NovelToon NovelToon
Bukan Gadis Culun Biasa

Bukan Gadis Culun Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Nikah Kontrak / Pernikahan rahasia
Popularitas:80k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Malam itu Lily gadis polos dan culun yang bekerja sebagai room service disebuah hotel mengalami nasib naas karena diperkosa oleh seorang pria yang sedang mabuk namun siapa sangka itu justru membuatnya terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa cinta hanya demi status bayi dalam kandungannya agar tidak menjadi anak haram seperti dirinya dan setelah bayinya lahir ia ditendang begitu saja dari keluarga Wilson, keluarga kaya raya di kotanya hingga membuatnya terpaksa berpisah dari bayinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~20

"Saya sudah mencari tahu riwayat perjalanan nona Lily akhir-akhir ini dan dari CCTV yang saya dapatkan beliau bertemu dengan tuan Xavier disebuah cafe karena nona Lily tak sengaja menumpahkan minuman pria itu,"

Tuan Miller menjelaskan hasil penyelidikannya dan ia yakin jika Lily bukanlah mata-mata seperti yang disangkakan oleh bosnya tersebut.

"Dan sepertinya tuan Xavier memanfaatkan hal tersebut untuk membuat nona Lily mau menemaninya menemui anda, sepertinya kita harus sedikit berhati-hati karena saya rasa pria itu mengetahui hubungan anda dengan gadis itu saat ini." imbuh pria lagi memperingatkan karena ia tahu Xavier takkan semudah itu menggandeng seorang wanita sembarangan jika tanpa maksud dan bermanfaat baginya, jadi ia pikir pria itu tahu apa yang membuat bosnya merasa kesal.

"Dasar licik," Alexander langsung menggeram namun tanpa pria itu sadari perbuatannya kepada Lily justru lebih licik lagi.

"Baiklah, mulai sekarang awasi terus gadis itu selepas pulang dari kantor karena aku tidak mau ba ji ngan itu mengambil kesempatan lagi!" imbuhnya lagi, sebagai sesama pria tentu saja ia mengetahui jika Xavier juga sedikit tertarik dengan Lily.

"Baik tuan anda jangan khawatir," sahut tuan Miller meyakinkan.

"Oh ya ini pakaian nona Lily yang anda minta," imbuhnya seraya menyerahkan sebuah paper bag padanya.

Alexander mengambilnya kemudian kembali menaiki anak tangga sembari bersiul kecil dan itu membuat tuan Miller sedikit terkejut mendengarnya karena sepertinya mood bosnya terlihat baik pagi ini dan saat menghadapi masalah pun juga terlihat tenang tidak seperti biasanya yang selalu meledak-ledak. Sebenarnya bosnya sudah lama mengidap gangguan bipolar, emosinya tak pernah stabil dan mungkin itu karena tekanan dari sang ayah agar ia selalu menjadi sempurna dan juga pemenang sejak kecil sementara kasih sayang tak pernah ia dapatkan lagi semenjak ibunya pergi bersama pria lain.

"Semoga anda selalu bahagia tuan." gumamnya lantas berlalu duduk diatas sofa, membaca surat kabar sembari menikmati kopi hangat di pagi itu.

Kini Lily yang baru keluar dari kamar mandi mendapati Alexander masuk dengan membawa sesuatu di tangannya dan ia pun hanya meliriknya sekilas.

"Pakailah, setelah sarapan sopir akan mengantarmu!" perintah pria itu seraya menyerahkan paper bag tersebut padanya.

Lily tak menjawab, setelah mengambilnya ia kembali masuk ke dalam kamar mandi namun saat hendak keluar ia mendengar samar-samar Alexander sedang berbicara di telepon.

"Sayang semalam kamu kemana, aku benar-benar mengkhawatirkan mu?" ucap Victoria dari ujung telepon.

"Aku baik-baik saja dan Miller bilang kamu juga baik-baik saja bukan?" sahut Alexander seraya menatap taman dari jendela kamarnya.

"Syukurlah, sekarang kamu dimana? apartemen? atau Mansion ayahmu, aku datang kesana ya?" mohon Victoria kemudian.

"Aku sedang sibuk," sahut Alexander singkat tak perduli tunangannya itu merengek.

"Tapi sayang kamu sibuk apa bukankah ini hari minggu?"

Victoria terdengar mulai melayangkan protes namun saat mendengar pintu kamar mandi ditutup Alexander langsung menoleh.

"Nanti bicara lagi," ucapnya lantas mengakhiri panggilannya sepihak.

Dilihatnya Lily mengambil tas diatas meja yang baru ia bawa setelah Miller menemukannya lalu gadis itu nampak menghubungi seseorang dengan ponselnya.

"Tolong jemput saya nanti alamatnya ku kirim!" ucapnya kepada sebuah layanan taksi.

"Sudah ku bilang sarapan dahulu nanti sopir yang akan mengantarmu pulang," potong Alexander. Gadis dihadapannya itu benar-benar keras kepala pikirnya.

Lily hanya menatapnya sinis kemudian segera berlalu pergi begitu saja dan menutup pintunya dengan sedikit kasar, pria itu benar-benar bermuka tembok karena sedikit pun tak merasa bersalah setelah apa yang diperbuatnya padanya

Sesampainya dibawah ia melihat tuan Miller beranjak dari duduknya saat melihatnya. "Nona Lily," ucap pria itu namun Lily hanya menatapnya datar lalu melewatinya begitu saja.

"Nona Lily, tunggu!" tuan Miller pun langsung mengejarnya namun Lily berhenti dan menatapnya tajam.

"Berhenti, jangan ikuti aku!" tegasnya lalu setelah itu segera berlalu pergi mengingat taksi yang sebelumnya ia pesan telah menunggunya didepan.

Dilihatnya untuk terakhir kali rumah mewah itu lalu ia meminta sopir taksi untuk segera meninggalkan tempat tersebut yang sepertinya kediaman pribadi bosnya.

Tuan Miller nampak menghela napasnya saat melihat kepergiannya padahal diluaran sana banyak wanita yang mengejar-ngejar bosnya namun gadis itu justru menolaknya mentah-mentah. Sementara Alexander yang melihat kepergian Lily dari jendela kamarnya nampak sinis, semalam saat terjadi pemadaman lampu di pesta pertunangannya ia langsung membawa gadis itu pergi dan juga sengaja memukul tengkuknya agar tak meronta ketika ia bawa pergi dari sana.

Kejam memang tapi begitulah seorang Alexander rela melakukan apapun demi mewujudkan keinginannya tak perduli harus menyakitinya sekalipun, ia seorang pengontrol dan akan murka jika semua orang tak mau menurut padanya.

Kini Lily yang baru sampai apartemennya segera mengobati pergelangan tangannya yang memar akibat tadi ia terus meronta ketika Alexander menyentuhnya hingga membuat ikatan di tangannya menggores kulitnya sendiri, ia merasa sangat jijik setiap kali melihat pria itu begitu menikmati tubuhnya.

Haruskah ia pergi jauh dari sini? lalu bagaimana dengan nama baik kampusnya nanti? namanya pun juga pasti akan di black list di perusahaan manapun yang terafiliasi dengan perusahaan bosnya tersebut.

"Tidak, aku tidak bisa bertahan seperti ini bukankah bekerja tidak selalu harus di perusahaan? aku bisa buat usaha sendiri nanti," gumamnya karena ia yakin bosnya takkan melepaskannya sampai pria itu merasa bosan lalu mencampakkannya.

Setelah memutuskan pergi Lily pun segera mengemasi barang-barangnya namun tiba-tiba ia merasakan perutnya mulai kram hebat.

"Ke-kenapa tiba-tiba sakit sekali?" gumamnya seraya memegang perutnya bahkan sakitnya sampai menjalar ke kakinya.

Tak berapa lama ia merasakan sesuatu mengalir di pahanya dan saat ia lihat sebuah darah nampak mengucur ke kakinya. "A-ada apa denganku?" gumamnya mulai ketakutan.

Apa ia tiba-tiba haid? kenapa darahnya banyak sekali? karena khawatir setelah memakai pembalut ia pun segera memesan taksi untuk pergi ke dokter, berjalan tertatih masuk ke dalam rumah sakit lalu mendatangi sebuah ruangan dokter ginekologi.

"Nona, apa sebelumnya kamu berhubungan intim dengan suamimu atau kekasihmu?" ucap sang dokter setelah mengeceknya, pandangannya sesekali ke layar monitor dan sebelah tangannya menggerakkan sebuah alat diatas perut gadis itu.

Lily langsung menelan ludahnya, bagaimana dokter itu bisa tahu pikirnya. Tadi pagi Alexander memang kembali menidurinya dan entah kenapa pria itu melakukannya dengan penuh amarah jadi setiap gerakan ia rasakan sedikit kasar, jadi apa itu yang membuat perutnya tiba-tiba sakit?

Lily pun terpaksa mengangguk kecil karena berbohong pun percuma. "Lalu apa yang terjadi dengan saya dok? apa saya sedang haid?" ucapnya ingin tahu.

1
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
kapokkkkk 🤭 lebih baik kamu diam lun,tahu apa kamu dengan perusahaan. tahumu cuma foya2 kan! lebih baik kamu diam saja. daripada kamu di terkam sama alex 🤣
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Wess wesss mulai mulai, nih orang sepertinya juga bisa masuk team lambe domble. sok kevoo dan ngurusi masalah yang bukan ranahnya 😏
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
ini kan perusahaan besar...masa main usir2 gituu karyawannyaa.
biasanya ke HRd duluu klu ada sesuatu ga demo2 bgitu
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
uhuy dapat juga ya Klian MBG🤣🤣 selamat menikmati, yang gratisan emg seenak itu☺️
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
oh astagah, nih nenek lampir bisa anteng kagak sih😫 rasane muak sekli
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
ingat Ly merebut dan direbut beda☺️
GiZaNyA
hahaha enak kaannn... prediksi kalian diluar prediksi Be eM Ka Ge... Lily ngga dikeluarkan dari perusahaan dan tetap magang di kantor... manyun2 dah kalian... 🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
rasain makanya jangan suka julid ke Lily kena kalian 🤭....duh alex di kelilingi benalu uget2
Mutiara Syarifatul Amanah
wkwkwk.. kasihan si Elizabeth sama nancy tidak mempan umpannya,,,hai Alexander,kamu itu sudah jatuh cinta sama Lily,, sebentar lagi kamu akan jadi budak cintanya Lily tunggu tgl mainnya 😄😄😄
Radya Arynda
udah di tegur masih saja nyinyir bet serbet ya alloh,,,kapan kapok mu,,,tukang julit,,,,
Haduh victori si hama juga datang,,,,,kamu datang aja di abaikan lho🤣🤣🤣🤣🤣piye ngono iku.....
Haduh eong Cinta ae gensi,malu,karena kily culun,,LiLy juga mbok yo berubah ojok katrok nemen2 LiLy
.
biasa ly moodboster biar kerjaan lancar 🤣
Rahmawati
pinter sekali tuan Miller cari alasan😂
yumna
mnkn bu tirinya saudra victoria
Aprisya
waduuuh dasar kamu kang fitnah el,, soal makanan pun kamu fitnah sang paman korupsi,,, heran deh dengan isi otak kamu
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Duo julid g bisa ngusir Lily dgn mudah😂😂😂
Ari Atik
suka juga gk apapa pak...
vivinika ivanayanti
wkwkkwkwk.... ngakak Lex.... hukum Lex nanti kalo ketemu 🤭🤭
vivinika ivanayanti
wkwkwkwk....cieee ....suami katanya 🤭🤭🤭
vivinika ivanayanti
Wkwkwkkwkw....Milerrr ......pusing Sampek meler.....🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!