cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
kau pun menggoyang kan kaki mu yg menggantung di ujung sofa, jimin pun datang dan berdiri di atas kepala mu...
"tidak mau mau mandi dulu..?? " tanya jimin mendekatkan wajah nya dari atas kepala mu
"hemm, sebentar lagi. aku rasa nya malas bangun.." ucap mu masih menggoyangkan kaki
jimin pun langsung menggendong mu masuk ke kamar
"hei turun kan aku, aku bisa jalan sendiri.. jimin" ucap mu tak di hiraukan nya
"kau bilang malas bangun, maka aku akan membangunkan mu... " ucap nya menggoda mu
"jimin kau... " seketika berhenti karena jimin menjatuh kan mu di atas ranjang
"ayo aku bangun kan... " ucap nya menggoda mu dan mencoba mencium mu
"aku akan pergi mandi... " mendorong nya yg berada di atas mu, dan kau pun langsung masuk ke kamar mandi
setelah selesai kau pun langsung keluar dan melihat jimin tidak ada di kamar
"hei, kemana pergi nya... " ucap mu sembari berjalan ke luar kamar dan ke dapur. melihat somin sedang di dapur
"sedang apa...? " tanya ke somin
"ooh Nona, tuan minta buat kan kopi... " ucap somin menuang kopi ke dalam gelas
"dimana dia... " tanya mu lagi
"tuan menyuruh ku mengantarkan ke ruang kerja. " jawab somin menuangkan air panas
"biar aku saja yg bawakan, kau istirahat lah... " ucap mu mengambil gelas kopi nya
"ah Nona. itu, jika kau tidak membutuhkan apa-apa lagi aku permisi ingin pergi keluar minta Johan menemaniku. itu pun jika kau mengizinkan nya Nona..??? " pamit somin
"pergilah... " jawab mu singkat tersenyum ke arah nya
kau pun membawa kopi itu ke ruang kerja jimin, di sana dia sedang melakukan live dan tidak melihat kau yg datang. setelah meletakkan kopi di atas meja
"trimakasih, kau boleh pergi. " ucap jimin
"pergi, tidak mau... " ucap mu manja
mendengar suara mu yg menjawab, jimin pun melihat ke arah mu lalu menjeda live nya
"kau rupanya, aku tadi meminta somin yg membawa nya... " menarik mu kepangkuan nya
"jangan seperti ini, kau sedang live kan... " mengusap lembut kedua pipi jimin
"hemm, aku masih menjeda nya... " mulai mengecup bibir mu lembut
"jangan menunggu A**y menunggu, mereka akan mengamuk pada ku nanti... "
"baiklah, aku siap kan ini dulu... " ucap nya
"emm, aku kembali ke kamar... " ucap mu bangun dari pangkuan jimin namun jimin masih memegang tangan mu
"tunggu, aku aktifkan live dulu... " live pun berlanjut
"jangan jimin... " menghindari kamera dan yg terlihat hanya tangan mu yg di tahan jimin
"tidak apa-apa, mereka mungkin ingin melihat mu juga... " ucap jimin menatap mu, kau pun hanya memberi kode melalui mulut. jimin pun hanya mengangguk dan melepas kan tangan mu. Kau pun beranjak sembari menerima telfon
"kopi mu dingin. halo... " mengingatkan jimin lalu pergi
"Nona, apa benar somin sudah bilang aku akan menemani nya... ?? "tanya Johan di ujung telfon
" emm, bersenang-senang lah... "ucap mu
" baiklah... "ucap Johan menutup telfon
kau pun kembali ke ruang kerja jimin karena lupa mengambil tablet
" ada apa sayang...?? "tanya jimin
" oh tablet ku, kau melihat nya. aku meletakkan nya di sini semalam...!! "sembari menunjuk meja
" ooh, aku meletakkan nya di laci sana... "jimin menunjuk ke arah laci yg di maksud
" ooh ketemu... "ucap mu mengambil tablet lalu beranjak keluar
kau pun berjalan menuju ruang TV sembari menghidupkan kan tablet, berbaring di lantai dan memeriksa apakah ada email masuk... seperti biasa kau pun memantau butik dari rumah, memeriksa nya satu per satu. kau pun menelfon kevin karena ada yg ingin kau tanya kan
" halo vin.... "
"ya Cintya, apa ada masalah kau menelfon...?? " tanya nya di ujung telfon
"tidak, ini bukan masalah... kau ada dimana...?? " tanya mu
"aku ada di luar sekarang. bukan kah laporan sudah ku kirim kan...?? " tanya kevin sedikit bingung
"hemm, aku butuh gambar yg terselip di foto uang yg kau kirim kan...!!!" ucap mu
"gambar terselip??? " ucap kevin semakin bingung
"hemm...." jawab mu singkat melihat jimin dan duduk di samping mu
"aku akan meriksa nya nanti d rumah, akan ku hubungi lagi nanti... "jawab kevin
" emm, baiklah... "kau menutup telfon
" siapa Cintya...??? "tanya jimin langsung
" kevin. orang yg memegang butik ku di kota B*****g, bisa di bilang orang kepercayaan... "ucap mu duduk di sebelah jimin
" aku bingung, kenapa kau bisa percaya mereka yg memegang alih butik mu itu... bagaimana cara mu menggaji mereka??? "tanya jimin penasaran
kau pun memandang jimin dan mengerutkan dahi
" tentu saja aku percaya, mereka adalah orang-orang special yg aku temui. aku tidak menggaji mereka, tapi mereka yg menggaji diri mereka sendiri. jika keuntungan minggu ini 50 persen maka mereka mendapat 10 persen, jika keuntungan 70 persen mereka akan mendapat 14 persen begitu seterusnya. maka nya aku bilang mereka lah yg menggaji diri mereka sendiri, semakin banyak untung nya semakin besar mereka dapat uang."jelas mu kepada jimin
"hemm,, seperti nya kau sudah lihai dalam bisnis... lalu bagaimana kau melakukan perjalanan bisnis kalau kau bisa memantau nya dari sini...?? " tanya jimin lagi
"aku melakukan perjalanan bisnis karena jika mereka memberi ku informasi beberapa orang ternama di masing-masing kota ingin bekerja sama, di situ lah kesibukan ku bersama mereka di mulai. karena mereka tidak bisa melakukan nya tanpa aku, semua surat penting harus melalui tanda tangan ku.. " jawab mu sembari tersenyum ke arah nya
"wah, seperti nya kau lebih banyak uang dari pada aku. ayo beri tau aku, bagaimana bisa kau bisa memiliki keberuntungan seperti itu....??? " ucap jimin
"ayo masuk ke agama ku. tapi, kau harus siap tidak minum alkohol, tidak memakai anting atau perhiasan emas, tidak makan makanan tidak halal, dan masih banyak lagi" ucap mu mengelus telapak tangan nya
"yg lain aku bisa, tapi berhenti minum. masih belum bisa...!! " ucap nya
"tidak masalah, jangan di terlalu di fikirkan... "tersenyum ke arah jimin
" lalu, kemana kita akan pergi berlibur nanti..??? "tanya jimin
" aku, kenapa harus aku yg putus kan..!! kau tidak ada tujuan kah...?? "tanya mu kembali
" aku ingin tau dulu, adakah tempat yg ingin kau kunjungi...??? "tanya nya lembut
" emm, ada. satu-satu nya negara yg sangat ingin aku kunjungi adalah S***zerland..!! "ucap mu
" apa ada alasan khusus...??? "tanya jimin
" tidak ada, karena keinginan ku dari dulu adalah pergi kesana dengan pasangan hidup ku....!! "ucap mu lagi
" hemm, baiklah. kita akan pergi kesana, ayo kita wujudkan keinginan mu satu per satu... "ucap jimin menatap mu dalam
" emm, terimakasih... "menyandarkan kepala di bahu jimin
kalian pun cukup lama di posisi itu, sampai jimin melihat mu menguap
" ayo ke kamar, kau sudah ngantuk kan...?? "ucap jimin
" emm, ayo.. "melihat nya lalu bangun dan berjalan ke kamar. sampai di kamar kau pun mulai merebahkan diri ke atas ranjang, di susul jimin yg mematikan lampu. dia berbaring di samping mu, dan memeluk mu dari belakang. kau pun membalikkan tubuh mu ke arah nya, jimin langsung mengecup kening mu
" tidur lah... "ucap nya mengusap lembut punggung mu
kau pun tidak menjawab nya hanya meletakkan sebelah tangan mu di badan jimin dan mulai terlelap karena malam sudah larut. kau pun terlelap sampai kau bangun dan melihat jimin tidak ada di samping mu, melihat itu mata mu yg masih sangat mengantuk kau paksa untuk bangun dan melihat jam pukul 03.00 dini hari. " kemana dia... "ucap batin mu. kau pun melangkah ke kamar mandi untuk membasuh wajah mu dengan air, agar sedikit tersadar. lalu berjalan ke luar kamar, mencoba mencari nya di ruang TV, dapur, dan ruang kerja. anehnya kau tidak menemukan nya, dimana dia. kau pun kembali ke kamar dan akan menelfon nya, tapi ponsel nya ada di dekat mu... tak berapa lama dia pun masuk ke kamar
" jimin, kau dari mana...?? aku mencari mu tapi tidak menemukan mu...??? "tanya mu sedikit panik sembari menghampiri nya
" ooh kau kenapa kau bangun. aku minum bersama Johan di belakang... "ucap nya terlihat mata dan wajah nya mulai memerah
" kau mabuk... "
" tidak aku hanya minum setengah botol, harus nya tidak mabuk kan...!!! "ucap jimin membelaimu
"hentikan jimin, tidak bisakah kau kurangi kebiasaan minum mu ini...!!! aku tidak sepenuhnya melarang, tapi jangan terlalu sering... " ucap mu kesal kembali ke atas ranjang dan berbaring
jimin yg sadar kau marah pun langsung menuju ke atas ranjang, menarik mu ke pelukan nya. karena kau kesal, kau pun tidak berbalik ke arah nya
"maaf, aku akan melakukan yg kau mau secara perlahan. oke, jangan marah. kita baru berbaikan, aku tidak ingin bertengkar... " ucap jimin
"aku tidak marah, aku hanya kesal.. " ucap mu berbalik ke arah nya
dia pun bangun dan sedikit menimpamu, lalu akan mencium mu tapi kau menahan tubuh nya dan membuang muka
"aku tidak akan melakukan nya saat aku sedang mabuk... " ucap jimin membuat mu melepaskan tangan mu yg menahan nya. jimin pun langsung mencium bibirmu, kau pun membalasnya dengan penuh perasaan.. mengulum bibir atas dan bawah secara bergantian, sampai di rasa cukup jimin pun mulai berhenti dan menatap mu sembari membelai lembut pipi mu. kau pun hanya melihat nya, jimin langsung berbaring di samping mu
"ayo tidur, jika di teruskan aku tidak akan bisa menahan nya... " ucap jimin membenahi selimut
"kenapa harus menahan nya jika tidak bisa... " ucap mu memandang jimin, seketika jimin pun berhenti dan menindih mu sekali lagi
"sayang, aku sudah bilang aku tidak akan melakukan nya jika aku mabuk... " ucap nya sangat lembut
"tapi kau bilang tadi kau tidak mabuk kan...!! " mencoba memberi tau
jimin yg cukup lama diam pun sadar akan maksud ucapan mu, dia pun langsung tersenyum. dan langsung melanjutkan aksi nya tadi, dengan malam yg sunyi itu akhirnya kalian bercinta sekali lagi. dengan sentuhan yg lembut, dan juga perlakuan yg lembut yg di berikan oleh jimin membuat mu sangat menikmati nya malam itu. sampai cukup lama akhirnya selesai lah kalian, dan berada dalam satu selimut bersama juga saling berpelukan
"apa tadi masih terasa sakit...??? " tanya jimin berbisik
"emm, sudah tidak sakit lagi... " jawab mu
kalian pun tidur kelelahan setelah melakukan nya
setelah hari itu, esok nya jimin pun memesan tiket untuk pergi ke negara impian mu itu. kalian pun berangkat senang di antar dohe ke bandara, sedang kan eun su tidak bersama kalian karena di sudah kerja di luar kota
" pergi dan pulang lah dengan sehat dan selamat, nikmati masa bulan madu kalian... "ucap dohe di bandara
kalian pun berangkat hari itu. sesampainya di S***zerland kalian langsung menuju penginapan yg ada di sana, yg dekat dengan pemandangan alam yg indah. ruangan yg sederhana, dapur yg cukup, dan kamar yg nuansa nya langsung melihat alam. sungguh indah ciptaan Nya...
" kau suka... "memeluk mu dari belakang saat masih melihat ke arah luar jendela kamar
" emm, sangat suka. ini benar-benar indah... "masih melihat ke arah luar sembari memegang tangan jimin yg memeluk mu dari belakang, hari itu berlalu begitu melelahkan karena kalian sampai sudah sore. kalian pun memesan layanan penginapan untuk makan malam. setelah mandi dan berberes kalian pun duduk di depan penginapan itu karena di sana memang tersedia bangku untuk bersantai, malam itu kalian lewatkan dengan hanya tidur. saat pagi menyongsong kalian pun mulai bergegas berkeliling kota dengan membawa seorang pemandu yg di sediakan penginapan, setiap sudut kota yg indah kalian kunjungi tak lupa kalian slalu mengabadikan momen itu. sampai kalian kembali ke penginapan karena sudah mulai gelap
" aahhh,,, sangat menyenangkan... "ucap mu merebahkan diri di atas ranjang dan melihat ke arah jendela yg begitu indah karena cahaya malam masuk ke dalam kamar
" aku akan pergi mandi dulu... "ucap jimin
kau pun tidak menjawab hanya menggangguk saja, dan berjalan ke arah jendela melihat ke arah langin" kenapa pemandangan di sini tak ku temukan di K***a"ucap mu sendiri. tak berapa lama jimin pun selesai mandi, mengenakan celana pendek dan juga kaos.
"malam semakin larut, kau tidak akan mandi...?? " tanya jimin melihat jam di ponsel pukul 10.00 malam
"mandi donk, sudah seharian berkeringat waktu nya berkeringat malam... " sembari berlalu
jimin yg tidak begitu mendengarkan ucapan mu tadi hanya merebahkan diri nya di ranjang dan memainkan ponsel nya, cukup lama di rasa jimin kau di kamar mandi tidak kunjung keluar. jimin pun mengetuk pintu kamar mandi
"Cintya,,, apa kau baik-baik saja?? kenapa lama sekali.. " tanya jimin melihat jam sudah pukul 10.30 malam artinya sudah 30 menit kau di kamar mandi
"hemm, aku tidak apa-apa jimin. sebentar lagi selesai" saut mu dari dalam kamar mandi
jimin pun duduk di atas ranjang, dengan hanya mengandalkan cahaya yg masuk dari jendela dan beberapa lampu sudut yg berada di kamar itu membuat suasana sangat romantis. kau pun akhirnya keluar dengan mengenakan lingerie sangan pendek dan tipis, sampai di kamar yg kurang penerangan itu pun masih bisa memperlihatkan lekukan tubuh mu... jimin yg melihat mu sedikit terkejut dan
Bersambung......