Tiffany adalah seorang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun.
Dirinya terpaksa menerima tawaran pernikahan akibat keluarganya yang terlilit hutang yang cukup besar kepada keluarga Revando.
Revando adalah seorang COE tampan yang berusia 30 tahun, Revando merupakan seorang pengusaha muda yang sangat sukses, karena usia Revando yang saat ini lumayan dewasa dirinya terus di paksa menikah oleh orangtuanya, karena tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya terpaksa Revando harus segera mencari pasangan hidupnya.
Akankah jodoh yang dicari oleh Revando lebih baik dari yang dipilihkan oleh orangtuanya ???
"Haruskah aku menikah di usia ku yang masih sangat muda ini ???" ujar Tiffany.
"Haruskah aku menerimanya sebagai calon istri ku ???" ujar Revando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fiting Baju
Semua usaha yang dilakukan oleh Tiffany untuk bisa lolos dari sekretaris Jang semuanya sia sia dan kini Tiffany hanya bisa pasrah, selama didalam perjalanan menuju ke Butik wajah cantik Tiffany terlihat sangat sedih, mata indahnya mulai berkaca-kaca seperti ingin meneteskan air mata dan ditambah dengan pandangan mata yang terlihat sangat kosong sambil menatap kearah luar kaca jendela mobilnya.
Waktu yang di tempuh untuk sampai ke Butik kurang lebih 30 menit, Tiffany dan sekretaris Jang tiba lebih dahulu ke butik dari Revando.
"Silahkan turun nona " ujar sekretaris Jang sambil membukakan pintu mobilnya.
Tiffany pun langsung turun dari mobil itu tak lama Tiffany turun dari mobilnya, Revando pun tiba di butik tersebut.
Mereka yang masih berdiri di depan parkiran Butik langsung di sambut dengan ramah oleh Jecky sang desainer terkenal yang akan merancang busana baju pengantin mereka nantinya.
"Halo selamat datang pak Revan, akhirnya bapak menemukan belahan jiwanya juga, gadis beruntung mana itu pak " ujar Jecky sang desainer perancangan busana pengantin Revando & Tiffany nanti.
"Iya mas Jecky alhamdulillah akhirnya saya sudah menemukan belahan jiwa saya, ini dia mas Jecky calon istri saya Tiffany namanya" ujar Revando sambil memperkenalkan Tiffany.
"Aduh Cantik sekali, Tiffany kamu termasuk wanita yang sangat beruntung karena kamu di cintai oleh sesosok pria yang sempurna seperti pak Revando" ujar Jecky.
"Haha" Tiffany hanya bisa pura pura tersenyum di depan desainer Jecky.
"Ayo ayo silakan masuk soalnya panas di luar" ujar Jecky lagi sambil mempersilahkan mereka berdua masuk ke dalam butiknya.
Mereka bertiga pun akhirnya masuk ke dalam Butik.
"Mari kita mulai mengukur baju pengantinnya, kita mulai dari pak Revando terlebih dahulu aja ya " ujar Jecky dengan penuh semangat.
"Baiklah dari saya dulu ya " ujar Revando.
Revando pun mulai bersiap siap mengukur baju pengantinnya.
"Mas Jecky maaf mengganggu sebentar, toilet di sini ada di sebelah mana ya mas " tanya Tiffany.
"Oh toilet ya neng, Belok kanan terus lurus aja" jawab Jecky yang saat itu sedang mengukur baju Revando.
"Okey makasih ya Mas" jawab Tiffany yang lalu bergegas menuju ke kamar mandi.
Tiffany pun akhirnya menemukan toilet tersebut, setelah selesai.
"Apakah di sekitar toilet ini tidak ada jalan menuju keluar!! " ujar Tiffany sambil melihat ke sekelilingnya.
Disaat Tiffany penuh kebingungan tiba-tiba ia melihat sebuah cahaya kecil yang berasal dari pintu yang terletak di ujung ruangan.
Tiffany pun mulai mendekati pintu tersebut dengan perlahan lahan.
Hingga sampailah Tiffany tepat di depan pintu tersebut, matanya mulai melirik ke arah kiri dan kanan merasa suasana sedang aman tanpa berfikir panjang lagi Tiffany pun langsung kabur melarikan diri.
Sedangkan di sisi lain Revando yang mulai merasa sedikit curiga karena sudah hampir 15 menit Tiffany pergi ke toilet dan belum juga kembali.
...
"Kenapa Tiffany begitu lama" ujar Revando di dalam hatinya.
Karena sudah menunggu hampir 15 menit lebih Tiffany belum juga kembali akhirnya Revando memutuskan untuk pergi menyusul Tiffany ke toilet.
"Tiffany.. Tiffany... " sambil mengetok pintu toilet Revando memanggil Tiffany.
Sudah hampir 10 kali Revando memanggil nama Tiffany dari luar pintu toilet.
Karena tidak ada jawaban dari Tiffany dengan terpaksa Revando mendobrak pintu toilet.
"Break Break" suara dobrak kan pintu.
Terbukalah pintu toilet tersebut, Revando pun langsung masuk ke dalam toilet tersebut, Revando memeriksa seluruh ruangan yang ada di dalam toilet tersebut dan hal hasilnya Tiffany tidak di temukan di seluruh ruangan toilet tersebut.
"Ahh Sial" ujar Revando sambil menonjok dinding toilet.
Revando pun akhirnya pergi meninggalkan toilet tersebut ketika Revando keluar dari dalam toilet ia melihat ada sebuah pintu yang telah terbuka, Revando pun langsung menuju ke arah pintu tersebut.
...
"Kemana perginya gadis itu, di mana saya harus mencarinya tapi sepertinya dia masih belum terlalu jauh" ujar Revando dengan begitu marah.
Dan Revando pun langsung memerintahkan sekretaris Jang untuk segera membantunya mencari Tiffany.
Revando dan sekretaris Jang mulai berpisah mencari Tiffany di sekeliling area butik, melihat tidak ada lagi bayang bayang Tiffany di sekitar butik Revando terlihat begitu marah sekali.
"BUKK" Bunyi Revando menendang batu batu di jalanan.
"Gadis Kecil Nakal', ke arah mana lagi saya harus mencarinya" ujar Revando dengan begitu marah.
...
Sedangkan di sisi lain, Tiffany terus berusaha berlari dengan sekuat tenaganya tanpa menoleh ke arah belakang sedikitpun, merasa dirinya sudah berlari cukup jauh Tiffany merasa sedikit lega, Tiffany mencoba beristirahat sejenak, Tiffany yang saat itu sedang berdiri di pinggiran jalan sambil membungkukkan sedikit badannya ia pun berkata :
"Ya Tuhan Sungguh capek sekali, sepertinya aku berlari sudah cukup jauh, Ya Tuhan semoga saja dia tidak dapat menemukan ku kembali " ujar Tiffany dengan nafas yang ngos ngosan.
Merasa lelahnya sudah sedikit berkurang Tiffany pun melanjutkan perjalanannya kembali.
Rasa Cemas dan juga Takut masih terlintas di benaknya Tiffany, perasaan takut jika dirinya nanti ditemukan oleh Revando, akan tetapi Tiffany terus berusaha untuk berlari dengan sekuat kuatnya.
Entah apa yang terjadi, Tiffany tiba tiba saja menghentikan langkah lariannya.
...
"Brak " Tiffany sepertinya sedang menabrak sesuatu.
"Awh Sakit " ujar Tiffany sambil menggosok gosok kepalanya.
"Maaf maaf ya saya sungguh nggak sengaja" ujar Tiffany lagi sambil menoleh kearah bawah.
"Hem!! gimana rasanya cepek ya habis berlari larian terus begitu" ujar Revando dengan tatapan mata yang begitu tajam.
"Kok kamu bisa tau sih kalau saya dari tadi berlari larian" ungkap Tiffany yang masih terus saja melihat lihat ke arah belakang.
Dan dengan penuh keberanian Tiffany memberanikan diri untuk menatap seseorang yang ia tabrak barusan dan bertapa terkejutnya pula ia saat melihat orang tersebut.
"Oh Ya Tuhan" ujar Tiffany dengan begitu Takut seluruh tubuhnya bergetar ketakutan dan tatapan matanya terlihat berkaca kaca dan dirinya pun tak mampu lagi untuk berkata kata.
Dengan tatapan mata yang begitu tajam Revando langsung memegang kedua tangan Tiffany dengan sangat kencang dan iapun berkata :
"Jangan pernah sekali-kali nya kamu berfikir untuk bisa lolos dari saya, kamu nggak akan pernah bisa lolos dari saya, sekuat apa pun usaha yang kamu lakukan untuk bisa lolos dari saya itu semua akan jadi sia sia, Apa Kamu Mengerti..! " ungkap Revando dengan begitu marah.
"Ayo cepat ikut saya kembali ke Butik " ujar Revando sambil menarik tangan Tiffany.
Dan akhirnya Revando dan Tiffany tiba kembali di Butik Mas Jecky.
...
"Pak Revando sama mba Tiffany So Sweet banget deh,, pulang dari toilet aja barengan" ujar Jecky.
"Tiffany boleh kita lanjut lagi fitting baju ya say" ujar Jecky lagi.
Sambil menganggukkan kepalanya Tiffany mulai mendekati Jecky, Siap tidak siap Tiffany harus melakukan fitting baju pengantinnya, Tiffany tidak punya pilihan lain selain melakukannya jika tidak Revando akan marah besar dan akan mengancam dirinya dan juga keluarganya.
"Okey kita mulai ya, kita mulai mengukur dari bagian tangannya terlebih dahulu, Haduh neng kenapa kamu keringat dingin kayak gini, atau jangan jangan kamu sudah nggak sabar lagi ya mau pakai baju pengantin ini" ujar Jecky dengan bercanda.
"Haha bukan begitu Mas, saya hanya kurang sehat badan saja" jawab Tiffany dengan lesu.
Beberapa menit kemudian...
"Okeey selesai" ujar Jecky yang telah selesai mengukur baju Tiffany.
"Terima kasih Mas Jecky" ungkap terima kasih Tiffany kepada Mas Jecky.
"Mas Jecky kira kira butuh waktu berapa lama baju ini akan selesai" tanya Revando.
"Pak Revando tenang aja dalam waktu satu minggu ini baju pengantin ini pasti sudah selesai" jawab Jecky.
"Baguslah kalau begitu" jawab Revando sambil tersenyum.
Bersambung...
Assalamualaikum...
Sobat setia 💞Mendadak Dinikahi CEO Sombong 💞 Jangan lupa untuk terus dukung karya ini dengan cara Like dan tinggalkan komentar yang positif supaya karya ini menjadi lebih baik lagi ya sobat.
Terimakasih 🙏😊