NovelToon NovelToon
Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Pelakor jahat
Popularitas:585
Nilai: 5
Nama Author:

Islana Anurandha mendapati dirinya terbangun di sebuah mansion besar dan cincin di jemarinya.

​Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari rumah istana terkutuk ini. “Apa yang sebenarnya kamu mau dari aku?”

​“Sederhana. Pernikahan.”

​Matanya berbinar bahagia saat mengatakannya. Seolah-olah dia sudah lama mengenalku. Seakan-akan dia menunggu ini sejak lama.

​“Kalau aku menolak?” Aku bertanya dengan jantung berdebar kencang.

​Mata Kai tidak berkedip sama sekali. Dia mencari-cari jawaban dari mataku. “Orang-orang terdekatmu akan mendapat hukuman jika kamu menolak pernikahan ini.”

Islana berada di persimpangan jalan, apakah dia akan melakukan pernikahan dgn iblis yg menculiknya demi hidup keluarganya atau dia melindungi harga dirinya dgn lari dari cengkraman pria bernama Kai Itu?

CHAPTER 20

Chapter 20

POV – Oza Barabay*

Enam tahun yang lalu...

Aku menenggelamkan diri di dalam air danau ini. Berusaha meminum semua air lewat mulut dan hidungku. Berusaha membuat diriku sendiri tersedak secepat mungkin. Aku ingin menghilang dari dunia ini. Menghilang dan menghentikan semua tekanan di pundakku yang begitu berat.

​Papa selalu mengejekku karena selalu tertinggal dari Kairav Arumbay dalam hal pendidikan. Papa selalu mengatakan Kai sudah unggul segala-galanya dan suatu saat nanti aku akan dikalahkan oleh dia.

​Aku sudah muak selalu dibandingkan seperti ini. Tidak ada gunanya selalu dianggap kalah dalam segala hal padahal aku sudah berusaha dengan keras.

​Papa akan kehilangan anak satu-satunya hari ini.

​Kehilangan anak tunggalnya hari ini.

​Ya, aku akan pergi dan meninggalkan Klan Barabay untuk hancur berkeping-keping!

​Dadaku mulai terasa sesak. Aku menahan diri untuk keluar dan mengambil napas. Ini adalah keinginanku. Pergi dengan cara tragis dan membuat Papaku menyesal seumur hidupnya!

​Aku tidak bisa bernapas lagi...ini detik-detik terakhirku hidup...

​Selamat tinggal.

​Tapi...

​Wajahku ditarik ke atas. Seluruh air keluar dari hidung dan mulutku. Dadaku terasa panas dan terbakar. Pelan-pelan semuanya kembali seperti semula. Udara masuk seperti sedia kala. Mataku mencermati sekeliling dan orang yang menarikku keluar.

​Siapa yang berani menarikku???

​Sesosok perempuan remaja menatapku dengan marah. Seluruh tubuhnya basah kuyup. Dengan pakaian lengkap dia sepertinya bukan bermaksud untuk berenang di pinggir pantai atau bahkan berenang di tengah-tengah laut ini.

​“Kamu udah gila! Bisa-bisanya bunuh diri di siang bolong kaya gini! Dan kamu mau jadiin aku sasaran polisi?!” Gadis remaja itu memarahiku seperti orang tua yang memarahi anaknya.

​Karena napasku yang masih tidak beraturan, aku hanya bisa menatapnya dengan terdiam. Aku melihat betapa mudanya gadis ini. Dan betapa beraninya dia berenang hingga ke area tengah untuk menggagalkan misi tragisku hari ini. Tapi dalam situasi yang membingunkan ini, aku bisa melihat bagaimana kecantikannya begitu terasa ketika wajah kami hanya berjarak tidak lebih dari dua puluh sentimeter ini.

​“Hidup kamu masih panjang! Bisa-bisanya menyerah.” Celoteh gadis itu lagi.

​Suara teriakan dari pinggir pantai membuat kami menoleh bersamaan. Di sana pengawal Papa yang berjumlah lebih dari satu lusin berteriak memanggilku dan beberapa sudah berenang ke arah kami.

​Misiku gagal kali ini.

​Semua berkat gadis cantik yang ada di hadapanku ini.

***

Masa Kini

POV – Islana

Mobil itu membawa kami keluar dari kota. Aku yakin kami keluar dari kota karena mayoritas pemandangan di luar sana adalah hutan, jalanan panjang tanpa pemukiman dan tempat pompa bensin yang berjarak satu jam dengan lainnya.

​Dengan lima mobil yang mengiringi dari depan dan belakang, sepertinya pria di sampingku ini sudah jelas menutup semua pintu untuk aku melarikan diri.

​Ternyata Kai dan Oza punya hobi yang sama. Menculik perempuan sesuai keinginan dan tujuan mereka masing-masing.

​“Sepertinya kamu sudah melakukan pernikahan illegal bersama Kairav.” Dia terlihat tidak kaget tapi seperti menyimpan siasat di dalam kalimatnya.

​“Itu bukan urusan kamu!” Aku membentaknya sekencang mungkin. Menaruh selimut yang menjadi bukti penculikan di tengah-tengah kursi.

​Oza menaikan satu alisnya. “Jelas-jelas ini urusanku. Kairav itu seperti bakteri yang harus dibersihkan. Dia mengganggu jalanku. Selain itu...”

​Aku menutup telingaku. “Aku nggak mau mendengar penjelasan apapun dari penjahat kriminal.”

​Oza menarik tanganku. Genggamannya yang kuat seperti petinju kelas atas membuatku tidak bisa bergeming sama sekali. Aku melihat bekas luka di pelipisnya sekali lagi. Aku tidak salah lagi, dia benar-benar Oza Barabay.

​“Apa kamu lupa?”

​Aku menatapnya bingung. “Lupa?”

​“Kita pernah bertemu beberapa tahun yang lalu,” Kai menyeringai layaknya baru menang kontes lotre. “aku benar-benar nggak habis pikir, ternyata gadis itu adalah kamu. Kamu benar-benar berubah gadis cilik, wajah kamu lebih tirus dan rambut kamu bikin aku nggak mengenali kamu.”

​Apa maksud dia? “Jangan membuat sketsa drama di otak kotor kamu itu! Kita nggak pernah ketemu baik di dalam dunia nyata atau alam baka!”

​“Sebenarnya aku hampir ke alam baka waktu itu, sayang kamu menyelamatkan aku dengan perjuangan kamu.” Oza tersenyum dan membayangkan adegan itu di kepalanya sendiri.

​Aku menarik tanganku karena merasa jijik seketika. Untungnya kali ini Oza melepaskanku. “Aku nggak mau denger apapun. Anak buah kamu hampir membunuh aku dan kamu juga hampir melakukan hal yang sama. Siapa yang percaya dengan omongan orang sinting kaya kamu?!”

​Oza mengangguk setuju. Dia mengelus permukaan selimut dengan tangannya. “Wajar memang kamu berkata seperti itu. Maaf, ini semua karena Rimbo telat mengatakan semuanya.”

​“Rimbo?”

​“Wakilku. Dia ada di mobil belakang. Tapi yang jelas dia lebih loyal dari seorang Omar. Ngomong-ngomong apa yang kamu lakuin berdua dengan Omar di rumah itu?” Oza mengeluarkan pertanyaan berbahaya level sepuluh dari mulutnya.

​Adegan ciuman itu sekali lagi melintas di kepalaku yang mulai migrain ini. “Nggak ada apa-apa. Omar orang yang loyal. Jangan memutar balikkan fakta.”

​“Oh ya? Kenapa sepertinya dia punya tujuan tertentu di rumah itu?” Kai bertanya lagi.

​Aku melotot ke arahnya. Aku tidak akan mengatakan apapun di depan mukanya. Dia akan membuat segala hal menjadi pancingan bagi Kai nantinya.

​“Kamu mau bawa aku kemana?” Aku berusaha mendapatkan jawaban meskipun tahu kalau mungkin ini sia-sia.

​“Kita akan pergi ke tempat yang akan membuat kamu ingat akan semuanya.” Oza mengambil beberapa helai rambutku dan membawanya ke belakang telinga.

​Aku menepisnya.

​Oza tersenyum seperti menikmati pertikaian kami. Dia dan Kai sama-sama menyukai penolakan dari seorang perempuan. “Kamu adalah penyelamatku, gadis cilik.”

​“Aku nggak pernah ketemu kamu.”

​“Coba ingat baik-baik. Apa kamu pernah menyelamatkan seorang pria di tengah-tengah laut?”

​Laut?

​Aku cuman pernah sekali seumur hidup berlibur ke laut saat menemani ibu. Kami tinggal di sebuah vila dan suatu sore aku berenang untuk menghabiskan waktu dan...

​Mataku membelalak. Melihat Oza dengan seksama.

​Seorang pria?

​Apa mungkin dia...

​Oza tersenyum menunjukkan giginya yang putih dan sempurna itu. “Ya, aku yang kamu selamatkan. Oza Barabay.”

1
danisya inlvr
Gemes banget 😍
Irisa_Sherenada: Gemes* Sama Kai ya? 😊
Irisa_Sherenada: Genes Sama Kai ya Kak? 😘
total 2 replies
Inari
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
Irisa_Sherenada: Makasih kakak. Stay tuned yah 😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!