NovelToon NovelToon
Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.

Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.

Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.

Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.

Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembukaan perusahaan baru

Pagi ini aku bangun lebih awal, karena pada jam tujuh pagi akan ada opening perusahaan independen corp. Aku dan Darren sudah sepakat untuk memakai setelan jas Copeland berwarna burgundy. Ku hias wajahku secantik mungkin, aku ingin tampil beda dari biasanya, sebab ini adalah acara yang sangat special. Pembukaan perusahaan baru milikku dan Darren.

Bi sari sudah menyiapkan sajian di meja makan. Ia tersenyum ramah saat aku sudah duduk di meja makan. Dan tatapan nya tidak lepas dari wajahku.

"Bu Ella sangat cantik pagi ini" pujinya. Seraya menaruh teh hijau di depanku

Aku hanya tersenyum tanpa membalas pujian nya. Aku juga tidak pernah lagi menanyakan keberadaan Andre pada bibi sari. Setelah acara pacuan kuda tiga hari yang lalu, aku tidak pernah lihat pria itu pulang.

"Bu Ella ..."

"Hmm..."

"Kemaren siang, nyonya Tiffany datang kesini."

Aku sedikit heran, tumben sekali mertua ku datang kesini. Biasanya ia tidak pernah mau injak rumah anaknya selagi masih ada aku. Ku hentikan makan ku dan ku tatap asisten rumah tangga ku.

"Dia bilang apa?" tanya ku, sambil ku teruskan makan

"Dia bertanya banyak hal."

Ternyata ibu mertua ku datang di saat aku tidak ada, dan ia mengorek keterangan dari bibi sari.

Ku tatap lekat wajah wanita paruh baya itu "Apa yang dia tanyakan pada bibi?"

"Dia bertanya, apakah rumah tangga Bu Ella dan pak Andre baik-baik saja?

"Hanya itu saja?" sahut ku, memastikan tidak ada yang serius.

"Dia juga tanya, apakah pak Andre masih suka pulang atau tidak ?"

"Bibi jawab apa? Tanya ku lagi, ingin meminta kejujuran dari bi sari yang sudah aku percaya.

Wanita itu menunduk, raut wajahnya seperti ketakutan.

"Tidak apa-apa kalau bibi tidak mau jawab." kataku berusaha legowo.

"Maaf Bu, saya jawab seperti yang saya lihat. Tuan Andre jarang pulang dan Bu Ella sibuk kerja. Hanya itu yang saya katakan bu."

Aku hanya mengangguk.

Aku sudah paham maksud pertanyaan ibu mertua ku. Dia memang tidak suka pada diriku sejak kami menikah tanpa kehadiran dirinya waktu itu. Menganggap aku telah mencuci otak anaknya dan beranggapan mencari muka di depan nenek Smith. Sampai sekarang pun aku tidak pernah tahu, kenapa ibu mertua ku sangat membenci ku.

"Sudah waktunya saya berangkat bi." kataku sambil beranjak dari duduk dan melangkah menuju mobil yang terparkir di carport.

Saat mobil melewati gerbang, bi sari berseru memanggil ku sambil tergopoh-gopoh.

"Bu Ella, ini surat dari nyonya Tiffany. Katanya suruh di berikan ke Bu Ella."

Aku meraihnya dan mengucapkan terima kasih. Ku taruh surat itu diatas dashboard. Aku tidak berniat membukanya sekarang, sebab aku harus segera ke kantor independen.

Menempuh perjalanan setengah jam, mobil sudah sampai tujuan. Aku turun dari mobil yang sudah ku parkir. Di depan lobby sudah banyak tamu undangan yang datang. Ada bucket besar dan ucapan selamat dari berbagai perusahaan dan PT.

Dari kerumunan orang-orang aku melihat Darren, ayah dan ibunya berada disana, mereka sedang menyambut tamu yang mereka undang di acara opening perusahaan independen. Kebanyakan tamu-tamu itu dari kalangan pebisnis, rekan kerja dan family.

Aku berjalan mendekat dan berbaur dengan mereka, Darren melihat kedatangan ku. Pria itu sungguh tampan dengan jas Copeland yang sama dengan ku, ia berjalan mendekat dan tersenyum hangat padaku.

"Kau baru datang Ella?"

"Maaf, apakah aku terlambat? Apa memang jam nya di majukan?"

"Tidak, karena aku datang lebih awal dari mu." katanya bergurau.

"Ayo, kita temui papih dan mami."

Aku mengikuti langkah darren untuk bertemu dengan Om Arnold dan Tante Sofia. Aku sudah mengenal kedua orang tua Darren cukup lama, dulu saat aku dan Darren sama-sama kuliah dan mengambil jurusan yang sama, seringkali aku berinteraksi dengan mereka. Om Arnold selalu membantu kami untuk mengembangkan metode yang sedang aku rancang bersama Darren. Jadi mereka sangat tahu siapa aku.

"Papih, mamih.." panggil Darren, keduanya menoleh kearah kami.

"Ella..." sapa Tante Sofia ramah, aku mengeluarkan tangan dan cipika-cipiki dengan ibu Darren.

"Kamu sungguh cantik Ella, masih sama seperti tiga tahun yang lalu." puji Tante Sofia

Aku membalas senyuman "Terima kasih Tante, anda pun masih terlihat awet muda." balas ku bukan untuk basa-basi, tetapi ibunya Darren memang sangat cantik meskipun sudah usia kepala lima puluh.

"Om! Sapa ku sambil ku jabat uluran tangannya.

"Om senang, akhirnya kamu bisa kembali lagi hidupkan perusahaan yang hampir terbengkalai. Om berharap Darren tidak meninggalkan kota kelahirannya lagi." kata Om Arnold menyindir anak satu-satunya

"Sudah dong Pih, tidak perlu di bahas lagi, sekarang aku dan Ella akan fokus di perusahaan independen."

"Bagus, kalian berdua harus jadi partner yang kuat." ucap om Arnold menyemangati.

Aku mengangguk sambil tersenyum lebar. Sungguh keluarga Darren begitu harmonis dan tidak pernah mengecilkan aku, meskipun aku bukan dari kalangan status sosial tinggi.

Acara semakin meriah, tamu-tamu sudah hampir sepenuhnya hadir. Kini saatnya menggunting pita untuk pembukaan perusahaan independen di bidang teknologi.

Darren meminta aku untuk berdiri di sampingnya. Namun aku menolak. Aku tidak ingin keluarga Smith tahu tentang perusahaan baru ku bersama Darren. Aku tidak ingin ada gosip yang akhirnya akan merugikan perusahaan baru ku. Apalagi aku masih terikat pernikahan dengan salah satu cucu terkemuka di kota Marola.

"Darren, bukankah kita sudah sepakat. Posisi ku berada di belakang layar."

Darren menghela nafas pelan "Aku hanya ingin Andre tahu siapa dirimu sebenarnya. Kau di tendang dari perusahaan Smith, dan kita bisa mendirikan perusahaan baru."

Aku tersenyum miris, sungguh sakit bila ingat itu semua. Posisi ku di pindahkan di ruangan yang tidak layak menurut ku. Dan Vivian mengambil ruangan ku dengan mudah.

"Belum saatnya mereka tahu Ren, biarkan semua berjalan dengan perlahan, pada akhirnya Andre akan tahu dengan sendirinya."

"Tapi kau tidak apa-apa kan? aku yang menggunting pita nya?"

Aku menggeleng dan memberikan senyuman tulus "Kau lebih berhak daripada aku Ren. Kau dan ayah mu banyak mengeluarkan dana untuk perusahaan independen."

"Darren, cepat lah. Opening harus segera di mulai." seru Arnold, yang sudah berdiri bersama Sofia di depan pintu masuk.

Darren berjalan mendekat dan berdiri paling tengah di apat oleh kedua orang tuanya. Para wartawan dan kameramen sudah ambil posisi untuk acara live di salah satu tvOne swasta.

Darren menggunting pita merah di tangannya. Dan balon-balon di lepas ke udara, tanda pembukaan sudah berlangsung. Semua bertepuk tangan mengiringi langkah mereka masuk kedalam gedung baru yang menjulang.

Acara sambutan dan ramah tamah di mulai, semua duduk dengan teratur dan hikmah. Mengikuti serangkaian acara opening perusahaan independen Corperations tekhnologi.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, acara di akhiri dengan makan siang dan mengobrol santai.

Darren tidak pernah sungkan memperkenalkan aku dengan rekan bisnis ayahnya. Dan dari mereka sudah ada yang ingin bergabung dengan perusahaan baru kami. Ada juga yang menyangka kami bukan hanya mitra bisnis, tetapi sepasang kekasih. Darren tidak menyangkal atau memberikan klarifikasi, kami hanya memberikan senyuman terbaik untuk mereka.

Jam empat sore, para tamu sudah meninggalkan lokasi. Tuan Arnold dan nyonya Sofia juga sudah pulang. Aku dan Darren masih berada di lokasi dan menangani masalah teknis untuk pembukaan besok. Karyawan yang bekerja besok sudah hadir dan mereka sudah di tempatnya posisi dan devisi nya masing-masing. Aku bertugas sebagai humas merangkap kepala bidang teknologi. Darren tentu saja direktur utamanya.

Suara ponsel mengalihkan pandangan ku. Nama nenek Smith tertera di layar ponsel. Aku sempat ragu ingin mengangkatnya tetapi Darren yang melihat aku diam, bertanya.

"Kenapa tidak di angkat?"

"Nenek Smith menelpon ku?"

"Lebih baik kamu angkat, daripada penasaran?"

Aku mengangguk, lalu beranjak dari duduk meninggalkan ruangan.

"Hallo nek?"

"Ella, nenek baru saja menonton siaran live di tvOne. Kenapa ada kamu dalam pembukaan perusahaan kelurga Willis?" tanya nenek Smith di ujung telepon.

"Deg! Jantung Ella berdebar kencang, ia diam sesaat untuk menenangkan hatinya. Ia tahu semuanya akan terbongkar dan ia sudah tidak lagi bekerja di perusahaan Smith.

💜💜💜💜

Bila karya ini menurut kalian bagus dan layak. Bantu like, Vote/gift, rate bintang lima, komentar kalian.. Terima kasih All 🥰🥰🥰

1
Irma Juniarti
syukurlah tak terjadi,udh gak minat sama si Andrean laki2 gak punya hati dan perasaan.
Dewi Ambarwati
kasihan km ella
Tridoko Widodo
menarik n menghibur,to mengisi waktu luang
boma
ceritanya slow bngt,udah gak sabar pengen ella cepat cerai
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
untunglah tidak jadi 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
minta cucu ,🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aku menuruni
netiishan11172
lebih baik tdak melakuan nya ella...dri pda skit hati nanti y
Endang 💖
GX bisa bayangin sakitnya jadi ella
Sugiharti Rusli
semoga kamu kuat menghadapi pertanyaan nenek Smith nanti yah La
Sugiharti Rusli
tapi paling tidak walo menyakitkan, kamu sudah bisa terhindar dari melakukannya dengan kondisi rumahtangga kalian yang sedang di ujung tanduk
Sugiharti Rusli
walo pada akhirnya gagal karena ada telepon masuk yang Andrean terima
LANY SUSANA
udah buruan cerai sj dan bilang nenek Smith kl Andrean slingkuh dgn banyak wanita dan adik tirimu
Sugiharti Rusli
sampai dia sendiri yang menyediakan ramuan herbal buat kalian minum malam itu dan misinya berhasil
Sugiharti Rusli
karena beliau sudah berharap banyak sama kamu agar bisa memiliki cicit dari si Andrean
Sugiharti Rusli
memang posisi kamu sekarang serba salah yah La di depan nenek Smith
Ruwi Yah
vivian menelfon disaat yg tepat
Isee
baguslah ada gangguan, 🤭😀
Sugiharti Rusli
entah kenapa yah nenek Smith begitu menyayangi Ella dan menjodohkan dengan si Andrean, apa karena Ella pintar dan hatinya lembut,,,
Sugiharti Rusli
memang keinginannya sederhana hanya ingin berkumpul dengan cucu dan cucu menantunya yang disayanginya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!