NovelToon NovelToon
RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Selingkuh / Cintapertama
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Barra Ayazzio

Bagaimana rasanya menjadi istri yang selalu kalah oleh masa lalu suami sendiri?
Raisha tak pernah menyangka, perempuan yang dulu diceritakan Rezky sebagai "teman lama”itu ternyata cinta pertamanya.

Awalnya, ia mencoba percaya. Tapi rasa percaya itu mulai rapuh saat Rezky mulai sering diam setiap kali nama Nadia disebut.
Lalu tatapan itu—hangat tapi salah arah—muncul lagi di antara mereka. Parahnya, ibu mertua malah mendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Barra Ayazzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Dugaan Bu Aina

Waktu menunjukkan pukul 09.03 WIB waktu mobil Rezky berhenti di depan rumah baru keluarga Raisha. Rezky menatap rumah yang ada di depannya itu, cukup megah, sangat jauh dengan rumah yang sebelumnya ditinggali keluarga Raisha.

"Bagus juga rumahnya, Cha."

"Alhamdulillah." Raisha berkata, dia mendahului suaminya turun dari mobil.

"Alhamdulillah, akhirnya kalian datang." Bu Ratna bergegas menghampiri mereka.

"Apa kabar Cha?" Bu Ratna memeluk putrinya. Raisha membalasnya dengan merangkul lebih erat.

"Baik Ma, mama apa kabarnya juga?"

"Alhamdulillah baik Cha."

"Apa kabar, Ma? Maaf baru bisa datang, maklum lagi sibuk persiapan nikahannya Rizal."

"Iya gak apa-apa, Nak Rezky."

"Ayo, masuk!"

"Papa, dan yang lainnya ke mana? Kok gak kelihatan?"

"Biasa, anterin orderan."

"Ma, maaaf banget, tadinya saya mau ikut nginap di sini, tapi barusan sebelum sampai sini, ibu nelpon, katanya ada hal yang perlu dibicarakan. Jadi, sepertinya saya mau langsung aja balik lagi."

"Lho, kok gitu?"

"Iya maaf Ma, gak tahu ada apa, katanya begitu."

"Ya sudah, minum dulu aja, atau nyobain kue yang mama bikin dulu."

"Baik Ma."

Setelah minum dan mencicipi kue yang dibikin ibu mertuanya, akhirnya Rezky langsung pulang, tanpa menunggu Pak Hartanto yang sedang mengantarkan orderan kembali ke rumah.

Raisha terlihat kecewa, tapi dia juga tidak bisa mencegahnya, karena memang Bu Aina membutuhkan keberadaan suaminya.

*****

"Mas, pas tadi mandi aku tes kehamilan, ternyata memang aku hamil. Gimana dong?"

"O ya? Serius Nad?"

"Masa aku bercanda dengan hal beginian?"

"Ya sudah, gak apa-apa. Berarti kita memang akan menjadi orangtua."

"Tadi waktu ibu bertanya, berarti kamu sudah tahu dong kalau kamu sedang hamil?"

"Ya tahu lah.*

"Terus, kenapa gak bilang iya?"

"Gak usah pada tahu ah, hanya kita aja yang tahu, toh kan belum lama, paling usianya hanya 2 mingguan aja."

"Ya sudah, terserah kamu aja. Tapi kalau kita langsung punya anak, kapan honeymoonnya dong? Kan kita gak mungkin pergi ke mana gitu, karena kan khawatir, usia kehamilannya masih rentan."

"Gak usah ke luar negeri atau pergi ke mana, honeymoon di manapun asyik kok."

"Iya juga ya." Rizal tertawa ngakak. "Gimana, yang tadi mau dilanjutkan nggak?"

"Gak usah ah."

"Tadi katanya ngajakin check in setelah dari designer, kok sekarang nggak?"

"Kamu gak dengar apa tadi kata ibumu? dosa."

"Dah terlanjur, Nad."

"Jadi?"

"Lanjutin ya, Nad. Please!" Suara Rizal terdengar memelas.

"Nggak ah."

"Kok gitu, Nad? Tega kamu."

"Gak nolak maksudnya."

*Iiiih nyebelin." Rizal mengacak rambut Nadia dengan tangan kiri.

*****

Rezky memacu kembali mobilnya menuju Dago. Dia tidak jadi menginap di rumah baru mertuanya yang cukup megah dan asri. Sebenarnya dia juga ingin menemani istrinya di sana, namun karena ibunya memaksanya untuk segera kembali, akhirnya dia mengalah. Terlebih, perkataan Raisha tadi mengenai Rizal, adik semata wayangnya membuat dia tersinggung.

Dia tidak suka keluarganya dihina, walaupun itu oleh istrinya sendiri. Keluarganya termasuk keluarga yang masih menjaga adat ketimuran. Mereka diajarkan oleh orang tuanya, terutama almarhum ayahnya untuk tidak melakukan perbuatan nista, misalnya menghamili anak orang.

Mereka diajarkan untuk tidak lama-lama berpacaran, karena dikhawatirkan dapat melakukan perbuatan yang melampaui batas. Makanya dulu, ketika dia mengajak Raisha ke rumahnya, ayahnya langsung berkata: "Kalau sudah merasa cocok, segera nikahi, jangan berpacaran terlalu lama, dosa. Selain itu, pacaran itu perbuatan yang dapat mendekati zina."

Jadi, ketika tadi Raisha bilang kalau Nadia berkata kepada Rizal: "Mas, jangan-jangan aku hamil." Itu adalah bentuk pelecehan, yang membuatnya murka.

Pukul 11.09 WIB, Rezky sudah memarkirkan mobilnya di garasi. Dia langsung masuk ke dalam rumah melalui pintu samping garasi. Biasanya ibunya ada di ruang keluarga lagi menonton televisi, atau lagi menyiangi tanaman di taman dalam.

Rezky berniat ke kamar dulu untuk mengganti pakaian, ketika Bi Murni menghampirinya. "Ibu menunggu Mas Rezky di kamarnya."

"Oh ok. Bentar Bi, emang ada apa sih? Sepertinya ada sesuatu yang sangat urgent.*

"Nanti juga ibu akan bercerita." Bi Murni berkata sambil tersenyum penuh misteri.

"O ya, Mas Rezky mau minum apa?"

"Apa aja deh."

"Baik, nanti saya antar ke kamar."

Rezky gak jadi pergi ke kamar, ia sekarang menuju kamar ibunya. Rasa khawatir merayapi hatinya, ada apa dengan ibunya? Karena tidak seperti biasanya Bu Aina bersikap demikian.

Di depan kamar Bu Aina, Rezky diam sebentar, menata hati terlebih dahulu, kalau-kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Setelah menarik nafas cukup lama dan menghembuskannya, barulah dia mengetuk kamar ibunya.

"Masuk aja, tidak dikunci." Terdengar suara berat Bu Aina. Rezky langsung masuk ke kamar. Terlihat Bu Aina bangkit saat terdengar suara pintu dibuka.

"Bu, ada apa? Apa ibu sakit?" Rezky langsung bertanya, matanya fokus menatap ibunya yang terlihat seperti habis menangis.

"Sakit raga tidak, tapi ini, Rez." Bu Aina menepuk-nepuk dadanya dan menatap matanya sayu menatap Rezky.

"Maksud ibu?" Rezky langsung bersimpuh di depan ibunya.

"Adikmu, adikmu..." Lalu terdengarlah tangis pilu Bu Aina.

"Rizal kenapa Bu? Bukankah dia pergi untuk fitting baju bersama Nadia?"

"Iya, mereka pergi untuk fitting baju, baru pergi setengah jam yang lalu."

"Lantas, kenapa ibu sedih? Itu kan maunya ibu, pesan bajunya di designer langganan keluarga kita."

"Kamu tahu, apa yang dia lakukan sebelum dia pergi?"

"Emang apa yang dia lakukan Bu?" Rezky menatap ibunya, dia terlihat penasaran.

"Dia berzina dengan Nadia di kamar tamu. Dan mereka melakukannya dengan santai, tanpa menutup pintunya, sehingga ibu dan Bi Murni memergokinya."

"Apa?" Terdengar Rezky bertanya dengan suara menggelegar. Suaranya lebih keras dibandingkan tadi ketika mendengar cerita istrinya tentang Rizal dan Nadia.

"Dan yang bikin ibu sedih, ketika ibu interogasi kenapa mereka melakukan hal nista itu? Kenapa gak nunggu seminggu lagi biar sah? Dan jawaban Nadia adalah: "dilakukan nanti atau sekarang juga sama saja."

"Nadia bilang gitu?"

"Ya, dan gak ada perasaan berdosa sedikitpun karena telah melakukan itu."

"Astaghfirullah." Rezky mengusap dadanya beberapa kali.

"Dan ibu curiga, Nadia lagi hamil."

"Apa?" Sekali lagi Rezky berteriak. "Kenapa ibu bisa menyimpulkan seperti itu?"

"Semalam ibu lihat dia makan rujak dan tadi pagi dia muntah-muntah hanya karena mencium aroma bumbu nasi goreng."

"Bisa jadi karena masuk angin , seperti pengakuannya, Bu."

"Gak mungkin, Rezky, ibu lebih tahu mana yang masuk angin, dan mana yang hamil."

"Ya Allah, aku berdosa sama istriku."

"Maksudnya?"

"Tadi di perjalanan menuju Kopo, Icha cerita, dia mendengar Nadia bilang gini sama Rizal: "Mas, jangan-jangan aku hamil ya?"

"Astaghfirullah."

1
Candela Antunez
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Classroom Of The Elite
Sangat kreatif
Barra Ayazzio: Terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!