Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.
Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.
Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20: Lokasi Nadachi Terkunci
Lion masih duduk, bersantai dengan pakaian pendeknya. Sementara Tanikawa, dia masih melacak Nadachi menggunakan ponsel Lion, sudah hampir satu jam mereka di sana "Tanikawa, apa sudah ketemu?!" tanya Lion dengan nada jenuh.
Tanikawa tetep fokus ke ponsel yang sedang dia pegang "Belum," jawab Tanikawa dengan singkat. Tapi, jawaban singkat itu membuat Lion putus asa. Lion mencoba menjernihkan pikirannya, dia keluar dari rumah kosong itu.
Lion duduk di kursi mobil hasil rampokannya tadi, saat dia sedang duduk bersandar di kursi pengemudinya. Dia melihat sesuatu di dalam dasbor mobilnya "Hah? Pistol? Magnum4?" ucap Lion sambil memegang senjatanya. Dia lalu mencari-cari lagi di dalam mobil, dan ada beberapa kotak amunisi untuk magnum4-nya.
"Lumayan, mungkin bisa untuk Tanikawa!!" ujar Lion. Lion lalu masuk kembali ke dalam, sambil membawa senjatanya dan juga amunisinya untuk Tanikawa "Tanikawa, senjata untukmu!!" ujar Lion sambil meletakkan senjatanya.
"Dapat darimana?!" tanya Tanikawa, Lion tersenyum "Mobil," jawab singkat Lion. Tanikawa tidak terlalu memperdulikannya, dia lanjut fokus ke ponsel yang tengah ia pegang. Jam demi jam sudah berlalu, setelah hampir tiga jam mencari. Akhirnya ketemu "Ketemu!!" ucap Tanikawa dengan spontan.
Lion membuka matanya "Ayo, kita cari Nadachi!!" ujar Lion. Mereka lalu mengemasi barang-barang mereka, lalu bergegas ke mobil untuk segera mencari Nadachi.
"Siap," gumam Lion. Mobil melaju, Tanikawa memandu jalan lewat ponsel Lion. Perjalanan mereka cukup panjang, di sisi lain. Seorang pria tua duduk di kursi yang nyaman dan empuk.
"Keluarga Alexander, sebentar lagi. Garis keturunan kalian akan berhenti di Lion Kennedy!!" ucap pria tua itu dengan samar. Kembali lagi ke Lion dan Tanikawa, mereka sudah setengah jalan ke lokasi yang dituju.
"Bangsat!!! Tanikawa, lihat ke belakang!!" seru Lion menyuruh Tanikawa melihat ke belakang. Tanikawa langsung mematuhi perintah Lion, dia melihat sebuah van hitam dengan logo garuda hitam di sana "APM?!" ucap Tanikawa.
"Pasti," seru Lion. Lion tetap fokus mengemudi "Tanikawa, kamu urusi mereka. Pakai M4-ku kalau dibutuhkan!!" seru Lion dengan dingin. Tanikawa tersenyum tipis "Siap, komandan!!" jawab Tanikawa. Tanikawa mengambil M4-nya, dia terus memantau van APM dan juga jalan yang benar ke tempat Nadachi disekap.
Tanikawa fokus memperhatikan van APM, sekaligus mengomandoi Lion ke jalan yang benar "Ah... Seragam polisi ini membuatku sulit bergerak!!" keluh Tanikawa, Tanikawa melihat seseorang mengeluarkan kepalanya. Lalu menembakkan senjata otomatisnya ke mobil Lion.
Peluru menerjang, beberapa peluru mengenai mobil Lion. Tanikawa dengan membabi buta, dia juga menembakkan M4-nya lewat jendela belakang "Dor... Dor... Dor..." suaranya keras, Lion tetep santai. Dia menambah kecepetan mobilnya dengan signifikan, setiap peluru yang ditembakkan Tanikawa berhasil mengenai van APM. Membuatanya tergores, dan kaca pengemudinya pecah, namun tidak dengan kepala pengemudinya.
"Komandan!!! Gas!!" seru Tanikawa, mobil Lion semakin cepat. Membuat van APM itu jauh dari mereka, di persimpangan. Mobil Lion berhasil menghilang dari kejaran van APM "Bagus!!" seru Tanikawa sambil meletakkan M4-nya di dasbor mobil. Karena adu tembak tadi, kaca belakang, lampu, dan juga body belakang mobil Lion rusak.
"Tanikawa, kita kemana lagi?!" tanya Lion. Tanikawa melihat kembali ponselnya "Hutan? Jalan lurus terus, sampai menemukan sebuah hutan. Nanti kita masuk ke dalam hutan, di sini. Kemungkinan ada di pinggiran hutan, mungkin sebuah kabin?!" seru Tanikawa dengan lega.
"Hutan? Hmm.... Ini sulit, mungkin aku harus memakai topeng dan baju tempurku lagi. Kalau kamu, itu sudah cukup!!!" seru Tanikawa. Tanikawa melihat ke seragam polisi yang dia pakai "Sangat," jawab Tanikawa dengan nada rendah.
Bersambung...