brakkkkk .
maaf tuan....saya tidak sengaja, lalu Alea berlari... karena waktunya sudah sangat mepet....
" bass....cari tahu gadis itu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hujan....
jam dua belas siang mereka sudah sampai di kaki gunung yang akan mereka daki ,
" ayo kita ke tempat istirahat dulu, kita perlu beribadah dulu barulah mengisi perut " ujar Alea senang.
Affan tersenyum dibuat nya, tidak ada raut ketegangan atau ketakutan pada istrinya itu, padahal akan banyak tantangan, tetapi justru itulah yang membuat istrinya bersemangat.
" iya..., lalu mengikuti istrinya berjalan menuju tempat peristirahatan pertama...lalu lanjut melakukan kewajibannya.
"kakak mau pesen apa....?" tanya Alea ,
" samain aja" balasnya.
Alea mengangguk.
Alea membeli nasi bungkus beserta lauk nya
" ini kak...., biar aku bukain..." ujarnya, Alea menata dua bungkus nasi dengan lauk ikan gurame , tumis jamur serta tempe goreng.
" sepertinya enak" gumamnya pelan.
Alea mengangguk " ayo ...makan , bismillahirrahmanirrahim"
Mereka makan dengan lahap, menggunakan tangan, sampai benar-benar habis, alea membersihkan tangannya menggunakan tissue basah, di lanjutkan menggunakan tissue kering.affan mengikuti apa yang di lakukan istrinya...
" aku akan menghubungi pak manager dulu, meminta izin tidak masuk." ucap Alea mengambil ponselnya.
" sudah...."kata Alea , Affan mengangguk, lalu menoleh pada laki-laki paruh baya yang berjalan mendekati nya,
" mau mendaki ya " ucap si penjaga pintu pertama gunung tersebut.
" iya pak, " jawab mereka berdua.
"hati-hati kalau mau mendaki hanya berdua apalagi lawan jenis, takut terjadi sesuatu, sudah banyak kejadian kalau bukan pasangan halal, " kata penjaga gunung memperingati.
" kami sepasang suami istri, pak... Baru dua hari menikah " ucap Affan ramah.
" oh... syukurlah, kalau begitu berhati-hati lah, semoga setelah turun, hubungan kalian semakin bahagia...." ucapnya penuh harapan.
" aamiin.... Terimakasih, kalau begitu kami permisi dulu " ucapnya serempak...
Affan membawa ransel yang lumayan besar,ia mengambil sebagian isi ransel istrinya, karena tidak tega. "jangan lupa tongkatnya " Affan mengingatkan. Karena Alea berdiri tanpa mengambil tongkat nya.
"iya kak, terimakasih.... hampir saja ...lupa"
Ucapnya terkekeh.
Mereka berjalan menyusuri hutan, gunung tersebut, karena sudah terbiasa di daki para petualang, jadi tidak susah untuk mengikuti jejak bekas kaki para pendaki lainnya,
jalanan setapak di kelilingi oleh pohon pinus, membuat perjalanan mereka jadi lebih adem, padahal sangat terik.... matahari sudah berada di atas kepala mereka, meski sedikit lebih condong ke arah barat, mereka terus berjalan tanpa takut. Atau lelah, hanya ada wajah-wajah penuh semangat.
"ini kalau hari libur pasti rame..., berhubung ini hari kerja, jadi hanya kita seorang" ucap Alea yang berjalan di depan Suaminya.
"benar....emmmm apa kau masih kuat...?" tanya Affan yang tak tega, takut istrinya kelelahan.
"tentu saja kak.... Ini belum ada seperempatnya" jawab Alea terkekeh... tidak ada raut kelelahan disana.
"nanti kalau capek...kita istirahat dulu " kata Affan penuh perhatian.
"Iya kak"mereka terus berjalan, sudah hampir 5 jam , dan sudah beberapa kali beristirahat di lima pos, mereka sedikit lelah karena sudah lama tidak melakukan nya, sesekali mereka berfoto saat ada spot selfie yang menurutnya estetik, sebentar lagi akan sampai pada puncak gunung, jalanan sudah mulai terjal, sudah banyak bebatuan besar yang sedikit menghambat perjalanannya, matanya berbinar cerah karena mendengar ada suara air mengalir....
Langit sudah mulai menunjukkan warna keemasan, matahari sudah mulai sedikit terbenam,
"kak... sepertinya ada suara sungai kecil"ucapnya tersenyum senang, itu bisa untuk istirahat kita , mendirikan tenda, dan bisa meneruskan perjalanan nya besok pagi , tetapi tiba-tiba senyum itu memudar karena tiba-tiba , angin yang berhembus kencang membawa awan hitam yang kemudian menyelimuti perjalanan mereka,
"loh....kak, kenapa jadi gelap seperti ini, ta tadi sangat cerah" ucap Alea terbata karena langit cerah keemasan tadi yang mengikuti perjalanan mereka kini menjadi gelap gulita.
"sepertinya akan turun hujan, sebaiknya kita percepat langkahnya, dan mencari tempat yang pas untuk mendirikan sebuah tenda....
"iya kak....."mereka mempercepat langkahnya...
Duaaaar ...
"Aaaaaa"
Teriak Alea mendengar suara petir menggelegar...lalu berbalik badan memeluk suaminya karena terkejut.
"tenang....ada aku" ucap Affan menenangkan sang istri..... bibirnya melengkung melihat istrinya memeluknya, meski ada rasa khawatir di sana.
Duaaaar....
Alea semakin mempererat pelukannya, apalagi tiba-tiba hujan sangat deras....
"kak.... bagaimana ini, baru kali ini, aku mendaki tetapi langsung hujan begitu deras, " ucapnya bergetar di bawah guyuran air hujan yang sangat lebat....Affan mengambil payung lipat yang sudah tersedia di dalam tasnya...meski terlambat karena tiba-tiba hujan langsung mengguyur tubuhnya begitu deras.
"kamu tenang ya oke...., sekarang diam disini, pegang payungnya yang erat, agar tidak terbawa angin.
"aku akan mendirikan tenda disini saja, itu sungai nya juga sudah terlihat" kata Affan menatap lembut sang istri yang sudah basah kuyup.
Lalu dengan gerakan cepat, Affan meletakkan tas ranselnya, dan mengeluarkan isinya yang banyak berisi peralatan mendirikan tenda yang cukup canggih, Alea tidak mau berteduh sendiri, dia mengikuti pergerakan suaminya karena tak tega suaminya basah,
"kenapa kesini....?" Affan menatap dalam manik matanya, ada sedikit kecemasan di sana.
"aku tidak mau kakak melakukannya sendiri, Kalau melakukannya bersama-sama, maka akan Lebih cepat" tanpa pikir lama, Affan mengangguk, lalu dengan cepat mendirikan sebuah tenda,
Tubuh mereka semakin basah ... langit sudah gelap, karena memang sudah magrib, di tambah hujan deras yang membuat pekerjaannya sedikit terhambat, sampai benar-benar, berdiri sempurna, tenda yang lumayan luas,
"kau masuk lah lebih dulu?" ucap Affan cemas melihat wajah istrinya sudah mulai menggigil.
"Tapi nanti di dalam basah " kata Alea.
"Kalau begitu diam di sini dulu, aku akan mengeluarkan isi tasnya dan memasukkannya ke dalam, " Affan memberikan payung nya pada sang istri,
Dengan cepat Affan membuka ransel anti air itu, Lalu meletakkan satu persatu isinya ke dalam, ada kasur otomatis yang berisi udara, juga mukena travel sang istri, ada juga baju ganti . termasuk semua makanan juga kompor portable.
"Semuanya sudah di dalam, kau bisa melepaskan semuanya disini, dan bisa berganti baju di dalam" ucapnya....
"ta tapi aku malu" ucapnya bergetar, karena sudah semakin dingin,
"aku tidak akan melihatnya, cepatlah....kau sudah mulai menggigil".
"baiklah " ucapnya pasrah, Affan berbalik badan agar istrinya bisa melakukan nya dengan cepat,
Setelah semua pakaian nya terlepas, Alea masuk ke dalam untuk berganti pakaian ,
Affan mengaitkan pakaian istrinya pada sisi tenda yang tidak terkena hujan sambil sedikit tersenyum karena memegang sesuatu yang intim.... setelah selesai, Affan juga melepaskan semua yang melekat pada tubuhnya sendiri, tangan Alea keluar untuk mengulurkan handuknya,
"ini kak"ucapnya.
Affan mengambilnya lalu membungkus tubuhnya menggunakan handuk, tak lupa mengambil air wudhu pada guyuran air hujan yang mengalir ke sisi tenda.
Lalu segera masuk untuk memakai sarungnya, sedari tadi Alea membelakangi suaminya karena malu.
"tidak ada sinyal" gumamnya, Alea menyalakan lampu otomatis.
jangan jangan saingan bisnis papa iqbal ya????
lanjut kak
semoga pernikahan kalian bisa bahagia yaaaaa....
lanjutkan Thor semangat 💪👍 trimakasih salam sukses selalu ❤️🙂🙏
sebenarnya affan tuh anak kandung bukan sih
buat ny karin tunduk sama kebaikan alea kak
lanjut
jangan buat Affan kenapa2 ya Thor...
semangat up 😍🙏💪
lanjut kak
lanjut Thor up yg banyak trimakasih 👍
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
seru cerita nya