NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Kakakku

Menikahi Calon Suami Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Judul buku "Menikahi Calon Suami Kakakku".
Nesya dipaksa menjadi pengantin pengganti bagi sang kakak yang diam-diam telah mengandung benih dari pria lain. Demi menjaga nama baik keluarganya, Nesya bersedia mengalah.
Namun ternyata kehamilan sang kakak, Narra, ada campur tangan dari calon suaminya sendiri, Evan, berdasarkan dendam pribadi terhadap Narra.
Selain berhasil merancang kehamilan Narra dengan pria lain, Evan kini mengatur rencana untuk merusak hidup Nesya setelah resmi menikahinya.
Kesalahan apa yang pernah Narra lakukan kepada Evan?
Bagaimanakah nasib Nesya nantinya?
Baca terus sampai habis ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Wajah Nesya sama sekali tak menampakkan kebahagiaan layaknya seorang pengantin yang baru saja di nikahi oleh sang lelaki pujaan. Begitu pula dengan Evan, yang langsung berubah dingin tak seperti apa yang dia tunjukkan ketika di pesta tadi. Dua orang tersebut seperti hanya sedang menjalankan peran sebagai sepasang suami istri saja dan bukan untuk yang sesungguhnya.

Mobil yang membawa sepasang pengantin baru tersebut tiba di sebuah villa yang terletak di perbukitan. Cahaya matahari terbenam menyambut dengan indahnya, Nesya yang sangat menyukai pemandangan alam langsung tersenyum menikmati lukisan dari sang pencipta, ketika dirinya telah berdiri di luar mobil. Dari jarak yang tak begitu jauh dengannya ternyata Evan sempat memperhatikan dirinya, dan terpaku melihat senyuman itu walau hanya sesaat, ketika seorang pengawal membisikkan sesuatu di telinganya Evan langsung pergi meninggalkan Nesya, yang masih dia kira sebagai Narra untuk lebih dulu masuk ke dalam villa tersebut.

Nesya di bawa oleh dua orang wanita yang seusia dengan ibunya, mereka membukakan pintu sebuah kamar lalu meminta Nesya untuk masuk ke dalamnya. Photo pernikahan yang sangat besar menyambut kedatangannya ketika memasuki kamar tersebut, setelah di perhatikan ternyata itu adalah gambar dirinya bukannya Narra yang seharusnya.

“Cih, kapan gambar itu diambil? Lagipula bagaimana bisa mereka tidak melihat diriku yang berbeda dari Kak Narra.” Nesya bergumam dengan sinis sambil menatap photo yang tergantung kokoh di dinding kamar tersebut.

“Nyonya, kami akan membantu Anda melepas gaunnya. Apakah Anda ingin melakukannya di area yang berbeda di sisi kamar ini?” Tanya salah satu pelayan tersebut.

“Nyonya? Cih, memangnya aku sudah tua?” Cicit Nesya di dalam hati.

Nesya menatap pelayan yang berbicara dengannya tersebut, lalu menengok kekiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang lain selain mereka disana. “Disini saja,” sahutnya singkat.

Kedua pelayan pun segera melakukan tugasnya dengan sangat ahli tanpa menyakiti kulit Nesya, namun ketika gaun itu telah lepas, mereka di buat terkejut saat melihat pakaian dalam yang dikenakan Nesya sangatlah norak dan juga terkesan lusuh. Saat itu Nesya hanya mengenakan atasan tank top bergambar kartun dan bawahan model celana short polos. Sejenak kedua pelayan tersebut saling pandang satu sama lain demi menetralisir kan rasa keterkejutan yang teramat, setelah menyaksikan istri seorang Evan yang jauh dari kata elegant yang seharusnya.

“Apa ada yang salah?” Nesya menatap kedua pelayan yang terkejut, karena Nesya menyadari reaksi aneh mereka.

“Tidak ada, Nyonya. Maafkan kami, silakan jika Anda ingin mandi, air hangat sudah kami siapkan,” sahut salah seorang pelayan, awalnya mereka begitu sungkan saat kedatangan Nesya yang cantik dan anggun. Namun, begitu melihat pakaian dalam yang lusuh itu, para pelayan pun seketika memandangnya sebelah mata.

“Terima kasih, bisakah kalian meninggalkanku?” Pinta Nesya.

Salah seorang pelayan bernama Kiki pun menjawab, “Kami akan menunggu disini, Nyonya. Karena barang-barang di dalam kamar ini harus tetap dijaga,” ucapnya, memberikan tatapan curiga pada Nesya.

Nesya paham arti tatapan itu dan dia menjadi kesal. “Apa kamu sedang berpikir bahwa aku akan mencuri disini?”

Kiki terkejut karena Nesya seperti bisa membaca pikiran saja. “Bukan begitu, Nyonya. Maksudku jika ada barang yang hilang dirumah ini maka sebagai pelayan senior akulah yang akan bertanggung jawab, begitu.” Meski dia berkata dengan nada sungkan namun tetap saja menyakiti hati Nesya.

Nesya pun di buat habis kesabarannya. “Keluar kalian sekarang juga! Aku adalah nyonya dirumah ini, ingat?” Sergahnya sambil berkacak pinggang.

Kiki yang merasa Nesya sangatlah rendah itu ingin kembali menolak akan tetapi seseorang telah masuk ke dalam kamar itu dan mengejutkannya.

“Tuan Muda, Anda ada disini?” Kiki langsung menunduk hormat bersama dengan pelayan lainnya.

Evan berdiri dengan gagahnya dan penuh wibawa, jika semua wanita langsung terpikat melihatnya namun tidak dengan Nesya yang saat itu tengah menyamar menjadi kakaknya, Narra.

“Wah, wah, baru beberapa jam resmi menjadi istriku kamu sudah berani membentak pelayan ya,” ucap Evan kepada Nesya dengan sinis.

Kedua pelayan yang mendengar itupun merasa puas dan tak mampu menyembunyikan senyuman licik mereka, semua itu di lihat oleh Nesya, meski dia tak peduli.

“Mereka menuduhku seperti seorang pencuri.” Nesya menyahut dengan nada keras sambil menunjuk wajah kedua pelayan tersebut di hadapan Evan yang sejak tadi terus memperhatikan penampilannya yang lusuh itu.

“Tidak seperti itu, Nyonya. Anda salah paham saja.” Mendadak nada bicara Kiki menjadi lembut, Nesya sampai berdecih melihat perubahan cepat itu.

“Terserah,” sahut Nesya, yang malas berdebat dengan manusia bermuka dua.

“Kalian keluarlah, biarkan istriku membersihkan dirinya.” Suara tegas Evan langsung membuat dua orang pelayan tersebut bergerak meninggalkan kamar.

Saat itu Nesya pun tersadar kalau di dalam kamar itu hanya ada dia bersama dengan lelaki yang sepertinya tidaklah sebaik yang terlihat. Nesya menyadari kalau pakaiannya sangatlah terbuka sehingga dengan cepat dia berusaha menyilangkan kedua tangan ke bagian dada dan perut, berharap bisa menutupi tubuhnya namun jelas percuma.

Melihat gerakan Nesya yang seperti menutupi dirinya itu lidah Evan jadi gatal untuk berkomentar. “Untuk apa berusaha menutupi tubuh lusuhmu itu, bahkan jika aku membuatmu polos pun kamu tidak akan bisa menolaknya.” Nada bicaranya sangat dingin jauh dari kesan lembut.

Nesya pun menjadi curiga dan bertanya-tanya tentang hubungan seperti apa yang sebenarnya di jalankan oleh kakaknya bersama lelaki itu, karena mulut Evan ternyata mengerikan ketika berbicara. “Atau jangan-jangan, dia sudah mengetahui bahwa aku bukanlah Kak Narra?” Seketika itu Nesya menjadi ketakutan.

Ketika Evan terlihat berjalan mendekat, Nesya dengan cepat ingin menghindar. “Aku ingin mandi, menjauhlah karena aku ini kotor.”

Bergegas Nesya berlari kearah kamar mandi yang pintunya sudah terbuka itu. Evan pun tersenyum licik menatap istrinya yang ketakutan kepadanya lalu memilih pergi.

***

Malam harinya, Nesya masih berada di dalam kamar tersebut namun hanya seorang diri dan itu membuatnya cukup lega, sejak selesai mandi dia telah merasakan lapar namun tak berani untuk keluar kamar. Dia takut pada tatapan orang-orang kaya yang seolah mengintimidasi dirinya, apalagi jika harus makan malam bersama dalam satu meja, Nesya sangat sadar diri dari mana dia berasal. Beruntung dia menemukan satu teko air putih dan juga beberapa potong roti diatas meja nakas, sehingga dengan memakan itu bisa sedikit mengurangi perih di perutnya akibat lapar.

Dalam kesendiriannya itu Nesya memutar kembali ingatan tentang kejadian hari ini hingga berakhir menggantikan kakaknya menikah dengan lelaki asing, air mata pun menitik begitu saja membuat roti yang dia kunyah terasa hambar.

Disaat yang bersamaan pintu kamar mulai terbuka dari luar, Nesya terkejut lalu dengan cepat mengusap air matanya. Tidak lupa pada pesan sang kakak yang memintanya menuangkan sebotol cairan di dalam minuman untuk di berikan pada Evan. Nesya sudah menyiapkan segelas air putih yang tersedia diatas meja nakas tersebut namun lupa menuangkan cairan dalam botolnya, sehingga ketika menyadari ada seseorang yang masuk kedalam kamar dia pun bergegas menuangkan cairan tersebut namun karena gugup tangannya sampai bergetar dan sialnya botol itu terjatuh lalu tumpah di lantai.

“Siaaalll!”

1
Adinda
jangan diangguri Evan kalau direbut Orang nangis sepanjangan kamu,lanjut Thor.
Adinda
farel sama syifa aja thor
Indra wijaya
sumpah yah jangan bikin aku penasaran yah thor
Ana Mariana
ceritanya menarik dan tdk berbelit2
Rieya Yanie
jahat sekali narra
Yoh Asakura
Keren banget plotnya.
KnuckleBreaker
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Beby_Rexy: Siang ya, Kak. Makasih udah baca 🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!