BEBAS PROMO JANGAN SUNGKAN YA!!!
Rania Zalora gadis kelas 3 SMA yang baru saja menginjak usia 18 tahun , harus menikah dengan seorang lelaki berusia 29 bernama Reno Andriansyah seorang pengusaha sukses .Karena kesalahan kakaknya Rania harus menjadi korban dan menikahi lelaki yang sama sekali tidak di kenalnya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia atau dalam hitungan bulan mereka akan bercerai ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vinoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Rania keluar dari angkot dengan lesu, sehari-hari dia memang pulang pergi menggunakan angkutan umum, meski dia berasal dari keluarga berada dia lebih suka bepergian menaiki angkot, hanya pada waktu tertentu dia menggunakan taxi atau di antar sopir.
Begitulah Rania dengan hidupnya yang sederhana, selama dia nyaman dia tidak pernah memikirkan bagaimana orang akan memandangnya, selama dia bahagia dia tidak peduli.
"Ran, aku kangen kamu" Ucap Gisuwa yang baru saja datang dan langsung merangkul Rania saat gadis itu sedang melewati gerbang sekolah.
"Apa sih Gis, aku gak mood bercanda" Ucap Rania sambil menepis tangan Gisuwa di pundaknya.
"Kenapa Ran ada masalah lagi ya? cerita dong!" Ucap Gisuwa yang melihat muka Rania yang terlihat kusut.
"Rania, Gisuwa sini gabung!" Teriak Nungky.
Nungky yang tengah duduk di koridor sekolah bersama Veyya yang sedang asyik memakan kuaci, memanggil Rania dan Gisuwa.
"Berisik Ky, jangan teriak pagi-pagi bikin gak konsen aja" Ucap Veyya yang baru saja terbatuk karena keselek biji kuaci miliknya.
"Sorry Veyy, mukamu kenapa merah gitu pengen berak ya?" Tanya Nungky polos.
"Dasar bodoh aku baru saja keselek karena mendengar suara cemprengmu itu" Ucap Veyya kesal.
"Suka gitu kamu Veyy, padahal kata Mamaku suaraku merdu seperti suara Raisa loh" Ucap Nungky merasa terluka.
"Masa? bukannya kuping ibumu agak bermasalah ya?" Tanya Veyya penasaran.
"Emang sih, tapi aku nyanyi sebelum Mama ku punya masalah sama kupingnya" Ucap Nungky.
"Apa jangan-jangan dia jadi sakit kuping karena dengar suara kamu lagi Ky?" Tanya Veyya lagi.
"Kok kamu tahu Veyy? wah kamu bisa ngeramal ya, padahal aku belum cerita loh, iya sehabis dengar suaraku Mama langsung masuk Rumah Sakit, dan kata dokter aku tidak boleh bernyanyi dulu di rumah sampai kondisi Mama membaik, tapi kata Mama suaraku merdu banget sampai bikin Mama pengen nangis" Ucap Nungky bercerita dengan bangga.
"Terserah kamu sajalah Ky, tapi ingat jangan pernah bernyanyi di depanku, aku tidak mau masa depanku jadi hancur" Ucap Veyya mengingatkan.
"Yasudah aku nyanyi pas kamu nikah sajalah Veyy, itung-itung buat kado pernikahan" Ucap Nungky sambil tersenyum.
"Dasar bod*h, apa kamu mau membuat malam pertamaku berakhir di rumah sakit? tidak usahlah kamu bernyanyi saja untuk Gisuwa dan Rania, aku tidak ingin ada yang bernyanyi di pernikahanku apalagi jika orang itu kamu" Ucap Veyya.
"Jahat kamu Veyy, guys lihat tuh Veyya jahatin aku" Ucap Nungky merajuk sambil memeluk Gisuwa.
"Jangan pegang-pegang Ky, aku gak bawa obat rabies hari ini" Ucap Gisuwa sambil melepaskan pelukan Nungky.
"Kamu kenapa Ran, mukanya lesu amat?" Tanya Veyya melihat Rania yang terlihat murung duduk di sampingnya.
"Bagi dong Veyy lapar aku!" Ucap Gisuwa sambil mengambil kuaci di dalam wadah yang dipegang Veyya.
"Aku lagi galau nih" Ucap Rania menjawab pertanyaan Veyya.
"Kenapa Ran, di selingkuhin lagi ya? tapi kan kamu jomblo hehe" Ucap Nungky sambil tersenyum.
"Diam sial*n, apa kamu tidak lihat dia benar-benar sedang sedih, tidak bisakah kamu normal sedikit saja?" Bentak Veyya sambil melempar Nungky dengan kulit kuaci.
"Aku normal kok Veyy, emang sejak kapan aku gak normal coba" Ucap Nungky cemberut sambil memakan kulit kuaci yang di lempar Veyya.
"Agak asin tapi lumayan enak" Ucapnya kemudian sambil terus memakan kulit kuaci milik Veyya.
"Astagfirullah Ky, kamu selapar itukah sampai makan sampah Veyya? emang orang tuamu sudah mengusirmu Ky sampai kamu harus jadi seperti ini?" Tanya Gisuwa prihatin melihat Nungky yang terlihat bersemangat memakan kulit kuaci.
"Enak saja kamu Gis, aku ini anak kesayangan mana mungkin di usir, ini loh setelah kupikir-pikir dan rasakan ternyata kulit kuaci lebih enak dari pada bijinya" Ucap Nungky menjelaskan.
"Veyy minta lagi dong!" Ucap Nungky sambil menengadahkan tangannya.
"Bayar dulu 50 ribu baru ku kasih semua kulit kuaci yang ku punya, di kelas di kolong meja masih banyak Ky" Ucap Veyya.
"Baiklah nih, jangan di jual sama yang lain ya Veyy" Ucap Nungky sambil menyerahkan selembar uang 50 ribu kepada Veyya.
"Oke siap, kalau butuh lagi tinggal ngomong aja Ky, aku kasih diskon untukmu" Ucap Veyya mengambil uang Nungky dan memberikan 1 kotak kuliat kuaci yang ia kumpulkan.
Gisuwa dan Rania menatap Nungky dan Veyya secara bergantian, Bisa-bisanya Nungky membeli barang tidak berguna alias sampah kepada Veyya.
Sedangkan Veyya dengan liciknya memanfaatkan kebodohan Nungky untuk melancarkan bisnisnya yang tiba-tiba menjual kulit kuaci.
"Jangan pada minta ya ini punyaku, kalau kalian mau beli saja sama Veyya" Ucap Nungky sambil menyembunyikan kotak kuliat kuaci yang baru saja di belinya.
"Siapa juga yang mau minta, aku tidak sebodoh itu Ky, kamu makan saja sendiri sampai kenyang" Ucap Gisuwa.
"Aku mau berubah" Ucap Rania tiba-tiba.
"Berubah gimana Ran? kamu kan bukan powers rangger yang bisa berubah" Ucap Veyya.
"Bukan itu maksudku aku ingin mengubah penampilanku menjadi cantik dan modis" Ucap Rania.
"Mau operasi plastik yah Ran? jangan Ran sekarang penggunaan plastik dilarang" Ucap Nungky.
"Dasar bod*h, memangnya operasi plastik itu menggunakan kantong kresek yang biasa di pakai tukang gorengan, sebaiknya kamu diam saja sebelum aku melemparmu keluar gerbang" Ucap Gisuwa dengan kesal sambil mendelik ke arah Nungky.
"Kenapa sih kalian pada jahat sama aku, apa salah hamba ya allah, kenapa hamba selalu di dzholimi?" Ucap Nungky sambil menengadahkan ke 2 tangannya.
Tiba-tiba 2 murid lewat dan menaruh uang 5 ribuan ke tangan Nungky, Nungky tersenyum dan langsung memasukan uang tersebut ke kantung bajunya.
"Lumayan" Ucap Nungky.
"Kamu lagi apa, lagi ngemis ya Ky?" Tanya Gisuwa.
"Dua-duanya Gis kalau ada yang ngasih aku terima, gak boleh loh nolak rejeki" Jawab Nungky sambil tersenyum.
"Bagus Ky lanjutkan, kamu sudah cocok kok" Ucap Veyya sambil mengacungkan jempolnya.
"Jadi gimana, aku harus ngapain supaya bisa tampil cantik?" Tanya Rania mengalihkan perhatian mereka kembali padanya.
Nungky, Veyya dan Gisuwa menatap Rania dari ujung kaki sampai ujung rambut layaknya seorang photografer profesional.
"Berat Ran, harus di rombak total inimah" Ucap Gisuwa menilai penampilan Rania.
"Apanya yang di rombak, rumah ya? kita lagi ngomongin apasih?" Tanya Nungky yang gagal paham.
Rania, Veyya dan Gisuwa mendelik ke arah Nungky menatap gadis itu kesal, sedangkan Nungky hanya tersenyum melihat tatapan mereka yang terlihat seram.
" Tenang saja Ran ada aku, serahkan semuanya kepada aku" Ucap Veyya.
"Benar tuh Ran, diantara kita Veyya yang penampilannya paling modis, aku yakin deh kamu pasti bisa berubah" Ucap Gisuwa menyetujui ucapan Veyya.
Veyya memang memiliki tubuh yang terawat dan penampilannya juga modis, berbeda dengan Rania yang berpenampilan biasa saja tanpa pernah berdandan dan selalu mengikat rambut panjangnya.
"Baiklah sepulang sekolah nanti kita pergi, ayo masuk udah mau bell!" Ucap Rania mengajak mereka sambil berjalan menyusuri koridor yang di susul Veyya dan Gisuwa.
"Tunggu guys, kita mau kemana dan ngapain?" Teriak Nungky dia masih bingung dengan rencana apa yang sedang mereka bicarakan.
Rania, Veyya dan Gisuwa tidak menggubris teriakan Nungky mereka tetap berjalan meninggalkan gadis yang terlihat sedih itu.
"Jahat sekali kalian, aku di tinggalkan" Ucap Nungky sedih.
"Nungky kamu lagi ngapain duduk disini sendirian?" Tanya Awan yang kebetulan lewat.
"Nunggu jodoh lewat bang, ternyata yang datang bang Awan kita beneran jodoh kayaknya, ayo bang kita ke kantin aku teraktir cilok deh" Ucap Nungky senang sambil menggandeng Awan yang terlihat pasrah di bawa Nungky.
pingin ketawa tapi takut kualat.🤣🤣🤣