"Selain meninggalkan hutang dengan jumlah banyak, almarhum papa juga meminta kamu untuk menikah dengan tuan Jean, yang merupakan pemilik perusahaan King'X." ucap mama seraya mengusap air mata.
"Tapi ma, Kak Sena mengatakan jika tuan Jean adalah laki-laki tua yang lumpuh. tidak mungkin aku yang masih muda belia menikah dengan pria yang layak dipanggil kakek?" tolak Vella.
"Mama, juga tidak mengetahui kebenarannya. tapi kita tidak mempunyai pilihan lain, nak."
"Ini benar-benar gila! ma. mana mungkin aku akan menikah dengan pria yang mama sendiri belum pernah melihatnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasangan yang berbahagia
Alex segera menguasai keadaan kembali, dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan Vella. dengan sikap dan ekspresi cuek Alex memperbaiki posisi duduknya.
"Kamu lama sekali, aku paling tidak suka menunggu." Alex mendecis kesal.
"Maaf Mas."'
"Kamu terlalu sering meminta maaf, aku bosan dengan kata-kata itu."
Vella menundukkan kepalanya, duduk dengan hati-hati disebelah Alex. untuk memulai makan malam mereka. sedangkan para pelayan menyaksikan dari kejauhan adegan romantis apa yang akan dimulai sang tuan muda yang selama ini jarang tersenyum dan pelit bicara.
"Semenjak kedatangan nona Vella, tuan muda sudah bisa tersenyum layaknya manusia normal."
"Iya, semoga mereka bisa menjadi pasangan yang bahagia."' bisik-bisik para pelayan.
Alex berusaha mengurangi rasa gugup dengan bersikap dingin, mereka menyukai makan malam dalam keheningan. selesai makan Alex meletakkan sendok dan garpu, membersihkan mulut, setelah itu dia menatap Vella.
"Selama menikah, aku belum memberikan hadiah apapun padamu. bagaimana dengan cincin ini?" Alex membuka kotak merah hati yang membuat Vella terpana dengan hadiah mewah dengan harga fantastis tersebut. kilauan batu mutiara menambah kesan tersendiri.
"Sa.. sangat bagus dan indah."
"Kamu menyukainya?"
"Tentu, tuan. tidak mungkin aku menolak pemberian mu, terimakasih karena sudah memberikan hadiah spesial malam ini." jawab Vella tersenyum lembut.
"Tapi aku ingin kamu berterimakasih dengan benar!"
Vella terdiam, memikirkan kata-kata Alex. bagaimana cara berterimakasih dengan benar. bukankah dia sudah bersikap manis, lalu dengan cara apalagi? dia harus berterimakasih.
"Kenapa diam, apa kamu tidak tahu cara mengungkapkan nya?"
"Ya tuan, bahkan aku sangat senang. sehingga kehabisan kata-kata." alasan Vella seraya memperhatikan jemari tangannya yang semakin indah setelah terpasang cincin.
"Aku, ingin hadiah balasan darimu." ucap Alex menatap lekat kedua bola mata hitam milik Vella.
"Tapi...tapi aku belum mempersiapkan hadiah balasan nya, bagaimana jika besok aku akan mencarinya?" jawab Vella.
"Untuk apa juga dia meminta hadiah balasan dariku, bukankah dia sudah memiliki segalanya." bathin Vella.
"Aku tidak ingin hadiah dalam bentuk barang, karena aku sudah memiliki semuanya."
"Lalu apa yang kamu inginkan, tuan."
"Berikan aku pelayanan terbaikmu malam ini." ucap Alex yang membuat Vella menundukkan malu.
"Kenapa apa kamu keberatan, atau malah sebaliknya kesenangan karena dapat kembali menikmati tubuh seorang pria tampan pemilik Perusahaan terbesar di negara ini."
"Iya, aku sangat senang sekali." ucap Vella tersenyum, namun Alex bisa melihat dengan jelas wajah dibalik senyuman itu, sehingga membuat dia ingin tertawa lepas jika sudah berhasil membuat Vella kesal, seakan memberikan kebahagiaan tersendiri.
Malam ini, mereka kembali menghabiskan makan dengan percintaan panjang, seakan Alex memiliki tenaga ekstra untuk mengerayangi tubuh Vella yang sudah menjadi candu baginya.
***
Natali tidak pernah menyerah, kali ini dia kembali mendatangi kantor perusahaan Alex. langkahnya terlihat ringan dengan senyuman manis yang tidak luput dari bibir mungilnya.
"Natali benar-benar cantik!"
Semua mata terpukau melihat pesonanya, walaupun masih kalah dengan kecantikan Ravela yang alami meskipun tanpa polesan makeup tebal ataupun lipstik.
"Hallo Rey, apa Alex ada diruangan nya?"
"Maaf nona Natali, tuan Alex belum sampai dikantor." balas Rey tanpa menoleh sedikitpun.
"What? jam segini Alex belum masuk kantor. sepertinya, Alex sudah benar-benar berubah. apa semua ini gara-gara perempuan itu?" ucap Natali syok, karena dia sangat tahu jika selama ini Alex adalah tipe pria pekerja keras dan sangat disiplin.
"Semua bisa saja berubah, nona."
"Bolehkah aku, menunggu Alex dalam ruangannya saja." Natali berjalan hendak memegangi handle pintu masuk.
"Mohon maaf nona Natali, alangkah baiknya jika kita menunggu pemilik ruangan dulu. karena itu lebih sopan dalam adat bertamu." balas Rey.
"Apa kamu hilang aku tamu? hey Rey...apa kamu lupa siapa aku? aku adalah kekasih yang dicintai Alex, dan aku sudah mengenal nya jauh sebelum dia mengenalmu. aku bisa saja mengadukan sikapmu pada Alex!" ancam Natali memandang jengah Rey.
"Maaf nona, saya hanya menjalankan perintah."
"Minggir kamu."
Natali langsung masuk keruangan Alex, dia duduk di atas sofa seraya melipat tangannya di dada. kesal dengan sikap Rey.
Alex terlihat bersemangat menuju kantor. suasana hatinya berbunga-bunga layaknya seorang ABG yang baru jatuh cinta. begitu hendak masuk kedalam ruangan kerjanya, Rey tiba-tiba datang menghampiri.
"Ada apa Rey?"
"Maaf tuan, saya tidak bisa mencegah nona Natali. masuk keruangan kerja anda " ucap Rey menundukkan kepalanya.
"Kembali lah bekerja, biar aku yang mengatasi nya."
"Baik tuan."
maaf aku skip ya....
kenapa semua harus ada kekerasan sexsual sih......