Gadis Incaran Vampir

"Selamat datang untuk para mahasiswa baru, sekarang kita akan dengarkan sambutan dari wakil direktur universitas Intelligente orgoglioso, silahkan pada dokter Nelson Valleroy, waktu dan tempat kami persilahkan!"

Pembawa acara mengatakan itu, dan dari jauh Angel memang melihat Nelson. Angel tahu sekarang, dia mengedarkan pandangannya ke arah tempat duduk para tamu istimewa di ruangan itu.

Deg

Benar saja, dadanya itu memang selalu bisa bereaksi kalau ada Zevran Valleroy di dekatnya.

Angel segera memalingkan pandangannya, pria yang sudah dia tatap selama 10 detik itu sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Dan Angel pikir, kenapa juga pria itu harus menoleh ke arahnya.

Angel mencoba untuk tetap tenang. Mencoba untuk tidak menimbulkan gerakan apapun yang bisa menarik perhatian. Sampai acara di ruangan itu berakhir. Para tamu terhormat itu pergi, dan para senior yang mengurus masalah perkenalan mahasiswa baru membagi kelompok. Angel berada di kelompok 4, dan setelah pembagian kelompok, mereka dipersilahkan beristirahat. Setengah jam lagi, mereka akan bergabung di kelompoknya masing-masing.

Aline yang sudah menunggu di luar segera menghampiri Angel ketika dia melihat sepupunya itu keluar.

"Hai, ayo aku ajak ke kantin" kata Aline yang langsung menarik tangan Angel.

"Aline, tunggu..."

Brukk

"Angel, kamu tidak apa-apa?" tanya Nelson yang melihat Angel terjatuh setelah menabrak Zevran.

Ya, Angel menabrak Zevran hingga jatuh. Tapi pria itu sama sekali tidak menoleh, atau berniat membantu Angel bangkit. Pria itu malah mengusap dua kali lengan jasnya, dimana Angel menabraknya tadi. Dan langsung pergi begitu saja.

Angel merasa bingung, pria itu, bukankah pria itu sudah menciumnya, menyentuh seluruh tubuhnya. Bagaimana bisa pria itu pergi begitu saja ketika dia terjatuh karena menabraknya.

"Angel!" panggil Nelson lagi.

Angel langsung berusaha untuk bangun, meski kakinya terasa sakit.

"Maaf tuan Nelson, aku tidak sengaja!" kata Angel merasa tidak enak.

"Semua ini salahku. Aku yang menarik Angel. Maafkan aku!" kata Aline yang juga merasa sangat tidak enak pada Angel.

Nelson mengangkat tangannya, dia tidak mau kedua gadis itu terus minta maaf.

"Tidak apa-apa, berhati-hatilah lain kali!" kata Nelson yang segera meninggalkan keduanya.

Aline tampak mengusap dadanya lega. Ibunya sudah bilang, jangan berurusan dengan keluarga Valleroy.

"Syukurlah tuan Nelson itu sangat baik. Kita tidak dimarahi. Tapi tuan muda Zevran itu. Kenapa dia senang dingin sekali. Dia jarang sekali bicara, dia benar-benar seseorang yang tidak mungkin tersentuh!" kata Aline yang terlihat memang cukup merasa takut pada sosok Zevran.

Angel mendengus kesal.

'Apanya yang tidak tersentuh, dia sudah menyentuh semuanya. Sekarang malah terlihat seperti tidak kenal!' gerutu Angel dalam hatinya.

Namun ketika dia menyadari kalau dia seperti sedang mengomel. Angel langsung mengerjapkan matanya beberapa kali.

'Apa masalahku? kenapa aku kesal? bukannya seharusnya aku senang. Dan itu semua hanya mimpi. Tidak mungkin pria itu mengalami mimpi yang sama denganku! aku benar-benar bodohh!' batin Angel.

Di kantin, Aline dan Angel baru saja duduk dengan makanan yang ada di nampan mereka. Dan seseorang bergabung dengan mereka secara tidak terduga.

"Kak Gaza" ucap Aline yang mengenal Gaza.

"Tidak ada meja kosong. Aku akan berada di sini!" kata Gaza.

"Tentu saja, ini tempat umum. Semua bisa duduk di sini!" kata Aline.

Angel hanya diam dan menikmati makanannya, dia masih bingung pada dirinya sendiri. Kenapa dia merasa tidak senang diacuhkan oleh Zevran. Bukannya itu bagus, selain semua mimpi itu, keduanya memang lebih baik tidak bertemu sama sekali kan. Pria dingin seperti itu, Angel sangat tidak suka.

Gaza menoleh ke arah Angel.

"Yang duduk di depanmu tadi. Apa kamu sangat tidak nyaman dengannya?" tanya Gaza.

Angel menoleh, dia tidak ingat siapa yang duduk di depannya.

"Maksudmu?" tanya Angel.

"Wanita yang berbaju hitam, yang sama sekali tidak bicara pada siapapun itu. Kamu tidak suka padanya kan, ada sesuatu yang membuatmu tidak suka padanya kan?" tanya Gaza.

Angel mengernyitkan keningnya.

"Aku tidak mengerti" sahut Angel.

Angel memang bingung. Apa maksud Gaza bicara seperti itu.

'Kenapa dia bertanya seperti itu?' batin Angel.

Gaza pun menghela nafas panjang.

"Sudahlah. Lupakan saja! tapi di tempat tinggal kalian, apa semuanya baik-baik saja? atau pernah ada sesuatu yang aneh, tapi orang-orang di sana tidak ada yang membicarakannya?" tanya Gaza lagi.

Angel sampai mengernyitkan alisnya. Dia bingung dengan semua yang dikatakan oleh Gaza.

"Keluarga Valleroy! apa kalian tidak penasaran? Kenapa mereka tidak pernah menua?" tanya Gaza lagi.

Aline terkekeh kecil.

"Kak Gaza, apa kakak belum pernah dengar. Salah satu keluarga mereka dokter kecantikan. Termasuk dokter Nelson, mereka punya serum yang bisa membuat kulit tampak awet muda. Harganya satu tetes saja jutaan. Apa kak Gaza tidak pernah dengar tentang itu? para selebritis yang menggunakannya juga sangat terlihat awet muda kan?" tanya Aline.

Gaza menghela nafas panjang lagi.

"Hanya serum? seberapa besar efeknya? Bahkan keluarga paling tua, tuan Valdimi Valleroy. Dia lebih muda dari ayahku!" kata Gaza.

Angel menatap ke arah Gaza. Sebenarnya apa yang coba pemuda itu katakan padanya dan Aline.

Tapi lagi-lagi Aline terkekeh pelan.

"Tiara Lumix, dia juga lebih muda dari ibuku. Padahal usianya 50 tahun. Sama seperti ibuku!" kata Aline lagi.

Angel mengangguk setuju, itu memang benar. Selebritis itu memang terlihat lebih muda, padahal usianya sudah paruh baya.

"Benar sekali!" sambung Angel yang setuju dengan ucapan Aline.

Gaza mendesah kasar.

'Apa aku mendekati orang yang salah? tapi tadi aku jelas melihat, Angel ini sangat tidak nyaman di dekat makhluk berdarahh dingin itu. Aku harus cari tahu lagi!' batinnya.

***

Bersambung...