NovelToon NovelToon
Rindu

Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: devi oktavia_10

Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.



Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya


Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20.

"Sayang, kulit mu semakin halus dan harum." ucap Karen yang dari tadi sibuk mendusel di curug leher sang istri, tempat ternyaman baginya.

"Tentu saja, karena aku rajin merawat diri di salon."kekeh Rindu memiringkan kepalanya, dan juga mengusap sayang kepala Karen yang masih sibuk mendusel di curug lehernya.

" Hahaha... Kamu benar sayang, tapi mas suka." ucap Karen mengecup basah leher jenjang itu, lalu membuat tanda kepemilikan di sana, dan tanganya mulai tidak kondusif dan merayap ke sana ke sini di balik baju sang istri, membuat Rindu menggigit bibir menahan suara laknatnya yang keluar dari bibir sexi itu.

"Mas." panggil Rindu serak, Karen yang mendengar itu hanya tersenyum dan terus merangsang sang istri, dan tau lah ya apa yang di lakukan selanjutnya.

Pagi pagi Rindu sudah sibuk membuat sarapan, karena ada sang mertua yang akan sarapan bersama mereka.

"Pagi sayang." sapa Karen memeluk Rindu dari belakang, lalu tidak lupa mengecup pipi tembem sang istri.

"Mas, sudah bangun." tanya Rindu namun tangannya masih sibuk mengaduk aduk masakan di dalam wajan.

"Belum ini sedang mimpi meluk bidadari." kekeh Karen.

"Ck, gombal. " kekeh Rindu.

Karen ikut terkekeh, sudah berhasil membuat istrinya kesal.

"Mandi sana! sebentar lagi papa keluar loh, katanya mas juga ada meeting pagi ini." ujar Rindu.

"Mandiin." rengek Karen.

"Mandi sendiri aja, jangan seperti anak kecil." omel Rindu, yang tau klau Mandi bareng bukan hanya Mandi saja dan juga pasti semakin lama.

"Nggak mau, mas mau ngecas dulu sebelum rapat, biar nanti tenaganya full." terang Karen tanpa mau melepaskan pelukannya di perut Rindu.

"Astaga mas, nggak ada puasnya." gerutu Rindu yang mulai kesal dengan ulah suaminya itu, tangan nakal suaminya sudah masuk ke dalam kaca mata kudanya dan memencetnya dengan gemes.

"Aduh adu dududu.... Sakit pa. " keluh Karen menahan sakit di kupingnya yang di tarik oleh papanya.

"Lagian kamu ini nggak kenal tempat dan tidak tau malu, sudah tau istri mu itu sedang masak, kamu masih aja ingin memakannya." omel sang papa.

"Kaya papa nggak aja sama mama." gerutu Karen yang mau tidak mau melepaskan pelukannya dari sang istri.

"Sayang, lusa kita pulang ya." ucap Karen saat mereka sudah berada di kamar.

"Benar mas? " tanya Rindu berbinar.

"Senang amat kamu sayang." kekeh Karen.

"Senang lah, bisa ketemu mama." bahagia Rindu.

"Ohhh... Klau sama mas kamu nggak senang." rajuk Karen.

"Senang lah masa nggak." kekeh Rindu menarik hidung bangir sang suami.

Cupp...

Karen mendaratkan kecupan manis di bibir sang istri.

"Sayang, temani mas meeting ya, hari ini ada meeting sama tuan Abraham." keluh Karen yang tidak semangat.

"Baiklah, aku akan menemani mas, tapi harus semangat dong, masa mukanya di tekuk terus." rayu Rindu.

"Huu.... Sebenarnya mas males sekali berurusan sama dia, apa lagi anaknya pasti ikut." kesal Karen.

"Jangan gitu, mas harus tetap profesional dong, nggak usah mikirin yang lain lain, aku akan menemani mas, apa lagi yang mau mas bahas tentang desain milik aku, jadi nanti biar aku aja yang jadi asisten mas." pinta Rindu.

"Ahhh... Iya, kamu benar juga sayang." jawab Karen semangat lalu memeluk sang istri.

Karen ingin melihat betapa syoknya tuan Abraham dan anaknya yang merendahkan istrinya kemaren, ternyata wanita yang dia hina itu bukan lah tandingannya.

"Ayo mas." ajak Rindu yang sudah rapi.

Karen menatap sang istri. "Sayang, kenapa dandannya cantik sekali, nanti banyak yang ngelirik gimana? " keluh Karen yang tidak suka melihat dandanan sang istri.

"Astaga mas, kamu itu berlebihan sekali." omel Rindu yang merasa dandananya biasa aja.

"Ganti aja ya bajunya, trus hapus juga make upnya." bujuk Karen.

"Udah telat loh ini, masa mau ganti lagi." bujuk Rindu.

"Ya udah den, tapi jangan jauh jauh dari mas." pasrah Karen yang tidak rela istrinya di lirik laki laki lain.

"Mmm.. Iya iya, aku akan selalu di samping mas." ucap Rindu mengiyakan permintaan suaminya, dari pada banyak drama lagi.

"Aku sudah cantik belum pa? " tanya Amelia meminta pendapat sang papa.

"Anak papa selalu cantik sayang." puji tuan Abraham.

Senyum Amelia terkembang di bibirnya, dia yakin Karen akan terpesona melihatnya.

"Ayo sayang, kita berangkat." ucap tuan Abraham.

"Tidak usah aneh aneh Amel, jangan sampai tuan Karen membatalkan proyek ini, dan yang rugi kita semua." tegur sang mama.

"Mama tenang aja, itu semua tidak akan terjadi, aku akan bermain cantik, aku akan memperlihatkan siapa aku sebenarnya, agar tuan Karen sadar, dia salah mencari istri, karena istrinya tidak bisa apa apa, beda jauh dengan ku." pongah Amelia.

"Sudah lah ma, mama tunggu kami di rumah aja, do'akan yang baik baik untuk anak mu ini, apa lah kamu tidak ingin mendapatkan menantu sukses." ujar tuan Abraham.

"Siapa yang nggak mau mendapatkan menantu orang sukses pa, tapi bukan jadi pelakor juga, ingat karma pa." kesal sang istri kepada suaminya itu, bukannya melarang sang anak, malah suaminya mendukung perbuatan anaknya yang salah itu.

"Maaf kami terlambat." ucap Karen yang sedikit tidak enak hati.

"Tidak apa apa, kami juga baru sampai." sahut tuan Abraham dengan senyum ramahnya.

Amelia ikut berdiri menyambut relasinya itu, dan tersenyum ramah kepada Karen dan melirik sinis kepada Rindu yang terlihat lebih cantik dari dirinya.

"Dasar sial perempuan ini, kenapa dia selalu cantik sih." gumam Amelia dalam hati.

Karen membuka kursi untuk sang istri.

"Terimakasih mas." ujar Rindu tersenyum cantik.

Karen ikut tersenyum hangat, dan menunduk untuk mengecup singkat dahi sang istri.

Amelia lansung meradang dalam hati, melihat adengan mesra sepasang suami istri itu.

"Astaga tidak tau malu." kesal Amelia.

"Mas, malu ih." rengek manja Rindu, Amelia ingin muntah mendengar rengekan Rindu itu.

"Maaf tuan, saya datang terlambat." ujar seseorang yang baru datang dengan wajah sedikit berantakan.

"Ada apa dengan mu, Riz? " heran Karen menatap asistennya itu.

"Saat di jalan tadi, ban mobil saya bocor tuan, saya juga tidak mendapatkan taxi, terpaksa saya maraton ke sini." keluh Rizki.

"Ahhh... Begitu ceritanya, ya sudah, kamu rapikan dulu penampilan kamu, lalu pesan lah minuman, kamu pasti lelah." ujar Karen perhatian kepada asistennya itu.

"Baik tuan, terimakasih." ucap Rizki penuh hormat, dia sangat beruntung mendapatkan bos seperti Karen.

"Bagaimana anda mendapatkan karyawan yang tidak disiplin seperti itu tuan? " heran tuan abraham.

"Apakah anda tidak mendengar alasannya tadi? dan apakah anda tidak melihat penampilannya yang acak acakan tadi, seandainya anda yang ada di posisinya, anda pasti akan lebih terlambat datang ke meeting kita, karena menunggu taxi, tapi tidak dengan asisten saya, dari pada dia membuat orang menunggu terlalu lama, dia rela lari dari jarak yang lumayan jauh, bagi saya itu luar biasa." sahut Karen.

Tuan Abraham lansung terdiam mendengar ucapan Karen.

"Maaf sekali lagi, karena saya meeting kita jadi berantakan." sesal Rizki.

"Santai aja Ki, semua di luar prediksi, ya sudah, sekarang kita mulai saja meetingnya." ujar Karen.

Meeting pun di mulai oleh Rizki, tuan Abraham memulai mengemukakan pendapatnya yang di bantu dengan sang putri.

Kini tibalah saat Rindu yang menerangkan semua ide idenya, Karen tersenyum bangga melihat sang istri yang terlihat sangat profesional dan keluar aura pemimpinya, Karen Rizki tuan Abraham dan juga Amelia tidak memungkiri ide yang di berikan oleh Rindu sangat bagus dan menarik.

"Sial, gue pikir dia cupu, yang bisanya mengabiskan uang saja, ternyata dia sangat pintar dan sialnya lagi rancangan itu punya dia." gumam Amelia yang tidak tau harus berbuat apa sekarang, dia sangat syok mengetahui fakta nya.

"Jadi gimana tuan dan nona? " tanya Rizki tersenyum lebar, sungguh dia juga salut dengan istri bosnya itu, terlihat kosong, tapi bisa membuat lawan tidak bisa bicara.

"Kami setuju dengan pendapat nona Rindu." tuan Abraham yang tidak memungkiri kepintaran Rindu.

Satu jam berlalu akhirnya meeting itu pun berakhir.

"Saya tidak menyangka ide ide nona sangat brilian dan rancangan gambarnya juga sangat bagus." ujar tuan Abraham sungguh sungguh.

"Ahhh.... Anda terlalu memuji tuan, ini hanya kebetulan saja." sahut Rindu merendah.

Sementara Amelia tidak dapat berkata kata lagi, dia benar benar kalah telak dari wanita ini.

Bersambung....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya....😘😘😘

1
Lala Kusumah
rasain Lo Rinda, fitnah terus sih kerjaan nya , heran 🫣🫣🙆🙆😡😡
aroem
bagus
Teh Euis Tea
maklum baru jd bawaannya on trs🤣
syukurlah bu fatimah sm ayah jajangnya ikut rindu biar rindu ada temannya
Nurainimaulina Ayu
awas KLO dah sukses jgn merasa d abaikan
Bak Mis
semoga slalu bahagia selamanya
Putri Laely
lanjut thor
Lala Kusumah
bahagia selalu ya Rindu n Karen 🙏🙏
Teh Euis Tea
makanya jgnsuka ngerendahin orang sekarang diamkan, ternyata orang yg km rendahin ternyata lebih pintar dari km amelia
Bak Mis
makanya jgn liat orang dari luar nya aja, sekarang mati kutu kan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
baru nyaho siapa itu Rindu Lo pada ya, Rindu gitu loh dilawan 😍😍👍👍
Putri Laely
lanjut thor
Teh Euis Tea
mantap jawaban papa dinata mergua idaman😁
Bak Mis
panas ya makanya omongan nya ngelantur 😇😇😇
Lala Kusumah
iri bilang bos 😜😜😁😁
Bak Mis
sudah terlambat Bu sekarang nikmatin aja penyesalan nya
Lala Kusumah
kalian pada baru menyadarinya bahwa kalian sudah begitu dalam menyakiti Rindu, terlambat huhf 😡😡
Teh Euis Tea
alahhhh rindu udah bahagia baru pd nyesel nanti tuan putri marah lupa lg sm rindu
Bak Mis
kebakarlah niatnya mau hasut gak taunya kebakaran tuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nonoyy
panas panas ada yg butuh damkar sekarang 😝
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
pengen bgt aq sumpel mulut rinda sama teflon deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!