NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Nuansa sahabat bak kekasih

Dari perkenalan singkat keduanya, hari-hari selanjutnya Rani tidak lagi merasa sepi. Tawaran persahabatan yang dilayangkan oleh Khalid cukup masuk akal untuk Rani yang sedang menjalani ibadahnya di tanah suci. Lagipula Khalid masih sendiri tidak punya kekasih jadi tidak ada hati yang perlu Rani jaga.

Namun perhatian Khalid tidak seperti seorang sahabat pada Rani. Apapun yang dilakukan oleh gadis cantik itu tetap berada dalam pantauan nya saat Rani keluar dari kamarnya untuk beraktivitas baik itu berkunjung ke mall maupun restoran, Khalid selalu mendampinginya dan membayar semua apa yang dibutuhkan Rani. Seperti saat ini Rani yang terlihat lebih rapi dengan busana putih-putih melangkah ke luar meninggalkan kamarnya.

"Kamu mau ke mana?" sapa Khalid yang sengaja menunggu Rani keluar dari kamarnya.

"Mau ambil miqot di ji'ronah."

"Kalau begitu biar bareng denganku saja. Kebetulan sekali aku ingin ke sana. Kamu mau umroh sunnah?" tanya Khalid yang sudah menyiapkan baju ihramnya di mobil pribadinya.

"Mau badal umroh untuk almarhumah ibuku," sahut Rani.

"Kalau begitu kamu lebih aman jalan sama aku ya. Jangan sendirian karena tidak baik kamu pergi ke tempat jauh tanpa didampingi mahram," ucap Khalid.

"Kamu juga bukan mahramku, tuan Khalid," ledek Rani.

"Tapi setidaknya hubungan kita adalah sahabat bukan?" timpal Khalid acuh.

"Baiklah. Aku percaya padamu. Lagi pula kamu lebih mengenal kota suci ini daripadaku," ucap Rani mengikuti langkah Khalid yang berjalan lebih dulu darinya menuju pintu lift.

"Insya Allah bersamaku engkau aman, Rani." Senyum bahagia terpancar dari wajah pria tampan itu karena selalu siap menemani wanita pujaannya kapan saja.

Tiba di luar hotel keduanya sudah disambut oleh Syam dengan mobil eropa yang sangat mewah keluaran terbaru. Rani tidak heran dengan pemandangan di depannya walaupun ia sendiri penasaran dengan sosok pria tampan di depannya ini.

"Siapa sebenarnya kamu Khalid? Dia sangat misterius bagiku," batin Rani lalu masuk ke dalam mobil ketika pintu dibuka oleh Khalid.

"Alhamdulillah. Tidak sia-sia aku punya teman orang hebat di negara ini. Mobilnya saja sudah menunjukkan tingkat kelas sosialmu, tuan Khalid. Jangan-jangan kamu salah seorang pangeran Arab," celetuk Rani dengan tawa renyah membuat Syam menatap wajah tuannya yang tetap terlihat tenang.

"Syukurlah kalau kamu suka Rani. Aku senang bisa membantumu bahagia sebisaku. Dan aku harap apapun yang kamu kerjakan diluar kamar hotel tolong libatkan aku juga, ok!" pinta Khalid dengan tetap menjaga sikap kharismatik nya.

"Apakah ini permintaan sungguhan?" ragu Rani.

"Apakah aku kelihatan sedang menipumu?" balas Khalid.

"Syukron, tuan Khalid. Jangan terlalu berlebihan agar pikiranku tidak jahat padamu," ucap Rani dan diabaikan oleh Khalid karena ia cukup paham maksud Rani yang menganggapnya pemain wanita.

"Tiba saatnya kau akan tahu kalau ini tidak gratis bidadari ku. Aku akan menikahi mu dan menyiksamu di ranjang," batin Khalid dengan senyum samar penuh kemenangan.

Tanpa Rani sadari ada dua mobil lainnya yang sedang mengawal seorang Khalid dengan tetap menjaga jarak aman. Untuk selanjutnya Rani tampak khusu membaca Alqur'an dan Khalid juga melakukan hal yang sama.

"Pasangan yang sempurna!" batin Syam memandang takjub sikap kedua makhluk yang ada dibelakangnya. Sama-sama bertakwa kepada Allah.

Rupanya Khalid meminta Syam agar mengantar mereka ke tempat miqot yang lebih bagus dan tidak terlalu ramai pengunjung agar Rani tidak perlu mengantri panjang di tempat miqot yang tadi gadis itu minta. Qarul manazil tempat tujuan mereka saat ini. Keduanya turun menuju tempat terpisah di mana tempat wudhu wanita dan pria terpisah cukup jauh.

"Kalau sudah selesai tunggu aku di sini. Aku akan menjemputmu lagi," ucap Khalid.

"Baik."

Rani disambut oleh kedua wanita penjaga tempat itu yang sangat ramah. Rupanya kedatangan Khalid dan wanitanya sudah dikabarkan oleh asisten Syam. Dengan begitu Rani benar-benar dilayani dengan baik dan dijaga oleh kedua wanita bercadar di mesjid tersebut. Rani bersikap biasa saja tanpa ada rasa curiga sedikitpun dengan kebaikan mereka yang berlebihan menurutnya. Dan anehnya tempat wudhu itu sepi padahal banyak jamaah yang ada di luar sana mencari tempat wudhu wanita.

"Wah, pantasan princes Khalid menyukai gadis ini, rupanya dia ternyata sangat cantik," bisik penjaga mesjid itu pada rekannya saat Rani sedang mengambil wudhu.

Pahatan wajah yang sangat sempurna itu kembali tertutup cadar namun semenit yang lalu cukup membuat kaumnya berdecak kagum.

"Pasangan yang serasi. Tidak pantas kita iri padanya karena penampilannya juga terlihat lebih berkelas daripada kita," timpal rekannya itu.

Rani mengeluarkan dua lembar uang yang cukup besar nilainya dan memberikan kepada kedua petugas itu yang langsung terpekik hingga mengucapkan banyak terimakasih berkali-kali pada Rani.

Beberapa menit kemudian mobil Khalid sudah melaju kencang menuju sebuah restoran. Keduanya turun di restoran tersebut dan Khalid mempersilahkan Rani untuk duduk di salah satu tempat duduk yang sudah dibooking sebelumnya.

"Kita makan dulu sebelum umroh. Kamu tidak keberatan bukan?" tanya Khalid hati-hati.

"Kebetulan saya juga lapar dan Alhamdulillah kamu selalu mentraktirku. Datanglah ke negaraku suatu hari nanti dan aku akan mentraktir mu," jawab Rani melirik menu yang sudah terhidang di depan mereka.

"Aku akan datang ke negaramu untuk melamar mu bukan untuk mendapatkan traktiran darimu, Rani," batin Khalid yang tidak bisa lagi menikmati mata indah Rani karena dia sedang dalam keadaan berihram.

Aroma masakan arab menggugah selera makannya hingga Rani buru-buru menikmati makan malamnya itu. Keduanya terlibat obrolan ringan hingga makan malam mereka habis tak tersisa.

...----------------...

Usai sholat isya, Rani sudah siap badal umroh untuk almarhumah ibundanya. Rani tentu saja tidak sendirian lagi melakukan tawaf. Ia sudah ditemani oleh Khalid yang tetap menjaganya agar tetap aman dan nyaman berada ditengah puluhan jamaah.

Makin lama situasi di area Ka'bah makin padat membuat Rani cukup kesulitan melewati para jamaah lainnya. Khalid menarik lengannya Rani agar lebih ke pinggir agar tubuh gadis cantik itu tidak terjepit.

"Tetaplah di depan ku bersama para wanita. Jangan berjalan diantara kerumunan pria...!" bisik Khalid dibalik punggung Rani yang sudah mulai aman.

"Terimakasih tuan Khalid...!"

Rani berjalan dibelakangnya ibu-ibu Sementara di samping kiri kanannya sudah ada Khalid dan Syam yang menjaganya bak bodyguard pribadinya.

Kelelahan dan rasa ngantuk menghinggapi tubuh mereka usai menunaikan umrah Sunnah. Tiba di lantai kamar mereka, keduanya saling pamit untuk beristirahat. Saat ini sudah pukul 1 dini hari.

"Apakah kamu nanti sholat subuh di haram?" tanya Khalid.

"Insya Allah. Aku butuh waktu satu jam untuk tidur lalu kembali ke haram untuk tahajud dan subuh sampai menunggu waktu Dhuha," jawab Rani dengan mata terpejam.

"Hei...! Jangan terlalu keras pada tubuhmu..! Dia juga butuh rehat yang lama," omel Khalid.

"Aku sudah terbiasa dengan jam tidur yang sedikit. Jangan lupa kalau aku ini seorang dokter, tuan Khalid. pada manusia saja aku tidak lupa pada kewajibanku walaupun waktu rehat ku terganggu apalagi pada sang Khaliq kenapa aku jadi manja pada diriku sendiri, hmm!" ucap Rani lalu membuka pintu kamarnya dengan langkah gontai.

"Ok baby...! Assalamualaikum... sampai jumpa nanti...!" ucap Khalid saat Rani menutup pintu kamarnya.

Rani sempet terkesiap dengan sebutan Khalid barusan." Apakah ia barusan memanggilku sayang, baby...? Apakah aku tidak salah dengar? Aahh....! Paling panggilan itu sebagai kasih sayang seorang sahabat bukan? Mana mungkin dia jatuh cinta padaku? Aku tidak boleh merasa baper dengan panggilan itu. Sebaiknya aku tidur," Rani merebahkan tubuhnya yang benar-benar terasa lelah.

Sementara itu Khalid masih berdiri di depan pintu kamar Rani. Entah mengapa dia tidak rela terpisah dengan gadis cantik itu walaupun hanya sesaat.

"Tuan. Kenapa anda tidak menyatakan perasaan anda padanya kalau anda menyukainya? Seorang wanita tidak akan menutupi hatinya pada pria lajang manapun jika hatinya tidak dimiliki oleh seorang sosok pria yang mencintainya," nasehat Syam bijak.

Khalid termenung mendengar nasehat asisten pribadinya. Ada benarnya juga dengan nasehat itu tapi dia tidak ingin gegabah dalam membuat sebuah keputusan untuk urusan yang sangat penting.

Visual Rania Karisa

1
suti markonah
cowok idaman aku banget ada bulu di wajah nya🤭🤭🤭
Yuliana Tunru
apa rani dojter hebqt itu ..smogq z ya biar momjy xkhalid berutang nyawa pd rani dan menerima jd mqntu jesayangan x
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!