NovelToon NovelToon
Aku Kembali

Aku Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.

Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.

Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.

Salam sehat dan jangan lupa bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VicRos 20

Regan nampak tertawa kecil melihat Victoria sedikit merasakan pegal di pergelangan tangannya yang sudah di jadikan bantal oleh anaknya.

"Dia lumayan banyak maunya" ucap Victoria.

"Hem, dan kamu menurutinya?"

"Terpaksa, aku bercerita sebisaku"

"Cerita apa?" tanya Regan yang berjalan meletakkan tas kerja dan juga sepatu di tempatnya.

"Tentang laki-laki yang suka memaksa dan menjebak wanita" jawab Victoria sekenanya.

Regan terdiam, lalu duduk sambil memandang Victoria, "Serius?" tanya Regan lagi.

"Aku tidak sedang bercanda" jawabnya.

"Okey, boleh tau siapa nama laki-laki dalam cerita itu?"

"Regan Ardiansyah"

"Victoria!" Teriak Regan.

Langsung terdengar tawa dari Victoria melihat Regan seketika panik, dan disaat itulah pertama kali Victoria memperlihatkan tawanya yang begitu lepas, Regan pun membiarkan pemandangan indah itu untuk lebih lama dinikmati.

Hingga akhirnya Victoria menyadari dan terdiam perlahan.

"Sorry, aku hanya bercanda, dan aku memberi Rivan cerita legenda sang pahlawan" ucap Victoria setelah menghentikan tawanya.

"Terimakasih, dan maaf jika kamu terlalu lelah dengan Rivan hari ini"

"Tidak, aku menyukainya, dia anak yang sangat cerdas, walaupun tadi banyak sekali yang harus aku jelaskan di perjalanan cerita itu"

Regan tertawa lirih, lalu beranjak dari tempatnya menuju Kemar mandi.

"Mau ikut?" terakhir yang diucapkan Regan sebelum menghilang.

"Tidak terimakasih" jawab Victoria sambil menghela nafasnya, selalu saja kelakuan Regan yang absurt didapati.

Sementara Regan melakukan ritual rutin di dalam sana, Victoria berjalan keluar, turun ke lantai dasar dan menanyakan persiapan makan malamnya.

Seperti yang sudah dilakukan sebelumya, kali ini Victoria tak mendapati peringatan maupun penolakan dari para pelayan di dapur, mereka justru menyambut baik maksut dan tujuan majikan perempuannya.

"Apa ini makanan kesukaan Rivan?" tanya Victoria.

"Iya Nyonya, mulai dulu tuan Muda menyukai masakan ini" ucap Salah satu pelayan yang dengan memasukkan kentang dan telor ke dalam bumbu merah yang kemudian diaduk rata, terlihat masakan itu menjadi nikmat.

Ternyata kesukaan Rivan tak serumit yang dikira, bahkan bisa di bilang ini cukup sederhana.

Campur tangan Victoria membuahkan hasil yang memuaskan, kini makan malam telah siapa di atas meja, dan tiba saatnya memanggil anggota keluarga untuk menikmatinya.

"Sorry Rivan masih tertidur, biarkan saja dan nanti biar pelayan yang akan membawakannya makanan jika sudah bangun dari tidurnya" Ucap Regan saat sang istri sudah menyusulnya dan masuk ke dalam kamar.

"Baiklah" ucap Victoria, kini berjalan disamping Regan yang sudah meninggalkan kamar, menuju ke lantai dasar untuk menikmati makan malamnya bersama.

Ditengah kunyahan menikmati makanan yang tersaji di atas meja, Regan menanyakan sesuatu.

"Bagaimana luka mu?"

"Sudah sembuh, hanya tinggal luka operasi bekas peluru di dada yang kadang masih terasa nyeri jika bergerak berlebihan"

"Perlu ke dokter?"

"Tidak, setelah pemeriksaan terakhir kemaren, dokter menyatakan jika penyembuhan tinggal sedikit lagi dan tidak perlu datang ke Rumah Sakit"

"Syukurlah kalau begitu"

"Emm, terimakasih atas pertolongan nya" Tiba-tiba saja Victoria mengatakan sesuatu di luar perkiraan Regan.

"Sama-sama" jawab Regan.

Makan malam itu pun dilanjutkan, keduanya begitu menikmati masalah yang tersaji, hingga kemudian setelah menyelesaikan makannya, keduanya duduk di balkon kamar utama.

"Kenapa berbincang di sini?, dan kenapa Rivan harus di pindahkan?" tanya Victoria setelah duduk di kursi sebelah Regan saat ini.

"Rivan punya kamar sendiri, dan kenapa kita berbincang disini?,Itu karena ada hal penting yang akan aku katakan"

"Hal penting?"

"Hem"

"Apa?"

"Mulai besok, latihlah dirimu kembali"

Terdiam, Victoria masih berusaha untuk menyelami maksud perkataan Regan yang tidak dia pahami.

"Maksudnya?"

"Tehnik pertahanan diri, Lebih tepatnya kemampuan bertarung mu, dulu kamu sangat lihai menghadapi semua orang yang melawan mu bukan?"

Victoria terdiam kembali, kenapa tiba-tiba saja Regan menginginkan dirinya melatih diri, bukankah sebelumya dia yang melarang untuk membalas dendam akan orang-orang yang menyakitinya, lalu untuk apa semua itu?, membingungkan.

"Untuk apa, tidak ada gunanya lagi" ucap Victoria.

"Kamu salah, masuk dalam keluarga baru Ardiansyah tidak semudah yang dikira, musuh ku di dunia bisnis tidak sedikit, dan aku ingin kamu bisa menjaga diri"

"Aku bisa minta pengawalan dari orang-orang mu jika masalah itu"

"Dan kamu perlu bergerak dengan tangan mu sendiri saat merebut apa yang menjadi hak mu bukan?" ucap Regan.

Diam, Victoria kini menatap Regan dari samping, menginginkan sebuah penjelasan, takut jika dirinya salah menangkap perkataan barusan.

"Bisa tolong dijelaskan?" tanya Victoria.

Regan menoleh, menatap penuh dan dalam, lalu kemudian tersenyum, tangan kanannya meraih wajah Victoria.

"Aku mendukung setiap langkahmu, tapi aku juga tidak ingin kehilangan mu, apalagi melihatmu melakukan sesuatu yang konyol"

Victoria segera bergerak menyamping, tak mencegah belaian lembut tangan Regan yang ada di bagian samping wajahnya.

"Apa ini serius?" tanya Victoria masih tak percaya, atau lebih tepatnya ingin mendapatkan kepastian dari Regan.

Regan mengangguk samar, dengan mata yang me ngerjap sebentar, hal itu sudah cukup sebagai persetujuan yang mutlak.

"Kenapa?" tanya Victoria.

"Aku tidak mungkin membiarkan istriku bersedih dengan sesuatu yang belum selesai, asal kamu ingat prinsipnya"

"Prinsip?"

"Hem, keselamatan mu yang utama" jawab Regan.

Kembali, Victoria menunjukkan senyuman, dilanjutkan dengan anggukan dan di akhiri dengan seruan seseorang yang tak lain adalah Rivan.

"Kami di sini!" teriak Regan, sebelum Victoria menjawabnya.

Masuklah Rivan dengan mengucek matanya yang terlihat sedikit merah karena baru saja bangun dari tidurnya.

"Kenapa Mommy di sini?"

"Mommy?" tentu saja Regan terkejut.

Sementara Rivan hanya menganggukkan kepalanya.

Regan menatap Victoria yang hanya menunjukkan senyuman, lalu melihat anak laki-laki nya melangkah dan duduk dengan manja di pangkuannya.

"Okey, ini pertanda baik" ucap lirih Regan, senang tentu saja walaupun sempat terkejut sebelumnya.

Tak lama terdiam, Victoria hanya memangku Rivan yang rupanya masih ingin melanjutkan tidurnya.

"Tidak biasanya dia begitu manja" ucap Regan.

"Oh ya?" sahut Victoria.

"Hem, tapi aku juga ingat dulu dia sudah menyukaimu sejak awal bertemu"

"Dan aku sempat terkejut saat dia tiba-tiba memelukku" Victoria tersenyum sambil mengelus rambut Rivan dengan lembut.

Akhirnya tertidur kembali, Rivan yang masih dalam pangkuan Victoria terasa begitu nyaman, dan Regan tak tega melihat tangan Victoria akan pegal-pegal nantinya.

"Dia berbobot, biar aku yang memindahkan" Regan mendekat, lalu mengambil alih tubuh Rivan, tak sengaja tangannya menyentuh sesuatu yang kenyal dan _

"Regan!"

"Ups, sorry, sepertinya pas dengan tanganku"

"Dasar mesum!"

"Hei, mesum dengan istri itu bagus"

"What?"

"Sorry, aku hanya bercanda" Regan segera melangkah pergi bersama Rivan dalam gendongan sebelum mata sang istrinya yang melebar semakin murka.

Didalam hati, ada yang sesaat lalu berdesir, merasakan sesuatu yang telah lama terkubur.

"Sialan, Kendalikan dirimu Victoria!" gumamnya sendiri, lalu bergegas pergi mengambil air minum dingin dari lemari Es.

Jangan lupa like Vote Komen dan tonton iklannya.

Bersambung.

1
Siti Aisah
wah seperti nya ros sudah mau di lepas buat balas dendam 👍
Isabela Devi
mantebs thor👍
Isabela Devi
masa sih rosanda mau tinggalkan Regan yg telah menolong dia,
Novita Sari
semoga rosanda cepat menjadi istri seutuhnya untuk regan,n rivan otw punya adk wkwkwk...
Novita Sari
lanjut thor..
Ummah Intan
𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤
Lina aja
wkwkwk
Lina aja
keren banget klw udah baca karya mu
Susi Lawati
ko rasanya nyesek banget sih, jangan sampai menyesal dengan keputusanmu vic
Susi Lawati
Vic belum begitu mengenal dunia bisnis, macam2 orang ada di sana
Novita Sari
semoga rosanda menerima regan seutuhnya n belajar keyakinan regan aamiin yra 🤲🤲🤲🤲
Ummah Intan
Apa Victoria benar² akan pergi dgn status bkn istri regan lg?
Lina aja
apa ini masih berkaitan dengan keluarga Nugraha thor
Isabela Devi
Karya sinho kekeluargaan, kerjasama dan alur ceritanya sangat bagus
Susi Lawati
perjalanan dengan identitas baru di mulai, dan biasanya bab bab selanjutnya semakin seru, dah pasti itumah
Susi Lawati
tenang Vic jangan gerasak gerusuk, balas dendam mu dengan rencana yg matang penuh dengan taktik dan strategi yg sulit di baca oleh lawan
Susi Lawati
saatnya kamu merasakan bahagia yg sesungguhnya Vic tanpa kebohongan dan penghianatan....
Susi Lawati
sat set banget, kalau nunggu Victoria mau jaman kapan, karna yg ada di pikiran Vic cuma balas dendam
Susi Lawati
oh walah ku baru ngeh putri Victoria, kalau dulu Victoria mencintai laki-laki yg sekarang jadi suaminya queen anaknya kaisar
Susi Lawati
paling sakit tat kalau sang pengkhianat adalah orang terdekat dan terpercaya, sakitnya akan berkali kali lipat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!