NovelToon NovelToon
Hamil Anak Pak Dosen

Hamil Anak Pak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: Al-Humaira

Bangun dari tidur Yola begitu terkejut saat melihat pria yang terlelap di sebelahnya.
Yola tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah pesta kampus yang ia datangi semalam.

Dan kini ia harus berakhir dengan pria yang sangat berpengaruh di kampus.

Yola memilih pergi sebelum pria yang masih terlelap itu bangun, ia tidak ingin menimbulkan masalah apalagi pendidikannya terkendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAPD_Bab 3

Fayola terduduk lemas dengan kedua tangan memeluk leher Calvin erat, tubuhnya bersimbah keringat setelah kegiatan panas keduanya beberapa saat lalu di rooftop.

Calvin menyibak rambut panjang Fayola yang basah menutupi wajahnya. Mata gadis itu terpejam dengan napas yang masih memburu.

"Kerja keras mu menakjubkan Baby,"Bisik Calvin dengan napas panas menerpa wajah Fayola yang berkeringat.

Mata Fayola terbuka, dan wajah tampan Calvin yang rupawan begitu nyata didepan mata.

"Tapi aku belum selesai...kau masih harus bekerja." Bisik Calvin dengan suara serak.

Fayola memejamkan matanya dengan bibir terbuka, saat kedua tangan Calvin menekan pinggangnya membuat sekujur tubuhnya kembali menegang.

"Berbaringlah," Calvin membaringkan tubuh polos Fayola di atas sofa tanpa melepaskan diri keduanya, mata Fayola mulai terpejam saat Calvin mulai menggerakkan tubuhnya.

"Ya tuhan, apakah aku berdosa jika menginginkan ini." 

"Begitu nikmat baby..." tangan besar Calvin bergerak sesuka hati, menyentuh bagian mana saja yang membuatnya senang melihat Fayola tersiksa dengan sebuah kepuasan.

"P-pak ahhh!" Fayola menjerit saat merasakan tekanan diri Calvin cepat dan dalam membuatnya merasa sakit namun juga melenakan.

"Milikmu membuat ku gila Fayola, mari bercinta sampai kau minta ampun!!"

*

*

Cuaca yang terang kini sudah berganti redup, dua orang yang sedang berbaring disofa rooftop tak menyadari jika hari sudah sore.

Fayola membuka matanya dengan bibir meringis, matanya menatap sosok pria yang masih menempel padanya. Dadanya terasa ngilu, bagaimana tidak jika Calvin seperti bayi yang sedang menyu*su tanpa henti.

"Enghh..pak lepas." lirih Fayola sambil menarik pelan tubuhnya agar terlepas dari bibir Calvin.

Merasa terusik mata Calvin yang terpejam perlahan terbuka, bibirnya terbuka melepaskan sesuatu yang membuatnya candu.

Terlihat sekali pucuk ranum itu memerah.

Dengan santai Calvin melu*mat bibir Fayola pelan namun dalam, hingga Fayola kehabisan napas barulah Calvin melepaskannya.

"S-sudah sore, aku mau pulang." cicit Fayola yang merasa malu dan gugup melihat dada bidang Calvin yang keras dan otot-ototnya yang kokoh.

Calvin langsung bangun, pria itu mengenakan kemejanya kembali setelah tadi hanya memakai celana.

Fayola hanya bisa menatap nanar pakainya yang berserakan di lantai, matanya menatap Calvin yang sedang mengancingkan kemejanya.

"Aku pakai apa? Bajuku sudah anda robek."

Calvin menaikkan alisnya sebelah, melirik lantai dimana pakaian Fayola yang memang sudah tergolek tanpa bentuk.

Merogoh ponselnya, Calvin menghubungi seseorang, sedangkan Fayola duduk meringkuk menutupi tubuh.

Tak lama terdengar pintu diketuk dari arah berlawanan, Fayola semakin erat memeluk kedua kakinya, dan Calvin berjalan menuju pintu.

Brak

"Yang anda minta tuan,"

Samar-samar Fayola bisa mendengar seseorang bicara.

Calvin menerima dan kembali menutup pintunya keras, berjalan sambil membawa sebuah paper bag, Calvin mengulurkannya pada Fayola.

"Pakailah!" Titahnya dingin.

Fayola menerima dengan ragu, malu tentu saja karena tubuhnya begitu murahan didepan pria seperti Calvin yang belum dia kenal.

Calvin memilih pergi, berjalan keluar meninggalkan Fayola sendiri.

Tidak ada Isak tangis seperti sebelumnya, kini Fayola sadar saat dirinya menikmati sentuhan Calvin sang dosen panas dan juga misterius.

"Murahan sekali tubuh ku ini," Gumamnya sambil memakai pakaian yang ternyata Calvin beri.

Setelah selesai dan cukup rapi, Fayola meninggalkan tempat bercinta selama hampir dua jam mereka menghabiskan waktu untuk berbagi peluh. Memastikan tidak ada jejak yang tertinggal Fayola pergi dengan jalanya yang sedikit mengganggu.

"Jika begini terus, aku tidak yakin jika milikku akan selalu sempit." pikir Fayola yang melihat seberapa besar milik pria tadi.

*

*

Fayola pulang dalam keadaan kelelahan, gadis itu berjalan menaiki tangga dengan tubuh sakit semua.

"Non baru pulang!"

Fayola menoleh kebelakang dan tersenyum, "Iya bik, Yola capek mau istirahat." Katanya sambil kembali melangkah lunglai.

"Bibik buatkan makan non!" teriak bibik dari bawah.

"Ngak usah, Yola ngak laper bik!" teriak Fayola dengan suara serak.

Fayola menghempaskan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya, memejamkan matanya dan secepat kilat bayangan percintaannya tadi menari-nari di kepalanya.

Fayola hanya menikmati saja, rasanya memang sedasyat itu ternyata.

"Sudah pulang rupanya, tuan putri!"

Fayola langsung membuka matanya saat mendengar suara tak asing baginya.

"Kak Lino! Sejak kapan di sana!" Fayola tampak terkejut.

Lino tersenyum smirk, "Sejak kau belum datang," Jawabnya santai.

Fayola langsung duduk dengan waspada, ia tahu jika kakaknya ini datang ada maksud tertentu.

"Bagi duit, lu udah dapat kiriman bokap kan." Tanpa basa-basi Lino meminta uang.

"Kak Lino juga udah papa kirim kan, kenapa minta Yola terus." Fayola menatap Lino kesal.

Mendengar ucapan Fayola, Lino tersulut emosi, tangannya meringsek dan menarik rambut panjang Fayola kuat.

"Akhh kak Lino sakit!" Fayola sampai meringis merasakan sakit di kepalanya saat rambutnya di tarik dengan begitu kuat.

"Lu ngak usah banyak bacot, kasih yang gue mau!"

Akkhh

Fayola menjerit saat tubuhnya dihempaskan begitu saja dengan keras.

Lino mengambil ponsel Fayola, "Transfer gue sekarang, kalau lu mau selamat." ancamnya dengan tatapan menakutkan.

Fayola yang terisak dengan tangan gemetar menuruti kemauan Lino, beberapa saat pria itu tersenyum senang melihat sejumlah uang masuk ke rekeningnya.

"Good, kalau lu nurut, lu bakalan aman." Katanya sambilan tersenyum sinis meninggalkan kamar Fayola.

Fayola menangis terisak, berulang kali ia diperlakukan seperti itu. Karena takut Fayola memiliki memberikan uangnya untuk Lino sedangkan dirinya hanya menggunakan uang sisa yang ada.

*

*

Calvin duduk di ruang baca dengan kepala bersandar dan mata terpejam, keduanya tangannya saling bertaut diatas dada.

"Ahh C-calvin aku tidak t-tahan arrghh!"

Bayangan wajah Fayola saat mencapai pelepasan begitu lekat di kepalanya, suaranya yang merdu wajahnya yang berkeringat semakin terlihat seksi, lekuk tubuhnya yang begitu indah hingga rasa miliknya yang begitu dahsyat.

"Akh sial!!" Makinya membuka mata sambil mengusap wajahnya kasar.

Hanya dengan membayangkannya celananya langsung sempit tanpa nanti.

"Fayola, kau harus menanggung semuanya." Gumam Calvin dengan senyum menyeringai.

*

*

Saat kembali menginjakkan kakinya di kampus, Fayola selalu teringat Calvin, dosen dingin dan misterius yang mereka lihat. Namun siapa sangka jika Fayola bisa merasakan hal yang mungkin sangat diinginkan oleh banyak wanita yang melihatnya, mereka hanya punya pikiran liar, sedangkan Fayola merasakan keliaran sang dosen yang begitu memabukkan.

"Yola, are you ok!" Wilea tiba-tiba muncul di saat Fayola masih bengong.

"Aku baik Wilea, jangan khawatir." balas Fayola sambil tersenyum.

"Aku pikir kamu kesambet tadi."

Fayola geleng kepala, "hari ini kelas siapa, aku lupa menyiapkan tugasnya." Fayola menatap Wilea dengan sendu.

"Bisa gawat Yola, ini kelas pak Calvin dosen killer."

"Hah," Tiba-tiba tubuh Fayola menengang saat mendengar nama Calvin di sebut, dan secara bersamaan matanya menangkap sosok tinggi rupawan dengan segala kesempurnaan yang dia miliki.

"Kenapa dia menatap kearah ku," Gumam Fayola yang tatapanya bertemu dengan tatapan Calvin yang berdiri di lorong kampus.

*

*

1
Hartini
mungkin ini jalan untk kalian bertemu
Erna Fadhilah
perkebunan yang di maksud Calvin kayaknya yang di tempati yola deh
Erna Fadhilah
semoga🤲🤲🤲 megi udah dapat informasi tentang yola dan dia mau lapor pada Calvin
Nur Adam
lnjut
daroe
not smart 😒
Erna Fadhilah
kayaknya halusinasi deh😅😅😅, semoga🤲🤲🤲 dengan adanya halusinasi ini hanzel bisa sadar dan mengekang Calvin lagi
Nur Adam
lnjjut
Vtree Bona
lindungi payola bibik kasihanilah dia
Erna Fadhilah
jangan ngomong sama majikanmu dulu lin kasihan dia biar dia bersatu lagi sama Calvin
Erna Fadhilah
semoga bibi megi bisa membantu pak dosen menemukan yola secepatnya
Muawanah
msh menunggu update nya ya,
Marc Lina Aczenk Lolo
cerita hamil nya mana thor?
*Septi*
kasian Calvin dalam tekanan ayahnya sendiri
*Septi*
kenapa ya seperti itu terhadap putranya sendiri 🤔
Erna Fadhilah
iiih orang tua kok kaya gitu sama anaknya, daripada kamu di gituin trs setiap dekat sama perempuan mending habisi aja dia biar ga ada penghalang kebahagiaan untuk mu, aku kok jadi jahat siiih nyuruk seorang anak bunuh ayahnya 🙏🙏🤦‍♀️🤦‍♀️, abisnya greget siiih aku sama bapaknya 😤😤😤
Erna Fadhilah
itu namanya kalau sudah tiada baru terasa
Erna Fadhilah
apa selama kamu pergi kamu ga ngubungin dia walau lewat chat sekalipun pak dos 🤦‍♀️🤦‍♀️
saljutantaloe
cewe klo udh di ewe sebelum nikah jadi bloon akut nurut aja sama cwo nya di apa"in juga diem
Nur Adam
lnju
Asih Sumarsih
sedih banget bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!