NovelToon NovelToon
Cinta Sebening Embun

Cinta Sebening Embun

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Perjodohan adalah sebuah hal yang sangat
di benci oleh Abraham, seorang pengusaha
muda penerus kerajaan bisnis keluarga nya.

Dia adalah sosok yang sangat di puja dan di
damba oleh setiap wanita, dia merupakan
calon menantu yang sangat ideal dan di
impikan oleh setiap pengusaha dan para
bangsawan yang memiliki anak gadis, jadi
baginya hanya dengan menjentikkan jari
saja, wanita manapun akan dengan senang
hati memasrahkan dirinya untuk merangkak
di bawah kakinya.

Tapi..justru kakeknya, sang pemilik dan
penguasa serta pemegang kendali penuh
dari semua kekayaan keluarganya malah
memilihkan jodoh untuknya.

Dan sialnya lagi..wanita pilihan kakeknya
bukanlah wanita dengan kriteria dan tife
yang selama ini selalu menjadi standard nya.

Abraham sangat membenci keputusan sang
kakek. Namun demi warisan dan kendali penuh
atas segala kekuasaan yang telah di janjikan
padanya. Dengan terpaksa Aham menerima
semua keputusan kakeknya tersebut..

Dan bagi wanita yang juga terpaksa menerima
perjodohan ini..bagaimana kah dia akan bisa
menjalani hidupnya bersama seorang pria yang
sama sekali tidak menginginkan kehadirannya.?

Takdir seakan menjungkir balikan kehidupan
seorang gadis biasa terpaksa yang harus
masuk ke dalam kehidupan sebuah keluarga
yang di penuhi dengan keangkuhan dan
kesombongan akan dunia yang hanya
tergenggam sementara saja..


**Tetaplah untuk selalu di jalanNya..**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Kau Sangat Aneh

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

♥️♥️♥️♥️♥️

Naya keluar dari ruang private restoran yang

barusan menjadi tempat pertemuan dengan

kliennya. Carissa berjalan di sampingnya.

Sementara Monica setia mengawal di

belakang nya.

"Mudah-mudahan tidak ada perubahan model

ya mbak, biar bisa di kebut proses produksi nya."

Naya berucap dengan senyum manis terkembang

di bibir indahnya.

"Iya Bu, semoga semuanya lancar.."

Sahut Carissa dengan senyum yang sama cerah

nya karena hari ini mereka mendapatkan orderan

yang cukup besar dengan klien yang tidak rewel.

"Biasa nya mereka cukup bawel Bu, ingin begini

lah, ingin begitu lah..pokonya ribet deh Bu.."

"Oya.? kalau begitu kali ini kita beruntung ya.."

"Hee iya Bu, saya yakin ini karena Ibu Kanaya

yang langsung menangani klien."

"Tidak juga lah mbak, ya..mungkin klien kita kali

ini memang orang nya simpel aja."

"Iya, bisa juga sih bu.."

Mereka berjalan menuju lift khusus untuk tamu

VVIP yang akan langsung menuju ke area parkir

di basemen.

Namun ketika mereka sudah dekat ke pintu lift,

langkah Naya langsung terhenti saat melihat kemunculan Aham dari arah berlawanan. Pria itu berjalan penuh kharisma dengan pesona yang

sangat memikat. Yang membuat tubuh Naya

lemas adalah karena saat ini Aham berjalan

dengan menggandeng Feli di sampingnya.

Terlihat begitu mesra.

Mata mereka bertemu, saling pandang dengan

tatapan mata yang rumit dan sulit untuk di

artikan. Ada ketidaknyamanan yang kini tersirat

dari pancaran mata indah Kanaya. Sementara

Aham tampak datar saja tidak bereaksi apapun.

Kedua rombongan terdiam di area masing-masing.

Pandangan mata keduanya masih terpaut. Ada

perasaan sakit yang menggelitik dalam hati Naya

saat melihat Feli makin mempererat dekapan

tangannya pada Aham. Bibir gadis itu tersenyum

canggung ke arah nya.

Naya memutus pandangan nya dan berusaha

untuk tidak peduli serta bersikap setenang

mungkin.

Justru Carissa yang kini tampak heboh, dia

memekik pelan sambil menatap tidak percaya

bisa berpapasan dan bertemu langsung dengan Presdir AM Corp itu.

"Ya Tuhan..dia terlihat sangat tampan di lihat

dari dekat seperti ini. Mimpi apa saya semalam

bisa bertemu langsung dengan Tuan Tampan.."

Gumam Carissa sambil kemudian menutup

mulutnya karena Naya meliriknya cepat.

Feli tampak menatap Naya dengan sorot mata

yang sangat kompleks. Dia memperhatikan

Naya dengan begitu detail. Ada hawa panas

yang kini merayap kedalam hatinya melihat

rupa dan penampakan Naya saat ini.

Naya kembali berjalan menunju ke depan lift.

Leo bingung harus bersikap. Biasanya tidak ada seorangpun yang akan menghalangi langkah

Tuan nya ini apalagi berani satu lift dengannya.

Tapi ini kasusnya beda, orang ini adalah Nona

Muda keluarga Mahendra, istri Tuan nya sendiri.

Aham juga kembali berjalan dan berdiri di depan

pintu lift. Mereka terdiam bersebelahan. Feli

masih setia menggelayuti lengan Aham yang

memasukan kedua tangannya ke dalam saku

celananya.

"Bu..apa tidak sebaiknya kalau kita membiarkan

Pak Presdir untuk masuk duluan.."

Carissa mencoba berbisik di belakang Naya

dengan wajah khawatir dan tidak enak.

"Kita punya hak yang sama Mbak untuk

menggunakan lift ini."

Naya acuh saja. Sementara Leo dan Monica

tampak saling lirik bingung. Feli merebahkan

kepalanya di bahu Aham. Hati Naya semakin

merasa tidak nyaman melihat perlakuan manja

Feli terhadap suaminya itu.

"Tapi Bu..kita sebaiknya belakangan saja."

Kembali Carissa mengingatkan kalau mereka

tidak pantas untuk satu tempat dengan Tuan

Terhormat itu. Karena tidak tahan melihat sikap

mesra yang di tunjukan oleh Feli akhirnya Naya

mengalah, membuang napas nya dengan pelan.

"Baiklah.. Silahkan Tuan..anda duluan."

Naya mempersilahkan saat pintu lift terbuka.

Dengan tetap memasang wajah sedatar triplek

Aham masuk ke dalam lift tersebut bersama

dengan Feli di susul oleh Leo yang sebelumnya

sempat menunduk hormat kearah Kanaya.

Sebelum pintu lift tertutup mata mereka berdua

kembali saling bersitatap. Aham menarik tubuh

Feli ke dalam pelukannya membuat Naya

langsung memalingkan pandangannya.

Huft !

Naya membuang napas nya kasar begitu pintu

lift tertutup. Rasa tidak nyaman dalam hatinya

kini semakin terasa dan membuat dadanya

sedikit sesak. Perasaan apa ini.? kenapa hatinya terasa sakit dan sepertinya dia ingin menangis.

Jadi laki-laki itu habis makan siang bersama

dengan kekasihnya ? makanya dia tadi bisa tahu

apa yang sedang di lakukannya ? Bodo amat.!

Uuhh..tapi mereka terlihat begitu mesra barusan.!

Naya terus bergumam di dalam hatinya.Tanpa

sadar dia meremas jemarinya sendiri dengan kuat.

Dia mengerjap beberapa kali mencoba menahan desakan cairan bening yang tiba-tiba saja sudah

terkumpul di pelupuk matanya.

"Nona..apa anda baik-baik saja.?"

Monica mencoba berbicara di samping nya

dengan menatap ragu wajah cantik Naya yang

terlihat sedikit kaget. Dia tersenyum tipis dan

kembali menarik napasnya perlahan.

"Saya tidak apa-apa Mon.."

Lirihnya. Mereka masuk kedalam lift saat pintu

nya terbuka. Carissa masih terlihat heboh dengan

decak kekagumannya terhadap Aham.

Entahlah Naya tidak mendengar jelas apa yang menjadi ocehan desainer nya itu karena saat ini pikirannya sedang terfokus pada bayangan Aham

yang terlihat begitu mesra dengan Feli.

----- ------

Aham dan Feli tiba di parkiran. Keduanya terlihat berdiri saling berhadapan di depan pintu mobil

yang di gunakan oleh Feli.

Feli merangkul tubuh Aham dengan erat seraya merebahkan kepalanya di dada laki-laki itu.Tidak

lama dia berjinjit dan mencium mesra pipi Aham.

"Kau pasti sangat sibuk, aku akan pergi menemui

Mami di butik nya. Dia tadi menyuruhku kesana."

Aham mengernyitkan alisnya. Dia menatap lurus

wajah Feli yang ada di depannya.

"Ada urusan apa ?"

"Dia ingin memilihkan aku gaun untuk hari ulang

tahun Meline."

"Jangan terlalu dekat dengan nya.."

"Loh kenapa honey.? dia kan ibumu sendiri?

Bukankah ini hal yang bagus buatku, buat

hubungan kita ke depannya ?"

"Memang apa yang kau harapkan untuk hubungan

kita ke depan.?"

Feli tampak tersipu, dia menatap lembut wajah

tampan Aham yang begitu mempesona, hingga

mampu menggetarkan hatinya setiap saat.

"Tentu saja aku ingin kita menjalin hubungan

yang lebih serius lagi."

Feli memelankan suaranya di ujung. Wajahnya

kini terlihat memerah. Aham tersenyum smirk.

"Apa kau yakin dengan hal itu..?"

Aham menatap Feli dengan sorot mata dingin.

Feli mengangkat wajahnya dengan mata yang

berbinar senang namun terlihat malu-malu.

"Tentu saja honey..siapa yang tidak ingin menjadi

istrimu."

Feli kembali menundukan wajahnya tersipu.

"Baiklah. Kita tunggu waktu yang tepat."

"Benarkah.? Bagaimana dengan wanita pilihan

kakekmu itu? Siapa namanya.?"

"Entahlah..! Aku sendiri tidak tahu siapa nama

nya.! Aku tidak mengingatnya.!"

"Kok bisa.? Apa kau tidak sedikit keterlaluan.?"

Feli terkejut. Namun tidak di pungkiri ada rasa

bahagia dalam hatinya mengetahui sebegitu

tidak pedulinya Aham pada wanita yang telah

menjadi istrinya itu .

"Itu bukan sesuatu yang penting bagiku."

Ucap Aham dengan enteng nya. Dia membuka

pintu mobil Feli. Hati Feli semakin bahagia.

Dia kembali merangkul Aham .

"Baiklah..aku tunggu kabar baik darimu."

Kemudian mengecup lembut bibir Aham.

"Aku pergi ya.."

Aham mengganguk. Feli masuk ke dalam mobil,

Lalu duduk di balik kemudi, pahanya yang putih

mulus bercahaya tampak tersingkap sampai

ujung membuat Aham menatap nya sebentar.

Feli menyalakan mesin membuat pintu mobil

tertutup otomatis.

"Bye honey..sampai jumpa besok ya."

Feli melambai seraya melempar senyum manis

kearah Aham saat mulai melajukan mobil sport mewah nya itu keluar dari area parkir khusus.

Bersamaan dengan kemunculan Naya yang

baru saja keluar dari lift.

Aham melirik, menatap tajam kearah Naya yang

saat ini berjalan tenang menuju mobilnya.

Dengan segera Monica membukakan pintu mobil. Namun mereka semua terkesima ketika tiba-tiba Aham datang dan menarik paksa tangan Naya

di bawa berjalan kearah mobilnya.

"Tuan lepaskan.! apa yang anda lakukan.?"

Naya menarik lepas tangannya.Keduanya saling

pandang kuat. Carissa tampak bengong tidak

percaya dengan apa yang di lihatnya. Bagaimana

ini bisa terjadi.? Tuan Tampan..Nona Kanaya.??

"Masuk ke mobilku.!"

Titah Aham dengan suara bariton dan tatapan dinginnya yang menusuk.

"Tidak.! kenapa aku harus masuk ke mobilmu.!"

"Aku bilang masuk ya masuk ! "

"Tuan saat ini kita sedang berada di luar rumah.

Saya punya pekerjaan lain di sini.!"

"Cepat masuk, kau harus menerima hukuman.!"

"Kau pikir aku anak kecil.! Aku tidak melakukan

kesalahan, lalu kenapa harus menerima hukuman !"

Naya tidak terima, wajahnya terlihat kesal.

"Jangan membantah ku.!"

"Maaf Tuan..! tapi aku masih banyak pekerjaan

yang harus di lakukan."

Naya mengelak dia bergerak ingin menjauh..

"Ohh..jadi sudah berani membantahku sekarang?

Bagus.! aku akan menambahkan hukuman mu.!"

"Terserah.! aku tidak peduli ! aku juga tidak akan

mau melakukan semuanya..!"

Naya menoleh, menyilangkan tangannya di

dada membuat Aham semakin geregetan.

"Hei..kau masih pelayan pribadiku.! jadi tidak

ada hak bagimu untuk melawan perintah ku.!"

"Lakukan apapun yang kamu mau.! Bukankah

aku hanya sebuah mainan bagimu.? Aku tidak

ada apa-apanya di matamu.!"

Ketus Naya sambil mengerucutkan bibirnya

dan memalingkan wajahnya. Aham menelan

salivanya yang terasa kering di tenggorokan

saat melihat bibir ranum Naya yang terlihat

begitu menggiurkan di matanya.

"Mau aku tambah hukumannya.?"

Naya menoleh cepat, keduanya kembali saling

pandang kuat. Senyum miring kini terlihat dari

raut wajah Aham membuat Naya semakin kesal.

"Kau sangat aneh, dan sangat menyebalkan.!"

Naya melengos sebal kemudian berbalik cepat.

Setelah itu cepat-cepat dia melangkah masuk

ke dalam mobilnya di iringi tatapan Aham masih

dengan senyum miring nya. Kenapa rasanya dia

suka sekali saat melihat gadis itu kesal dan

marah pada dirinya ? itu seperti sesuatu yang

bisa membuat semangat nya kembali bangkit.

Monica membungkuk hormat ke arah Aham, sementara Carissa masih terlihat bengong di

tempat nya berdiri. Monica segera mendorong

tubuh wanita berambut pirang itu untuk masuk

ke dalam mobil di bagian jok depan.

Tidak lama Aham pun masuk ke dalam mobil

dengan wajah yang terlihat sedikit aneh bagi

Leo karena jarang melihat Tuan nya itu merasa senang.

***** *****

Leo mengetuk pintu ruangan kemudian masuk

dan menghampiri Aham yang saat ini sedang

sibuk dengan berbagai berkas dan dokumen yang

harus di tanda tangani nya. Sejenak Leo menatap

dan memperhatikan suasana hati Tuan nya itu.

Tapi alis Leo tampak terangkat saat melihat raut

wajah Aham saat ini tampak santai cenderung cerah.

"Tuan, ini adalah laporan tentang perusahaan

Tuan Harris yang anda inginkan."

Leo menyimpan sebuah dokumen bersampul

coklat diatas meja kerja Aham. Sekilas Aham

melihat dokumen itu. Kembali pada berkasnya.

"Apa yang bisa kita dapatkan dari perusahaan

yang kini sedang di ambang kebangkrutan.!"

"Kalau team kita yang menangani, saya yakin

perusahaan ini cukup menjanjikan Tuan.!"

"Laki-laki itu hanya bisa menghabiskan dana perusahaan saja.! Cara hidupnya yang kacau

membuat semua kekayaannya lambat laun

habis tak tersisa.!"

"Dia sudah berusaha mencari bantuan Dana

dari berbagai sumber, tapi sampai saat ini

masih belum bisa menutup semua kebocoran

dana yang sedang di alami perusahaan nya."

"Itu semua akibat ulahnya sendiri. Sekarang aku

tahu alasan kakek kenapa dia tidak mau

membantuku saat itu !"

"Anda benar, Tuan Besar tidak pernah salah

mengambil langkah."

Leo menyahut. Aham tiba-tiba terdiam. Dia

merasa tergelitik mendengar ucapan Leo

barusan. Apakah semua hal yang di putuskan

kakeknya benar-benar tidak pernah salah.?

Termasuk wanita Panti itu juga.?

Aham menutup berkas yang sedang di periksa

nya. Dia membuka isi dokumen yang baru saja

di serahkan Leo. Melihat dan mempelajari nya

dengan teliti. Matanya menyipit dengan tatapan

yang sedikit menajam.

"Baiklah..kita suntikan dana yang di butuhkan

oleh perusahaan ini, maksimal.!"

Leo sedikit terkejut. Dia menatap ragu kearah

Tuan nya yang terlihat merebahkan kepalanya

ke sandaran kursi.

"Apa Tuan yakin.? apa semua ini ada hubungan

nya dengan Nona Feli.?"

Aham melirik tajam kearah Leo yang langsung

menundukan mukanya.

"Maaf Tuan.."

"Dia wanita yang sudah membuat hidupku hancur

selama 3 tahun ini. Sekarang kembali lagi, apa kau

pikir aku akan melepaskan nya begitu saja.?"

Leo terdiam. Dia menggaruk tengkuknya dengan

wajah di penuhi keraguan.

"Bagaimana dengan Nona Muda Tuan ?"

Bibir Aham menyeringai. Matanya terpejam.

Bayangan wajah kesal Naya langsung saja

memenuhi pikirannya saat ini.

"Leo..! apa kau pikir aku sangat menyebalkan.?"

Leo terkejut dan mengernyitkan alisnya. Dia

menggelengkan kepalanya pelan.

"Katakan Leo.!"

"Eumm..maaf Tuan saya kira tidak begitu."

Leo bingung dan tergagap. Dia tidak berani

berbicara lebih lanjut. Kenapa Tuan nya tiba-

tiba bertanya seperti itu.?

"Kenapa wanita itu selalu bilang bahwa aku

sangat menyebalkan.?"

"Maksud Tuan Nona Kanaya.?"

"Hemm..siapa lagi memang nya.!"

Ketus Aham. Bibirnya kembali terangkat membuat

Leo semakin bingung melihat reaksi aneh Tuan

nya ini. Aham menyunggingkan senyum tipis di

sudut bibirnya membuat Leo semakin melongo.

Apa yang sedang terjadi pada Tuan Muda nya ini.?

"Revisi semua jadwalku ke depan ! Aku tidak

ingin pulang terlalu malam mulai sekarang.!"

Leo tergugu, mulutnya menganga. Aham melirik

dan langsung memasang wajah dingin melihat

reaksi asisten yang sudah bekerja padanya sejak

dia mulai terjun ke dunia bisnis itu.

"Kau mau aku pecat ?!"

"Tidak, tidak Tuan.. Baiklah akan saya urus

sesegera mungkin.!"

Leo langsung membungkuk dan berlalu ke luar

ruangan dengan pikiran masih di penuhi oleh

tanda tanya tentang sikap aneh Tuan nya itu.

"Nona Muda..saya yakin ini gara-gara anda.!"

Gumam Leo seraya menutup pintu ruangan

Aham dan sekilas melihat kearah Tuan nya itu

yang saat ini masih terlihat merebahkan

kepalanya dengan mata terpejam.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Bersambung.....

Like dulu dunk..jangan lupa koment nya yaa..

And Vote tentunya..😁😘

1
Clorris Azzahra
maaf tor pemenggalan kalimat kurang enak, kalau cerita bagus sekali lagi maaf ya tor makasih
Utamy Utamyy
teman aham wanita jadi"an
Novi Jahan
Luar biasa
Selamet Turipno
Cerita yg tak jelas hanya memuji tampan dan cantik
Selamet Turipno
bagus kayaknya ceritanya cuma satu yg kurang bagus menurut gua apa tidak ada nama lain tokoh utamanya ngapain mesti Abraham Ibrahim lebih bagus
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
tus tiani
aaaah dasar aham arogan
tus tiani
makanya jadi laki jangan banyak tingkah
tus tiani
nah mulai kan, aham siap2 aja loh..
tus tiani
ego aja ditinggikan tuan aham, Tampa sadar sudah kalah secara perlahan tapi pasti
tus tiani
biasanya setelah bahagia baru ketemu dengan keluarganya.
Khairul Azam
novel othor ini yg aku suka cuman yg menikahi wanita tanguh, yg lainya ngak aku suka wanitanya terlalu plinplan lemah semua gak ada harga diri semua
elank yl
ceritanya bagus 👍🏻
Arida Susida
Luar biasa
winda aulia
emang GK salah sih Noah jadi penjaga Kanaya. selalu gercep.
ayi fujiarti
mengulang lagi untuk sekian kalinya... tak pernah bosan baca karya ka shan
Naura Ovo
sayang aham jadi laki,,murahan apa karna dia tampan ya thor 😁🤭🤭🤭
Siti Aminah
thor tng ksh tau apa2 saja karya novel mu thor...aku ingin membacany. atw para reader tlng klo ada yg tau...ksh tau aku yah judul2 novel ny othor .
Khadijah Nafisah: di baca
total 2 replies
Siti Aminah
aku jg ngucapin trm ksh thor...krn sdh menyuguhkan cerita se bagus...se menarik d se seru ini. aku snht suka sepertiny akan aku ulang2 membaca ny
Siti Aminah
Noah sllu jd pahlawan bagi kaum hawa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!