Berawal dari sebuah kecelakaan tragis seorang Pria bernama Fajar Nugroho tanpa sengaja memasuki dunia ghoib, kemudian bertemu dengan pemilik tempat mistis itu. Hanya karena ingin kembali ke dunia nyata, Fajar akhirnya membuat sebuah kesepakatan.
Disinilah cerita ini berasal, jangan lupa like komentar nya ya, makasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan yang sulit
Hana yang mendapat kabar dari Milan bahwa Sekar menghilang, langsung meminta Milan datang ketempat dimana mereka berada saat ini. Sedangkan Hana berangkat dari rumah dan mereka bertemu disana.
" Kamu darimana saja sayang, benar kamu nggak apa- apa Nak. " Tanya Hana lagi.
Sekar terkejut karena tidak jauh dari mereka berdiri, Ia melihat ada beberapa sosok yang Ia tau itu bukan berasal dari dunia mereka, Sekar memalingkan wajahnya dan cepat- cepat mengajak Ibu dan juga Kakaknya untuk pulang ke rumah.
Melati *******- ***** tangannya sendiri karena sepanjang perjalanan ternyata banyak Ia melihat mahluk tak kasat mata yang tentu saja hanya dirinya yang bisa melihatnya.
" Kamu kenapa Nak, kok nampak gelisah gitu. "
Mendapat pertanyaan dari Hana, Sekar hanya menggeleng dan mengatakan kalau dirinya baik- baik saja. Setelah tiba di rumah, Sekar mencoba seperti biasanya, Ia nampak ceria ketika meniup lilin ulang tahunnya.
Di dalam kamar, setelah acara selesai Sekar nampak memikirkan apa yang terjadi beberapa jam yang lalu.
" Aku harus bagaimana sekarang, apa aku ajak Mama sama Mas Milan pergi dari kota ini lagi. Males banget harus berurusan sama hal hal berbau mistis seperti ini. "
Namun lagi- lagi Sekar teringat dengan ancaman Pria aneh itu.
" Tidak, dalam hal ini aku yang mereka inginkan. Aku tidak mungkin membiarkan Mas Milan menggantikan ku, cukup sudah aku merebut kasih sayang Mama darinya dan sekarang aku justru membuatnya dalam masalah. "
Akhirnya Sekar tertidur karena lelah berpikir, dalam tidur Ia bermimpi ada di suatu tempat. Disana Ia melihat sosok bayangan seorang wanita, sekar mencoba mengejarnya namun tidak mampu menjangkaunya. Sekar terbangun karena mimpinya itu, mimpi itu berulang- ulang hadir ketika Ia memejamkan mata.
Kini hidup Sekar tidak seperti sebelumnya adem ayem, sekarang Ia bisa melihat mahluk lain dimana-mana, bahkan di kantornya sendiri. Seperti hari ini, Sekar sampai berlari kencang ketika keluar dari lift. Bagaimana tidak, sejak di dalam lift Ia di temani sosok arwah penasaran dengan wajah menyeramkan.
Sekar yang ketakutan memilih masuk ke bawah kolong meja, berharap akan aman disana ternyata Ia salah. Justru di bawah meja Ia melihat arwah penasaran dengan tubuh terbalik, rambut panjangnya menjuntai kebawah.
Sekar menutup wajahnya dan berteriak-teriak, mengusir para hantu gentayangan yang ada di ruangannya itu.
" Pergi..... pergi dari sini, jangan ganggu aku, pergi........! "
Setelah beberapa saat tidak terdengar apapun, Sekar mencoba membuka mata pelan. Ia mengintip melalui celah jari- jarinya. Satu mata Ia merasa aman, Sekar kemudian membuka mata yang lain, setelah merasa aman dia pun keluar.
" Ah syukurlah aman, akhirnya mereka pergi juga. "Sekar menghela nafas lega.
Ia bersyukur karena disana tidak ada siapapun, namun lagi- lagi dugannya salah. Ia melihat ada seseorang yang duduk di kursi kebesarannya dan membelakangi nya.
" Hei, kamu siapa. Ngapain kamu ada di ruangan ku, cepat pergi karena aku mau bekerja. "
Karena tidak ada pergerakan apapun, Sekar melangkah kesamping dan terkejut melihat siapa yang tengah berada di sana.
" Kamu......! Ngapain kamu disitu. Oh jadi ini semua ulah mu, kenapa sih. Kenapa kamu selalu mengganggu aku, aku tidak mau ikut dengan mu. Sebaiknya cepat kamu pergi dari sini dan cari yang lain saja, yang pasti bukan aku. " Sekar meletakkan kedua tangannya di pinggang.
Thanatos langsung pergi tanpa mengeluarkan suara apapun, Sekar akhirnya bersyukur dan memilih duduk. Namun kemudian Ia melihat kemana arah Thanatos pergi, Sekar juga mengingat ucapan Pria itu beberapa hari yang lalu.
" Kalau bukan aku berarti Mas...... Oh tidak...... ! " Teriak Sekar.
Ia berlari keluar sekencang mungkin, tujuannya adalah ke ruangan sang Kakak laki-laki. Sekar berlari sambil melihat ke kiri dan kanan, mencari keberadaan Thanatos.
" Sial, kemana orang aneh itu. Oh tidak, jangan sampai aku terlambat dan dia sudah membawa Mas Milan kesana. "
Sekar langsung mendobrak pintu ruang kakaknya membuat Milan terkejut.
" Astagfirullah De, kamu kenapa. "
Milan langsung berdiri dan menghampiri adiknya yang nampak sedang mencari sesutu di ruangannya.
" De, hei halo. Ada apa, kenapa kamu nampak ketakutan. Apa kamu mendapatkan teror lagi De.... ! " Milan langsung menebak kearah sana, karena itu sudah sering mereka alami selama bertahun-tahun.
Ternyata dugaan Sekar benar, Pria yang Ia cari sedang duduk santai di sofa sambil menyimpangkan kakinya di atas kaki yang lain.
" Ah tidak Mas, aku tidak apa- apa. " Baiklah, aku kembali. Maaf sudah menganggu kenyamanan Mas Milan. "
Sekar menatap Thanatos yang dengan santainya duduk sambil menggoyang- goyangkan kakinya. Ia mengkode Pria itu agar ikut dengannya, Sekar tersenyum pada saudaranya ketika memastikan Thanatos sudah keluar dari ruangan Milan.
" Kamu apa- apaan sih, aku bilang jangan ganggu keluarga ku. Sudah cukup kamu mengambil kedua orang tuaku, dan jangan libatkan mereka lagi. "
Sekar masih bingung, apa dirinya saja yang bisa melihat Pria aneh itu. Soalnya saudaranya tadi tidak melihat keberadaan Thanatos di ruangannya.
" Semuanya tergantung padamu, kamu mau ikut dengan ku atau saudaramu itu yang akan menggantikan mu. Karena saat ini, dialah salah satu anggota keluarga yang kamu punya. Tentukan pilihan mu sekarang. "
Sekar dilema, Ia bingung keputusan apa yang harus Ia ambil. Ia terus melangkah sampai ke dalam ruangannya, begitu juga dengan Thanatos yang terus mengikutinya. Dengan santainya Ia duduk dengan menyilangkan kedua kakinya.