Mengisahkan tentang seorang gadis muda yang bernama Mutiara Sanjaya atau biasa di sapa Ara, Ara adalah anak pertama dari seorang pengusaha yang cukup ternama bernama Surya Sanjaya
Ara juga mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Berliana Sanjaya atau biasa di sapa Nana, Nana terlahir dari pernikahan papanya yang kedua. Hal tersebut bisa terjadi karena mama kandung Ara meninggal dunia saat melahirkan dirinya
Suatu malam Ara di jebak oleh mama Tania dan Nana menyebabkan dia harus kehilangan kehormatan nya dengan laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal
Pria tersebut adalah Raditya Mahardika seorang CEO muda yang paling di segani di kota tersebut
Hasil hubungan satu malam tersebut membuat Ara mengandung seorang anak yang menjadi kekuatan bagi dirinya, di awal kehamilannya Ara pun merasa sangat terpuruk tetapi orang di sekitarnya membuat dia bangkit kembali
Apakah takdir akan mempertemukan kembali dirinya dengan sang pria pada malam itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Keputusan
Bam... Suara pintu kamar tersebut tertutup dan dengan cepat Ara meninggalkan hotel tersebut, Adit pun mulai terbangun dari tidurnya karena mendengar suara pintu yang tertutup. Dia pun mencoba melihat ke sekeliling kamar untuk memastikan dan ternyata benar wanita yang dia cari sudah tidak berada di sana
"Jadi maksudnya perempuan itu kabur dari saya? gimana juga ini pengalaman pertama saya melakukan hal itu"
"Keterlaluan saya seorang Raditya Mahardika di campakkan oleh seorang perempuan setelah berhubungan intim, tunggu aja sampai saya bisa tangkap kamu saya akan buat perhitungan sama kamu"
Adit langsung meraih ponselnya dan menghubungi seseorang
"Selamat pagi pak"
"Pagi, sekarang juga kamu datang ke hotel kita bawain saya pakaian ganti"
"Baik pak"
"Sekalian kamu cari info, siapa perempuan yang ada di dalam kamar saya semalam?"
"Baik pak"
Adit langsung memutuskan sambungan teleponnya sambil tersenyum tipis
Malam panas antara dirinya dan Ara bisa terjadi karena perbuatan salah satu sahabatnya, malam itu Adit bersama kedua sahabatnya menghabiskan waktu di sebuah karaoke. Salah satu sahabat Adit memasukkan obat perangsang ke dalam minuman Adit
Adit pun langsung menghubungi seseorang setelah beberapa kali akhirnya orang di seberang sana mengangkat panggilan dari Adit
"Apa sih Dit? ya ampun masih jam berapa ini?" dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Siapa yang ngerjain gw semalam?"
"Ngerjain apa sih Dit ga ngerti gw si Emon kali"
"Berani banget dia masukin obat ga jelas ke minuman gw!!"
"Gila si Emon dia beneran ngerjain Adit"
"Ga tau gw Dit, udah akh gw masih mau tidur kepala gw masih pusing" orang di seberang sana memutuskan sambungan teleponnya
"Wah udah berani dia matiin telpon gw!!" menggengam erat ponselnya
Adit berusaha menghubungi temannya yang satu lagi tetapi keadaan ponselnya saat itu tidak aktif
"Keterlaluan bercanda lu sekali ini Emon, prinsip yang gw pegang selama ini akhirnya patah. Dan sekarang harga diri gw di buat hancur sama perempuan itu"
Ara menaiki sebuah taksi dengan perasaan yang bercampur aduk saat itu, ada perasaan sedih dan takut yang bercampur aduk menjadi satu. Dia sedih karena harus kehilangan kehormatan yang selama ini telah dia jaga hanya untuk Dion saat nanti mereka menikah, dan ada perasaan takut karena dia yakin sebuah masalah yang sangat besar sudah menanti dirinya di kediaman keluarga Sanjaya
"Aku harap kak Dion bisa mendengarkan penjelasan dari aku, aku ga akan perduli semua pandangan semua orang aku hanya perduli tentang pandangan kamu kak. Karena cuma kamu penguat hati aku"
Sedangkan di kediaman keluarga Sanjaya semua orang sudah berkumpul termasuk Dion ada di sana, mereka semua menunggu kehadiran Ara di tempat itu dengan perasaan yang berbeda di dalam hatinya
Tuan Surya dengan amarahnya yang sudah memuncak karena dia menganggap bahwa Ara sudah membuat malu nama baik keluarga, Sedangkan mama dan adiknya tertawa bahagia di dalam hatinya karena Ara tak kembali dan entah kemana. Hanya Dion di sana yang merasa cemas dan berharap Ara akan baik-baik saja
"Kamu di mana sih Ara? dari semalam aku tungguin kamu di sini. Aku yakin mereka ga ada satu pun yang perduli sama kamu, bahkan di saat kamu menghilang dan ga bisa di hubungi mereka tetap bisa tidur dengan tenang. Aku janji setelah ini semua berlalu secepatnya aku akan segera jadikan kamu istri aku"
Tetapi janji yang di ucapkan Dion di dalam hatinya hanya tinggal sebuah janji belaka, karena Dion lupa bahwa hati bisa berubah dalam sekejap karena sesuatu yang terlihat seolah nyata. Dan akan menjadi sebuah penyesalan bagi dirinya seumur hidupnya
Ara pun sudah tiba di kediaman keluarga Sanjaya, karena dia tak memegang uang sama sekali dia pun meminjam uang kepada sang penjaga gerbang untuk membayar ongkos taksi. Sang penjaga gerbang sudah memandangi Ara dengan perasaan iba karena dia tau Ara adalah anak yang baik
"Ya ampun kenapa penampilan non Ara bisa begitu? pasti nanti non Ara bakal kena masalah di dalam. Jadi ga tega lihatnya"
"Nanti aku ganti ya mang uangnya"
"Gampang itu sih non, tapi semalam non Ara dari mana kenapa ga pulang ke rumah?"
Ara pun hanya bisa membalas dengan senyuman getir
"Aku masuk dulu ya mang"
"Hati-hati ya non"
"Aku tau kok maksud mamang, tapi aku udah siapin hati aku mang"
Ara mulai memasuki kediaman mewah keluarga Sanjaya dengan tubuh yang bergetar, rumah mewah tersebut langsung berubah bak sebuah sesuatu yang sangat menyeramkan di dalam pandangan Ara
Ara masuk ke dalam rumah tanpa mengeluarkan sedikit pun suara, dia langsung menuju ke tangga untuk ke naik lantai dua di mana kamarnya berada. Tiba-tiba saja suara yang amat dia kenal memaksa dia untuk menghentikan langkahnya
"Dari mana kamu semalaman ga pulang?" penuh penekanan dan tatapan membunuh
Ara membalikkan tubuhnya dan kedua bola matanya membulat dengan sempurna, Ara terkejut karen Dion sang kekasih pun ada di sana. Dengan berat hati dia melangkahkan kakinya menuju ke arah ruang tamu di mana semua orang sedang berkumpul, pandangan mata Ara selalu tertuju ke arah Dion dan dia pun dapat melihat tatapan kecewa dari mata Dion pada saat itu
"Aku ga akan perduli sama sekali mereka percaya atau ga kak sama aku kak, aku cuma berharap kamu bisa percaya sama aku minimal tolong dengar penjelasan aku dulu. Aku ga akan pernah berkhianat dari kamu kak, tapi kalo kamu ga bisa lakuin itu. Aku akan pergi dari sini selamanya," menatap penuh harap ke arah Dion
"Maaf pah semalam aku merasa ga enak badan, terus mama buka kamar supaya aku bisa istirahat tapi aku juga ga tau tiba-tiba..."
"Kamu ngomong apa sih Ara? mama juga semalam khawatir dan cari kamu. Kok kamu jadi salahin mama"
Ara tak dapat menyelesaikan penjelasannya karena langsung terpotong oleh ucapan mama Tania, Ara hanya bisa terdiam dan menatap tajam ke arah mama Tania. Dan tiba-tiba saja plak.. Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat mulus di pipi Ara
"Apa kamu pikir semua orang yang ada di sini adalah orang bodoh? apa kami ga bisa liat baju yang kamu pakai itu baju seorang laki-laki? apa kamu kira kami ga bisa lihat leher kamu yang penuh tanda menjijikan itu?"
Keributan besar pun terjadi di rumah mewah itu, dan akhirnya Ara pun membuat keputusan untuk keluar dari rumah mewah itu tanpa ada rasa ragu sedikit pun. Karena satu-satunya harapan yang dia miliki memilih untuk tidak mendengarkan penjelasan darinya terlebih dahulu
smgt trs
tapi jgn terlalu baik.sb klau lemah dgn mudah nya kamu di tindas. jadi lah wanita yg kuat di mata mereka. aku sbgai wanita ibu tunggal akan mendukung mu. smgt thor
1 malam bersama dan berdekatan wajah pun gk tau. waktu berciuman psti kan ttp wajah nya. dunia novel mmg nyleneh. smgt ae thor