NovelToon NovelToon
Menikahi Ayah Pelakor

Menikahi Ayah Pelakor

Status: tamat
Genre:Patahhati / Duda / Tamat
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noor Hidayati

Bagaimana jadinya jika wanita yang telah ia rebut suaminya menikahi Ayahnya?

Ya, Dia adalah Maya, Wanita yang rumah tangganya di hancurkan oleh Vanya Adiyaksa Abrisam, Membalas perbuatan sang pelakor dengan balasan yang tidak pernah Vanya bayangkan sebelumnya.
Dengan bermain cantik, Maya diam-diam mendekati Adiyaksa Abrisam yang tak lain adalah Ayah dari Vanya sang pelakor hingga berhasil menikahinya.

Lalu bagaimana kisah mereka setelah menjadi satu keluarga?
Ikuti keseruan pembalasan istri sah terhadap pelakor yang akan tersaji dalam Novel "Menikahi Ayah Pelakor"

Karya : Noor Hidayati
Add FB : I'tsmenoor
Instagram @_itsmenoor
Tiktok @itsmenoor12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin Mesra

Dengan kesal, Vanya menarik tangan Alvin dan menyeretnya ke kamar.

Ia membanting pintu kuat-kuat dan kembali memakinya.

"Apa yang ingin kamu ketahui di kamar Ayah ku, Apa kamu ingin mengetahui bagaimana mereka sedang bercinta?"

"Vanya... Aku hanya melewati kamarnya."

"Bohong! Aku lihat sendiri kamu menempelkan telinga mu di pintu kamar ayah ku Alvin!"

"Ya baiklah, Aku memang melakukannya lalu apa maslah mu?!"

"Alvin! Kamu bertanya apa masalahku?! Kamu suamiku dan dini hari seperti ini kamu berada di kamar Ayah, Apa yang kamu pikirkan, Apa Aku tidak membuat mu puas lagi?"

"Hanya itu yang ada di pikiran mu," ucap Alvin yang langsung naik ke ranjang dan berbaring dengan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Alvin! Aku belum selesai bicara!" Vanya mendengus kesal karena ucapannya di abaikan oleh Alvin.

Namun waktu yang menunjukkan hampir pukul 03.00 pagi membuat Vanya tidak mau memperpanjang dan ikut berbaring di sebelah Alvin.

Untuk ke sekian kalinya, Maya mencapi kli'maks nya. Tubuhnya sudah terasa begitu lelah dan kehabisan tenaga melayani hasrat suaminya yang seolah tidak ada rasa lelahnya. Bahkan tubuh kekarnya masih terlihat begitu bugar memandangi dirinya yang berbaring tak berdaya.

Dengan senyum termanisnya Abrisam merangkak naik keatas tubuh Maya dan nengusap wajah sang istri kemudian memberikan kecupan lembut di keningnya.

"Maafkan Aku, Aku terlalu bersemangat."

Maya hanya menggeleng pelan dan mulai memejamkan matanya.

Melihat itu, Abrisam kembali turun dan meraih selimut yang teronggok di lantai untuk menutupi tubuh polos sang istri.

•••

Pagi Harinya.

Perlahan Maya membuka mata karena mencium aroma kopi yang begitu menusuk hidungnya.

Ia menoleh ke sisi kanan ranjang dan melihat Abrisam yang sudah terlihat begitu segar sembari menyeruput secangkir kopi dan membaca surat kabar.

Melihat Abrisam yang tidak menyadari tatapan darinya, Membuat Maya mengambil kesempatan untuk terus menatap sang suami. Tidak bisa di pungkiri, Hatinya pun mengakui jika suaminya begitu tampan meskipun usianya nyaris setengah abad. Menatapnya tanpa henti membuat Maya kembali mengingat apa yang sudah mereka lalui di malam pertama mereka.

Mengingat hal itu, Membuat tubuh Maya kembali berdesir.

Hatinya tidak bisa menepis jika kenikmatan yang Abrisam berikan jauh melebihi apa yang pernah ia rasakan saat bersama Alvin.

"Mas Adiiii..." tanpa Maya sadari, Nama suaminya lolos dari bibirnya.

Hal itu membuat Abrisam menoleh ke arah Maya dan langsung meletakkan surat kabar di tangannya.

"Hey... Kamu sudah bangun?" tanya Abrisam yang langsung mengecup lembut pucuk kepala sang istri.

"Maafkan Aku, Aku kesiangan."

"Tidak masalah Sayang, Kamu kesiangan juga karena ku," ucap Abrisam tersenyum.

Maya hanya tersenyum menundukkan kepalanya. Kemudian melihat kesana-kemari mencari pakaiannya yang entah dimana.

"Aku ingin ke kamar mandi, Bisakah tolong ambilkan handuk untuk ku?"

"Apa itu di perlukan?"

"Maaas..."

"Ya baiklah." Abrisam beranjak bangun dan mengambilkan handuk untuk nya.

"Aku akan menunggu di bawah, Setalah mandi, Turunlah."

Maya mengangguk dan bernafas lega melihat Abrisam meninggalkan kamar.

Dengan membalut tubuhnya menggunakan handuk, Maya masuk kedalam kamar mandi dan menatap wajahnya di cermin. Ia yang melihat begitu banyak tanda cinta tercetak di lehernya kembali mengingat apa yang sudah ia lalui bersama Abrisam. Kemudian ia mengingat kata-kata Alvin yang mengatakan jika tak ada satupun tanda cinta yang tercetak di lehernya menandakan jika Abrisam tidak pandai dalam bercinta.

"Sekarang kamu akan lihat betapa ganasnya Ayah mertuanya Alvin!" Maya tersenyum smirk dan mulai mengguyur tubuhnya.

"Selamat pagi Sayang... Selamat pagi Alvin." sambut Abrisam pada putri dan menantunya yang sudah berada di meja makan.

"Pagi Ayah." saut keduanya.

"Kalian sudah selesai makan?" tanya Abrisam yang melihat piring mereka sudah kosong.

"Sudah Yah, Kita harus berangkat lebih awal karena ada meeting." Saut Vanya.

"Baiklah, Ayah serahkan kepada kalian, Ayah masih ingin bersantai dengan ibu mu."

Mendengar hal itu Alvin serasa terbakar. Apa lagi tanpa sengaja ia melihat tanda merah yang tercetak di leher Ayah mertuanya, Membuatnya kembali mengingat apa yang terjadi semalam.

"Alvin ayo berangkat," ucap Vanya yang sedikit mengejutkan Alvin.

"E... Ya."

"Kita berangkat dulu Ayah..."

"Kenapa terburu-buru?" saut Maya yang menuruni anak tangga satu persatu.

Melihat kedatangan Maya, Alvin dan Vanya menghentikan langkahnya.

Terlebih Alvin yang seakan terpesona dengan kecantikan mantan istri yang kini menjadi ibu mertuanya.

"Mereka ada meeting Sayang." saut Abrisam sembari mengulurkan tangan pada Maya dan langsung di sambutannya dengan mesra.

"Duduklah Sayang," ucap Abrisam menarik mundur kursi dan mempersilahkan Maya duduk seperti Puteri.

Kedua netra Alvin berfokus pada sekitar leher Maya yang mengenakan pakaian tanpa lengan dengan dada yang cukup rendah. Ia mencari tanda yang sama seperti yang ia lihat di leher Ayah mertuanya. Dan benar saja, Ada begitu banyak tanda merah yang seakan sengaja Maya pamerkan padanya.

"Kenapa Alvin?" tanya Maya tersenyum penuh arti.

"E... Tidak, Kami pergi dulu," ucap Alvin yang langsung melengos pergi.

Vanya yang tidak melihat apa yang Alvin lihat hanya bergegas menyusul suaminya.

Maya tersenyum puas melihat Alvin yang terus memperhatikannya.

Ia yakin betul, Pasti Alvin telah melihat apa yang coba ingin ia tunjukan padanya.

"Alvin... Kamu akan selalu menjalani hari-hari mu dengan hati yang terbakar, Dan untuk mu Vanya... Bersiaplah menunggu gilirannya." gumam Maya sembari mencengkam sendok makannya hingga bengkok.

Jebrettt...!!!

Alvin menutup pintu mobilnya dengan kencang. Di ikuti oleh Vanya yang yang duduk di sampingnya.

"Ada apa dengan mu Alvin! Kenapa sejak pernikahan Ayah dan Maya berlangsung kamu terus saja terlihat kesal?"

"Kamu masih bertanya kenapa Aku kesal?"

"Alvin! Kamu semakin berrrani menentang ku?!"

"Vanya! Sejak awal Aku tidak merasa nyaman maupun aman tunggal bersama Ayah mu, Terlebih sekarang ada Maya, Mantan istriku kini menjadi ibu mertua ku, Apa kamu bisa sekali saja menempatkan dirimu di posisiku?"

Vanya terdiam mendengar apa yang Alvin katakan. Ia sedikit menurunkan egonya dan coba memahami perasaan suaminya.

"Maafkan Aku Alvin."

Mendengar kata maaf keluar dari bibir Vanya, Hatinya melunak.

Jarang sekali Vanya meminta maaf padanya, Tapi sekarang ia meminta maaf sungguh kejadian langka hingga membuat kemarahan Alvin langsung mereda.

"Tidak masalah." Alvin meriah tangan Vanya dan menggenggamnya.

"Setelah meeting, Aku akan membuat mu rileks."

Alvin tersenyum tipis dan mencubit hidung Vanya.

"Ada sesuatu di bibir mu," ucap Abrisam yang langsung menarik dagu Maya dan langsung menyapu bibir Maya dengan lidahnya.

Kedua netra Maya membulat sempurna karena mendpat serangan mendadak dari Abrisam.

Abrisam yang melihat ekspresi wajah Maya terkekeh geli.

Maya hanya tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya sembari membersihkan bibirnya yang basah karena ulah suaminya.

"Sudah tidak ada." ucap Abrisam yang kembali menertawakan Maya.

Bersambung...

Tebar Virus Hot Daddy dulu 🥵🔥

1
Siti Dede
Kena mental
Memyr 67
𝗁𝖾𝗁𝖾, 𝗍𝗒𝗉𝗈 𝗄𝗈𝗄 𝖽𝗎𝖺 𝗄𝖺𝗅𝗂?
Itsmenoor (Author Gragas): Maaf ya, terimakasih koreksinya 🙏
total 1 replies
Memyr 67
𝖺𝖻𝗋𝗂𝗌𝖺𝗆 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗆𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺𝗂 𝗉𝗎𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗒𝗀 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗍𝖺𝗁𝗎𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗈𝗁𝗈𝗇𝗀𝗂 𝖽𝗂𝖺
Memyr 67
𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗉𝖾𝗇𝗀𝖾𝖼𝗎𝗍. 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝖺𝗃𝖺 𝗏𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗎. 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖼𝗎𝗍𝗂 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝗇𝖽𝗎𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗋𝗂 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝖺𝖻𝗋𝗂𝗌𝖺𝗆. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗉𝖾𝗋𝖻𝗎𝖽𝖺𝗄 𝗏𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗒𝖺 𝗏𝗂𝗇? 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝖽𝗈𝗇𝗄 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄? 𝗁𝖺𝗁𝖺𝗁𝖺𝖺𝖺
Memyr 67
𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗏𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖻𝗎𝖻𝖺𝗋
Memyr 67
𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗎𝗅𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗍𝗂𝗇𝖺. 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖾𝖽𝗂𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝖺𝗌𝖺𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂. 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝖺𝗌𝖺𝗂?
Dwi Winarni Wina
hadiiiir dan nyimak kak sangat menarik dsn bikin penasaran...
Dwi Winarni Wina: sama2 kakak....
total 2 replies
guntur 1609
dasar jihan egois
guntur 1609
hahahah skak matt
guntur 1609
rasain kau vena
guntur 1609
ad a kemungkinan juga kalau hanya tu bukan anaknya si abi
guntur 1609
brti anaknya hanya tu anak dari 2 laki2 yg pernah sm dia. brti mantan maya mandul dong
guntur 1609
brti loe mandul
guntur 1609
hati2 kau abi. jangan bermain api. jangan sampai kau tergoda. kasihan maya
guntur 1609
hati2 maya. kau permainkan perasaan abrisam yg baik. jangan sampai kau yg kebakar sendiri
muslimah Lava
kok udah tamat sih ,kan blm bahagia tuh si Vanya ,jangan gantung dong ceritanya kaka
Itsmenoor (Author Gragas): Kan kehidupan orang gak semua berakhir bahagia say 😁
total 1 replies
kriwil
udah kayak budak sex ai alvin 🤣
Nie
Aduh Maya difitnah mulu deh,udahlah ngapain bales dendam ,mending menjauh dari orang2 yg sdh menyakitimu..tunjukkan kalo kamu jg bahagia tanpa mereka
Ninik Srikatmini
karma itu nyata van.. itulah hsl tuaimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!