NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Ke kantin yuk Ndah," ucap Intan.

"Ayuk, cusss," jawab Indah sambil menggandeng tangan Intan dan berjalan menuju kantin.

Kini mereka berdua berjalan bersama menuju kantin, namun saat berada di lorong sekolah yang menuju ke arah kantin pak Oji menghentikan langkah mereka.

"Den Intan," panggil pak Oji menghentikan langkah mereka berdua.

"Pak Oji, ada apa yah pak? apa bapak ingin berbicara dengan kami?" tanya Intan sambil menatap heran pak Oji.

Bapak turut berbela sungkawa yah nduk atas meninggalnya mas mu, padahal mas mu itu orang baik dan taat agama loh. Dulu saat masih bersekolah disini anaknya sangat pintar," ucap pak Oji.

"Oalah ternyata pak Oji ingin mengucapkan bela sungkawa toh ku kira ada apa toh. Iya pak, terimakasih ya pak," ucap Intan.

"Keluargamu belum sepenuhnya terbebas nduk, bapak mu sudah salah jalan! Seharusnya kalian mendekat diri pada yang kuasa, bukan malah mencari jalan pintas yang akan membuat keluarga kalian semakin tersesat, hal itu pun percuma karena bersifat sementara saja!" ucap pak Oji yang membuat Intan dan Indah terkejut.

"Maksud pak Oji apa yah? Bapak saya kenapa? Jalan pintas apa pak? Maaf pak Intan benar-benar tidak mengerti!" ucap Intan.

"Dekat kan diri pada yang kuasa yah nduk, jangan lanjutkan apa yang bapak mu mulai saat ini!" ucap pak Oji lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Indah, kamu paham apa yang di katakan oleh pak Oji tadi?" tanya Intan.

"Entahlah Tan, aku juga tidak paham sama sekali, dia itu sangat aneh!" jawab Indah.

"Ya sudahlah Ndak usah di pikirin!" ucap Intan sambil berjalan menuju kantin.

Jam pelajaran sekolah telah usai, saat ini Intan berjalan mendekati rumah nya. Ia menatap heran rumahnya yang kini telah ramai dengan kehadiran warga desa dan ia terkejut menatap bendera kuning yang di tancap pada tiang pagar rumahnya.

Pikiran nya kalut dan di penuhi ketakutan,

"Apa kah bapak berbohong? Mungkinkah santet itu kembali menghantui keluarga mereka!" duga Intan dalam hatinya.

Intan berlari dengan cepat memasuki pekarangan rumah nya ingin menemui sang kakak yang dalam pikirannya telah pergi meninggalkan dirinya.

Namun saat mendekati rumahnya ia melihat sang kakak kini tengah sibuk mempersiapkan sesuatu dengan di bantu para tetangga yang mencoba menguatkan dirinya.

"Ya sabar dan tabah yah le," ucap salah satu warga desa.

"Loh mas Rizky ma-sih hidup? Lah terus yang meninggal siapa?" tanya Intan dengan raut wajah terkejut nya.

Perlahan Intan melangkahkan kaki nya untuk masuk dan mendekat pada sosok tubuh yang telah di tutup oleh kain putih.

Intan mulai menyikapi kain tersebut hendak melihat siapa yang ada di balik kain tersebut. Dengan air mata nya yang mengucur deras ia tampak tak kuasa menatap tubuh yang terbaring kaku.

Hah? Hiks...BAPAK...hiksss jangan tinggalin Intan pak!" pecahlah tangis histeris Intan menatap tubuh kaku pak Bimo.

"Pak bangun, Intan mohon pak hikssss...jangan tinggalin Intan pak...!" ucap Intan sambil terus menangis dan menggoncang tubuh sang bapak.

"Ibu, apa yang terjadi dengan bapak, Bu?" tanya Intan pada sang ibu yang kini menatap lemah tubuh sang suami tercinta.

"Kenapa bapak pergi ninggalin kita semua pak? Kata bapak semuanya akan baik-baik saja, bapak bohong!" ucap Intan terus meronta ronta karena kesedihan yang sangat mendalam.

"Kamu yang tenang yah nduk!" ucap salah satu warga desa.

"Yang tenang yah nduk, ini ujian dari Allah. Kamu kasihan sekali nduk baru di tinggal kakak mu Setia sekarang bapak mu yang pergi meninggalkan kalian semua dengan cara bunuh diri meminum racun," ucap para tetangga mencoba menguatkan Intan.

"Hah meminum racun? Bapak? Jadi bapak meninggal bukan karena santet melainkan karena meminum racun?" tanya Intan dalam hatinya.

Kini Intan beralih mendekati Ibunya, yang juga tampak menangis dengan keadaan yang lebih memprihatinkan dari dirinya, ia memeluk ibu nya mencoba untuk saling menguatkan.

"Bu, bapak sebenar nya kenapa? Kenapa sampai bapak bunuh diri Bu? Hiks...hiks..?" tanya Intan sambil menahan tangis nya.

Namun ibu nya hanya menangis dan terus menangis, tidak menjawab sepatah kata pun apa yang Intan tanya kan.

Hingga acara takziah itu perlahan selesai dan jasad pak Bimo segera di makam kan.

Kini semua pelayat telah kembali, namun sebelumnya Intan sempat bertemu dengan Bude nya istri dari om Burhan, bukannya mengucapkan berbela sungkawa melainkan mengucap syukur karena keluarga Intan satu persatu meninggal dunia.

"Rasakan kalian, siapa suruh jadi orang pelit dengan keluarga sendiri! ingat harta itu tidak dibawah mati, makan tuh harta! Apa bisa menyelamatkan kalian dari kematian hah? Ndak bisa kan?" ucap Bu Desi berlalu pergi.

Intan hanya menatap penuh rasa benci kepada istri dari om nya itu, sungguh manusia yang tidak mempunyai empati sama sekali.

1
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!