NovelToon NovelToon
SENJA

SENJA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik / Tamat
Popularitas:49.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lin Aiko

seorang janda muda yg terpaksa menikah dengan atasannya. dan terlibat cinta segitiga antara dia, suami dan mantan suaminya. siapakah yang akan dia pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Aiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Beberapa hari ini Senja merasa tidak nyaman dikantor, setiap kali ia lewat ada saja orang yang berbisik-bisik dan enatapnya dengan sinis. Hingga akhirnya, Monic memanggil Senja secara khusus ke kantornya.

"Nja, aku mau tanya sama kamu. Karena ini sudah jadi hal gak ngenakin ditelingaku" Monic menatap Senja tajam. "kamu lagi butuh uang kah??" tanya Monic

"Orang hidup pasti butuh uang bu Monic" Senja masih bercanda

"Aku serius, Nja. Karena hampir Semua karyawan disini ngomongin kamu, kamu jadi trending topic lhoo beberapa hari ini."

"Emang ngomongin apa, bu?" tanya Senja penasaran.

Monic diam sejenak, ia ragu harus ngomong atau tidak.

"Bu... " Senja memegang tangan Monic.

"Kamu... ngelayanin om om ya Nja?"

"ah!!" Senja langsung terkejut dengan pertanyaan Monic, "ngelayanin bagaimana bu?"

"Anak-anak penjualan kapan hari meeting di hotel Trio Indah dan beberapa dari mereka tau kamu di loby hotel dengan om om tua yang gendut gitu?"

"Pak Ronald maksud bu Monic?" Tanya Senja

Monic mengernyitkan dahinya, "Pak Ronald? siapa?" Monic balik tanya

"Yang punya Aoxtek, bu. Kan kapan hari yang aku balik telat dari Aoxtek aku bilang ke bu Monic kalo pemilik Aoxtek ngajak ngobrol lama."

Monic mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. "tapi kenapa harus di hotel, Nja?"

"Sekalian makan siang, Bu. Lagian ada pak Langit juga kok. Makanya mereka sekalian ngajak aku makan siang."

"Lak Langit??? kamu diajakin makan siang sama pak Langit??? ya Tuhan Senjaaaa, betapa beruntungnya kamu bisa makan siang sama bos-bos besaaar" keluarlah kehebohan dari mulut Monic.

"ya Elah bu, makan siang sama orang-orang kek gitu gak bikin kenyang.. entah makanan lari kemana. saya cuma takut salah bicara."

"syukur deh kalo ternyata kamu gak seperti yang digosipin anak-anak" Monic lega.

"jadi selama ini mereka lihatin aku sinis karena salah paham itu ya, bu?" Senja terlihat sedih, ia ingin memberitahukan kebenarannya, tapi gak tau gimana caranya.

Monic menepuk bahu Senja, "biar gue Nja yang nyelesaiin ini semua. enak aja bikin fitnah buat anak buah gue"

Senja tersenyum, Monic mempercayainya. "kalo gitu saya kembali kerja ya bu"

"oke, Nja."

Senja keluar Ruangan Monic, Enna yang melihatnya langsung menghampirinya. Senja Menatap Enna marah.

"Kamu pasti denger kan En, tentang gosip yang berkeliaran di kantor ini??" tanya Senja

"Bu Monic manggil kamu gara-gara itu?? trus gimana?" Enna balik tanya

"Uddah beres semua. itu cuma fitnah aja." Jawab Senja

"aku tahu itu fitnah, makanya aku gak ambil pusing bilang ke kamu" kata Enna

"ya gak gitu juga kali, En. Seharunya kan kamu bilang ke aku. apapun itu."

"iya iyaaa, lain kali gak gini lagi deeeh" Enna menggelayutkan tangannya manja di lengan Senja.

Senja tersenyum melihat tingkah Enna, Marahnya kini langsung Hilang.

"Nja!!"

Senja menoleh ke asal suara yang memanggil namanya, pria berusia 35 tahunan yang baru saja menjadi kepala divisi di departemennya yang memanggil.

"ya pak Rico?"

"Nanti jam tiga temenin aku ke gudangnya Aoxtek, ada yang harus kita urus disana." kata Rico.

"Baik, pak."

Senja dan Enna kembali ke meja kerja mereka.

**********

"iya ih, citra sekretaris jadi makin buruk gara-gara dia"

"dia kan Janda. pasti butuh banget ya sentuhan lelaki"

"kalian ini nggosip aja!!" Alea menggebrak pelan meja asistennya.

"maaf bu Alea" Anita dan merry, kedua Asisten Alea itu menyesal.

"heboh banget sih dari kemaren orang-orang ngomongin si Janda si Janda, emang siapa sih dia" tanya Alea yang juga penasaran

"Itu lhoo Bu, sekretaris desain produc kepergok anak-anak penjualan baru keluar hotel sama om-om, kebetulan anak penjualan lagi meeting di hotel Trio" kata Merry.

"Iya bu, kapan hari juga saya lihat dia malem-malem dijemput pake mobil mewah di timur gedung bu." tambah Anita

"Ya bisa aja kan mobil keluarganya" kata Alea

Anita dan Merry kompak menggeleng

"Dia itu kalo berangkat kerja pake motor matic butut, bu." kata Merr

"Sudah pasti itu mobil pelanggan dia, yang lagi jemput dia kan bu." imbuh Anita lagi

"Gak bener nih cewek, bisa bikin jelek nama perusahaan." gumam Alea. Ia meninggalkan meja asistennya dan masuk ke dalam ruangan Langit.

Langit sedang duduk di sofa bersama Hengky, terlihat mereka baru saja selesai menikmati makan siangnya.

"Sudah selesai makannya, sayang?" tanya Alea, langsung duduk di sofa.

Langit tak menjawab, itu sudah jadi hal biasa untuk Alea.

"Sayang, kamu tau gak sekretaris desain product sekarang lagi jadi trending topic di kantor kita" kata Alea.

Tak ada tanggapan lagi dari Langit dan Hengky.

"Dia itu jadi wanita penhibur om om loh."

"Uhuk uhuk uhuk" Hengky tersedak air yang ia minum ketika mendengar pernyataan Alea.

"Ih, jorok banget sih!!" protes Alea pada Hengky

"Lo tau darimana? jangan asal ngomong. Bisa bisa lo masuk penjara gara-gara mulut ember lo" protes Hengky.

"Iiih, ada yang lihat sendiri. Anak penjualan yang lagi meeting di hotel Trio yang lihat sendiri. Trus, si Anita juga lihat dia pernah malem-malem di jemput pake mobil mewah."

Hengky tersedak lagi, Langit menatapnya takut Alea curiga.

"Mulut cewek emang yaaa, ember banget. Ya sapa tau aja mereka lagi dalam hubungan pekerjaan." Hengky mencoba membela Senja.

"Ngapaaaen urusan kerjaan di Hotel?? mau jual badan?" balas Alea.

"Sayang, kayanya kamu harus bersikap tegas deh. Dia bisa bikin nama perusahaan buruk lhoo." kata Alea ke Langit

"Biar aja itu jadi urusan personalia, ngapain jadi urusanku. Jangan bahas hal-hal gak penting ini lagi." kata Langit, ia berdiri dan kembali ke meja kerjanya.

Hengky hanya tersenyum melihat Alea yang kesal.

*********

Tepat jam tiga sore Senja menhampiri Rico diruangannya karena harus ke gudang Aoxtek.

"Jadi berangkat, pak?" tanya Senja

"Oke, Nja. Ayo." Rico menarik jas dari kursi kerjanya dan langsun memakainya. Tak lupa ia membawa handbagnya.

Mereka langsung keluar ruangan menuju lift.

"Naik mobil aku aja, ya?" kata Rico sambil menunggu pintu Lift terbuka.

"Hehe, iyalah pak. Saya gak punya mobil, masa iya bapak saya boncengin pake motor saya."

"Lucu juga ya kamu, Nja".

Senja dan Rico tertawa kecil, dan ketika pintu lift terbuka ada Langit dan hengky disana.

"Selamat sore, pak Langit" sapa Rico

"Sore" jawab Langit singkat.

Rico dan Senja masuk ke dalam lift, berdiri di belakang Langit. Tidak ad pembicaraan di dalam lift, hingga lift terbuka di basement.

"Selamat jalan, pak" Rico menunduk memberikan salam kepada Langit.

Setelah beberapa langkah Langit keluar barulah Rico dan Senja keluar. Mereka berbeda arah dengan Langit dan Hengky.

Senja menaiki mobil Rico, sebuah sedan keluaran lama. "maaf ya, kalo mobilku gak senyaman mobil yang biasa kamu naiki." kata Rico

"Ah bapak bisa aja, mobil siapa yang biasa saya naikin? taksi online??" balas Senja.

Rico hanya tersenyum, ia mulai menjalankan mobilnya menuju gudang Aoxtek. Perjalanan memakan waktu cukup lama karena gudang Aoxtek berada di pinggiran ibukota.

Sekitar pukul empat sore barulah mereka sampai di bangunan besar yang banyak sekali mobil box besar diparkirannya.

"Kenapa harus ke gudangnya sih pak kalo pemotretan?" tanya Senja

"Ya, mungkin aja biar gak buang buang biaya angkut-angkut barangnya, Nja." jawab Rico.

Memang Rico dan Senja datang ke Gudang untuk melihat langsung proses pemotretan barang-barang Aoxtek untuk dijadikan bahan desain majalah.

Kedatangan mereka disambut beberapa tim Aoxtek dan langsung saja mereka memulai proses pemotretan.

Rico beberapa kali mengarahkan fotografer untuk memilih angel sesuai keinginannya, Senja hanya mengikuti Rico dibelakangnya sambil sesekali mencatat apa yang dirasa penting.

"oke ganti" teriak fotografer, memberikan instruksi untuk ganti produk yang akan difoto

semua kru bergegas mengganti produk yang baru.

"awaaaas!!"

Teriakan beberapa orang mengarah pada Senja, ia dan Rico menoleh kebelakang. Sebuah papan kayu penyekat ruangan terjatuh ke arah Senja karena tersenggol seseorang.

"Awas, Nja" Rico berusaha menarik Senja

"brak prang!!"

"Arrrrgh!!!" Senja teriak kesakitan ketika kaki kanannya tertindih ujung penyekat ruang.

semua orang langsung membantu menyingkirkan penyekat ruang dari kaki Senja. Senja menangis kesakitan, betisnya sedikit berdarah mungkin terkena paku ketika penyekat ruang tersebut di angkat.

Senja langsung dibawa ke ruang medis gudang Aoxtek. Pemotretan masih di lanjutkan meski tanpa Rico dan Senja.

Senja meringis kesakitan ketika tim medis mengobati lukanya.

"Sabar, Nja. Kamu pasti kuat." Rico menyemangati

Senja hanya mengangguk saja, berharap segera selesai.

Setelah tim medis mengobati dan membalut luka Senja, mereka meninggalkan Senja dan Rico.

"Kita balik aja ya, Nja?" ajak Rico

"Maaf ya pak, pekerjaan ini jadi berantakan gara-gara saya" kata Senja menyesal.

Rico menggeleng, "Mereka masih terusin pemotretannya kok."

Senja berusaha turun dari tempat tidur yang agak tinggi, ada dua anak tangga dari kayu untuk membantu pasien turun. Namun karena kaki Senja yang sakit membuat tubuhnya tidak seimbang. Rico bergegas menahan Senja, dan tak sengaja dada Senja menempel di lengan Rico Sehingg membuatnya berimajinasi yang tidak-tidak.

Senja yang menyadari hal itu langsung menarik badannya, memberi sela antara badannya dan Rico.

Rico memapah Senja menuju ke mobilnya. Setelah melihat posisi Senja rileks, Rico kembali ke dalam untuk berpamitan dengan kru. barulah ia kembali lagi ke Senja dan menjalankan mobilnya.

"Aku langsung antar kamu pulang ya, Nja." kata Rico

Senja langsung menggeleng, "Kita balik ke kantor saja pak. motor saya juga ada disana."

"Bagaimana kamu bisa naik motor, kaki kamu aja kaya gitu?" tanya Rico.

"Gak apa pak, yang penting ke kantor saja." kata Senja.

Senja sendiri bingung. mau pulang kerumahnya, takut Ibunya yang sudah pulang dari Malang akan khawatir. Jika pulang kerumah mertuanya, bisa-bisa bakal heboh sekantor.

Mobil Rico sampai di kantor ketika hari sudah gelap. Basement sudah tak seramai ketika mereka berangkat ke gudang Aoxtek tadi. Sudah banyak karyawan yang pulang.

Rico membantu Senja untuk turun dari mobilnya. pintu mobil sudah terbuka, Senja masih duduk di kursi mobil menghadap keluar, kakinya sudah berada di lantai basement. Rico duduk di depannya, memberikan sepatu Senja yang sedari tadi ia lepas.

Senja membenarkan rok pensil selututnya yang tersingkap, ia tak mau Rico mencuri pandang kedalam roknya.

Namun Senja terkejut ketika tangan Rico memegang paha Senja. "Gak apa, Nja. Kulitmu kan bagus, ngapain ditutupin."

Senja Reflek menepis tangan Rico dari pahanya, "mohon maaf pak, jangan seenaknya menyentuh saya"

Rico kembali meletakkan tangannya di paha Senja,namun Senja kembali menepisnya

"Jadi kalau gak ada uangnya kamu jual mahal gini. ya?" tanya Rico.

"Apa maksud anda??" Senja sekuat tenaga berdiri, keluar dari mobil.

Rico juga berdiri, "Alaaah... sudahlah. Gak usah pura-pura, semua orang dikantor ini juga tau kalo kamu cewek panggilan"

plak!!

Tangan Senja langsung menampar Rico. "jaga ucapan bapak!!"

"lo berani nampar wajah gue??" bentak Rico

plak!!

Rico balas menampar Senja. ia membanting pintu mobilnya, mendorong Senja hingga terjatuh.

Rico menarik rambut Senja, "Tunggu aja pembalasan gue, jangan harap lo masih bisa kerja disini!!" Rico masuk ke mobil meninggalkan Senja yang masih terjatuh di lantai.

Senja menangis pilu, Tanpa ia sadari tiga pasang mata menatapnya dari dalam mobil.

Langit, Hengky dan Pak Bambang menyaksikan hal tersebut. Hengky sudah geram sedari tadi ingin keluar mobil, namun ditahan Langit.

"Lo gak kasihan lihat dia??" protes Hengky marah pada Langit.

Langit hanya diam, melihat wanita yang sekamar dengannya itu menangis dan berjalan terpincang- pincang lewat tak jauh dari depan mobilnya.

-bersambung-

1
jumirah slavina
rekomendasi dr Kak NingNong
jumirah slavina
jahat banget Mama s' Angela
jumirah slavina
dengerin tuh baek²
jumirah slavina
bughhh... Jumi menabok Langit krn geregetan melihat Langit yg cuma melihat Senja saja tanpa membantu
jumirah slavina
penjilat 🤣🤣🤣😆😆😆😆
jumirah slavina
mau nyentuh ya terserah dia lah., wong itu istri'y.,
jumirah slavina
k e p o
jumirah slavina
seharus'y Kamu balas....

HHEEHH BAPAK LANGIT YANG TERHORMAT., AKU INI DEWI PENOLONG ANDA JADI PERLAKUKAN SAYA DENGAN BAIK KLO TIDAK MAU SAYA MEMBATALKAN INI SEMUA

🤣🤣🤣😆😆😆😆
Shin Himawari: Hai kak 🌻 ijin promosi ya

Aku ada cerita wanita kuat vibes juga: “Revenant—Bangkit Kembali.”
Tokoh utamanya, si Lady Bos yang balik untuk menuntaskan balas dendam… tapi dengan otak, bukan emosi. (Ala game catur)

Mampir kalau penasaran ya 💛
total 1 replies
jumirah slavina
permisi... ikutan baca ya...
ini pertama kali baca karya'mu rekomendasi dari Kak NingNong...
Tika Lailatun Nisa
Mencari-cari akhlak si Hengky🧐🧐
Tika Lailatun Nisa
Helleehh... Rianah Rianah😏
Bunga Dwi Femina
Iya mass sebentar aku lagi irisin bawang...
Uswatul Hasanah
ikhlas yg paling sulit
Uswatul Hasanah
nangis aku kak Aiko
Uswatul Hasanah
hoo..hooo .ketika pohon pisang sudah punya hatii😍😍😍
Uswatul Hasanah
saya yg jawab entar Bu monic🤣🤣
Uswatul Hasanah
2025 masih dengan cerita yg sama, entah kenapa suka sekali dengan senja dan Neng rubby
fitri anwar
hahaha ngakak yg langit suruh karyawannya oke lif sebelah🤣🤣🤣🤣🤣
fitri anwar
sky si paling peka🥰.. wajarlah kalo Langit kasi persyaratan di Almeer buat bisa nikah sama Sora yg begitu sedih dan susahnya, mengingat masa² lagi bucin² sama istri, konflik smp pisah dari anak istrinya,karena tidak mau Sora kekurangan apapun itu, 🥺😭😭😭..
fitri anwar
Jangan berkecil hati pohon pisang, si kembar anak mu Tuan Kulkas.🤣🤣🤣😍😍🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!