cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#20
" bapak di mana mi..?" tanya satria.
" bapak di kamar, lagi gak enak badan..."jawab uminya. tidak lama kemudian bapaknya satria batuk batukan, lalu satria dan uminya menghampiri bapaknya.
" pak, bapak kenapa pak? bapak udah minum obat..?"tanya satria dengan sedikit panik.
" udah nak, udah bapak gak apa apa, cuma meriang ,nanti juga sembuh, kamu berangkat sekolah sanah, nanti kamu kesiangan.." ucap bapaknya.
" iya nak, nanti kamu kesiangan lagi.." ucap uminya.
" yaudah, kalau gitu satria berangkat sekolah dulu mi, pak.." satria.
satria pamit dan bersalaman kepada kedua orang tuanya, kemudian ia berjalan keluar rumah dan pergi berangkat sekolah mengendarai vespanya.
sesampainya di sekolah, saat di parkiran, ia turun dari motornya dan berjalan masuk kelas, saat ia sedang berjalan, tiba tiba elina memangil satria dengan sebutan akang, satria menengok dan melihat elina, ia tersenyum tipis kepada elina, lalu elina menghampiri satria untuk meminta maaf.
" kang, aku minta ma'af atas kejadian kemarin, ma'afin juga orang tua aku, akang jangan dengerin perkataan papah aku ya.." ucap elina dengan kepala tertunduk.
satria tersenyum dan mengusap rambut atas kapalanya elina kemudian ia berkata.
" iya lin, gak kok, harusnya aku yg minta maaf sama kamu, gara gara aku, kamu juga jadi di marahin sama orang tua kamu, ma'afin aku ya, gara gara aku orang tua kamu jadi repot khawatir nyariin kamu.." Ucap satria.
meskipun begitu, dan meskipun dony telah menasehatinya, namun tetap sajah satria masih merasa sakit hati oleh orang tua nya elina, dan ia selalu ingat dengan perkataan orang tua nya elina yg menyuruh satria untuk menjauhi elina.
setelah itu satria pamit pergi menuju ruang kelasnya dan pergi meninggalkan elina.
Elina merasa satria masih marah dan tidak terima dengan perlakuan papahnya.
Saat satria berjalan pergi meninggalkanya, elina memanggil satria kembali dengan sebutan akang itu, namun satria tidak menoleh nya, satria terus sajah berjalan dan menghiraukan elina. Elina hanya terdiam dengan perasaan bersalah.
sesampainya di kelas, ia berjalan menuju tempat duduknya dengan cuek, meskipun saat itu di dekatnya ada dony dan maya yg sedang asik becanda, dony dan maya merasa aneh dengan satria, karena satria tidak seperti biasanya, maya bertanya ada apa dengan satria, namun dengan cuek satria menjawab tidak apa apa.
dony sudah mengetahuinya mengapa satria seperti itu.
tidak lama kemudian guru mereka datang untuk mengajar, dan mengucap kan selamat pagi kepada muridnya.
setelah istirahat, dan setelah pelajaran selesai, saat waktu pulang tiba, satria berjalan menuju parkiran mengambil motornya dan pergi pulang, namun saat hendak melaju, tiba tiba datang papahnya membawa mobil menjemput elina, saat melintas di hadapanya, papahnya elina menatap satria dengan tatapan tajam.
tidak lama setelah itu elina datang, dan masuk ke dalam mobil, namun saat membuka pintu mobil, saat hendak masuk elina menatap satria dari kejauhan, satria juga melihat elina, namun ia berpura pura tidak melihatnya saat elina menatapnya, dan kemudian satria melanjutkan perjalananya.
dan elina pun masuk ke dalam mobil dan pergi pulang.
waktu terus berjalan dan hari terus berganti.
saat hari libur sekolah, saat itu satria sedang memancing ikan di danau tempat ia biasa mancing, kali ini ia tidak bersama dony.
saat sedang melamun menatap pelampung pancingan nya, tiba tiba saja elina datang dari belakang mengagetkan satria.
.
" dorrr..." Elina, ia ketawa saat satria kaget.
" kamu, ngagetin ajah.." Satria dengan cuek.
" akang sendirian ajah macingnya..?"tanya elina.
" iyaa lin..." Satria.
kemudian elin duduk di sampingnya satria.
" kang, udah dong marahnya, masa ia akang mau gini terus sama aku kang.." elina.
" siapa yg marah, aku gk marah kok lin." ucap satria sembari tersenyum kepada elina. Elina tersenyum dan bersandar di bahunya satria.
" jangan marah lagi ya kang, aku gak mau akang cuekin aku terus." ucap elina sembari memeluk satria.
" iyaa, gak kok, ma'af ya kalau kemaren kesanya cuek sama kamu." ucap satria dengan tersenyum menatap elina.
Lalu kemudian elina melihat pelampung pancingan satria bergerak, elina memberi tau satria lalu dengan cepat satria menarik pancinganya itu.
saat satria menarik pancingan, elina berkata ingin mencoba menarik pancinganya satria.
" sini aku coba kang..!!"elin.
" emang kamu bisa..?"satria.
" bisa kang, sini kang aku mau nyobain narik ikanya..!!" ucap elina sembari merebut pancingan dari tangan satria.
" yaudah nih, awas lepas ya..." Satria.
satria pun memberikan pancinganya itu kepada elina, elina mencobanya, ia menarik ikan itu dengan girang, satria ketawa melihat elina yg sedang berusaha mendapatkan ikan itu, ikan itu semakin memberontak.
" eh eh, kang kang gimana ini kang?, ikanya ngambek..!" Ucap elina berusaha menarik pancingan.
lalu satria memberi tau cara menarik pancinganya dengan benar, satria juga membantu elin menarik ikan itu bersama.
dan tidak lama kemudian ikan itu sampai ke permukaan, elina berhasil mendapatkan ikan itu, ikan itu cukup lumayan besar, dan satria pun jarang jarang sekali mendapatkan ikan se ukuran yg berhasil elina dapatkan itu, elina sangat senang berhasil medapatkan ikan itu.
mereka sangat terlihat senang dan tertawa bersama, mereka terlihat sangat begitu romantis.
Waktu terus berjalan, dan hari terus berganti.
sebenarnya satria memiliki kakak laki laki bernama ASEP, asep sudah berkeluarga, ia memiliki satu anak perempuan yg masih baru berusia 4 tahun, yg bernama LAYLA. dan istrinya bernama LIA. asep tinggal bersama istri dan anaknya di lain daerah, namun masih satu kota yg sama, sejak ia menikah jarang sekali ia berkunjung ke rumah orang tuanya.
ia berprovesi sebagai pedagang kaki lima di pinggir jalan, ia berdagang martabak dan aneka jenis makanan lainya miliknya sendiri.
saat malam telah larut, ia berberes beres merapihkan daganganya dan bergegas pulang ke rumah, ia pulang mengendarai motor. saat di tengah perjalanan ia berhenti untuk membeli makanan jajanan kesukaan anaknya, setelah itu ia berangkat melanjutkan lagi perjalanan pulangnya.
sesampainya di rumah, saat itu istrinya sedang mengajarkan layla mengaji, kemudian asep memanggil anaknya itu dengan tersenyum, ia menunjukan apa yg ia bawa kepada putrinya.
layla memaggil asep ayah, dan memanggil lia mamah.
layla senang ayah nya sudah pulang, ia memanngil ayah dan berlari memghampiri ayahnya, asep menangkap nya dan menggendongnya dan mencium layla, kemudian memberikan jajananya itu kepada layla, layla sangat senang ayah nya pulang membawakan jajanan ke sukaanya.
dan sementara istrinya tersenyum melihatnya.
dan setelah itu istrinya dengan peka pergi ke dapur membuatkan kopi untuk suaminya yg baru sajah pulang itu.
dan setelah itu asep yg sedang ngopi sambil mengasuh anaknya itu layla berkata.
