kisah seorang remaja bernama fadli. 16 tahun diri nya baru masuk sma,namun dia tak memiliki orang tua. bukan tak memiliki tetapi kedua orang tua nya tak peduli dengan dia. kedua orang tua nya hanya mengirim dia uang setiap bulan. di saat itulah fadli bertemu dengan seorang wannita berumur 30 tahun bernama fitri. fitri yang tak memiliki pekerjaan memutuskan untuk menjadi pembantu dia mengetuk pintu setiap rumah di pinggiran kota dan menawarkan diri nya sampai dia bertemu dengan fadli, fadli lah yang menerima dia untuk bekerja namun dengan syarat dan kontrak, apa saja syarat dan kontrak nya?.. apa kalian penasaran baca saja dulu bab 1 jika suka bisa di lanjut jika tidak di stop saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter #19
Sesampai nya di rumah fadli segera mengganti baju nya dengan baju biasa.
"kalian mau pergi ke mana memang nya" tanya fitri pada citra.
"aku dan fadli akan pergi ke perpustakaan untuk belajar bersama" jawab citra santai.
"eh.. Baiklah aku mengerti tapi fadli harus pulang di jam 5 sore ya kamu harus berhenti belajar bersana fadli saat jam menunjukan pukul 5 sore mengerti?"tanya fitri menatap serius.
"baik aku mengerti" jawab citra terseyum.
Sementara itu di luar rumah fadli jarak yang cukup jauh helmi dan diana sedang mengawasi.
"merekat ternyata pulang ke rumah fadli tidak aku sangka" kata helmi.
"ya benar sekali aku kira mereka akan pergi kencan tapi apa yang akan mereka lakukan di rumah itu jangan- jangan esek- esek?"tanya diana dengan pikiran nya yang aneh.
"mana mungkin lah fadli melakukan hal seperti itu di rumah nya juga ada ibu nya, tapi sekarang lebih baik kita tunggu 10 menit siapa tau mereka keluar lagi dari rumah" jelas helmi.
Diana mengangguk dan setuju menunggu selama 10 menit.
Sementara itu di rumah fadli sedang menyiapkan buku untuk dia bawa ke perpustakaan.
"hei.. Kalian berdua nanti makan lah camilan yang aku buat ini habiskan semua nya" kata fitri memberikan kresek yang penuh camilan.
"makasih banyak" kata citra terseyum sambil menerima plastik itu.
Fadli menatap ke arah fitri "kalo begitu aku dan citra akan segera pergi" kata nya dengab tenang.
"ya hati- hato kalian berdua dan fadli kamu harus me rumah sebelum jam 6 malan ya"jelas fitri menatap tajam.
"baiklah, kalo begitu kami pamit" jawab fadli sambil pergi keluar dari rumah.
Citra dan fadli pun pergi menuju ke perpustakaan sementara itu helmi dan diana yang mengawasi menatap mereka yang berjalan pergi.
"mereka pergi sekarang kita ikuti mereka?" tanya helmi.
"tentu saja kita ikuti" jawab devita.
Helmi dan devita pun mengikuti fadli dan citra dari jarak jauh.
Beberapa menit telah berlalu akhir nya citra dan fadli sampai juga di perpustakaan mereka pun segera masuk ke dalam dan duduk di kursi. Sementara itu helmi dan diana yang masih mengawasi dari jauh bingung.
"kenapa mereka ke sini aku kira mereka mau jalan- jalan" kata helmi bingung.
"jangan- jangan mereka akan belajar bersama kamu pasti tau kan kalo minggu depan ada ujian kecil-kecilan?" tanya diana.
"benar juga minggu depan ada ujian kecil- kecilan tapi.. Ah.. gawat sih bakalan ada masalah besar kan?"tanya helmi menatap ke arah diana.
"kalo ujian aku rasa ngak akan ada karena meskipun minggu depan ujian kita di satukan dengan sekolah mawar tapi ngak akan ada keributan karena yang akan menang di ujian sudah jelas sekolah mawar. Tapi jika ada siswi atau siswa yang mendapatkan nilai tertinggi adalah dari sekolah melati maka masalah akan datang. Mereka ngak akan terima dan akan banyak masalah tapi aku rasa itu tak mungkin terjadi, sekarang aku mau pulang saja lah"jelas diana.
Helmi hanya diam saja sementara diana sudah tak peduli dengan fadli dia memutuskan pulang, helmi yang kebingungan memutuskan untuk masuk ke perpustakaan.
di dalam perpustakaan saat helmi masuk ke dalam citra langsung berbisik "gawat ini fadli dia datang ke sini"
Fadli menanggapi dengan bisikan "haha biarkan saja dia ngak akan marah- marah di perpustakaan dia juga pasti punya rasa malu"
Tak lama helmi mendekat dan duduk.
"kalian lagi apa?" tanya nya dengan wajah yang memerah dan malu.
"kami ngak lihat aku dan citra lagi belajar" jelas fadli.
"hah... Merepotkan sekali aku akan bergabung dengan kalian apa tidak masalah?" tanya helmi menatap ke arah fadli dan citra.
Citra terseyum dan menjawab "tentu saja bukan masalah silakan bergabung lah bersama kami"
Akhir nya mereka pun belajar bersama- sama, setelah beberapa menit belajar helmi yanh mulai bosan memulai pembicaraan.
"kalian tau kan ujian akan di adakan di sekolah mawar kami yang ada di sekolah melati akan pergi ke sekolah mawar untuk ujian selama 7 hari" kata helmi.
Fadli terkejut mendegar itu "eh.. Aku baru tau soal itu tapi bukan nya sekolah musuhan ya?" tanya fadli.
"fadli memang benar sekolah kita selalu ada masalah tapi kalo perintah dari negara ngak bisa di bantah saat ujian aku rasa akan tenang- tenang saja namun setelah ujian aku mendegar nya dari ketua osis dan beberapa kelompok nya selalu ada keributan karena peringkat petama setelah ujian"jelas citra.
"hah.. Gimana sih aku ngak gerti" tanya fadli bingung.
"astaga fadli, gini loh kali misalkan peringkat 1 sampai 10 di kuasai oleh sekolah mawar maka sekolah melati akan di hina dan di sana lah masalah nya" jelas helmi.
"oh gitu ya, ya peringkat yang di umumkan biasa nya hanya 1 sampai 10 kan kalo begitu tinggal ambil saja peringkat 1 nya oleh sekolah melati maka akan aman" jelas fadli sambil menulis.
Helmi dan citra saling menatap.
"jangan khawatir citra dia memang bodoh dia ngak gerti apa yang kita bicarakan barusan" kata helmi pada citra.
"haha lucu juga ya bisa ngobrol kayak gini" kata citra tertawa lepas dan puas.
"imut sekali wanita ini" kata fadli di dalam hati nya menatap citra.
Mereka pun lanjut belajar bersama hingga setelah beberapa jam saat jam menunjukan pukul 5 sore.
"aku harus pulang sekarang ibu melarang aku pulang malah" jelas fadli sambil mengemas buku- buku nya.
"iya hati- hati di jalan ya fadli" ucap citra.
Fadli terseyum dan segera pergi begitu juga dengan zahra dia langsung pergi pulang begitu saja tanpa mengucapkan satu patah kata pun kepada citra.
Citra terseyum "hari ini cukup menyenangkan sekarang saat nya pulang dan tidur" kata nya di dalam hati sambil merapihkan buku. Citra pun pulang juga.
Fadli berjalan menuju rumah nya debgan santai, setelah beberapa menit dia tiba di rumah dia langsung masuk ke kamar mandi dan berendam sementara fitri sedang menyiapkan makan malam.
fitri mengambil kotak camilan yang dia berikan kepada fadli tadi "yos habis di makan fadli dan citra pasti suka camilan buatan aku" kata nya terlihat senang dan gembira.
1 jam kemudian di malam hari fadli dan fitri makan bersama mereka berdua menikmati kebersamaan kecil itu, setelah makan fadli yang lelah langsung tertidur di sopa sementara fitri hanya bisa terseyum saja melihat fadli yang tidur lelap karena kelelahan akibat belajar.