Hai Nama ku Azkia Andita besasal dari kampung datang ke kota untuk merubah nasib ku dan keluarga ku, Simak yuk kisah ku.
Kia.... teriak tuan muda anak majikan ku di dalam kamar nya karena aq bekerja di rumah keluarga Darren Anderson menjadi maid pribadi tuan muda di keluarga Anderson, aq menghampiri tuan muda dengan berlari secepat mungkin.
Iya tuan saya di sini, Kia masih mengatur nafasnya kala sampai di hadapan tuan muda Adrian Anderson.
Ck.. lama sekali kamu, carikan dasi yang lain, yang ini aku gak suka, sambil di lempar nya dasi itu ke arah Azkia.
"Baik tuan" Azkia pun mencari dasi lain yang cocok buat tuannya.
➖
➖
Adrian yang gelisah di ruangan tempat dia menunggu acara yg akan di selenggarakan dalam beberapa jam mendatang.
Bian apa kau sudah menemukan Siska?
Belum tuan anak buah ku sedang berpencar mencari Nona Siska.
*****
Nah loh apa yang terjadi 🤭
Yuk simak kelanjutan ceritanya 😅
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan siang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
💝.....
💝.....
💝.....
"Permisi Tuan Nyonya makan malam sudah siap." kata Kia.
"Ah.. Iya Kia terimakasih, ayo kita ke taman belakang Rina, anak-anak, dan semuanya.
Mereka pun semuanya beranjak dari tempat duduk masing-masing menuju taman belakang yang sudah di dekor sedemikian rupa supaya menarik dan nyaman, terutama untuk anak-anak agar betah dan nyaman.
Saat sampai di taman belakang anak-anak Rama sangat senang saat sampai di taman belakang, karena emang nyonya Andini minta sama tukang kebun untuk di buat nyaman untu anak-anak saat berada di sini.
"Mom.. mom.. acu mau duduk di cana!" tunjuk anak Rama yang masih berumur 4 tahunan.
"Sini Raisa sama Oma aja yuk, biar mommy kamu makan dulu ya sayang? Randy mau ke sana juga?" kata Andini pada anak-anaknya Rama.
Sebelum Raisa mengiyakan sang Oma angkat itu, iya melihat Mommynya guna untuk meminta persetujuannya dahulu, Rina yang melihat itu menganggukan kepalanya saja tanpa kata, begitu pun Rendy sama dengan sang adik meminta persetujuan Mommynya.
Setelah mendapatkan persetujuan dari mommynya anak-anak pun dengan girang mengajak sang oma angkat untuk ketempat tujuan mereka.
"Ayo Oma, kakak, kita ke cana, ica mau ke cana." dengan semangat Raisa menarik tangan sang oma dan kakak nya.
"Iya sayang ayo," sahut Andini.
Adrian yang melihat itu jadi membayangkan dirinya menikah bersama sang kekasih hati dan memiliki anak bersamanya.
"Jadi ingin cepat-cepat melamar Siska menikahinya, membuatnya hamil, dan menjadi ayah siaga aaah.." kata adrian dalam hati saat membayangkan pernikahannya bersama sang kekasih.
Lamunan Adrian pudar saat Raisa memanggil dan mengajaknya bermain, keberanian Raisa pun di bantu oleh Andini untuk mengajak Adrian bermain bersama, tujuan Andini agar anak semata wayangnya peka akan semua ini.
"Om.. om.. Ayo main cama Ica cama kakak cama Oma di cana."
"Eh.. Iya sayang." Adrian pun mengiyakan keinginan Raisa, mau menolak tapi tak bisa, melihat raut wajah Raisa saja Adrian pun menjadi gemas sendiri.
Mereka pun bermain bersama, Rina yang sedari tadi melihat anak-anaknya tertawa bermain bersama nyonya dan tuan mudanya tersenyum bahagia, setelah Rina menyelesaikan makannya, ia pun menghampiri anak-anaknya sambil membawa makanan untu mereka.
"Anak-anak makan dulu yuk sayang?" kata Rina sambil aga teriak.
"Tante, Adrian kalian makan saja dulu, biar anak-anak sama saya!"
"Tapi ica masih mau masih main mom,"
"Iya sayang makan dulu ya, nanti sudah makan main lagi, kakak mau kan makan dulu?"
"Iya mom Randy mau makan lapar."
"Tuh kakak juga mau makan, masa adek gak mau makan?"
"Iya deh Ica mau cuga kalo kakak cuga makan."
"Nah gitu dong sayang, kan Ica pinter."
Mereka pun makan dengan lahap saat di suapi oleh mommynya, sedangkan Adrian dan Mamah Andini menuju meja makan untuk makan.
Sedangkan Rama dan tuan Darren ke kursi taman yang berbeda.
Setelah Adrian dan Mamah andini selesai makan, mereka pun kembali menghampiri ke tempat anak-anak tadi.
Anak-anak sudah selesai makan dari 10 menit lalu sebelum Adrian dan Andini datang.
"Sayang.. Kalian sudah makannya? Apa makanannya enak?"
"Cudah oma, macanannya enak cekali oma, Ica cuka."
"Sudah oma, makanannya enak oma Rendy juga suka."
"Syukur kalau kalian suka, apa kalian mau lanjut bermain?"
"Mau oma mau." sahut Raisa dan Rendy dengan girang.
"Ayo main lagi sama Om juga yuk."
"Ayo Om."
Mereka pun bermain kembali sampai anak-anak lelah dan tumbang tertidur, Raisa tidur di pangkuan Andini, sedangakan Rendy di pangkuan Adrian tertidurnya.
Saat Rina dan Rama akan berpamitan pulang, di cegah untuk tidak pulang, mereka di suruh menginap di sini.
"Pak, Bu, Adrian kami mau pamit pulang dulu, ini sudah malam." Kata Rama pada keluarga Anderson.
"Eh, jangan pulang Rama, Rina kalian menginap saja, saya sudah meminta pelayan untuk menyiapkan kamar untuk kalian, pokonya gak ada tapi-tapi."
Mau tak mau Rama dan Rina pun menginap, mereka pun di antar pelayan ke kamar mereka masing-masing, anak-anak di kamar berbeda, setelah tamunya masuk ke kamar masing-masing mereka pun ikut ke kamar masing-masing.
➖
Pagi hari sudah terbit, mereka pun bertemu lagi di meja makan untuk sarapan bersama.
Satu persatu mereka pun datang ke ruang makan dan duduk di tempat masing-masing.
"Pagi semuanya, gimana tidurnya anak-anak? Apa nyenyak?" sapa Andini yang baru datang bersama sang suami.
"Pagi juga Bu Pak," sahut Rama dan Rina.
"Pagi oma, Ica nynyak banget tidulnya." sahut Raisa dengan ceria.
"Pagi juga oma, Rendy juga nyenyak tidunya oma." sahut Rendy dengan senyuman cool khas cowok.
Adrian pun baru datang "pagi semunya, pagi anak-anak."
"Pagi juga om." sahut anak-anak.
"Pagi Yan" sahut Papah Darren.
"Pagi sayang." sahut Mamah Andini.
"Pagi juga Adrian." sahut Rama dan Rina.
Azkia, Bi Inah, dan Mira pun menyiapkan sarapan dengan cepat, setelah selesai mereka pun mempersilahkan untuk makan.
"Silahkan Tuan Nyonya di nikmati hidangannya."
"Terimakasih, Kia, Bi, Mira, ayo kita makan." sahut nyonya Andini.
Mereka pun makan sarapan bersama dengqn khusu.
Di tengah-tangah menyantap sarapannya tuan Darren bertanya tentang hubungan anaknya bersama kekasihnya.
"Yan kapan kamu meresmikan hubungan kamu?" tanya tuan Darren sambil berbisik pada sang anak.
"Secepatnya Pah, tapi sekarang Siska masih sibuk." sahut Adrian.
"Hmm.. Tapi kalau kekasih mu belum siap, kamu bisa mencari perempuan lain, yang sudah siap lahir batin."
"Aku gak mau yang lain Pah, aku maunya cuma Siska."
"Maaf semuanya Iyan duluan," tanpa basa basi lagi Adrian pun beranjak dan meninggalkan meja makan.
"Loh kok Yan, makan kamu belum abis loh?"
"Sudah mah, biarkan saja."
"Tapi pah.."
"Sudah gak ada tapi-tapi."
Mereka pun melanjutkan makan sarapannya, setelah selesai mereka pun pindah berbincang ke ruang santai.
"Mommy mommy Ica mau main di cana lagi!"
"Ah.. Ica mau main di sana lagi ya? Rendy mau main juga?"
"Mau oma."
"Ya sudah sama oma yu main di sananya."
"Sama Mommy juga ya sayang."
"Iya mom, ayo."
"Mas aku sama anak-anak ketaman belakang ya."
"Iya sayang."
Rina pun mengikuti anak-anak dan nyonya Andini menuju taman belakang.
Sedangkan Rama dan Darren melanjutkan langkahnya menuju ruang santai, saat mereka sampai, mereka pun berbincang membahas tentang rencana bagai mana membongkar kebusukan Siska selama ini tergadap Adrian.
"Rama pokonya kamu harus menyusun rencana ini dengan matang, jangan sampai rencana kita bocor."
"Baik tuan, saya akan hati-hati dan menyusunnya dengan matang, nanti anak buah saya akan di libatkan juga biar cepat rencana kita terlaksana."
"Bagus pokonya kamu atur dengan baik."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
