perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apel Emas
Pangeran Anom tertawa terkekeh melihat Arya yang terbelalak melihat pemandangan di depannya .
" buah apel emas?" gumam Arya , ia tak sadar berjalan mendekati pohon apel itu , apel Emas buah yang sangat langka ia tak hanya bisa membuat orang meningkat tenaga dalamnya secara cepat jug mampu menetralisir racun yang baru mengenai.
Sedangkan kolam itu ada beberapa ikan yang berenang sangat gemuk dengan sisik berkilau indah.
tak sadar Arya mengulurkan tangannya ingin memegang salah satu buah apel emas itu,
plaaak
"jangan belum mateng, nanti mubazir" pangeran Anom menepuk tangan Arya .
" lho memang kenapa?" tanya Arya heran ,
" kalau belum matang dia menciut dan menjadi tak berguna lagi, aku dulu juga begitu waktu belum tahu " jawab pangeran Anom.
" oooh" mulut Arya membulat saat mengetahui nya.
Pangeran Anom mengambil sebuah kayu kecil yang ada kaitan dari besi di sambung dengan tali, kait itu seperti tombak yang sangat kecil lurus dan berkilau, Arya tak bertanya walau heran, namun ia memperhatikan dengan seksama.
Pangeran Anom mendekat ke sisi kolam dan meletakan kayu kecil itu di atas permukaan air. Sedangkan tali yang ada kaitnya mengambai di dalam air
sreeet
Tiba tiba tali itu bergerak saat ada ikan muncul di permukaan
slap
clepak
clepek
Ikan itu menggelepar tertusuk oleh kait , rupanya Pangeran Anom sedang menombak dengan kait itu untuk mencari ikan. Arya kagum akan kemampuan pengendalian tenaga dalam Pangeran Anom , ia jadi berniat mempelajarinya
" pangeran Anom, boleh aku mencoba?" tanya Arya ia penasaran dengan tali itu
" nanti kalau udah dapet dua baru kamu bisa belajar " ucap pangeran Anom.
" tak butuh waktu lama pangeran Anom mendapatkan satu lagi , ia memberikan kait itu , pada Arya
Arya dengan senang hati menerima nya dan mulai mencoba. sedangkan Pangeran Anom membakar dua ekor ikan itu yang ia dapatkan
" eh kok susah" seru Arya kaget karena senar tak mau bergerak seperti orang impoten udah di kerahkan seluruh tenaga dalam nya tapi ga mau bergerak tali tetap saja letoy
" ha ha ha" pangeran Anom tertawa melihat Arya yang kesusahan .
" caranya gimana?" tanya Arya bertanya karena penasaran.
" begini, alirkan tenaga dalam ke bagian telunjuk nanti dari telunjuk baru di alirkan pada tongkat dan arahkan lagi ke senarnya baru kamu arahkan ke mata kail Arar bisa bergerak " ucap pangeran Anom sambil mempraktekan pada Arya .
Arya mengangguk, ia kembali mencoba , namun masih belum berhasil, teorinya terdengar mudah namun prakteknya sangat susah, ia harus bisa mengalir dan mengontrol tenaga dalam yang pas untuk bisa mengontrol laju kait itu.
" kamu harus sabar, itu kuncinya ,makan dulu " ucap pangeran Anom sambil mengajak Arya makan saat ikan bakar itu sudah matang.
" terima kasih" Arya mengambil ikan yang di sodorkan namun sambil makan ia masih berlatih lagi karena penasaran, ia tak sadar ia sedang mempelajari cara mengontrol tenaga dalam tingkat tinggi , pangeran Anom juga tak sengaja mempelajari dari sebuah kitab usang di pembendaharaan kitab di istana saat sedang iseng berkunjung di sana.
perlahan Arya mulai bisa menggerakkan kait itu namun tak secepat yang di lakukan oleh pangeran Anom.
" wuuut"
Pangeran Anom tiba tiba melesat ke arah pohon apel emas , ternyata ada satu buah yang masak dan jatuh.
" hueft , untung masih tertangkap, ini makan lah?" ucap pangeran Anom sambil menyerahkan buah yang di tangkapnya tadi.
" memang kalau jatuh kenapa ??" tanya Arya heran ,
" kalau jatuh dan menyentuh tanah atau air dia akan langsung mencair dan hilang " sahut Pangeran Anom memberitahukan
Arya dengan cepat memakan apel itu ,dan langsung bersemedi.
Perlahan tenaga dalamnya meningkat. ,kini ia setara dengan orang yang telah berlatih selama 60 tahun. Namun ia terus bersemedi sampai ia merasa khasiat dari Apel Emas itu benar benar terserap seluruhnya.
" terima kasih pangeran Anom " ucap Arya tulus, kekuatan tenaga dalamnya meningkat dengan cepat.
" sama sama, aku senang punya teman di sini ,biasanya aku hanya mengganggu hewan hewan yang ada di hutan sana " ucap pangeran Anom sambil tersenyum
" eh aku sedikit bingung, kenapa kau masih disini, sedangkan kamu bisa melewati kabut ungu dengan selamat,?" tanya Arya heran
" aku terikat janji awalnya, walaupun aku di bohongi namun aku tak ingin melanggar janjiku, sepuluh tahun lagi aku baru akan ke luar dari hutan ini dan membalaskan dendamku!" seru Pangeran Anom geram
" tapi aku tak bisa menemanimu pangeran , aku harus mencari penawar untuk tubuhku yang beracun" ucap Arya sambil menatap pangeran Anom.
" tak apa, nanti aku akan menyusul mu di kerajaan Bintang " ucap Pangeran Anom mengerti akan kondisi tubuh Arya yang beracun.
" pangeran apa kamu tahu, di mana kira kira ada Teratai Salju?" tanya Arya lagi, yang Arya tahu , pangeran Anom sering membaca di kitab kitab yang ada di istana di mana kita. Kitab kuno sangat banyak .
" teratai salju yah" gumam pangeran Anom , sambil berpikir.
" yang aku tahu, teratai salju tumbuh di bawah lapisan es abadi yang berada di puncak puncak gunung, terutama yang ada danau bekas kawah yang tertutup salju" lanjut pangeran Anom kemudian.
" apa di gunung Suralaya ada?" tanya Arya lagi
" yah, kemungkinan ada, di puncak gunung itu ada kawah besar yang selalu tertutup salju" sahut Pangeran Anom ia pernah mendengar beberapa orang mendaki gunung Suralaya, sebuah gunung tinggi yang mempunyai kawah bekas letusan yang sangat besar , sekarang gunung itu sudah tak aktip lagi , dan kawah itu menjadi danau beku yang sangat dingin. Jadi kemungkinan besar teratai salju ada di sana.
Arya terus belajar menggunakan kait itu. ,walau tak bisa menyamai kecepatan pangeran Anom, tetapi sudah mulai menyusul, tenaga dalam keduanya juga meningkat karena Apel Emas banyak yang matang .
Untuk makan mereka tak susah, di dalam hutan itu banyak binatang buas ,dan juga rusa , namun tenaga dalam Arya tak bisa untuk berburu, setiap buruan yang Arya dapat tak bisa di makan karena menjadi beracun. Tubuh binatang itu akan memerah dengan kasar racun yang sangat tinggi.
" sepertinya memang kamu harus menawarkan racun dalam tubuhmu dulu Arya" ucap pangeran Anom
" ia sepertinya seperti itu, dan itu membutuhkan teratai salju" sahut Arya sambil menatap langit .
" pergilah ke puncak suralaya terlebih dahulu, entah mengapa aku merasa racun itu akan membuat dirimu dalam bahaya nantinya" ucap pangeran Anom.
" Arya terdiam , ia memang merasa sedikit pusing dalam keadaan tertentu, dan itu setelah ia memakan apel Emas yang meningkatkan tenaga dalamnya ,ia berpikir bila semakin naik tenaga dalamnya maka. Rasa pusing itu akan semakin parah , karena itu selama beberapa hari ia tak lagi memakan apel emas dan berlatih tenaga dalam ia hanya mempelajari ulang semua ilmu yang ia pelajari di dasar jurang kematian dan juga ilmu menggunakan kait yang ia pelajari dari pangeran Anom