NovelToon NovelToon
Andum

Andum

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serepan mu

Dua Minggu berlalu setelah Arraz menikah dengan dua wanita yang berbeda dalam segala hal. Yang satu remaja baru masuk SMA, satunya lagi wanita dewasa dengan kecantikan nggak bisa dipandang sebelah mata.

Cantik kok, Zea juga cakepnya nggak kaleng-kaleng. Kalau Dewi cantik versi wanita dewasa, nah si Zea ini modelan cantik yang masih kinyis-kinyis gitu. Manis iya, lucu pasti, pinter apalagi. Hanya satu minusnya si Zea Zea ini, dia nggak bisa masak.

Pokoknya jangan suruh Zea masak apapun kondisinya. Bisa-bisa kayak kejadian Arraz beberapa hari yang lalu dimana dia diare karena nekat makan nasi goreng mercon buatan Zea. Bukan lagi mercon, tapi bom yang meledak dalam perutnya. Untung Arraz punya fisik lumayan kuat, misal dia jenis orang yang mletre.. kena gerimis pilek kena panas demam, udah pasti dia akan berakhir di UGD. Tapi ya itu, dia kudu gempor bolak-balik ke kamar mandi saking mulesnya abis makan masakan beracun buatan Zea.

Maaf ya Zea, untuk urusan masak memasak kamu emang kudu banyak belajar lagi. Jangan sampai gara-gara kamu nggak bisa menghandle urusan perut suamimu bikin kamu dipukul mundur oleh Dewi!

Dan katakanlah Dewi satu tingkat di atas Zea dalam urusan perdapuran. Dewi selalu memasak setiap hari. Hari pertama, kedua, ketiga, diabaikan. Dia nggak pantang menyerah! Dia terus memasak sampai di suatu malam, Arraz mendengar isak tangis Dewi sambil membalut jemari tangannya dengan plester karena terisis pisau.

Arraz mau cuek. Arraz mau nggak peduli, tapi hati mikronya malah menyimpang dari yang dia inginkan. Dia menghampiri Dewi malam itu.

Kejadian ini berlangsung beberapa hari yang lalu.

"Kenapa?" Tanya Arraz masih menjaga jarak dari Dewi.

Bukannya menjawab, tapi Dewi langsung berhambur ke pelukan Arraz. Dia menangis sesenggukan di dada lelaki yang adalah suaminya. Arraz ingin menolak pelukan itu tapi Dewi makin erat mendekapnya.

"Aku bisa menahan apapun, bahkan luka di jariku ini bukanlah apa-apa.. Tapi jangan cuekin aku, Ar... Ar.. Aku cinta sama kamu. Aku terima kamu punya istri lagi.. Aku terima keadaan kita.. Aku coba berdamai sama kondisi ku, Ar.. Ketika kamu sibuk sama Zea, aku udah konsultasi dan berobat sama mas Delta karena disarankan oleh mbak Fai agar kamu bisa mendapat hak mu setelah menikahi ku. Jadi, aku mohon jangan cuekin aku lagi, Ar.. Aku sakit diginiin sama kamu."

Arraz menatap langit-langit rumahnya. Dia juga sakit digituin Dewi, bukan fisiknya melainkan hatinya. Diselingkuhi, dibohongi, difitnah, terlebih semua itu dilakukan oleh orang yang pernah dia ratukan setengah meninggal.

"Sakit? Ya udah. Kita akhiri aja semua ini. Biar kamu nggak sakit lagi ada di dekatku." Jawab Arraz tanpa membalas pelukan Dewi.

"Nggak Ar! Aku nggak mau! Aku cinta mati sama kamu. Aku udah bilang, aku mau berdamai sama kondisi ku. Sama penyakit ku, juga sama kamu yang duain aku terang-terangan kayak gini.. Aku terima Ar. Aku nggak apa-apa..."

Dewi menatap ke arah wajah Arraz yang sepertinya nggak begitu trenyuh dengan apa yang dia ucapkan. Ya gimana ya.. Dibohongi orang lain mungkin Arraz masih bisa terima tapi ini Dewi, orang yang sangat dia cintai, dalam tanda kurung DULU!

"Udah sadar kalo kamu emang punya penyakit kelamin? Terus kenapa dari awal maksa aku nyentuh kamu? Biar apa?" Tanya Arraz menjaga jarak. Dia mundur ingin menyudahi acara pepet-pepetan yang Dewi lakukan padanya.

"Aku.. Aku hanya-- Ar.. Maaf.." Dewi menangis lagi.

"Kamu diperkosa? Siapa yang merkosa kamu?"

Lelaki berusia 28 tahun itu menarik kursi di dapur. Dia duduk di depan Dewi tanpa mengajak wanita tersebut untuk ikut duduk bersamanya. Arraz terlihat seperti seorang guru yang sedang menghukum muridnya. Dewi mendekati Arraz namun lelaki itu menggunakan jari telunjuknya untuk memberi kode agar Dewi tetap berada dalam posisinya.

"Iya. Aku diperkosa atasanku di kantor, Ar. Waktu itu aku pernah cerita sama kamu kan kalo aku nggak betah kerja di kantorku. Itu karena.. Atasanku selalu melecehkan ku, Ar. Maaf aku nggak bisa jaga kesucianku buat kamu, tapi semua itu terjadi di luar keinginan ku.. Aku dipaksa."

Arraz memijat keningnya. "Semua ucapan mu itu terdengar seperti kisah pilu yang menyayat hati, tapi sayangnya semua yang kamu bilang hanyalah bualan."

"Nggak, Ar! Aku nggak bohong! Aku bisa buktiin kalau yang aku ucapkan emang beneran. Ar, mama sama papa aku tau semuanya! Dan, bukan aku aja yang jadi korban pelecehan di perusahaan itu, ada banyak! Tapi kami nggak bisa berbuat apa-apa.. Orang-orang kayak aku, yang udah kehilangan kehormatan hanya bisa pasrah, aku nggak bisa melawan atasanku yang bergelimang harta itu, Ar.."

"Orang tuamu tau dan mereka diam saja membiarkan kamu diperkosa?"

"Ya. Karena mereka mendapat kompensasi dari apa yang atasan ku lakukan padaku..." Dewi menunduk sambil menutupi mukanya yang sudah berhias air mata.

"Gila! Kamu menjual tubuh mu dan orang tuamu tau serta mau menikmati uang hasil kerja melayani atasanmu?? kamu pikir aku sebodoh apa hingga kamu buatkan dongeng sempurna seperti ini, Dewi!"

"Tapi aku nggak bohong, Ar! Jangan ceraikan aku, Ar.. Aku tau aku begitu hina di matamu.. Tapi aku dipaksa Ar, aku nggak bisa berbuat apa-apa..."

Arraz berdiri ingin meninggalkan Dewi begitu saja. "Seseorang yang sudah terbiasa berbohong, akan terus melakukan kebohongan untuk menutupi sifat aslinya. Dan aku melihat semua itu di diri kamu, Dewi."

Dan rupanya, adegan peluk-pelukan di dapur malam itu disaksikan juga oleh Zea. Zea nggak melihat adegan keseluruhan yang membuat Arraz dan Dewi berpelukan, penyebabnya apa dan bagaimana juga Zea nggak tau. Yang Zea tahu, hatinya nyeri ketika melihat Arraz dipeluk sebegitu erat oleh wanita lain.

"Mas..." Zea sedang mengikat sepatu. Dia duduk di tangga di depan teras rumah Arraz.

"Dalem." Arraz duduk di kursi. Dia menunduk untuk bisa melihat wajah istri kecilnya yang sedang berkutat dengan tali sepatu.

"Mas sayang banget sama mbak Dewi ya?"

"Kenapa tanya kayak gitu?"

"Karena meski udah diselingkuhi, dibohongi, dan dijadiin pelarian juga.. Tapi mas masih mau mempertahankan mbak Dewi di samping mas.. Aku bingung mau sebut mas Arraz itu baik atau kelewat bucin sama dia."

Arraz diam sebentar. Dia ajak Zea berdiri, tapi gadis itu menolak. Rupanya Zea sedang menangis. Dia menunduk menyembunyikan mukanya dengan melipat kedua tangannya ke depan.

"Hei liat mas, dek.." Zea geleng-geleng.

Arraz duduk di dekat Zea. Tepat di samping gadis berseragam SMA itu.

"Orang tua Dewi meminta mas untuk nggak menceraikan dia, Zea."

"Dan mas mau? Misalkan yang selingkuh dan berbohong itu aku, apa aku akan terus menjadi istri mas? Mas akan memaafkan ku seperti mas memaafkan mbak Dewi?"

Arraz memutar tubuh Zea cepat, tak ada kesempatan untuk Zea menghindar. Di situ Arraz bisa melihat mata indah Zea berkaca-kaca, lelehan bening itu bahkan sudah ada yang jatuh membasahi pipinya.

Di dekatkannya kening itu ke arah Arraz. Dia kecup pelan kening Zea dan menghapus jejak air mata di pipi Zea. "Mas maafkan kesalahanmu, dek. Bahkan sebelum kamu berbuat salah sekalipun. Tapi jangan selingkuh, karena mas akan memaafkan apapun kesalahan yang kamu lakukan... Asal bukan menduakan mas."

'Tapi mbak Dewi boleh selingkuh dari mu mas? Ah.. Mungkin di matamu aku nggak sebanding sama mbak Dewi ya mas.. Aku hanya figuran tapi mbak Dewi pemeran utamanya. Sampai sini harusnya aku paham di mana posisi ku. Aku serepan bagi mu..'

1
Mrs. Dinold
🤣🤣🤣🤣..bener banget..
Dewi kunti
😂😂😂😂😂 nganti apal
Dewi kunti
Yo gede anu ne kok🤭🤭🤭
99% Menuju Tobat😇
seperti apa?
maaf aku yg polos ini bertanya dengan nada dering selembut2nya.. tolong dijawab, jangan dijokiin😐
Alya Karunia
dari senyum" terus nyengir eh kok bablas ketawa baca bab ini 😄😄
Hikari Puri
akhirnya setelah sekian kali diphp othornya,kelakon jg adegan kokop mengkokopnya🤭🤭
vanilla
kayane udah gak buka lowongan deh Thor...buat gantiin patungnya
vanilla
mungkin rokok...
vanilla
hadeuhhh thorrr...làgi makan pagi inihhh
vanilla
readers kecewa gak jdi kokopan..
Alya Karunia
ga bisa berkata kata lagi sama kelakuan mu Wi Wi 😡
99% Menuju Tobat😇
mungkin tulang patah🤔
𝐙⃝🦜尺o
cinta koq punya selingan, ancen gendheng si dewi
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
rai gedeg si Dewi Kunti ini malah buka aib didepan mertua dan emaknya hahhah wes budhe gek akenen megat wae mantu bosokmu iku hahahah
ora mangan nongko keno pulute awakmu arr kuapokkkkk
Dewi kunti
ak Ki gur gemes pingin ngruwes Sik jengger pitik
Mrs. Dinold
semangat semangat yg nulis..,,selalu d tunggu up nya..🥰🥰🥰
🍊 NUuyz Leonal
urat malunya udah di bikin bakso kayak nya si Dewi 🤦🤦🤦
🍊 NUuyz Leonal
kan kan akhirnya kamu membuka bobrok nya kamu sendiri 😏😏
🍊 NUuyz Leonal
ini ternyata maksudnya 😫😫😫
🍊 NUuyz Leonal
Baru tau perumpamaan nya udah di ganti ya🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!