Mencintai Sekali Lagi

"Maaf nona Melani tapi kita tidak akan pernah menikah",ujar Nolan dengan wajah datar dengan kedua tangan di dalam saku menatap Melani dengan dingin dimana saat ini wanita itu tampak benar-benar syok.

Melani tertawa berfikir itu hanya lelucon,"Ternya anda bisa berbicara lelucon juga tuan Nolan,anda pasti sedang bercanda kan,kabar tentang pertunangan kita sudah sampai ke penjuru negri tidak mungkin kita batalkan begitu saja kan,apa kata orang-orang nanti bisa-bisa nama baik kita akan hancur iya kan?"

"Aku tau pikiran tuan Nolan luas jadi pasti sudah memikirkan semuanya, lelucon anda lucu juga tuan Nolan",ujarnya terkekeh.

Nolan tak mengubah ekspresi nya,Ia menatap Melani masih dengan tatapan yang sama tak berubah hingga membuat Melani sedikit berubah ekspresi nya.

"Tidak,kenapa tuan Nolan tidak mengubah reaksinya,dia tidak mungkin berbicara serius kan?"

"Tuan Nolan sebenarnya kedatangan saya kemari itu untuk menjelaskan tentang berita miring yang beredar tentang ku itu semua bohong,dan itu tidak benar adanya jika karna itu anda berubah pikiran untuk membatalkan pernikahan kita maka anda sangat salah tuan Nolan,", ucapnya mencoba menjelaskan berfikir berita itulah yang membuat Nolan berniat membatalkan pernikahan mereka.

Nolan paling membenci orang yang sangat pandai berbohong dan penipu,Ia juga sangat tidak menyukai pengkhianat karena selama ini hidupnya sudah penuh orang-orang pengkhianat sejak kecil hingga kedua orang tuanya juga tiada karna orang-orang pengkhianat yang sangat gila dengan harta,bahkan kematian kakaknya juga sebenarnya ada kaitannya dengan orang-orang di sekitar mereka saat itu.

Dan keluarga Vernon sangat Ia kenal dan tau kalau mereka berpotensi besar menjadi pengkhianat dalam hidupnya,dan Ia sendiri tidak pernah membiarkan para pengkhianat lagi di sekitar nya semenjak kematian keluarga nya.

Ia benar-benar di buat muak dengan wanita di hadapannya itu, bisa-bisa nya Ia masih berdalih dengan semua bukti yang Ia punya sungguh Ia benci dengan orang-orang seperti itu, jadi tanpa mengucap kan sepatah katapun Ia langsung pergi meninggalkan Melani yang langsung berteriak memanggil namanya dan mencoba menghentikan nya.

Yah,para pengkhianat di sekitar nya sejak dulu juga sangat pandai bersilat lidah dan hal itu membuat nya teringat kembali dengan kenangan-kenangan buruk yang sudah Ia lalui.

Setelah kepergian Nolan,Melani benar-benar tidak bisa menahan tangisnya dan amarah nya Ia pergi dari sana dengan perasaan yang hancur.

***

Nolan merasakan amarah dan dendam kembali membara dalam hatinya, kepalanya terasa sakit seperti biasa ketika Ia benar-benar merasakan amarah dan dendam yang menggebu sehingga saat seperti sekarang Ia membutuhkan obat penenang yang akan membuat jantung nya berdetak normal dan mengurangi kepala nya yang sangat sakit seperti di tusuk ratusan jarum hingga membuat tubuhnya terasa lemah saat ini dan langkah nya yang pelan dan perlahan.

Jack yang saat ini tengah sibuk mempersiapkan Meeting tidak tau keadaan Nolan yang dimana biasanya dialah yang dengan sigap memberikan obat penenang yang selalu tersimpan dan tersedia, terlebih akhir-akhir ini Nolan sudah tidak pernah lagi mengalami nya.

Ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk segera masuk ke ruangannya dan mencari obat itu dengan berusaha menahan rasa sakit yang hebat di kepala dan jantung nya.

Krek...

Pintu terbuka dengan sedikit kasar karna Nolan yang membukanya dengan sedikit terburu-buru,hingga membuat Lily yang tadinya tertidur di sofa membuka matanya dan terkejut melihat keberadaan Nolan yang tiba-tiba masuk dengan penampilan yang terlihat berbeda,hal itu tentu saja membuat nya khawatir karna penampilan Nolan yang terlihat menahan rasa sakit.

"Pak Nolan anda kenapa?", Tanya panik dan segera menghampiri nya.

Nolan juga terkejut dengan keberadaan Lily yang ada di ruangannya saat ini,Ia bertanya-tanya kenapa Lily ada di sana melupakan sejenak rasa sakit nya,sampai Lily menyentuhnya barulah Ia tersadar dan yakin kalau yang Ia lihat saat ini adalah nyata dimana ada Lily di ruangannya.

"Tubuh anda panas pak Nolan, sebenarnya anda kenapa pak?",tanya Lily membantu menuntut Nolan duduk di sofa kemudian membiarkan pria itu duduk di sofa kemudian mengambil air putih yang tersedia di sana dan memberikan nya pada Nolan.

"Lily kenapa kau ada di sini?",tanyanya di tengah rasa sakitnya menatap wajah wanita itu yang tampak benar-benar khawatir.

"Aku mengantarkan kan dokumen yang Bapak minta",jawab Lily.

Nolan tersenyum seolah Ia tidak merasakan sakit,"Terimakasih"

"Tapi pak Nolan sebenarnya kenapa?,apakah pak Nolan sakit?,dimana saya harus mengambil obat atau membelinya?", tanya nya masih tak bisa berhenti khawatir karna jelas wajah Nolan masih terlihat seperti sebelumnya.

Bersambung...