Raisa cukup kaget saat mertuanya menyurunya menjadi ibu susu keponakannya sendiri anak dari adik suaminya. apakah Raisa menyetujuinya atau menolaknya?..
*******************************
"milikmu enak sekali beda jauh dengan milik istriku" pujinya kala milik mereka telah menyatu, membuat wanita yang dibawahnya tersenyum bangga " aku ingin setiap hari kita melakukan ini" ucapannya lagi sambil mulai menggoyangkan pinggulnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
" honey. Ayo masuk" Ujar bosnya sambil menarik tangan Hani dengan tidak sabar membuat Hani tersenyum lebar.
"Sabar dong pak" ujarnya manja.
Hani yang sudah benar-benar masuk kedalam kamar hotel dikejutkan dengan pasangan paruh baya yang ada di ruangan bosnya. Dari penampilan sepertinya mereka bukan orang pribumi.
" Mereka siapa pak" tanyanya penasaran bukankah bos-nya itu mengajaknya ke hotel untuk main ani-ani. Kenapa harus mengundang Nini-nini dan aki-aki.
" Mereka yang akan kasih kamu uang seratus juta, asal kamu bisa memuaskan mereka" ujar bosnya sambil tersenyum. Mendengar ucapan bos-nya itu rahang Hani hampir terjatuh.
" Gila aja gue Harus muasin Nini-nini sama aki-aki" pikirnya
" Pak! Saya ini masih normal, saya masih doyan batangan" Ujarnya geram sambil menahan emosi yang diakibatkan oleh ulah bos-nya .
" Kalau kamu minta sepuluh ribu, sekarang juga saya kasih. kamu kan mintanya seratus juta?." Ujar si bos kesal karena karyawannya itu banyak maunya " Asal kamu tahu uang seratus juta itu bisa dapat perawan bahkan artis" Ujarnya sedikit merendahkan harga diri Hani.
" Sialan sibotak.. fefe gua dihargai sepuluh ribu! Kaya punya dia gede aja, gw juga ga doyan punya Luh.. kalau lu gak punya duit mah. Dasar bos kere" makinya pada orang yang tengah menyapa dua orang paruh baya itu
" Dipikir-pikir bener juga kata si botak, duit seratus juta itu gede, jadi ga mungkin dia ngasih cuma-cuma, ya sudahlah, udah kepalang tanggung udah nyampe sini" pikirnya lagi
Akhirnya Hani pun menyetujui nya demi keinginannya membuat pesta pernikahan yang sangat mewah, biar orang yang iri padanya mati berdiri.
Sekarang Hani sudah ada dibawah selangkangan wanita paruh baya, yang sudah tidak mengenakan apa-apa layaknya bayi mungil. " Gila nih Nini-nini, jembute rewok temenan" ujar Hani tanpa suara menatap kearah kerang raksasa milik si nenek. Hani menelan ludahnya susah payah bukan karena dia sudah bernafsu melainkan nggilani. Ini kali pertamanya dia menghadapi hal memalukan seperti ini.
" Ayo sayang cepat" ujar wanita itu dengan bahasa yang tidak Pasih. " I-iyah nyonya " Ujarnya gagap Sambil mendekatkan bibirnya. Baru bibirnya menyentuh milik wanita itu, Hani mendadak mual dan ingin muntah kalau tidak diingatkan oleh bosnya mungkin dia sudah muntah di fefe wanita itu.
" Hani seratus juta" ujar bosnya sambil menahan tawanya karena geli melihat tingkah Hani yang biasanya seksi jika diatas ranjang. Tapi kini seperti orang yang sedang ngidam sedikit-sedikit mual sedikit-sedikit ingin muntah.
Hani membayangkan bagaimana para pria bisa bertahan lama dibawah sana, sedangkan dirinya yang baru hendak menempelkan bibirnya saja sudah mencium, semua bau disana.
Sedangkan wanita yang sudah mengangkang dari sepuluh menit yang lalu kini kesabarannya sudah habis karena orang dibawahnya seperti sedang menghinanya. Dia hendak bangun membuat Hani kalang kabut uang seratus juta sebentar lagi akan ada ditangannya, tapi akan melayang kalau dia tidak segera memberikan kepuasan kepada wanita itu.
" Nyonya maafkan saya ini pertama kalinya saya melakukannya. Jadi tolong anda jangan marah saya janji akan memberikan service yang membuat anda ketagihan" Ujarnya sambil memegangi kaki wanita itu, agar tidak Pergi. Membuat wanita itu menghentikan gerakannya. " Ok. Ini kesempatan terakhir kamu, kalau kamu bikin saya kecewa, saya tidak akan membayar sepeserpun." Ujarnya membuat Hani membeku mendengar ucapan wanita itu.
Tanpa ba-bi-bu Hani langsung menyambar Milik wanita itu membuat wanita itu mengerang saat lidah Hani menusuk benda kenyal itu. Gerakannya menyapu, ucapan wanita itu yang tidak akan membayarnya sepeserpun membuat Hani, menghilangkan rasa jijik nya dan kini berganti dengan Hani menikmati permainannya dimilik wanita itu. Baru pertama kalinya Hani bermain dengan sesama jenis. Tidak buruk juga pikirnya dia menyentuh tiap titik yang menurutnya akan membangkitkan gairah. Karena pria-pria yang selalu bersamanya slaltu mengeksplor intinya sehingga dia tau titik-titik sensitif pada dirinya jika disentuh.
Sekarang dia menerapkannya pada wanita itu membuat wanita itu kelojotan seperti cacing kepanasan. Entah mengapa melihat wanita itu menikmati setiap permainannya, membuat Hani tambah semangat rasa jijik dan rasa bau yang tadi menusuk hidungnya sudah tidak ada lagi mungkin dikarenakan hidung Hani sudah buntu makanya tidak mencium bau apapun.
Hani memasukkan jari-jarinya ke dalam milik wanita itu membuat wanita itu merem melek menikmati permainan Hani hingga menjerit keenakan. tentu saja Hani sangat lihai melakukannya karena dia sudah sering memasukkan jari-jarinya ke miliknya sendiri.
Bos botak dan suami wanita itu yang tadi hanya menonton kini mulai ikut terangsang dengan permainan wanita beda usia yang ada didepannya. Perlahan pria tua itu mendekat dan kini berdiri dibelakang Hani yang sedang menungging hingga miliknya terjepit. Menjadi pemandangan yang indah bagi pria paruh baya yang sudah tidak bisa menahan hasratnya kepada wanita muda yang ada didepannya. Dia mulai mengelus-elus bokong Hani membuat Hani mendesah dalam himpitan selangkangan wanita tua itu.
Hani mangkin gencar menyodok inti wanita itu, membuat si wanita gemetar dan mendapatkan pelepasannya hingga cairan kental membasahi mulut Hani yang belum sempat ia tarik membuat Hani terbatuk-batuk. Sedangkan pria yang dibelakangnya mulai menyodok nya membuat Hani mendesah sehingga cairan wanita tadi sampai tertelan. milik si pria itu beberapa kali terlepas karena ukurannya cukup pendek akhirnya Hani membalikkan tubuhnya. Kini ia dalam posisi berbaring, pria itu langsung menghujam Inya dengan sangat brutal.
Walaupun sering meleset saat miliknya keluar masuk, yah lumayan lah anggap saja lagi main sama titisan kakek Sugiono. Sedangkan bos botak langsung menindih wanita paru baya itu, dan memainkan miliknya ditempat yang tadi Hani jilati. Membuat wanita paruh baya itu ngos-ngosan karena ditindih tubuh gempal bos botak.
Setelah selesai melayani dua costumer nya Hani langsung pulang dengan membawa uang yang sudah disepakati oleh mereka bahkan mereka pun menambahkan uang tip nya karena pelayanannya sangat memuaskan.
" Kamu dari mana Jam segini baru pulang?" Tanya Angga, saat Hani baru membuka pintu. Yang hanya dapat jawaban. " Uwek-uwek" perut Hani terasa mual dan ingin muntah.
" Ambilin air" perintah Hani, akhirnya Angga pun menurutinya mengambilkan air untuk Hani minum. " Ini minum" Angga mengambilkan air hangat dari dispenser yang langsung diminum habis oleh Hani. " Kamu habis makan apa? Sampai mual begitu " tanya Angga sambil meraih gelas kosong dari tangan Hani. Membuat Hani menatap kearahnya sambil matanya setengah sipit, sebelum menjawab pertanyaan Angga.
"Sashimi" Ujarnya asal. yang masih menahan mual. " Pantes. Lagian ngapain kamu makan, makanan mentah?. Kayak gada makanan lain aja" ujar Angga geleng-geleng kepala
" Udah jangan banyak ngomong, cepat bikinin teh lemon anget" perintahnya yang langsung lari kekamar mandi.
" Ckk .. iya-iya " Angga langsung pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan Hani.
Sedangkan Hani sedang muntah-muntah dikamar mandi. " Aduh sialan tuh nenek-nenek, makan apa tuh orang, nyampe gw mabok fefe gini" makinya " kalau gak demi duit sama pesta mewah gak bakalan gw mau ngelakuin ini" Ujarnya. karena gengsi membuatnya rela mengorbankan harga dirinya.