Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jin Rakus
Pak Tarno yang mendengar Purnomo tak bisa lagi mempunyai tenaga dalam menjadi sangat mendendam pada Budi.
"Kamu cari orang yang mampu mengalahkan Budi , berapa pun harganya aku bayar " ucap pak Tarno pada asistennya.
" Siap juragan, oh iya juragan, aku dengar Budi membuka usaha cafe di samping gang Dak'wah " ucap asisten pak Tarno yang mendapat berita siang tadi saat sedang berkumpul bersama temannya
" Cafe, uang dari mana dia?" Tanya pak Tarno heran, menurut Purnomo Budi yatim piatu yang miskin.
" Kemarin dia mau menyewa toko juga sepertinya untuk membuat cafe ,kalau begitu ,kita cari orang yang bisa mengelola cafe, agar miliknya sepi tanpa pengunjung. " Ucap pak Tarno. Bila ia membuat cafe yang lebih murah dan lebih enak dari punya Budi pastinya cafe Budi tak akan laku.
" Baik juragan" asisten pak Tarno langsung keluar untuk mencari koki dan juga tukang untuk merubah toko menjadi Cafe.
♣️♣️♣️♣️♣️
Di sebuah rumah di pinggiran kebun karet ,seorang kakek tua marah besar , jin perewangannya hilang tak di ketahui kemana, tali jiwa nya yang menjadi pengikat antara dia dan jin itu terputus .
" Kurang Ajaaar, siapa yang berani memutuskan tali jiwa jinku!!" Teriak eyang Hitam marah, perawakan nya yang berkulit hitam dan suka memakai jubah hitam membuat dia di sebut eyang Hitam , satu dukun sakti yang berdiam di pinggiran hutan Way Balak.
Para jin yang sedang berdiam di sana terduduk ketakutan , mereka berilmu lebih tinggi dari eyang Hitam hanya saja eyang Hitam memiliki kontrak dengan kerajaan jin di alam mereka membuat mereka terikat kontrak dan menjadi bawahan sang dukun.
" Merah kamu coba selidiki wanita yang bernama Linda itu , pasti ada hubungannya dengan dia hilangnya tali jiwa dengan jin nenek gurun yang aku utus kemarin" perintah eyang Hitam
" Baik eyang "jin yang di tunjuk langsung pergi menuruti perintah eyang Hitam.
Di rumah nya Budi semakin tekun menekuni jurus jurus dari Raja Karang Setra, ia juga memperdalam ilmu kebatinan, hanya saja ia melakukan secara sembunyi sembunyi agar tak terlihat warga yang melintas nanti di kira lagi aneh aneh lagi, karena itu ia ingin mencari tempat yang baik dan tersembunyi untuk latihan
♣️♣️♣️♣️♣️♣️
Jin merah suruhan Eyang Hitam yang sudah datang mengawasi dari kejauhan , kebetulan di belakang rumah pak Mus ada sebuah kolam dan ada pohon besar , ia mengawasi Linda dari sana.
" Seperti ada kekuatan besar aku rasa ,tapi apa yah" Jin Merah bertanya tanya dalam hati .
" Itu gadis yang ada di foto kemarin" jin merah yang melihat Linda keluar dari dalam cafe memperhatikan dengan seksama . Jin merah kaget juga melihat Linda sehat wal Afiat , biasanya siapa yang di masuki oleh nenek gurun akan seperti jerangkong hidup hanya tinggal kulit dengan tulang saja karena sari kehidupannya di serap oleh nenek gurun tapi ini Linda sehat sehat saja dan tak terlihat kurus.
" Aku harus segera melapor pada Eyang Hitam " jin merah melesat pergi guna melaporkan apa yang sudah di lihatnya.
Linda tentu saja tak tahu bila dirinya sedang di perhatikan , cafe buka dari jam 10 pagi, dan langsung ramai , oleh pengunjung , cuaca yang panas pengunjung rata rata memesan jus jeruk dengan roti lapis .
Roti buatan Nurul sangat di sukai kamu wanita karena manisnya pas . Apalagi harganya terjangkau oleh para mahasiswa.
Malam hari cafe penuh dengan pasangan muda yang menghabiskan waktu menikmati malam cafe Sahabat.
Seperti yang Budi duga sebelumnya,
Kekuatan yang mereka dapat dari telur tak bertahan lama, hanya 40 hari mereka merasakan kekuatan itu, setelah 40 hari kekuatan itu hilang , untung Budi telah mengantisipasi dengan mengajarkan mereka tenaga dalam hanya saja semenjak cafe Sahabat buka mereka jarang latihan karena kesibukan mereka di cafe yang selalu ramai setiap waktu.
Di depan gang Pelita 2, sebuah Cafe juga berdiri, menu dan minuman yang di tawarkan bahkan lebih murah dari cafe Sahabat, di awal Cafe itu buka mereka sempat goyah, karena pendapatan merosot drastis dari biasanya.
" Sabar, semua sudah ada yang mengatur, jangan khawatir" ucap Budi menyemangati Linda dan ketiga sahabatnya.
" Huh, ini pasti kerjaan Purnomo" ucap Anto kesal.
" Kenapa kamu menyangka kesana?" Tanya Budi heran,
" Cafe itu berdiri di Toko yang waktu itu ingin kamu sewa, dan kemaren aku juga lihat Slamet yang berjaga di sana" dengus Anto kesal.
" Ya biar saja, rejeki kan ada yang ngatur, jadi jangan khawatir " sahut Budi santai.
" Bukan masalah itu yang buat aku kesal Bud, kok bisa bisanya Slamet berbuat begitu, kalau kamu ga nolong dia di pasar tengah udah mati dia kehabisan darah, dan lagi harganya malah di bawah kita dan juga makanan dan minuman nya pun sama " ucap Anto yang masih kesal.
" Ga perlu di ungkit, menolong orang itu ga perlu mengharapkan pamrih, dan sepertinya Slamet di perintah oleh ayahnya" sahut Budi lagi.
" Ah, cape ngomong sama kamu, kamu itu terlalu baik" dengus Anto sambil merengut ,
" Selagi mereka bersaing dengan sehat kenapa takut" ucap Budi," jangan manyun aja ,nanti di kuncir tuh bibir he he he" Budi tertawa kecil melihat Anto yang masih kesal.
Di saat mereka sedang bercanda gurau satu keluarga datang , dengan seorang anak yang sangat gemuk,
" Kak mau roti itu" anak itu menunjuk roti besar yang di bentuk seperti boneka berukuran 40 centi meter.
Linda menatap sang orang tua anaknya, sang orang tuanya mengangguk.
Selain roti besar mereka juga memesan beberapa jus dan untuk sang ayah memesan kopi capucino .
" Ayah lagi" anak gemuk itu kembali merengek , meminta roti lagi , Budi memperhatikan dengan seksama , ia merasa bingung roti sebesar itu bisa muat di perut si anak ,sedangkan dia saja yang sudah dewasa merasa ga akan muat, dan kini malah minta tambah lagi.
Budi mulai mengaktifkan mata batinnya ,baru kini ia tahu bila di dalam tubuh anak itu ada semacam jin yang kelaparan , semua makanan itu sebagian besar di serap oleh mahluk halus itu.
Perlahan Budi mendekat pada sang ayah yang sedang menikmati kopinya di taman sedang istri dan anak anaknya makan di air terjun mini dalam Cafe.
" Maaf pak ,kalau mengganggu" ucap Budi pelan.
" Ooh, iya ga kok, ada apa yah mas?" Tanya bapak itu heran salah satu karyawan cafe mendatanginya
" Ini tentang anak bapak , apa bapak sudah pernah memeriksanya" ucap Budi
" Yah, seperti itulah , kami sudah kemana mana berobat tapi tak ada perubahan , ada seorang kyai dia bilang ada satu mahluk yang selalu lapar merasuki tubuh Adit" ucap si ayah, sambil mendesah, namun ia heran kenapa Budi bisa melihatnya
" Kenapa ga di obati kalau kyai itu bisa melihat?" Tanya Budi heran.
" Jin yang masuk di tubuh Adit, lumayan sakti, jadi untuk mengeluarkan nya harus ada tujuh kyai dari Cirebon dan Banten yang bekerja sama mengeluarkan jin itu , kecuali ada yang punya ajian Kala Cakra baru dia bisa mengeluarkan jin itu." Keluh si ayah, yang ternyata bernama jali.
" Begini saja pak, nanti malam bapak kemari lagi bawa anak bapak" siapa tahu saya bisa membantu" ucap Budi .
" Kamu ga bercanda!" Pak jali menatap curiga pada Budi, semenjak Adit anaknya sakit dia sering di tipu, oleh dukun dukun gadungan, membuatnya tak percaya pada praktisi supranatural.
" Berapa yang kamu minta!" Ucap pak jali curiga takutnya Budi nanti memeras nya .
" Saya ga minta biaya pak , tapi kalau berhasil tolong bapak menyantuni anak yatim dan fakir miskin semampu bapak" ucap Budi sambil tersenyum.
" Baik, nanti malam aku kemari" ucap pak jali , ia berpamitan pada Budi dan mengajak istrinya pulang. Walau ragu ia memutuskan mencoba karena Budi tak meminta biaya
bukanya yg pwrtama hami
untung g nyungsep yaa