NovelToon NovelToon
Asmarandana Titisan Ningrat

Asmarandana Titisan Ningrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cintapertama / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:111.7k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Ningrat dan kasta, sebuah kesatuan yang selalu berjalan beriringan. Namun, tak pernah terbayangkan bagi gadis proletar (rakyat biasa) bernama Sekar Taji bisa dicintai teramat oleh seorang berda rah biru.
Diantara gempuran kerasnya hidup, Sekar juga harus menerima cinta yang justru semakin mengoyak raga.

Di sisi lain, Amar Kertawidjaja seorang pemuda ningrat yang memiliki pikiran maju, menolak mengikuti aturan keluarganya terlebih perihal jodoh, sebab ia telah jatuh cinta pada gadis bernama Sekar.
Semua tentang cinta, kebebasan dan kebahagiaan. Mampukah keduanya berjuang hingga akhir atau justru hancur lebur oleh aturan yang mengekang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ATN 27 ~ Ia mau Sekar

Sekar duduk, ia benar-benar mengambil jarak aman dari Amar, ada Somantri juga yang kini menggantikan tugas setan, jadi orang ketiga diantara mereka.

Sempat ia menatap wajah kalem Somantri dibawah siraman cahaya lampu, stelan kemeja putih yang ia masukan ke dalam celana jeans semakin membuat aura kalem dan tenangnya itu luber-luber.

Jika dilihat-lihat, dibandingkan dengan Amar, wajah Somantri memang lebih tampan dan putih, pantas saja teh Sari langsung kepincut. Sekar tebak, sepertinya di kampus pun, ia cukup digandrungi oleh kaum hawa.

Oke, Sekar dalam mode seriusnya membaca mentahan skripsi milik Amar dan lelaki itu memperhatikannya lekat-lekat, emhh! Kesempatan.

Sejurus kemudian ia mendesis menyerah, "ini sebenarnya tajuknya bagus....dibanding isinya..." ringis Sekar jujur membuat Amar mengernyit kritis dan Somantri turut melihat Sekar tak percaya.

"Begini, maksudnya. Bukan berarti isiannya jelek, engga. Isinya bagus, saking bagusnya saya bingung, saya itu lagi baca apa..."

Dan kali ini Somantri tak bisa menahan tawanya.

"Mungkin saya yang ngga paham, apalagi tentang bisnis. Tapi untuk ukuran bacaan atau mungkin sebuah isue yang akan dikerucutkan menjadi penjabaran ini terlalu rumit dan mumet." lihatlah wajah menyedihkan Sekar, sangat mengenaskan sekali membaca isi skripsi Amar, dan hanya melihat hal receh itu Somantri sampai terbatuk karena tertawa.

"Kalau saya jadi pembaca, dan ini adalah buku yang dijual, saya mungkin akan lebih memilih untuk tidak membeli buku ini, atau buku ini hanya ada di list nomor sekian saja untuk saya beli, nanti kalau sudah benar-benar kaya."

Dan, wkwkwkwkwkwk! Amar mendelik sinis pada kakangnya itu.

"Saya akan memilih membaca atau membeli buku lain yang lebih sederhana ringkasannya, tapi mendetail dan dapat dipraktekkan. Ini tuh kalau begini... Yang pertama, orang akan silau dengan tajuknya tapi pas dibuka isinya, bacaannya terlalu rumit, bikin malas dan mengantuk. Berujung jadi bungkus kue bandros."

Dan Somantri memegang perutnya, saat skripsi Amar hasil kerja kerasnya dihina habis-habisan, tapi Amar tak kuasa melawan. Si paling pintar bicara di keluarganya seolah mati kutu oleh Sekar.

Somantri lantas bergegas melipat bibirnya, "maaf...maaf."

"Ini menurut saya sih aden. Menurut pendapat saya, yang hanya seorang---yang tidak sekolah," ringisnya, tapi Amar terlihat berpikir.

"Jadi menurut kamu----" tanya Amar.

"Jadi menurut saya, aden bisa membahas salah satu poin dari sini," tunjuk Sekar pada beberapa poin awal, "yang cakupannya lebih kecil dan sederhana, tapi membahasnya tuntas hingga ke akar. Ketimbang membahas seluruh poin tapi terkesan tidak tuntas dan menggantung." Jeda si mulut manis.

"Coba seperti ini, masalah dan isue ini belum selesai sudah membahas yang ini. Bagaimana jadinya cara mengatasi agar PT sebonafid Sinar Abadi tidak pailit. Atau mungkin bagaimana ciri-ciri dan hal yang harus dihindari agar Sinar Abadi tidak pailit. Entah mungkin dari aspek pemimpinnya, atau dari faktor eksternal, kondisi di luar PT yang sangat berpengaruh pada perjalanan PT. Toh kondisi itu kan memang salah satu faktor ujian yang akan banyak dihadapi oleh pelaku usaha lainnya, dan sangat real di kehidupan berbisnis."

Somantri tersenyum lebar, lantas ia meraih tangan Sekar, "hatur nuhun Sekar, berkat kamu, saya menemukan ide untuk tajuk skripsi saya..." Somantri beranjak dari tempatnya.

"Wey! Weyyy! Curang kang!" seru Amar tak terima sekaligus mengusap bekas tangan Somantri di tangan Sekar.

Sekar tersenyum melihat interaksi Somantri dan Amar yang mengejarnya, lantas ia menutup lembaran-lembaran kertas hasil kerja Amar.

"Arghhh, kakang Somantri." Amar kembali duduk di samping Sekar, dan mengangguk melihat mesin tik, "masih cukup waktu untuk mengganti, toh belum saya ketik sampai tuntas."

Sekar mengangguk tersenyum tipis dan menyerahkan map kertas itu pada Amar.

"Kalau bicara bisnis, pernah terpikirkan untuk membuka bisnis?" tanya Amar diangguki Sekar, "oh tentu saja."

Kini mata indah itu berbinar seolah sedang menjabarkan seluruh isi mimpinya di depan Amar.

"Tidak selamanya saya mau bergelut di dunia ronggeng begini. Kadang saya sering berkhayal hal yang sederhana, jika suatu saat nanti, uang yang saya tabung dari hasil ronggeng akan saya pakai untuk membuka usaha rumah makan dimana itu menjajakan masakan rumahan ciri khas tanah pasundan. Dengan menawarkan konsep berbeda dari rumah makan lain. Benar-benar seperti di rumah, seperti berada di pawon rumah mak. Pawon Sekar, atau Pawon amih..." senyumnya mengembang cantik.

"Kenapa memilih bisnis rumah makan?"tanya Amar tertarik untuk membahas itu, dan menaruh sejenak pekerjaannya, "padahal usaha lain lebih menjanjikan keuntungannya tanpa resiko kerugian besar, ya kan? Kalau bicara tentang usaha makanan, itu resiko kerugian cukup besar terutama di bahan baku, busuk, basi..."

Sekar justru menggeleng, "banyak cara meminimalisir resiko kerugian. Ditambah, jika rumah makannya laku keras, tingkat keuntungan lebih menjanjikan dibanding usaha lain."

Sekar menatap ke arah atap rumbia gazebo, "hanya alasan sederhana saja sebenarnya, karena saya sudah memiliki modal basicnya yaitu juru masaknya. Rumah makan, orang-orang butuh makan setiap hari, dan akan mencarinya setiap waktu." Jedanya demi menatap Amar.

"Sekarang itu, banyak orang kampung yang merantau dan mengadu nasib di kota, tapi jika kita bertanya pada orang-orang yang merantau jauh dari keluarga, apa yang dirindukan selain keluarga di kampung," Sekar mengambil jeda tipis.

"Jawabannya adalah, makan masakan rumah. Jadi...disaat mereka tak pulang dan tak melakukan tradisi mudik, rumah makan saya akan ada dan hadir untuk mengobati rasa rindu lidah mereka dari masakan rumah."

"Banyak alasan kenapa saya ingin membuka rumah makan di kota sebenarnya, selain dari faktor tingginya tingkat kesibukan membuat orang-orang justru malas memasak, menjadikan gaya hidup membeli, menyewa asisten rumah tangga jadi trend. Tapi, salah satu alasan kuatnya, karena saya ingin membawa kampung ke kota lewat makanan."

Amar memandang mata Sekar yang berbinar ketika membicarakan mimpinya itu. Maukah mewujudkan mimpi itu dengan saya?

Baru kali ini, Amar melihat seseorang dengan tatapan kekaguman. Maksudnya, oke...ia kagum pada beberapa orang termasuk presiden RI pertama, atau mungkin Sunan Gunung Jati. Tapi Sekar, seolah menjadi bentuk kekagumannya pada seorang gadis impiannya di masa depan.

"Jika dapat kesempatan kembali sekolah, apa kamu mau, Sekar?" tanya Amar tentu saja Sekar mengangguk, "tentu saja, den. Mak dan bapak saya juga pasti mendukung untuk hal pendidikan. Tapi untuk saat ini," tatapnya meredup, sorot matanya sendu namun tak berarti ia menyesali setiap jejak langkah hidupnya.

"Yang ada di otak saya masih begitu dangkal, hanya sebatas, bagaimana agar besok lusa kami bisa makan, bukan berarti mak bapak tidak berusaha dan berjuang, tapi usaha mereka itu ternyata harus saya bantu."

Sekar menunduk getir jika membicarakan keluarganya, nasibnya dan, yah----ia sudah terlalu banyak bicara membuka seluruh kondisinya pada Amar, yang notabenenya orang lain.

Gadis itu mengerjap menyadari jika hari telah benar-benar larut, "den bagus, saya pamit ke pendopo. Sudah malam, besok saya masih harus bangun pagi untuk nyekar."

"Oh, iya. Makasih Sekar...." Amar menyerahkan walkman miliknya pada Sekar, "untuk kamu. Sesuai janji saya."

Ada senyum manis yang terlukis di wajah cantik itu, meski ragu...tangannya menerima benda itu.

"Dijaga ya," ucap Amar diangguki Sekar, "kenang-kenangan saya pulang dari sini, dapat oleh-oleh barang punyanya anak sultan." kekeh Sekar dibalas tawa renyah Amar.

Dan langkah Sekar yang pamitan masih menjadi objek sempurna untuk Amar pandang sampai gadis itu benar-benar hilang dari pandangan.

Sekar, sepertinya saya memang sudah benar-benar jatuh cinta.

Sejurus kemudian senyum mengembang penuh kehangatan Amar redup mengingat ucapan Reksa kemarin, dimana siapapun yang lahir disini sudah bersama takdir nasib dan kodratnya, serta jodohnya.

Amar menggeleng, menyugar rambut keringnya itu, tidak! Ia mau Sekar.

.

.

.

.

1
Ria
sikapnya kok jauh ya sama namanya... "jembar kasih"..... kok gak di kasih nama
" jembar kisruh" aja si teh🤭🤭🤭😂😂😂🙏
Mira Mira
pantas saja pas sasi jatuh cinta amih sekar selalu nangis tiap malam segitu sakit hati nya sama omongannya raden ayu/Cry//Cry/
Miko Celsy exs mika saja
sedih bgt jd sekar,,,ya bgtulah gak jaman dl gak jaman sekarang,orang yg kelebihan byk yg memandang rendah orang yg tak berpunya,meskipun skrng jg byk orang yg berlebih tdk memandang buruk ke yg tdk berpunya bahkan sdh byk yg benar2 merangkul dam memandang setara antra hg berpunya dan tidak
isni afif
😻😻🥰☺️☺️🤭🤭🤗
isni afif
lanjut teh.....sin...🫰🫰🫰🫰🫰
Attaya Zahro
Jangan suka meremehkan..nyatanya selir suamimu juga seorang ronggeng 😏😏
Trituwani
karyamu yg ini kadang bikin mesam mesem sendiri kadang jg nangis sendiri kadang jg tensian sendiri min... tp emmhhh si apih amar terlalu yahuddd disini min... sweet bgt kayak gula aren/Kiss//Kiss//Kiss/semangat berkarya min cahyoooo
Trituwani
wahhhh👏namanya aja jembar kasih tp akhlaknya tidak mencerminkan sbgai seorang permaisuri yg adil dan beradab/Scream/ mentang"turunan ningrat..wong asal jg dr tanah liat...sama sama tanah mah merendah kali jgn sampai kesombongan mengahancurkan trahmu sendiri...pantas si apih amar berontak..tau mboknya kayak bantengan gini,terlalu mengekang keturunanya sendiri.. dirimu tanpa rakyat kecil jg g bisa apa"kali...ad gitu permaisuri cuci baju sendiri klo g da rakyat jelantah.. mentang"sultan rakyat kecil patut dihina gitu.. ooo tidak bisa fergusoo hukum tabur tuai ada bisa jd ntar dirimu jd rakyat kecil cam sekar sekarang/Scream//Scream/minta disleding nih jembar kasih nih/Cleaver//Cleaver//Joyful/
DozkyCrazy
ya elah Bu tuh mulut g pernah sekolah yaa
DozkyCrazy
haddeh kangjenk mamih Dateng
Fitria Syafei
Yang sabar ya Sekar 🥹 Amar kejar terus ambil hatinya 👌 Kk cantik terimakasih 😘
Attaya Zahro
Meski anda membuat rencana indah tapi kalo Alllah tidak meridhoi,semua tak akan terwujud.Ingat..manusia hanya bisa merencanakan tapi tetap Allah yang menentukan,cam kan itu kanjeng.Kalo anda ingin dihormati maka jangan berlaku semena-mena kepada orang lain
'Nchie
sombong amat dah bunda ini🤭🤭
Maria Kibtiyah
emang kasian yg jd mantu sekar contoh ya alvaro
Attaya Zahro
Katanya orang berpendidikan tapi mulutnya bak sampah,asal jeplak aja.Kalo berpendidikan harusnya tau etika dan tata krama 👊👊
𝐙⃝🦜ᵏᵉʳᵃᵏ_🆂🆄🅻🆃🅸🅽
nenek lampir, hanya karena Menak jadi bisa menghina orang lain sebegitu nya, menganggap orang lain sebagai tikus
Attaya Zahro
Seharusnya sebagai Raden Ayu bersikaplah yang bijak dan jangan merendahkan seseorang hanya karena derajat yang berbeda karena pada sejatinya dimata Tuhan semua sama.Jangan mentang² punya kekuasaan lantas bersifat angkuh dan sombong.Ingatlah didunia ini tak ada yang kekal abadi,roda kehidupan pasti berputar.Selagi berada diatas bertindaklah yang bijaksana karena suatu saat pasti akan dibawah juga.
isni afif
🥰🥰😻😻☺️🤭🤭🤭🤗
isni afif
lanjut teh sin....
Helmi Yulianto
bagus banget👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!