Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azizah 21
Bismillah...... Saya bisa !!!!!!! Menyemangati diri sendiri dulu ya sahabat readers biar plong otak saya.
Arthur dan Chika mengajak Azizah dan Aryo tinggal bersama mereka .akan tetapi masih sama menolak ,karena Azizah berat untuk meninggalkan rumah peninggalan ibunya ini.
Arthur dan Chika pu tidak memaksa mereka . Pasangan suami istri itu berjanji akan sering datang untuk mengunjungi Azizah dan Aryo.
Tadinya Arthur dan Chika ingin mengajak Azizah dan Aryo untuk tinggal bersama mereka.Tapi sekarang kedua nya belum mau , mungkin nanti pelan-pelan Arthur dan istrinya akan merayu mereka lagi.
Arthur menyuruh sang supir untuk pergi ke Villa nyonya Dania yang tidak jauh dari tempat itu tadi . Karena Arthur dan Chika todak sempat membawakan oleh-oleh tadi sebelum kesini. Jadi mereka meminta nyonya Dania untuk membeli keperluan kedua keponakannya itu .
Nyonya Dania tentu saja langsung setuju. Wanita yang tak lagi muda itu juga ikut bahagia mendengar jika Arthur anak angkatnya atau Habibi ternyata punya tu keponakan.
Tetapi ketika mereka sedang mengobrol ,Bu Dewi datang dengan penuh emosi.Rupanya Bu dewi sudah tahu ,jika Darman terluka karena dipukul oleh Bude Wani.Ibu Dewi datang berniat untuk meminta pertanggungjawaban dari bude Wani.
Tadinya Bu Dewi ingin mengancam akan membawa kasus ini kantor polisi.jika Bude Wani tidak mau bertanggung jawab. Namun ketika datang Bu Dewi melihat Arthur dan Chika .Yang sedang asyik bercengkrama dengan Budhe Wani dan juga Azizah serta adiknya Aryo.
"Oh sedang ada tamu rupanya !Siapa orang ini ?" Katanya Bu Dewi .
" Mereka paman dan bibirnya Azizah "jawab bude Wani. Budi Wani heran,Kenapa tiba-tiba Bu Dewi datang ke rumah Azizah .
Ada apa ?pasti ada maksud yang tidak baik.
karena seperti sebelum-sebelumnya , jika bu Dewi datang.pasti akan ada kekacauan yang timbul .
"Baguslah kalau kamu pamannya Azizah berarti saya bisa menantikan mereka sekarang juga !" ujar Bu Dewi .
"Hutang! hutang mana lagi yang ada maksud?" tanya Azizah.
Ibu Dewi mengatakan jika uang yang selama ini suaminya berikan pada Azizah dan adiknya ,itu dianggap hutang olehnya .Bu Dewi juga menyampaikan Jika dia datang untuk menuntut keadilan untuk Darman.
Namun apa yang terjadi pada waktu malah membuat jadi kamu tertawa .Karena Bu Dewi tidak mengetahui cerita yang sebenarnya. Alasan kenapa Bude wangi sampai memukul tanaman hingga babak belur.Bu Dewi juga mengancam akan melaporkan bude Wani pada pihak berwajib.
Bude Wani hanya tersenyum menanggapi ucapan Bu Dewi tanpa ada rasa takut sedikitpun.karena anak Bu Dewi lah yang bersalah karena telah memukul Azizah terlebih dahulu. Bude Wani juga mengatakan Jika dia tidak takut .Dengan senang hati bude Wani mempersilahkan Dewi untuk melapor.
"Kamu pasti akan di penjara Wani, ingat itu,!"dari tadi bu Dewi hanya mengatakan itu-itu saja.
Sedangkan Arthur dan istrinya hanya menyimak karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Maaf Ibu ini siapa ya? dan ada maksud apa datang kemari dengan marah-marah tidak jelas ?" tanya Chika.
"Saya kesini karena ingin menagih hutang , uang yang selama ini suami saya berikan pada mereka .Saya anggap hutang!" jawab bu Dewi.
"Memangnya berapa hutang mereka?" tanya Arthur kali ini.
"Lima juta ...ya hutang mereka lima juta" jawab bu dewi. Padahal tidak sebanyak itu, tapi Azizah malas untuk berdebat dengan nenek nya itu karena wajahnya masih sakit.
Namun dengan cekatan Arthur langsung membuka tasnya dan memberikan uang
gepokan dengan nominal sepuluh juta lada bu Dewi. Arthur juga tak lupa berpesan jika Bu Dewi tidak boleh menganggu Azizah dan Aryo lagi . Sifat bu Dewi memang belum berubah dan tidak akan pernah berubah Setelah mendapatkan uang ,wanita itu pergi begitu saja.
"Zizah..Aryo om janji akan melindungi kalian. Jika kalian belum mau ikut om. Izinkan om memberikan semua yang terbaik untuk kalian " ujar Arthur. Baru saja Arthur selesai bicara , sudah ada kegaduhan si luar. Ternyata bu Dania datang bersama supir Arthur.
"Pasti heboh lagi ini!" celetuk Chika sembari tersenyum. Benar saja ,nyonya Dania masuk langsung sumringah melihat Azizah dan Aryo.
"Jadi ini cucu-cucu mami ,tapi tunggu kenapa muka cucu mami yang cantik ini bengkak ?" tanya nyonya Dania.
"Arthur kamu pukul dia kan ?" tanya nyonya Dania.
"Bukan paman bu yang memukul mbak Zizah tapi bapak" celetuk Aryo. Bu Dania langsung memeluk Azizah erat-erat. Pertemuan Kali ini harus berakhir dengan Azizah dan Arya yang tetap menolak untuk ikut dengan Arthur dan Chika.
Nyonya Dania juga ikut pulang tapi dia berjanji jika besok akan kembali dan mengajak Azizah dan Aryo jalan-jalan ke mall.
Aryo tentu saja sangat gembira karena mereka belum pernah ke mall sebelumnya.
Hari yang di tunggu pun tiba, Azizah yang hari ini izin tidak masuk sekolah malah di ajak nyonya Dania ke mall . Bude Wani juga tidak ketinggalan tentu nya. Tadinya bude Wani menolak untuk ikut karena tidak enak hati. Tapi nyonya Dania punya seribu jurus paksaan yang tidak bisa di lawan.
Ketika Azizah dan Aryo di mall ,mereka tidak sengaja bertemu dengan Vina dan Syakila. Keduanya datang ke mall bersama Gita adik bungsu Darman yang kebetulan sedang libur kuliah katanya.
Vina dan Syakila langsung punya ide jahat untuk Azizah dan Aryo tentunya.
...kira-kira Mau apa lagi duo bedes ini ...? Menyebalkan kenapa selalu gangguin Azizah si .Nanti Author kutuk jadi monyet eh batu aja deh. Biar kapok.
Jangan lupa like dan komentarnya ya... Terima kasih !