NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Angkasa tampak tenggelam dalam tumpukan dokumen di meja kerjanya, keningnya berkerut dalam konsentrasi. Victor datang dengan menambahkan dokumen lainnya. Suasana ruangan itu penuh dengan desakan waktu dan tekanan yang belum terselesaikan.

"Kau bisa diam dulu tidak Vic, kenapa banyak sekali dokumen yang kamu berikan? Memangnya selama aku tidak masuk kamu mengerjakan apa, huh" omel Angkasa dengan nada tinggi, tanpa mengalihkan pandangan dari berkas yang ia pegang.

Victor menelan ludah, "Maaf, tuan. Tapi semua dokumen itu membutuhkan tanda tangan anda, bukan saya" ucap Victor membela diri.

Angkasa mengangkat tangan, menghentikan kata-kata Victor. "Ya sudah, aku mengerti. Tapi tolong, beri aku ruang untuk bernapas sebentar. Aku perlu menyelesaikan ini terlebih dahulu."

Victor mengangguk, menarik napas dalam-dalam sebelum meletakkan tumpukan dokumen di sudut meja Angkasa. Dia mundur, memberikan ruang bagi Angkasa untuk bekerja, dan memilih pergi dari ruangan itu.

Angkasa kembali fokus, jarinya tengah sibuk membubuhkan tanda tengan di setiap berkas yang ia pegang.  Meski begitu, terkadang ia terhenti, mengusap wajahnya yang tegang, seolah mencoba mengusir kelelahan dan frustrasi yang muncul bersama tugas-tugas yang belum selesai.

Waktu bergulir begitu cepat, bahkan saat jam istirahat Pun Angkasa terus melanjutkan pekerjaannya, ia mengabaikan perutnya yang teras lapar, ia lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya, agar tidak lembur. Karena sore nanti dia harus menjemput kembar di rumah Brian.

Ceklek.......

Tampak Gya nyelonong begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Di ikuti Victor di belakangnya yang tampak panik.

"VICTOR"

"Maaf tuan, say sudah melarangnya tetapi nona Gya memaksa" ucap Victor.

Tatapan tajam itu seperti pedang yang siap menghunus, membuat Gya merasa seperti serangga yang terperangkap dalam jaring.

"Gya, kamu tahu aku tidak suka diganggu saat bekerja," kata Angkasa dengan suara rendah namun tegas. Napasnya terdengar berat, pertanda betapa kesalnya dia saat itu.

Gya menundukkan kepala, rambutnya yang panjang menutupi wajahnya yang memerah. "Maaf, honey. Aku hanya ingin mengantar makan...." suaranya tercekat, tidak mampu melanjutkan kata-katanya.

Victor yang berdiri di pintu, menggigit bibirnya, merasa bersalah karena tidak mampu menghalangi Gya. Dia tahu betul bagaimana Angkasa bisa begitu konsentrasi dan serius dalam bekerja, dan kehadiran Gya bisa jadi pengganggu besar.

Angkasa menghela napas, matanya masih menyimpan bara kesal, namun perlahan dia menunjukkan sedikit empati. "Baiklah, terima kasih untuk makan siangnya, sekarang pergilah" usir Angkasa. Pria itu tidak ingin memberi harapan lagi kepada Gya, baginya hubungannya dengan wanita itu sudah selesai semenjak sang kakek membatalkannya.

Gya mengangguk cepat, memberikan senyum kecil yang penuh harap. Dia meletakkan kotak makanan di atas meja, kemudian berbalik perlahan menuju pintu, hatinya masih berdesir karena ketegangan yang baru saja terjadi.

Victor mengikuti Gya keluar, namun langsung dicegah oleh Angkasa.

"Victor"

"Iya tuan?" tanya Victor.

"Lain kali jangan biarkan siapapun masuk kedalam ruangan ku, aku tidak suka di ganggu saat aku sedang bekerja" tegas Angkasa.

"Baik tuan," jawab Victor.

"Hmm, sekarang ambil makanan ini dan segera pesankan aku makanan" perintah Angkasa menatap makanan itu tanpa minat.

"Tapi tuan....." ucapan Victor menggantung.

"Kau sudah berani membantah perintahku, Victor" sentak Angkasa.

Victor menghela nafas sabar, menghadapi tempramen Angkasa. Tanpa banyak bicara Victor segera mengambil makanan dari Gya, kemudian dia memesankan makanan untuk Angkasa.

Di sisi lain Angkasa duduk kembali di kursinya, mengusap wajahnya dengan kedua tangan, berusaha mengembalikan fokus pada pekerjaan yang masih menumpuk di mejanya.

*****

Setelah makan siang Angkasa kembali mengerjakan pekerjaannya, lagi-lagi pintu ruangannya di buka oleh seseorang.

"SIAPA LAGI" Teriak Angkasa kesal tanpa mengalihkan tatapannya dari berkas yang ada di hadapannya.

"Bagus, sudah berani kau berteriak di hadapan ku" ucap Kakek Lu.

Angkasa tercekat ketika menyadari sosok yang berdiri di ambang pintu adalah Kakek Lu, bukan orang lain yang ia kira. Rasa kaget dan cemas bercampur menjadi satu, membuatnya segera berdiri dari kursinya, memberi hormat dengan tergesa-gesa.

Wajahnya pucat, menyesali teriakannya yang terlalu cepat. "Maaf, kek. Aku kira tadi yang masuk orang lain" suara Angkasa tergagap, penuh penyesalan.

Kakek Lu yang tampak masih tangguh meski usianya sudah lanjut, menatap Angkasa dengan tatapan yang tajam dan berwibawa. "Harusnya kamu tahu, Angkasa, pintu itu bukan untuk dijadikan sasaran kemarahanmu," ucap Kakek Lu, suaranya tenang namun mengandung kekuatan.

Dia melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya dengan lembut. Angkasa menundukkan kepala, merasakan beratnya kata-kata Kakek Lu yang sederhana namun mendalam.

Kakek Lu berjalan mendekat, menepuk bahu Angkasa ringan. "Pelajaran hari ini, jangan lepaskan amarahmu pada yang tak bersalah." lanjut Kakek Lu, suaranya lembut namun tegas.

Angkasa mengangguk pelan, mengerti akan nasihat berharga tersebut. Di ruangan yang sepi itu, hanya ada Angkasa dan Kakek Lu. Suasana menjadi tenang kembali, dan Angkasa merasa ada pelajaran besar yang ia dapatkan hari itu tentang mengendalikan emosi dan bagaimana menghormati kehadiran siapapun yang datang, meski dalam keadaan yang tidak terduga.

"Kapan kamu akan memperkenalkan kembar ke publik? Sebentar lagi mereka akan sekolah, status mereka harus jelas" tegas Kakek Lu.

"Saat ini kamu dan Hana sudah hidup  bersama lagi. Itu sudah cukup alasan untuk memperbarui hubungan kalian," saran Kakek Lu sambil membetulkan kacamatanya yang mulai turun di hidungnya.

Angkasa memandang lurus ke arah kakeknya, matanya menunjukkan kebingungan yang mendalam. "Tapi kami tidak pernah benar-benar saling mencintai, kek" ucap Angkasa dengan suara yang terdengar berat.

"Tapi anak-anakmu, membutuhkan keluarga yang utuh, yang penuh kasih sayang. Bukan kebohongan semata." Kakek Lu berusaha keras meyakinkan Angkasa tangannya menepuk-nepuk lengan kursi dengan kegelisahan.

Angkasa mengusap wajahnya dengan kedua tangan, seolah mencoba mengusir kelelahan yang membebani pikirannya. "Aku tahu itu penting untuk mereka, kek. Tapi, bagaimana dengan kebahagiaan Hana? Bagaimana dengan kebahagiaanku?" tanyanya dengan nada yang mulai meninggi.

Kakek Lu menatap Angkasa dengan pandangan yang tajam, seakan mencoba menembus dinding yang di bangun di sekitar hatinya. "Angkasa, kadang kebahagiaan tidak hanya tentang apa yang kita inginkan, tapi juga apa yang terbaik untuk orang yang kita cintai," ujar Kakek Lu dengan suara yang tegas namun penuh kelembutan.

Di ruangan itu, suasana menjadi tegang namun penuh dengan emosi yang mengalir antara kedua generasi tersebut. Angkasa merasa berat, tapi di sudut hatinya, dia tahu ada kebenaran dalam kata-kata kakeknya.

Angkasa menghela nafas panjang, mencoba meredakan gundah yang menggelayut di dadanya. Kakek Lu berdiri di hadapannya dengan pandangan yang tajam dan penuh kekecewaan. "Hana masih istri sah ku kek, Aku belum menceraikannya. Kami memang nikah kontrak, tapi pernikahan kami resmi secara agama dan hukum. Apakah itu menurut kakek kurang?" tanya Angkasa, suaranya bergetar sedikit, mencari pengertian dari sosok yang selama ini ia hormati.

"Tetap masih kurang, kamu juga perlu memikirkan masa depan anak-anak mu Angkasa, mau sampai kapan kalian akan membohongi mereka," ucap kakek Lu, suaranya tenang namun tegas, menghujam langsung ke hati Angkasa.

"Sudah waktunya kamu mencoba membuka hatimu untuk pasanganmu. Penghianatan ibu mu jangan kamu jadikan alasan untuk membenci semua wanita." lanjutnya.

Angkasa tertegun, matanya menatap lekat-lekat wajah kakek yang dipenuhi keriput itu. Kata-kata kakek Lau seakan membuka luka lama yang selama ini ia sembunyikan. Dia menyadari betapa dalamnya rasa benci yang telah mengakar pada dirinya, dan betapa banyaknya ia telah menyakiti Hana tanpa ia sadari. Kedua tangan Angkasa terkepal, napasnya memburu, seakan-akan ia sedang berusaha mengumpulkan keberanian untuk menghadapi kenyataan pahit tersebut.

1
Ma Em
Resepsionis cuma kerja dan hdp nya dan gaji sombongnya minta ampun kalau Angkasa tau anak dan istrinya diusir pasti sdh dipecat tuh resepsionis .
Nureliya Yajid
lanjut thor
vitrienoor99
puas banget bacanya KK,up datenya banyak, semangat KK up datenya
zh4insu
Udah tau jalannya rusak, malah nyanyi sambil goyang di atas sepeda,,, jatuh kan, kecebur di got mandi lumpur,,, 🤣🤣🤣
Ngakak aku dari tadi... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
zh4insu
Ngakakkkkk aku,,, aku tau siap dia... 🤣🤣🤣
zh4insu
Tepung terigu merk apa itu kak? Stenga kilo harganya 30rb.😄🤭
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Ma Em
Angkasa lupakan masa lalu yg membuatmu trauma , tdk semua wanita seperti ibumu yg melupakan anaknya karena Hana tdk seperti itu dia sangat menyayangi si kembar dan selalu berjuang untuk membahagiakan nya sadarlah Angkasa sebelum nanti kamu menyesalinya .
Nancy Nurwezia
🤣🤣🤣 emang random si cia nih
☘️💮Jasmine 🌸🍀
cek Kodam katanya 🤣🤣🤣 ngakak lgsg
Nureliya Yajid
lanjut thor
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nancy Nurwezia
pasti suka uncle angkasa cia..
anggun hakiki
haha
anggun hakiki
hahahahha.. z😂😂
☘️💮Jasmine 🌸🍀
next Thor 😍
Herdian Arya
lah lah kok cuma satu bab... mana yg lain.
Nureliya Yajid: lanjut thor
total 1 replies
anggun hakiki
lanjut
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lanjut kak 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!