NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Sahabat

Menikah Dengan Sahabat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Mereka tumbuh bersama. Tertawa bersama. Menangis bersama. Tapi tak pernah menyangka akan menikah satu sama lain.

Nina dan Devan adalah sahabat sejak kecil. Semua orang di sekitar mereka selalu mengira mereka akan berakhir bersama, namun keduanya justru selalu menepis anggapan itu. Bagi Nina, Devan adalah tempat pulang yang nyaman, tapi tidak pernah terpikirkan sebagai sosok suami. Bagi Devan, Nina adalah sumber kekuatan, tapi juga seseorang yang terlalu penting untuk dihancurkan dengan cinta yang mungkin tak terbalas.

Sampai suatu hari, dalam situasi penuh tekanan dan rasa kehilangan, mereka dipaksa menikah demi menyelamatkan kehormatan keluarga. Nina baru saja ditinggal tunangannya yang berselingkuh, dan Devan, sebagai sahabat sejati, menawarkan sebuah solusi yaitu pernikahan.

Awalnya, pernikahan itu hanyalah formalitas. Tidak ada cinta, hanya kenyamanan dan kebersamaan lama yang mencoba dijahit kembali dalam bentuk ikatan suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Pagi itu, langit kota Jakarta tidak lagi kelabu. Tapi di hati Nina, badai belum reda.

Setelah malam panjang yang diisi dengan tangis, kemarahan, dan doa yang lirih, akhirnya ia mengambil keputusan. Keputusan yang mungkin akan mengubah seluruh hidupnya—menikah dengan Devan. Bukan karena cinta. Bukan karena hasrat. Tapi karena luka, kehormatan, dan... ketulusan yang perlahan ia sadari telah lama tinggal dalam diri sahabatnya itu.

Dengan tangan gemetar hebat, Nina mengetik pesan.

“Gue siap, Van. Tapi jangan berharap lebih dari gue sekarang. Maaf ini mungkin tidak adil, dan terlalu menyakitkan buat lo, tapi gue mau jujur, gue nggak mau elo terlalu berharap sama gue, tapi kalau elo mau berubah pikiran, gue nggak mempermasalahkannya. Gue bahkan nggak peduli sama apapun yang bakalan terjadi ke depannya.”

Nina menghela nafasnya kasar, ia menatap sendu pesan itu.

Pesan itu terkirim pukul 08.13 pagi.

Dan hanya dua menit kemudian, balasan datang.

“Gue nggak akan paksa elo apa pun itu, termasuk perasaan. Tapi satu hal gue janji, gue akan jaga elo. Sepenuh hati gue.”

Deg

Hati Nina bergetar. Entah mengapa, ia merasa takut. Bukan takut pada pernikahan itu sendiri, tapi takut karena satu hal tentang bagaimana jika dia mulai mencintai Devan, tapi Devan tak lagi bisa menunggunya?

Apakah mungkin persahabatan mereka akan berakhir?

Keesokan harinya, keluarga Nina dan Devan bertemu dalam suasana yang tidak terlalu formal, tapi jelas ada ketegangan yang menguap di udara. Ibunya Devan adalah perempuan hangat yang terlihat menyayangi Nina sejak dulu. Ia menyambut Nina dengan pelukan tulus.

“Kalau akhirnya kamu jadi menantu Ibu… Ibu nggak akan minta lebih dari kebahagiaan kalian berdua.”

Nuna terdiam. Kalimat sederhana itu menohok-nya. Ia bahkan belum yakin bisa membahagiakan diri sendiri.

Papa Nina terlihat lebih tenang, meski nada suaranya masih tegas.

“Pernikahan ini... bukan karena paksaan. Tapi kalian berdua harus sadar tanggung jawabnya. Jangan sampai hanya karena ingin menutup aib, kalian membuat luka baru yang lebih dalam.”

Devan mengangguk mantap. “Saya akan menjaga Nina. Bukan hanya karena janji di depan keluarga, tapi karena saya sudah menganggap dia sebagai bagian dari hidup saya bahkan sebelum ini semua terjadi.”

Nina memandang Raka lekat, matanya nyaris berkaca. Lelaki itu bicara seolah semua begitu mudah, padahal di dalam dirinya sendiri ada kekosongan yang belum terisi.

Tak seperti rencana awal saat hendak menikah dengan Arvin yang melibatkan gedung mewah, vendor-vendor terbaik, dan ratusan undangan, pernikahan Nina dan Devan hanya berlangsung sederhana di rumah keluarga Devan. Hanya keluarga dekat dan tetangga sekitar yang hadir. Tidak ada gaun panjang putih gemerlap. Hanya kebaya krem sederhana, dan setangkai mawar yang disematkan di sanggul rambut Nina.

Ketika penghulu bertanya kepada Nina, “Apakah kamu siap menerima Devan sebagai suami tanpa paksaan?”

Nina menunduk sejenak. Detik-detik itu seperti melambat. Ia ingat tawa Arvin yang menghina. Ia ingat tatapan kecewa Mamanya. Ia ingat pelukan hangat Raka saat ia menangis diam-diam.

Dan ia menjawab, lirih, tapi pasti,

“Saya terima.”

Tepuk tangan bergema. Senyum mengembang di wajah para tamu. Tapi hanya Allah dan dirinya yang tahu, hatinya masih kering.

Dan setelah itu, Devan menjabat tangan papanya Nina, lalu ijab kabul pun terucap dengan lantang dan lancar. Dan semuanya mengucapkan syukur dan berdoa kepada Allah, semoga pernikahan keduanya mendapatkan kebahagiaan.

Devan tersenyum, ia mengusap wajahnya, dan tanpa mereka sadari, setetes air mata jatuh di pipi Devan, namun ia buru-buru mengusapnya, agar mereka tidak ada yang melihatnya.

'Ya Allah, aku sangat bersyukur, akhirnya aku bisa menikah dengan Nina. Dan terimakasih, ini mungkin jawaban atas semua doa yang aku ucapkan setiap hari.'

*

Malam itu, mereka berada di kamar yang sama—kamar pengantin sederhana, namun hangat. Devan duduk di tepi ranjang, sementara Nina menatap langit-langit, mengenakan piyama panjang dan duduk dengan punggung lurus, penuh canggung.

“Elo capek?” tanya Devan dengan nada lembut.

Nina mengangguk. “Iya. Banyak yang dipikirin.”

Devan tak mendesak. Ia bangkit, mengambil selimut, lalu menyampirkan-nya ke tubuh Nina.

“Kita tidur, ya. Gue tidur di sofa. Elo istirahat aja. Malam ini… kita cuma suami istri di atas kertas. Nggak lebih, kecuali elo yang mau.” Ucap Devan sambil terkekeh pelan.

Nina menoleh cepat. “Devan, lo nggak harus bersikap terlalu baik. Gue takut... Gue takut lp kecewa karena gue nggak bisa ngasih perasaan yang sama seperti yang elo kasih ke gue.”

Devan mendekat, menatapnya lembut. “Nina, gue nggak menikahi elo untuk membalas perasaan gue. Gue menikahi elo karena gue ingin elo aman. Gue rela menunggu, seberapa pun lama, sampai elo siap... atau bahkan, kalau elo tak pernah siap sekalipun.”

Nina menunduk. Bibirnya bergetar. Air mata mengalir tanpa ia sadari. Tangan Devan terjulur lalu mengusapnya perlahan.

Malam itu, mereka tidur dalam diam. Devan di sofa, Nina di ranjang. Tapi di antara mereka, ada jarak yang tak terlihat—dan juga jembatan kecil yang perlahan mulai dibangun, batu demi batu.

Hari-hari setelah pernikahan tidak langsung membaik. Nina masih sering murung, dan Devan memilih tidak memaksa. Ia tetap mengantar Nina ke tempat kerja, menjemputnya, menyiapkan sarapan, mencuci piring tanpa diminta. Semua dilakukan tanpa mengharapkan imbalan.

Namun yang paling menusuk, adalah hari ketika Nina menginap di rumah keluarga Devan, dan tanpa sengaja membuka laci di ruang kerja Devan dan menemukan satu kotak kecil berisi foto-foto masa kecil mereka. Di dalamnya, ada foto mereka berdua di ayunan taman saat usia tujuh tahun, dengan catatan tangan kecil di belakangnya:

"Kalau nanti kamu sedih, aku janji bakal jagain kamu. – Devan (1998)"

Nina terduduk, menahan napas.

Seketika, semua rasa yang ia pendam—rasa aman, rasa nyaman, rasa disayangi—menyeruak. Ia belum bisa mencintai Devan, tapi ia tahu, mungkin cinta bukan selalu soal gejolak besar yang meledak di dada. Kadang cinta adalah kehadiran yang tidak pernah pergi.

1
Eva Karmita
masyaallah bahagia selalu untuk kalian berdua, pacaran saat sudah sah itu mengasikan ❤️😍🥰
Julia and'Marian: sabar ya kak, aku kemarin liburan gak sempat up...🙏
total 1 replies
Eva Karmita
semangat semoga semu yg kau ucapkan bisa terkabul mempunyai anak" yg manis ganteng baik hati dan sopan ya Nina
Eva Karmita
semoga kebahagiaan menyertai kalian berdua 😍❤️🥰
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Herman Lim
selalu berjuang devan buat dptkan hati nana
Eva Karmita
percayalah Nina insyaallah Devan bisa membahagiakan kamu ❤️
Eva Karmita
mampir otor 🙏😊
Julia and'Marian: hihihi buku sebelumnya Hiatus ya kak, karena gak dapat reterensi, jadi males lanjut 🤣, makasih ya kak udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!