NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21. KAMU TIDAK SEDANG BERTANYA

"Sekarang ada masalah apa lagi?" tanya pak Hilman yang baru saja masuk ke ruangan Teddy, mendapati putranya itu nampak melamun.

Teddy terkesiap, ia segera berdiri menyambut sang papa. Menarik kursi dan mempersilahkannya duduk.

"Punya dua istri itu memang gak seenak yang dipikirkan, ya? Apalagi si istri muda lagi ngidam. Pasti kamu direpotkan meladeni segala keinginannya yang terkadang nyeleneh." Lelaki paruh baya itu menatap putranya sembari tersenyum mengejek.

Teddy hanya menanggapinya dengan senyuman tipis yang nampak dipaksakan. Ia ingin sekali merasakan itu semua. Memenuhi semua keinginan Fiona, bergegas pulang saat wanita itu membutuhkan sesuatu.Tapi itu semua sudah diambil alih oleh Agnes dan ia tidak pernah memiliki kesempatan hanya untuk berbicara dengan istri keduanya itu.

"Pa, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan pada Papa." Teddy menatap sang papa dengan serius.

"Apa?" tanya pak Hilman.

"Sebenarnya, aku dan Fiona itu sudah lama saling mengenal," ujar Teddy.

Pak Hilman terdiam sejenak mencerna ucapan putranya, kemudian terkekeh pelan. "Ya wajarlah kamu sudah mengenal Fiona sejak lama. Dia itu kan kakaknya Aidan, teman sekaligus junior kamu. Cuma yang papa tidak menyangka, dari sekian banyak manusia di bumi ini. Kenapa harus kakaknya Aidan yang menjadi penyebab kecelakaan Agnes."

"Terkadang, aku merasa takdir sedang mempermainkan ku," lirih Teddy.

"Maksud kamu?" Pak Hilman menatap putranya dengan lekat.

"Fiona itu adalah perempuan yang selama ini aku cintai, tapi dia tidak pernah membalas perasaanku. Dia selalu saja menghindar setiap kali aku dekati, juga tidak menanggapi niat baikku. Hingga akhirnya aku pasrah dan menerima perjodohan yang Papa dan Mama aturkan untukku. Awalnya aku pikir aku sudah bisa melupakannya dengan kehadiran Agnes, tapi aku salah. Perasaan itu ternyata masih ada hingga detik ini."

Pak Hilman terdiam mendengar penuturan putranya, ia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Jika saja dulu Teddy mengatakan sedang menyukai seseorang, mungkin ia bisa lebih sabar menunggu dan tidak terburu-buru mencarikan jodoh untuk putranya yang usianya sudah cukup matang untuk menikah.

"Jadi, ini alasan kenapa kamu tidak berusaha menolak saat Agnes meminta Fiona menjadi rahim penggantinya?"

Teddy hanya diam. Dan diamnya itu dijadikan sebagai jawaban oleh sang papa.

Sekali lagi, pak Hilman menarik nafas dalam-dalam menatap putranya. "Papa tidak menyalahkan perasaanmu terhadap Fiona. Tapi kamu juga harus ingat, kita sudah meminta Agnes secara baik-baik pada orang tuanya dan kamu setuju sejak awal tanpa ada penolakan sedikitpun. Jangan sampai terjadi perpecahan keluarga karena kamu tidak bisa bijak menghadapi masalah ini," ujarnya lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Oh ya, sebelum pulang nanti, jemput Mamamu dulu. Katanya Mamamu mau bertemu menantunya," ucapnya lagi tanpa menyebutkan menantu mana yang dimaksudkan, kemudian keluar dari ruangan putranya itu.

Setelah pintu ruangannya tertutup kembali. Teddy meraih ponselnya di atas meja, membuka kontak dan mencari nomor Damar yang semalam ia salin dari ponsel Fiona lalu menghubunginya.

*****

"Ada apa memintaku ke sini?" tanya Damar setelah duduk di hadapan Teddy. Ia baru saja selesai meeting saat lelaki itu menelpon dan meminta bertemu di sebuah cafe.

"Silahkan, mau pesan apa?" Teddy mengalihkan pembicaraan sejenak sembari menyodorkan buku menu ke hadapan Damar.

Lelaki itu hanya melirik lembaran yang memuat berbagai menu mengunggah selera itu lalu kembali menatap Teddy. "Aku sudah makan siang bersama klien tadi," ujarnya.

"Oh." Teddy pun menarik kembali buku menu itu dan meletakkan disudut meja. Ia tampak menarik nafas dalam, ada sedikit perasaan gugup sebab bingung harus memulai obrolan dari mana.

"Aku mau tanya sesuatu," ucapnya kemudian.

Damar menatap lelaki di hadapannya itu dengan lekat. "Mau tanya apa?"

"Kenapa kamu masih mau menunggu Fiona? Maaf, aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja, kita sudah sama-sama tahu akan seperti apa kedepannya. Fiona punya anak dengan laki-laki lain dan ... anak itu juga berhak tahu siapa Ibu kandungnya, karena tidak mungkin kita menutupi ini selamanya. Apakah dimasa depan kamu tidak akan merasa risih saat ada seorang anak yang memanggil istrimu dengan sebutan Mama sedang dia bukan darah dagingmu?"

Damar menarik sudut bibirnya mendengar pertanyaan yang terdengar konyol itu. "Aku rasa, kamu tidak sedang bertanya padaku. Melainkan sedang berusaha membujukku untuk berhenti menunggu Fiona."

"Bu-kan seperti itu ... kamu salah paham." Teddy sedikit gelagapan.

Damar terkekeh pelan pelan melihat reaksi lelaki itu. Tadinya ia hanya menerka-nerka, tapi respon Teddy meyakinkan dugaannya jika lelaki itu menyukai Fiona dan mungkin saja memiliki niat untuk tetap mempertahankan Fiona sebagai istri keduanya.

"Kamu tahu? Value seorang laki-laki bukan diukur dari good looking maupun uangnya, melainkan seberapa balance perkataan dan pembuktiannya, tanggung jawab dan teguh pendiriannya. Juga pola pikir untuk masa depan yang cerah, dan cukup dengan satu perempuan dalam hidupnya!" ucap Damar yang membuat Teddy seketika terdiam.

Lelaki yang memiliki dua orang istri itu bahkan menundukkan pandangan dan seolah tak berani menatap lawan bicaranya. Apa yang diucapkan Damar sama sekali tidak membuatnya merasa tersinggung, sebab ia memang memiliki pemikiran untuk tetap mempertahankan Fiona, bahkan sekarang ia sedang mencari waktu yang tepat untuk membicarakannya dengan Agnes.

"Saya rasa, tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Permisi," pamit Damar lalu segera pergi dari tempat itu.

Setelah cukup lama terdiam seorang diri, Teddy pun beranjak pergi dari cafe tersebut, dan langsung menjemput sang mama yang katanya ingin bertemu menantunya.

Wanita yang telah melahirkannya itu tersenyum menyambut kedatangannya.

"Akhirnya kamu datang juga, Mama udah dari tadi nungguin. Lihat, Mama buatkan Rendang kesukaan Agnes, dan sup ayam untuk Fiona. Ada rujak juga, biasanya kan Ibu hamil muda itu suka yang asam-asam," ucap bu Diah sembari menunjukkan makanan yang telah dimasaknya.

Teddy tersenyum melihat antusias sang mama untuk bertemu kedua menantunya. Tadinya ia pikir mamanya hanya ingin bertemu Agnes tapi ternyata Fiona juga, bahkan membuatkan makanan untuk keduanya.

"Kita berangkat sekarang?"

Bu Diah mengangguk. "Sebentar ya, Mama masukin ke wadah dulu." Wanita paruh baya itu dengan gesit mengambil rantang dan memindahkan makanan untuk kedua menantunya ke dalam rantang itu.

"Yuk, berangkat," ajaknya.

Teddy pun mengambil alih rantang tersebut dan menggandeng tangan sang mama menuju mobilnya. Sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman tipis, membayangkan andai saja Fiona tetap akan berada di sisinya setelah melahirkan bayinya. Mereka tetap bersama-sama mengurus anak itu. Tapi, itu hanyalah sebuah harapan yang tidak akan pernah bisa tercapai, sebab ada Damar yang senantiasa menunggu Fiona, dan Agnes yang tidak akan pernah mau berbagi suami. Dan satu hal lagi yang lebih tidak memungkinkan untuk mewujudkan harapannya adalah, Fiona tidak pernah menyukainya.

*******

Teddy said: Senangnya dalam hati kalau beristri dua. 😁

Damar said: Jangan mimpi! 😏

Agnes said: Aku tidak rela, Mas! 😠

Fiona said: 🙃🙃🙃... .

Reader said: 😡😡😡🔨🔨🔨🔪🔪🔪⚒️⚒️⚒️🪚🪚🪚🪓🪓🪓🪛🪛🪛✂️✂️✂️💉💉💉🔫🔫🔫

Author said: 😭😭😭 Yang baru mampir jangan lompat-lompat bacanya, retensi bisa anjlok!

1
Iis Dawina
teddy nya kurang tegas jd laki
Rabiatul Addawiyah
Nanti suamimu bakal menyesal Fi krna sdh mengatakan hal yg menyakitimu. Sabar ya Fi
🌷Vnyjkb🌷
puyenggggg🥴 suka² otorrrr dahh😜😜🙏🙏💪💪💪💪💪😍
Fitriyanti Siregar
,
Nurlinda: terima kasih kk
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kena asma dadaan ya Nes?😏😏
〈⎳ FT. Zira: /Sweat//Sweat//Sweat/ kalo itu dah keluar jalur aman/Sweat/
Nurlinda: helooo dadaaaa /Chuckle//Chuckle/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
kirain ngomong benerann😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
maaf kaka... kemarin aku kelewatan gak mampir...😭😭😭😭
〈⎳ FT. Zira: mo marah tapi gak bisa/Scowl/
Nurlinda: entah mereka cari bacaan apa mau ikutan lomba lompat kodok 🙃🙃🙃
total 4 replies
Retno Harningsih
lanjut
Nurlinda: ditunggu y kk🙏
total 1 replies
ddeanash
🤭nanti kayak Kiara ya jadinya, bahagia di pernikahan Kedua meskipun demi anak tpi yakin happy ending Teddy dan fiona
Nurlinda: eh, terus Damar sama Agnes gimana 🤭
total 1 replies
Juni Hutabalian
gimana pun usaha mu anges menjauhkan orang yg kmu sayang i pasti datang menghampiri Fiona
Eva Karmita
baru sadar kh kamu Teddy bahwa kamu memang benar tidak adil sama istri ke-dua mu 😏 makanya bersikaplah tegas jgn dikit" gk enak kan sama istri pertama mu , bilangin si Agnes kalau Fio juga berhak atas dirimu ..,, please lah jgn anggap Fio cuma mesin pencetak anak Fio juga punya perasaan
Nurlinda: bilangin tuh Mak sama mereka berdua 🙃
total 1 replies
Naufal Affiq
siapa suruh suami nikah lagi,ini kan yang kau mau,terbakar api cemburu membuat mu resah hati
Nurlinda: hemmm 🙃🙃
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hmmmmm dalam hati kaga ada yg tau fionaaaaaaaa.......buat Agnes .hmmmmm emang enakkkkk rasainnnnn
Nurlinda: syukuriiiin
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga aja pada akhirnya kamu menyadari kesalahan yang kamu buat dulu, ikhlas itu berat,,,
Sugiharti Rusli
ga ada yang kuat kalo bukan dimudahkan sama Allah berdekatan dengan madunya, walo itu hanya sebatas syarat agar Fiona dapat melahirkan anak buat kamu dan suami kamu
Sugiharti Rusli
apalagi sekarang dia sedang mengandung calon cucu dari mertua kamu, yah wajar lha itu juga mendapat perhatian lebih dari ibu mertua kamu
Sugiharti Rusli
karena kamu ga tahu siapa Fiona dulu di mata suami kamu
Sugiharti Rusli
makanya kalo mau buat keputusan itu dipikirkan matang" konsekwensinya akibat dari keinginan kamu itu,,,
Sugiharti Rusli
kan semua ini sesuai dengan keinginan kamu Agnes😠😠
Dwi Rustiana
rasakan kamu Agnes emang enak makanya jangan cari penyakit sekarang siap2 aja dengan segala konsekwensinya kan kamu sendiri yang minta fio jadi madu kamu 🤪🤪🤪🤪🤪
Nurlinda: 😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!