NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Romansa / Putri asli/palsu
Popularitas:85.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, gadis desa cantik dan jenius yang hanya hidup berdua dengan ibunya tercinta. Sering dihina anak haram dan ibunya wanita penghibur, membuat Drasha ingin mengajak sang ibu ke luar negeri untuk memulai hidup baru.

Tak disangka, Drasha mengetahui fakta ternyata dia bukanlah anak kandung ibunya. Namun, Drasha tidak peduli. Dia tetap mau hidup bersama ibu yang telah merawatnya.

Suatu malam di pertengahan bulan Juli, Drasha melihat ibunya dibunuh di depan matanya sendiri. Dia bersumpah akan membalas dendam pada pria bernama Narendra Alveroz.

Dengan memasang tampang planga-plongo, Drasha memasuki kediaman keluarga konglomerat ternama dan Alveroz High School untuk melanjutkan misi balas dendam gadis itu.

"Ingat dengan permainan biola ini? Merasa nostalgia?" - Drasha

Siapakah Drasha sebenarnya? Apakah dia berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyerang Masa Depan Adriel

"Eh, itu kan cewek kampung yang katanya bau itu, yah," celetuk cowok bernama Max sambil tertawa mengejek.

"Lepasin dia atau aku kirim video kalian ke HouseLine dan lapor ke Dewan Kedisiplinan!" ancam Drasha.

"Siapa lu nyuruh-nyuruh kita, hah!" sahut cowok berambut kecoklatan dengan suara tinggi. Namanya Theo.

Sementara itu, cowok yang jadi korban bully itu malah lari terbirit-birit menjauh tanpa mengucapkan sepatah kata. Drasha terpaku dengan kelopak matanya yang mengedip-ngedip bingung.

"Astaga dia malah ninggalin aku di sini."

Kini, hanya Drasha yang ada di sana. Area sepi, terpencil dan mencekam di sudut gedung terbengkalai sekolah.

Apa sekarang dia yang jadi target bully tiga cowok berandalan itu?

Cowok yang di tengah mengangkat satu tangannya dan dikepakkan ke belakang, menyuruh kedua temannya itu pergi.

Max dan Theo saling melemparkan pandangan heran.

"Serius, Riel? Lo nyuruh kita berdua cabut?" tanya Theo.

"Hm, sana!" sahut cowok bernama Adriel. Tatapannya masih tertuju pada Drasha.

"Udah, yok, kayaknya Adriel mau ngasih pelajaran sama cewek kampung bau itu," kata Max.

Drasha mengernyitkan dahi. Adriel? Dia seperti pernah mendengar nama itu. Tidak asing.

ASTAGA.

Itu kan nama cowok yang harus Drasha hindari kata Rachelle. Tapi, sudah terlanjur dia di sini.

Max dan Theo akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara, Drasha langsung menarik tangannya turun ke belakang, menyembunyikan hapenya.

"Hapus!" titah cowok berparas tampan itu.

"Nggak mau, aku mau nyimpen videonya sebagai bukti dan kalau kalian macam-macam lagi sama orang yang gak bersalah, aku bakalan laporin kalian."

Cowok itu tersenyum sumbang, jejeran gigi putihnya yang rapi terpampang jelas, dia kemudian mengiggit bibir bawahnya dan tatapan remeh terpancar dari matanya.

"Lo sok tahu juga yah."

"Selain mesum, kamu juga tukang bully," kata Drasha dengan suara yang menantang.

Adriel mendekat dan dengan cepat merampas hape Drasha di belakang punggung gadis itu.

Drasha langsung membalikkan badannya ke belakang. Matanya memelotot kesal. Tinjunya terkepal kuat.

"Kembaliin hape aku!" bentak Drasha, tapi cowok di hadapannya itu malah mengangkat alis dan senyum mengejek terulas di wajah tampannya.

"Ah! gue inget! Lo cewek yang di toilet semalem, kan?" Adriel meninggikan satu tangannya, mengangkat hape Drasha ke atas kepala.

Drasha menggeram. "Iya memang dan kamu cowok mesum itu!" Dia melompat-lompat, tangannya menjulur sekuat tenaga. Tapi, tiap ujung jarinya hampir menyentuh benda pipih itu, Adriel malah semakin menaikkan tangannya lebih tinggi, tubuh cowok itu sedikit condong ke belakang dan senyumnya makin lebar.

Sialan.

"Siniin hape aku!" seru gadis itu, napasnya mulai naik turun.

Oke. Sepertinya cowok menyebalkan ini tidak akan menyerah.

Drasha memutuskan berhenti melompat dan menatap lurus ke arah titik lemah cowok itu. Dia langsung mengangkat lututnya cepat.

"UGGHHH!!!"

Drasha menghantam area terlarang di antara kedua paha cowok itu.

Adriel yang tadinya tersenyum seketika mengernyit kesakitan. Tubuhnya spontan membungkuk.

Hape Drasha jatuh terlepas dari tangan Adriel.

Drasha tidak menyia-nyiakan momen itu. Dia segera memungut hapenya dan berlari secepat mungkin, membiarkan Adriel merintih di belakang dengan tangan menutupi bagian vitalnya.

"Eghhh… masa depan gue…" rintih Adriel.

***

Drasha ngos-ngosan sampai gerbang utama sekolah. Dadanya naik turun. Dia kemudian menoleh ke belakang, memastikan Adriel tidak mengejarnya.

Dan, benar, cowok itu tidak menyusulnya. Baguslah kalau begitu. Mana mungkin bisa juga, pasalnya Drasha mengahantam area terlarang Adriel dengan keras. Pasti cowok itu susah jalan untuk sementara waktu.

Drasha segera memesan ojek online.

Tak lama kemudian, gadis cantik itu memasuki sebuah toko alat musik tua yang berdiri di antara deretan butik mewah dan kedai kopi.

Pintu kayu berderit pelan diiringi oleh denting lonceng kecil di atasnya. Aroma khas kayu dipernis dan resin menyambut Drasha.

"Selamat sore," sapa Drasha.

Pria tua yang sedang memeriksa sinar cello segera berdiri begitu melihat gadis itu.

"Ah, Nak Drasha yang waktu itu, yah," ucapnya ramah, lalu berjalan menuju meja kayu panjang.

"Benar, Kakek."

"Mari, mari, biola Nak Drasha sudah kakek perbaiki."

Bola mata Drasha berbinar. "Terima kasih banyak, Kek."

Ya, saat tiba di kota ini sekitar sepuluh hari lalu, Drasha langsung mencari tempat untuk memperbaiki biola peninggalan ibunya.

Dan, sekarang biola itu benar-benar tampak seperti baru. Mengilap, utuh, nyaris seperti hidup kembali.

Drasha kemudian mengarahkan tangan lembutnya menyentuh kayu biola dengan hati-hati. Dia mengangkatnya pelan, menggeser senar ringan dengan ujung jari, lalu mengangguk kecil.

"Terima kasih sekali lagi, yah, Kakek. Saya nggak nyangka kakek juga bikin biola saya ini seperti baru."

"Tentu, Nak Drasha. Sepertinya biola itu sangat berarti. Saya ingat waktu itu Nak Drasha hujan-hujan dan nangis datang ke sini untuk memperbaiki biola itu."

Drasha memasukkan biola itu kembali ke tas biola dengan hati-hati. "Ini biola punya ibu saya yang sudah tiada, Kek." Dia kemudian menggantung tali tas biolanya di bahu.

***

Mansion keluarga Alveroz.

Para anggota keluarga duduk di kursi untuk menikmati makan malam. Ada Oma Helena, Papa Riovan, Cherryl, Tante Seraphina dan Drasha. Mama Tamara masih ada urusan di luar, sementara Nikko sedang berkumpul dengan teman-temannya di sirkuit. Dia punya hobi balapan.

Lanjut, meja makan malam ini tidak dilingkupi ketegangan seperti pagi tadi. Mereka kebanyakan mengobrol seputar bisnis.

Ternyata, Papa Riovan sudah berbicara dengan Tante Seraphina soal Drasha. Pria itu meminta kakaknya untuk membiarkan Drasha saja karena gadis itu sudah menandatangani perjanjian.

"Demi mama, Sera. Kalau waktunya tiba, kita segera mengusir anak itu. Aku dan Tamara juga tidak bisa membiarkan orang lain lama-lama menempati posisi Drasha kami."

Begitu kata Papa Riovan pada sang kakak.

Selanjutnya, Cherryl membuka suara.

"Pah… tablet aku rusak, boleh nggak aku beli tablet keluaran terbaru yang lagi viral itu?"

"Boleh dong, sayang, sekalian aja kalau kamu juga mau ganti hape."

Cherryl tersenyum lebar. "Makasih yah, Pah."

"Oh iya, tante punya sesuatu buat kamu, Cherryl. Nanti kamu ke kamar tante, yah. Oleh-oleh dari Belanda."

"Wahhhhh, makasih banyak, Tante, beda sama hadiah dari Kak Nikko, yah."

"Beda dong, sayang."

Drasha tahu kalau Cherryl niat pamer kasih sayang keluarga Alveroz. Tapi, sayangnya dia tidak iri sama sekali. Gadis itu malah sibuk menikmati makanan malamnya.

Hanya saja, oma Helena bersuara untuk Drasha.

"Untuk Drasha tidak ada?" tanya Oma Helena.

Tante Seraphina menjawab, "sayangnya tidak ada, mama. Saya kan belum tahu kalau mama sudah menemukan Drasha waktu saya masih di Belanda."

"Hmmm, ya sudahlah, nanti oma suruh orang beli oleh-oleh dari Belanda buat kamu, yah, Drasha."

Drasha menelan makanannya pelan. "Oma tidak perlu repot-repot."

"Tidak apa-apa, itu hal mudah Drasha. Oh iya, Riovandra, kalau kamu membeli hape dan tablet untuk Cherryl, jangan lupa beli untuk Drasha juga. Drasha kan anak kandung kamu."

"Tidak perlu, Oma. Hape aku masih bagus kok. Aku juga nggak butuh tablet, karena ada laptop," sahut Drasha.

"Jangan begitu, Drasha, kamu tetap butuh benda-benda seperti itu untuk mendukung belajar kamu." Oma Helena menoleh lagi pada putra bungsunya. "Riovandra, ingat yah, beli untuk Drasha juga."

Riovan menjawab setengah hati. "Iya, mama. Saya akan beli untuk Drasha juga."

Sementara itu, Cherry meremas rok gaunnya di bawah meja. Dia jadi makin benci dengan Drasha.

1
Zakia Ulfa
berharap sehari up 5 kali thooorrr/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Yita Alian: stay tune kaka/Smile/
total 1 replies
Hendri Yani
kn bs tes DNA spy tau bener ato tdk nya Drasha anaknya...lucu orng kaya tp begooo
Yita Alian: sabar kak sabar/Smile/ ke perempuan-perempuan sebelumnya mrk sllu tes DNA tpi berujung ditipu dan zonk, makanya trust issue /Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
huhuy Adriel curi curi kesempatan dalam kesempitan 👍👍😍😍
Yita Alian: selalu kak/Chuckle/
total 1 replies
Nanin Rahayu
cie cie Adriel cari kesempatan dlm kesempitan... jangan ada hambatan untuk bls dendam d penyesalan Tamara
Yita Alian: selalu gercep klo ada kesempatan dia mah kak/Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
Drasha 😢😢😢
jangan sampai terjadi apa-apa sama Drasha ya 🙏🙏
Bunny🥨: “Ketika tubuh jadi taruhan untuk keadilan. Mampir juga yu di ceritaku berjudul "kesepakatan di Atas Ranjang.” ditunggu kehadirannya ❣️
total 2 replies
Zakia Ulfa
kayaknya drasha berencana pergi jauh setelah misinya berhasil yaaaa/Frown//Frown//Frown/
Yita Alian: ikutin terus ceritanya kaka/Frown/
total 1 replies
Adi Sudiro
hadiah buat Tamara apa......
Yita Alian: kotak peninggalan Rosalina yang isinya bukti kalau Drasha itu anaknya
total 1 replies
Nanin Rahayu
lanjut thorr jgn gantung
Yita Alian: siap kaka/Smile/
total 1 replies
doremidore
kok ovt ya/Gosh/
Zakia Ulfa
ayo ayooo up lagi plissssss
Yita Alian: ditunggu kak/Smile/
total 1 replies
Yita Alian
kaget baca judul bab jadi pertempuran/Sob/ harusnya pertemuan/Cry//Cry//Cry/ lagi direvisi ya/Smile/
Zakia Ulfa
yg paling aku tunggu bab di mana tamara nangis darrah pas, tau drasha putri kandungnya/Smug//Smug//Smug/
Yita Alian: author juga tunggu bab itu kak/Determined/
total 1 replies
Lala Kusumah
emang itu anakmu Drasha papa...
Yita Alian: kasih tau dia kak/Shhh/
total 1 replies
Lala Kusumah
rumit kok JD begini 😭
Yita Alian: bukan masalah besar kok kaka/Smile/
total 1 replies
Uncle A
parah/Panic/
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
mrsinch
tp kan narendra tau drasha siapa/Panic/
mrsinch
day one menggalau cinta ditolak/Chuckle/
mrsinch
sedih sih tp drasha mnding mmg fokus sm tujuannya dlu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!