"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bener bener lu ya elsa!
Lea merasa sangat senang bisa bekerja kepada mathias, karena tak sesulit ia bekerja kepada orang lain sebelumnya.
Lea mengajar mathias sekitar 3 jam-an selebihnya mereka pergi makan dan berjalan jalan, hingga 1 bulan kemudian.
hari ini sepulang bersama Mathias sekitar jam 9 malam lea mendapati kosan terlihat sepi, lagi lagi elsa tidak ada di kosan karena keluar bersama pacarnya, elsa jadi sering pulang subuh dan sering absen kelas semenjak berpacaran dengan daniel.
lea tidak ingin terlalu ikut campur urusan elsa, namun ia sedikit khawatir kepada elsa.
lea hendak tidur, namun ia mendengar suara pintu kosan terbuka, ia tau itu pasti elsa.
"tumben banget jam segini udah pulang" batin lea yang berada di dalam kamarnya.
***
"jam segini lea udah tidur, jadi malam ini kamu tidur disini aja" ucap elsa.
lea mendengar itu segera menutup mulutnya.
brakkk.
suara pintu tertutup dengan kasar, lea mencoba mengintip dari bolongan kunci di pintu karena ingin tau apa yang terjadi di luar kamarnya.
betapa terkejutnya ia melihat elsa dan daniel berciuman di depan kamarnya, lea sontak terkejut membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
daniel menggendong elsa masuk kedalam kamar elsa lalu menguncinya.
"gilaa!!" ucap lea syok dengan barusan apa yang ia lihat.
lea kembali terkejut saat mendengar suara elsa.
"ahhhhh.....nghhhh...pelan..pelan sayang?" suara desahan elsa terdengar jelas ke kamar lea.
lea benar benar ketakutan mendengar itu, ia bingung harus apa, ia mencoba untuk tidur namun suara desahan elsa dan daniel terdengar jelas di telinganya.
"arghhhh! sialan! sampek kapan sihhhh ini begini" gerutu lea di dalam kamarnya sambil menutup telinganya dengan bantal.
hingga beberapa saat kemudian.
"gila! ini jam 2 pagi lohhh.. mereka ga selesai juga?" ujar lea mulai kesal karena ia tak bisa tidur karena terus mendengar suara elsa dan daniel.
alhasil lea tidak bisa tidur hingga di pagi hari, namun ia harus berangkat ke kampus jam 8 pagi, membuatnya benar benar mengantuk karena belum sempat tidur.
bahkan saat lea berangkat ke kampus elsa dan daniel belum juga keluar dari kamarnya.
sesampainya di kampus lea duduk di kelas dan langsung tertidur, matanya benar benar terasa berat dan sangat mengantuk.
"lea?lea..?" panggil seseorang di samping lea.
"nghhhh?" lea hanya menggeliat karena matanya terasa berat untuk di buka dan tetap tidak mau bangun.
ternyata itu mathias, Mathias menutupi lea yang tertidur dengan buku agar tidak ketahuan oleh dosen, untungnya hari ini lea mengambil posisi paling belakang, biasanya lea duduk paling depan.
lea benar benar tertidur hingga kelas berakhir, sementara mathias dengan setia menemaninya.
Mathias diam diam menatap wajah lea yang tertidur pulas, meski begitu lea terlihat sangat cantik saat tertidur, membuat mathias tersenyum sendiri saat melihatnya.
beberapa saat kemudian.
"nghhhhh..." lea mulai terbangun sambil mencoba menggerakkan tubuhnya yang terasa pegal karena tidurnya membungkuk ke meja.
"huaaaa!" lea menguap.
lea menatap ke depan, terlihat kelas sudah sangat sepi tak ada orang lain.
"astaga! ini jam berapa?" ujar lea panik langsung bangkit dari kursinya.
"jam 4 sore" jawab mathias dengan nada datar di sampingnya.
"hahhh? serius? kenapa ga bangunin aku?" tanya lea panik.
"kamu abis ngapain sihhh sampek ngantuk gitu?" tanya Mathias penasaran menatap lea.
"itu.. panjang ceritanya" ucap lea merasa gugup.
"ya udah yukk, gara gara kamu nihh Sampek jam segini aku di kampus" ucap mathias cemberut.
"maaf ya?kenapa ga di bangunin aja sihhh? atau siram pakek air gitu biar bangun?" ujar lea ngasal takut mathias ngambek.
"yang bener aja?" jawab Mathias heran.
"terus.. kamu mau aku ngajar kapan nihh?" tanya lea merasa tidak enak.
"ya sekarang, aku lagi dapet banyak tugas nihh bantuin" ucap mathias.
"ya udah dehhh" jawab lea pasrah.
seperti biasa lea mengajar mathias di kafe, tapi sebelum mengajar less mereka makan dulu, karena belum makan siang.
beberapa saat kemudian, mereka pun selesai dan beranjak untuk pulang.
Mathias tengah membereskan buku bukunya, sementara lea hanya diam.
"lohhh kok diem? ga mau pulang?" tanya Mathias heran melihat lea begitu santai.
"aku.. ga pengen pulang" jawab lea sambil memasang wajah masam.
"kenapa?" tanya mathias penasaran.
"kayanya aku harus ngekos sendiri dehhh" ucap lea tiba tiba.
"kok tiba tiba ngomong gitu, jelasin ada apa?" tanya mathias serius.
"semalem itu.. elsa bawa pacarnya ke kosan, terus mereka... yah gitu deh pokoknya, suara mereka tu kedengaran sampek ke kamar aku! aku ga bisa tidur" terang lea merasa frustasi.
"parah banget si elsa, ya udah ayo kerumahku aja?" ajak Mathias.
"lahhhh ngapain?" tanya lea terkejut
"elsa itu ga waras, kamu pindah aja tingal sama aku?!" ucap mathias.
"ya ga di rumah kamu juga kali" ujar lea.
lea tau jika elsa dan Mathias selalu tidak akur sejak dulu, mereka selalu berebut dirinya untuk bermain.
"kalo di apartemen aku gimana?" tanya Mathias.
"apartemen?" tanya lea sambil mengerutkan keningnya.
"iyaa, mau liat dulu ga tempatnya?" tanya Mathias.
"emang bolehhh?" tanya lea.
"iya boleh, apa sihhh yang ga buat kamu" jawab mathias sambil tersenyum.
lea sangat bingung dengan kata kata itu, namun ia tak mau banyak tanya, lea mengiyakan ajakan mathias untuk melihat dulu apartemennya.
Mereka langsung pergi ke tempat apartemen mathias, sampai di lobi mereka langsung naik lift menuju lantai ke 70.
lea hanya diam mengikuti mathias, hingga sampailah mereka di apartemen mathias.
Mathias memasukan kode pin lalu masuk kedalam di ikuti oleh lea di belakangnya.
"disini ada siapa aja?" tanya lea merasa canggung sambil celingukan.
"ga ada siapa siapa" jawab Mathias.
"lohhh terus selama ini siapa yang nempatin?" tanya lea heran.
"ga ada, ini tempat pelarian aku aja kalo lagi ada masalah dirumah, baru deh aku nginep disini" jawab mathias.
"ini besar banget lohhh apartemennya, sayang banget di anggurin" ucapan lea sambil melihat lihat seluruh ruangan.
Mathias berjalan menghampiri lea.
"makanya kamu tinggal disini aja? ga usah di kosan itu lagi, yahhh?" ucapan mathias sambil menatap wajah lea.
"terus... aku harus bayar sewa berapa?" tanya lea ragu.
"ga perlu, kamu boleh tingal kapanpun kamu mau" jawab Mathias dengan enteng.
"ahhh jangan bercanda dehhh?!" ujar lea tak percaya dengan nada agak tertawa.
"emang keliatan bercanda ya?" tanya Mathias serius.
"jadi kamu serius?" tanya lea agak gugup.
"ya iya lahh" jawab Mathias sambil tersenyum.
"tapi.. aku takut masa di tempat sebesar ini sendirian, entar ada hantu gimana gara gara ga pernah di tempatin?" ujar lea menatap ke arah langit langit apartemen dengan agak merinding.
"kamu kebanyakan nonton horor deh, terus kamu mau aku disini juga?" tanya Mathias ngasal.
"ya iya... masa aku sendirian, untuk malem ini aja abis itu baru aku putusin?yahhh plisss" mohon lea.
mathias tiba tiba terlihat gugup saat lea memohon untuk dirinya tetap tinggal.
"emmh...ya udah kalo kamu maunya gitu" jawab mathias sambil duduk di sofa.
"ohh iya.. tapi aku ga bawa baju ganti" ujar lea sambil cemberut.
"kamu mandi dulu sana, nanti aku pesenin baju" ucap Mathias.
"ya udah dehhh, aku mandi dulu ya?" jawab lea senang.
...
"ohh iya kamar mandinya dimana?" tanya lea kembali menoleh ke arah Mathias.
"itu di kamar" jawab mathias.
"okeee dehhh" jawab lea berjalan menuju kamar.
meski apartemennya besar namun kamarnya hanya satu, ruang tamu, ruang tv dan dapur.
lea sangat terpukau dengan kamar yang luas dan mewah, bahkan ranjangnya sangat besar muat untuk 8 orang, kamar mandinya juga luas, terdapat wastafel dengan cermin yang lebar untuk skin care an, bat up dan juga shower, toiletnya juga terpisah.
lea senang karena ia bisa mandi air hangat disini, bahkan sabunnya sangat wangi, membuatnya ingin berlama lama di dalam kamar mandi.
beberapa saat kemudian, lea selesai mandi hanya berbalut handuk di tubuhnya, ia tengah berdiri di depan wastafel untuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.
tok tok tok.
Suara ketukan pintu membuat lea agak kaget lalu segera mematikan hair dryernya.
"lea?" panggil Mathias dari luar.
"iyaaa?" jawab lea berjalan untuk membuka pintu kamar mandi.
"iya?" tanya lea stelah membuka pintu.
seketika mathias mendadak terdiam mematung saat melihat lea yang hanya berbalut handuk di tubuhnya.
"ini bajunya ya?" tanya lea langsung mengambilnya dari tangan Mathias.
"ahh iyaa... aku ga tau kamu suka yang mana, jadi aku pesan random aja" ujar Mathias agak gugup.
"ohh gitu, ya udah makasi ya.. aku mau ganti baju dulu" ucap lea lalu menutup pintunya.
Mathias masih mematung di depan pintu lalu mengedipkan matanya berkali kali.
"ada apa denganku?" ucap mathias lalu berjalan keluar dari kamar dan menggelengkan kepalanya.
sementara itu lea yang berada di dalam kamar mandi, ia tengah membuka paket baju yang di pesan oleh mathias.
ia sangat senang melihat dress piyama yang indah yang bahkan belum pernah ia punya, meski terlihat sexy lea begitu menyukainya.
ia mencobanya satu persatu, semua pas di badan lea, namun ada yang kurang.
"tidak ada dalamannya" ucap lea bingung.
lea berfikir ia tidak mungkin meminta kepada Mathias untuk di belikan cd dan bra, untungnya dress ini langsung dengan bra namun tak ada cdnya.
"ya udah lah, lagian untuk hari ini aja, cuman tidur" ucap lea santai lalu berjalan keluar dari kamar mandi.