Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21.
Hasan membaringkan tubuhnya di kasur sembari menatap layar ponselnya yang mendapat pesan begitu banyak dari debi
Kriing... Kriiing...
Baru saja hasan ingin membuka pesan itu namun ponselnya berdering dan menampilkan nama Debi di layar, mau tidak mau hasan pun terpaksa menjawab panggilan Debi
" Halo ini aku debi"
" Iya aku tau"
" Kamu lagi ngapain? "
" Aku sedang duduk saja, ada apa nona menghubungi aku? "
" Aku kangen sama kamu, aku ingin mendengar suaramu"
" Apa suaraku akan membuatmu nyaman? "
" Iya, aku merasa sangat nyaman, Oiya hasan besok kamu ada waktu gak? "
" Gak ada, kerjaanku banyak"
" Lalu kapan kamu ada waktu luang? "
" Biasanya hari minggu aku senggang, kenapa emangnya? "
" Aku ingin mengajakmu jalan, agar kita bisa saling mengenal"
" Maaf tapi biasanya nih ya cowok yang lebih dulu ngajakin cewek buat jalan, ini malah kebalik"
" Lalu aku harus menunggu sampai kapan baru kamu mengajakku jalan? "
" Ya sudah hari minggu kita ketemuan "
" Benarkah? Kamu serius kan hasan? "
" Iya aku serius"
" Oke, sampai ketemu hari minggu hasan" ucapnya kemudian mengakhiri panggilannya
*****
Tak terasa hari minggu pun tiba, dengan senyum yang merekah debi pun segera bersiap setelah mendapat pesan dari hasan untuk bertemu di salah satu cafe temannya
Dengan mengendarai mobilnya dan tak butuh waktu lama dia pun tiba di cafe yang di sebutkan hasan
" Maaf ya aku membuatmu menunggu" ucapnya duduk di kursi depan hasan
" Gak apa apa, aku juga baru tiba" jawab hasan sedikit tak nyaman dengan penampilan Debi yang cukup seksi
" Oiya kamu mau makan apa? " tanya hasan menundukkan kepalanya
" Helloo... Hasan aku di sini loh, ngapain kamu nunduk ke bawah, apa aku kurang cantik? "
" Maaf bukan gitu maksud aku"
" Lalu? "
Hasan bangkit dari kursi dan membuka jaket yang dia kenakan
" Jujur saja kamu sangat cantik, tapi aku kurang nyaman dengan penampilan kamu, aku gak suka jika kamu mengenakan pakaian seperti itu" jawab hasan menutup bagian paha Debi yang terekspos dengan jaketnya
Debi sangat terkejut dengan sikap hasan yang tak seperti kebanyakkan pria pada umumnya, dia sedikit merasa bodoh karena menggunakan rok mini yang pendek saat ini dan membuat hasan tidak nyaman bersama nya
" Ya udah kamu tunggu di sini ya, aku akan segera kembali" ucap hasan melangkah untuk memesan makanan mereka
Tak lama pesanan mereka tiba
" Mbak, bisa minta tolong fotoin kita gak?" ucap debi pada gadis yang mengantarkan pesanan mereka
" Bisa kok mbak" jawabnya menerima ponsel dari debi
" Hasan, deket sini lihat ke kamera senyum yang manis ya" ucap Debi
Cekrek.. Cekrek...
Sebanyak tiga foto berhasil di ambil oleh gadis itu
" Makasih ya mbak " ucap debi menerima kembali ponselnya
Sehabis menyantap makanannya, debi kembali mengalihkan kamera ponselnya pada hasan secara diam diam
" Kamu mengambil fotoku? " tanya hasan mengetahui lantaran suara kamera nya mungkin debi lupa mematikannya
" Gak kok" jawabnya meletakkan ponsel nya di atas meja
Kring... Kring...
Hasan mendapat panggilan dari ibunya dan segera menjawab panggilan itu namun hanya sesaat
" Siapa? " tanya debi
" Ibuku, maaf sepertinya aku harus pulang untuk membantu ibuku"
" Aku boleh ikut? "
" Tidak boleh "
" Kenapa? "
" Ini sudah hampir malam, sebaiknya kamu pulang jangan membuat orangtua mu khawatir "
" Tapi aku mau ikut ke rumah kamu"
" Lain kali saja aku akan membawamu ke rumah ku"
" Baiklah, tapi kamu janjikan? "
" InsyaAllah, sebaiknya kamu pulang saja aku gak mau keluarga kamu khawatir padamu" ucapnya tersenyum dan melangkah ke parkiran
Debi kembali ke mejanya dan mengambil tas yang dia letakkan di atasnya, kemudian menyusul hasan ke parkiran
" Hasan " panggil seorang gadis
" Fitri, kamu di sini juga? "
" Iya, aku baru aja tiba, kamu sudah mau pulang? "
" Iya, ibuku sendirian di rumah"
" Berarti aku terlambat datang nya, coba aku datang sejak tadi pasti aku bisa makan sama kamu, hehehe"
" Kayak gak pernah makan sama aku aja"
" Tapi itu kan udah lama banget, sekarang kamu sibuk jadi gak bisa ada waktu lagi buat aku" ucap fitri terlihat sangat dekat dengan hasan
Sementara debi menghentikan langkahnya melihat pemandangan itu di depan matanya dan merasa sedikit sakit hati
" Hasaaaan...!! " teriaknya
" Siapa gadis itu hasan? Kamu mengenalnya?" tanya fitri memperhatikan penampilan debi
" Iya tadi aku makan dengan nya"
" Hasan, katanya kamu mau pulang kok masih di sini? Siapa gadis ini?" tanya debi menghampiri mereka
" Fitri, kenalin ini teman aku debi dan debi kenalin ini teman aku fitri " ucap hasan dan kedua gadis itu pun saling bersalaman sembari menyebut namanya
" Ya sudah kalo begitu aku masuk dulu ya hasan, salam buat ibu dan katakan aku minta maaf karena tak pernah mengunjungi nya" ucap fitri
" Mbak debi, aku duluan ya" sahutnya lagi
Melihat fitri menghilang dari pandangan debi langsung membanjiri hasan dengan pertanyaan
" Siapa dia? Apa dia mantan kekasih kamu? Atau dia juga menyukai mu? "
" Tidak, dia itu teman sekolah aku, dia juga anak dari pemilik cafe ini "
" Jadi dia pemilik cafe ini? Lalu kamu dekat dengannya? "
" Iya aku udah anggap dia sebagai saudaraku, gak lebih dari itu"
" Dia anggap kamu saudara juga apa teman dekat? "
" Saudara, sudah ya aku sudah menjelaskan semua padamu jadi sekarang aku ingin pulang kamu juga pulanglah, maaf aku tak bisa mengantarmu"
" Kamu gak bohong kan Hasan?" Tanya debi
" Iya aku gak bohong, aku pamit ya" ucap Hasan segera duduk di atas motornya
Oke, hati hati di jalan " ucap debi sebelum hasan melajukan motornya
" Astagaa kenapa aku harus menjelaskan segalanya tentang fitri pada debi" gumam Hasan merasa geli sendiri dengan sikapnya barusan
******
Debi kembali pulang dengan wajah yang sangat bahagia membuat bu selvi sedikit terheran dan segera bertanya pada putrinya
" Ada apa dengan wajahmu itu? Tumben sekali mama melihat mu tersenyum seperti itu? " tanya nya
" Aku hanya senang aja ma habis bertemu dengan teman"
" Kamu habis bertemu dengan teman kamu, cewek atau cowok? "
" Cowok ma "
" Pacar kamu?" tanya bu selvi membuat debi terdiam
" Hanya teman kok ma"
" Mama gak masalah, tapi mama hanya takut jika papa tau dia pasti akan mencari tau tentangnya dan kamu tau sendiri kan apa yang akan terjadi jika temanmu itu tak sesuai dengan kriteria papa"
" Apa harus ikut kriteria papa dulu baru aku bisa mendapatkan teman yang aku mau ma? Aku sudah lelah harus mengikuti semua keinginan papa, aku sudah besar dan aku bisa tau mana teman yang baik dan tidak baik untukku ma, papa seharusnya ngerti dengan perasaan aku"
" Iya mama ngerti sayang, tapi papa tidak mau tau soal itu, jadi mama minta sebaiknya jangan terlalu dekat pada temanmu itu, mama gak mau dia akan kecewa begitu kamu menjadikannya orang asing" ucap bu selvi kemudian berlalu keluar dari kamar putri semata wayang nya itu