat rasanya kedua bibir lembut saling menyatu. Kehangatan membakar tubuhnya dengan cepat. Tanpa sadar dia menyentuh bibirnya. Ciuman pertamanya sudah di ambil paksa wanita ganas yang lancang.

1
Kusii Yaati
lanjut author ku 😘👍
Kusii Yaati
Jendra yu bisa cemburu juga ternyata ku kira lempeng lempeng aja😂
Kusii Yaati
ya ampun A Rui apa yang ada di otak mu, kenapa kamu nyosor duluan 🙈... yang perempuan agresif sedang yang laki laki kaku dan polos /Facepalm/
sahabat pena
ayuk kak up lagi yg byk💪💪💪
sahabat pena
yu xiao minum cuka🤣🤣🤣kmrn aja cuek skrg mulai bucin nih🤣🤣
Imas Fatimah
dengan bersandiwara akan ketahuan perasaan masing masing...😀
Imas Fatimah
aku suka aku suka
sahabat pena
bibir yu xiao udah ga perjaka lagi wkwkwk 🤣🤣🤣
Mineaa
Yu Xiao tidak suci lagi......😂
Mineaa
Ayooo Ego......
pergi jauh jauh.....
jangan menempel sama mereka berdua.....
Imas Fatimah
tahan aja Yjn Xiao biar lebih lama dekatnya😀
Kusii Yaati
mungkin posisi mu dengan pria penghibur itu terlalu intim yu Xiao,jadi salah paham deh wan yurui sama kamu 😂
sahabat pena
tarik ulur.. 🤣🤣🤣nanti giliran wan rui di nikahin laki-laki lain nangis bombay.. 🤣🤣🤣begitu lah si kutub
sahabat pena
ayo kak up lg💪💪
Kusii Yaati
yang sabar ARui cinta butuh pengorbanan, apapun hasilnya nanti setidaknya berada di dekat orang yang kita cintai sudah lebih dari cukup walau hanya sebentar 🥺🤧
sahabat pena
skrg ini cinta bertepuk sebelah tangan.. atau ibarat bagaikan punduk merindukan bulan.. awas panglima klo nona muda sdh pergi jgn nyesel yeah.. biar seimbang kasih ingetan panglima itu tentang kehidupan sblmnya thor.. kasian sama MC nya berjuang sendiri 😭😭😭😭
Intan Aprilia Rahmawati
next dong kk jangan berhenti
Sri wulandari: Benter kk, Di kotaku pati sedang ada demo besar. Fokus jadi terbelah. Udah ada bab yang tersedia lupa saya up😁🙏
total 1 replies
Kusii Yaati
heh ilalang nggak semua wanita mudah di bodohi ya😡...enak aja buktinya suami ku yang ngejar ngejar aq duluan, emang nyonya Zhi aja yg bodoh mau di peralat sama lelaki model kamu😤... dasar buaya burik 😒
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁
Kusii Yaati
tak bisa ku bayangkan gimana perasaan wan yurui bisa melihatnya tapi tak bisa memeluknya 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!